Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!
Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 23
Jarak keduanya mungkin sekitar dua sampai tiga meter karena meja makan yang mereka gunakan cukup panjang.
"Makan tanpa mempertanyakan apa pun" ucap David memperingati.
"Apa Tuan menyakiti Nona lagi?" tanya dimas yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang atasan.
"Ah tapi tidak mungkin, untuk ukuran wanita yang disakiti ekspresi Nona terlalu baik-baik saja. Justru sebaliknya, Tuan yang tampak muram pagi ini"
"Apa Nona benar-benar menyelingkuhi, Tuan?"
Tak!
Sendok makan yang tadinya berada di tangan David melayang dan tepat mengenai kepala dimas.
Celetukan pria itu semakin menambah kekesalan David.
Dan lagi, berani-beraninya dimas menuduh hazel dengan kata hina itu.
"Kau sangat banyak bicara pagi ini" ucap David dengan tatapan tajamnya.
"Sebaiknya Kakak segera memberi kompresan air hangat. Bagaimana jika kepala Kakak benjol? Ingat status kakak masih jomblo hingga saat ini jadi harus sangat menjaga penampilan"
"Wah, perpaduan yang sangat cocok. Tidak salah lagi, Tuan dan Nona adalah pasangan yang sangat serasi. Kalian memang pasangan kejam yang sudah dijodohkan oleh Tuhan sedari lama. Benar-benar pasangan yang sangat mengagumkan. Saya hanya peduli tapi Tuan dan Nona malah menyiksa saya secara fisik dan secara batin" ucap dimas menggeleng tak percaya.
"Makan dan jangan banyak mengoceh!" sahut David tanpa rasa bersalah.
"Ehem..., baik Tuan, maaf atas kelancangan saya" ujar dimas mengalah.
Sang atasan tampak sangat sensitif pagi ini, auranya sama sekali tidak bisa diajak bercanda.
***
"Aku akan pergi bekerja" ucap David berusaha menarik perhatian sang istri setelah menyelesaikan sarapannya.
"Ya, hati-hati dijalan" ujar hazel menatap pada suaminya dan memberikan senyuman tipis.
Tidak ada inisiatif mengantarkan David ke depan dan memastikan suaminya sudah memasuki mobil.
David menghela napas panjang melihat itu, sungguh dia benar-benar kesal pagi ini. Ingin rasanya dia menendang kursi yang berada didekatnya tapi hal itu pasti bisa membuat sang istri kaget nantinya.
"Tidak ingin mengantarkan suamimu yang akan pergi bekerja ini ke depan sayang?" ujar David menyindir.
"Mas kan tahu jalannya, kenapa harus hazel antar?" balas hazel acuh tak acuh.
dimas langsung meneguk ludahnya dengan kasar melihat raut wajah David yang berubah dingin. Dia harus menyiapkan dirinya untuk segala kemungkinan terburuk hari ini.
"Baiklah, aku pergi"
Dengan wajah tak senang David mulai melangkah, berpikir sang istri akan mengikutinya tapi ternyata bayangan hazel tidak terlihat sedikitpun.
"Kamu serius sayang?" tanya David berbalik menghampiri sang istri.
"APA SIH!" bentak hazel kesal.
David dan dimas langsung tercengang ditempatnya. Keduanya tidak percaya dengan nada bicara hazel.
Berulang kali dimas menggosok matanya untuk memastikan jika wanita yang dihadapannya saat ini memang benar adalah istri atasannya.
Selama mengenal hazel, dimas tidak pernah mendengar hazel membentak sekalipun.
"Apa Nona baru saja membentak?"
"Cepat bawa Mas David keluar Kak. Kuharap Kakak tahu sekarang harus mendengarkan perintah siapa"
"Ah ya baik Nona, saya mengerti. Kami permisi, mari Tuan" dimas langsung menarik David menjauh dari sana.
***
"Apa tubuhku bau busuk?" tanya David pada sang asisten. Keduanya kini sedang berada didalam mobil dengan dimas yang mengemudi.
"Tidak Tuan, Anda wangi seperti biasanya" jawab dimas mengerutkan dahinya bingung akan pertanyaan aneh yang dilontarkan sang atasan.
"Jawab jujur, aku tidak akan memotong gaji ataupun bonus bulananmu. Apa aku benar-benar bau?" ucap David mengulang kembali pertanyaannya.
"Aroma Anda memang seperti biasanya, Tuan. Memangnya ada apa, Tuan baru mengganti parfum?Tapi indra penciuman saya masih menangkap aroma yang biasanya" ujar dimas semakin bingung.
"Aku tahu hazel hanya mengada-ada. Atau apa mungkin indra penciuman hazel yang sedang bermasalah?" tanya David menerka-nerka.
Pagi ini hazel benar-benar tidak membiarkan David mendekat padanya.
