NovelToon NovelToon
CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?

Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?

Gawat!

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Uang yang digelapkan Agatha dan putrinya

Di depan Villa milik ibu Anggun, sebuah mobil hitam berhenti secara misterius dengan tetap menjaga jarak dari gerbang masuk villa.

"Jadi ini villa tempat tinggal jallang itu?" Berlin menatap sinis ke arah villa.

"Villa ini luas juga ya," mata Agatha menyapu gerbang villa yang tinggi dan besar, juga panjang pagar yang mengelilingi villa itu memberikan kepastian bagaimana luasnya villa tersebut.

"Kita masuk dan mengusir dia," kata berlin bersemangat.

"Villa ini bukan atas nama ayahmu, villa indah dibangun atas nama ibunya Anggun, jadi sulit untuk melakukannya," ucap Agata.

"Ck,, dasar perempuan beruntung. Aku pikir dari mana semua benda benda bernilai tinggi yang ia kenakan itu, ternyata dia masih memiliki kekayaan ibunya. Kenapa dari dulu dia tidak mengatakannya? Dia menunggu saat saat ini untuk menunjukkan nya pada kita? Tapi Bu,,," Berlin mengalikan perhatiannya dari villa yang mega itu lalu menatap ibunya dengan tatapan penuh makna, "kalau villa ini kebakaran dan penghuninya tewas terpanggang, bagaimana menurut ibu?" Tanya Berlin.

"Itu akan merugikan kita," kata Agatha dengan kilatan mata dipenuhi rencana jahat.

"Lalu apa yang lebih menguntungkan kita?" Tanya Berlin.

"Jika ada perampokan dan pembunuhan, maka villa ini akan tetap baik-baik saja dan penghuninya akan mati lalu kita bisa menjualnya kemudian," kata Agata.

"Ide brilliant!" Berlin tersenyum, "kalau begitu kita bisa melakukannya! Menyewa orang-orang untuk membunuh bukan hal sulit jika memiliki uang kan?" Tanya Berlin.

Agatha mengangguk pelan lalu menyalahkan mesin kendaraan dan mengendarai mobil meninggalkan villa tersebut.

"Ibu akan mencari tahu orang yang bisa melakukannya," ucap Agatha.

"Kalau begitu tidak ada yang perlu di khawatirkan," Berlin tersenyum, merasa sangat puas untuk setiap rencana yang akan mereka lakukan kedepannya.

Pada saat itu, telepon genggam Agata berdering memperlihatkan panggilan telpon yang berasal dari asistennya.

"Ada apa?" Tanya Agata pada pria di seberang telepon.

"Seorang tamu hotel yang berasal dari arab baru saja datang, dia meminta bertemu dengan putri pemilik hotel. Tamu dari arab ini adalah salah seorang pangeran arab yang dekat dengan tuan Baraya, ini ketiga kalinya dia menginap di hotel kita," ucap sang asisten dari seberang telepon.

"Apa? Pangeran arab katamu? Kami akan segera ke hotel, kau urus semuanya dengan baik, berikan semua fasilitas terbaik yang kita punya," ucap Agatha menutup panggilan telpon itu sedang segera meningkatkan kecepatan mobilnya untuk kembali ke hotel.

Berlin menatap ibunya dengan kebing berkerut, "Ada apa bu? Bukankah hari ini kita mau pergi--"

"Pangeran arab tiba-tiba tiba di hotel, katanya dia mau bertemu denganmu," kata Agatha sambil tersenyum koma membuat berlin terkejut.

Pangeran arab?

Ada rumor bahwa ayahnya memiliki hubungan dekat dengan pangeran arab, tetapi sang ayah tidak pernah memamerkan kedekatan tersebut.

Namun jika pangeran arab benar-benar datang dan menginap di hotel mereka, maka ini sungguh luar biasa, pastinya pria itu membawa banyak orang bersamanya, jadi akan ada banyak pemasukan yang diperoleh oleh hotel mereka.

"Tapi penampilan ku saat ini sangat tidak cocok, bukankah seharusnya aku berpenampilan lebih baik lagi?" Berlin memperhatikan pakaiannya, saat itu dia hanya mengenakan gaun yang menurutnya biasa saja, dan terlebih gaun yang ia kenakan sehat ini sangatlah ketat dan cukup terbuka untuk bertemu dengan seseorang seperti pangeran arab.

"Kita akan mampir membeli baju," ucap Agata.

Sementara itu di tempat lain, Anggun yang berada di villa kini mendapat panggilan telpon dari pamannya yang ada di hotel.

"Ya, paman," jawab Anggun setelah panggilan telpon terhubung.

"Di mana kau? Pangeran arab baru saja tiba di hotel. Paman dengar dia ingin bertemu denganmu, tapi sepertinya para staf hotel telah salah mengira dan mereka berpikir yang ingin ditemui nya adalah putri tiri itu. Apakah kau mau ke hotel untuk bertemu dengannya?" Tanya sang paman dari seberang telepon.

Anggun mengeryit, dia segera mendapatkan ingatan tentang pangeran arab yang pernah ditemui oleh Anggun.

Mereka akrab dan anggun memanggilnya sebagai paman putih karena pria itu terus menggunakan pakaian serba putih dari waktu ke waktu.

"Itu bagus, tapi saat ini aku sedang