Wanita itu akan kembali muntah saat
jarak mereka terlalu dekat. Brian sudah
mencoba memaksa dan berakhir dengan
Sheina yang berlari kedalam kamar
mandi untuk memuntahkan isi
perutnya.
David kini benar-benar frustrasi karena pagi ini tidak dapat menyentuh sang istri. Dia tidak yakin harinya akan berjalan baik.
"Pastikan sekali lagi. Apa aku bau?" David menyodorkan tangannya mendekatkannya pada dimas, bertujuan agar aromanya kembali dihirup oleh sang asisten.
"Tidak Tuan, Anda benar-benar wangi seperti biasanya" jawab dimas dengan yakin.
"Putar balik mobilnya, kembali ke mansion" titah David.
"Tapi pagi ini Anda memiliki jadwal rapat dengan..."
"Aku atau kau bosnya. Batalkan semua jadwalku hari ini. Aku akan membawa Shazel periksa ke rumah sakit"
"Baik Tuan" jawab dimas pasrah.
"Aku yakin hazel memang sengaja mengerjaiku. Kamu tahu? hazel tidak membiarkan aku menyentuhnya pagi ini. Dan kejamnya lagi hazel mengatakan jika aku bau. Berulang kali dia berlari ke kamar mandi dan muntah karena aku mendekat padanya" curhat David pada dimas.
"Indra penciuman istriku pasti sedang bermasalah. Kamu sendiri tahu berapa harga parfum yang saat ini aku gunakan. Tidak mungkin dengan nominal semahal itu malah mengeluarkan aroma yang busuk. Hidung hazel yang memang benar-benar bermasalah, aku harus membawanya periksa sebelum keadaannya semakin parah"
Dimas hanya mengangguk-anggukan kepalanya menanggapi cerita sang tuan. Pasrah dengan segala jadwal yang berantakan.
Dia harus kembali menghandle pekerjaan sang atasan.
Dimas menghentikan mobil yang dikemudikannya tepat di depan pintu utama mansion.
"Atur ulang kembali jadwalku, aku harus mengantar istriku periksa" titah David tanpa rasa bersalah.
"Baik Tuan, saya mengerti" jawab dimas mengangguk pasrah.
Hari ini pria itu harus kembali bekerja ekstra, mengerjakan pekerjaannya sekaligus menghandle pekerjaan David sebisanya.
"Kamu bisa pergi sekarang"
David langsung turun dari mobil kemudian berlari masuk. Langkahnya terhenti kala melihat sang istri tengah duduk di ruang tamu bersama Wijaya dan marina.
"Mommy dan daddy disini? Apa sudah lama sampai?" sapa David berbasa-basi, berjalan mendekat kemudian mencium tangan Wijaya dan marina secara bergantian.
Panggilannya sedikit canggung karena lidah David belum terbiasa.
Sebelumnya Daddy twins itu memanggil Wijaya dan marina dengan sebutan om dan Tante, namun kini panggilannya berubah mengikuti istrinya.
Wijaya dan marina sendiri yang memintanya untuk memanggil keduanya sama seperti hazel.
"Baru saja. Mommy mengajak daddy mampir setelah mengantar twins ke sekolah. Maaf karena tidak memberi kabar padamu, Mama pikir kamu masih cuti" jawab marina.
"Ah tidak masalah Mom. Kapanpun Mommy dan daddy bisa datang kemari tanpa harus memberi kabar terlebih dahulu. David juga berterima kasih karena daddy dan Mommy sudi menjaga twins" balas David.
Beberapa waktu ini marina dan Wijaya memang menawarkan diri untuk menjaga twins agar hazel hanya fokus merawat David dan kandungannya saja. Keduanya tidak ingin hazel kelelahan.
"daddy dan mommy senang vina dan vino ada di rumah, suasana menjadi ramai dengan kehadiran keduanya. Kami tidak kesepian lagi karena kalian semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing" ujar Wijaya.
"Sepertinya kapan-kapan kita harus liburan bersama, dad" usul David.
"daddy setuju" timpal Wijaya tanpa pikir panjang.
Netra elang David kemudian beralih menatap pada hazel yang kini tengah memicingkan mata menatapnya.
"Bukannya Mas akan ke kantor? Apa ada berkas penting yang ketinggalan?" tanya hazel dengan heran. karena Baru sekitar lima belas menit yang lalu suaminya itu meninggalkan mansion.
Sejujurnya hazel sudah melarang suaminya untuk bekerja karena masih dalam masa pemulihan. Namun David mengatakan hanya bekerja sebentar saja, ada pertemuan penting yang tidak bisa di wakilkan.
"Ya, memang ada hal yang sangat penting ketinggalan pagi ini" balas David mengangguk membenarkan.
Karena ada Wijaya dan marina disini sepertinya David harus mengurungkan niatnya untuk membawa istrinya periksa ke rumah sakit. Tidak mungkin dia mengusir Wijaya dan juga marina dari mansionnya.
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
aku suka keributan ini
Mayan Bu, nonton roman picisan live
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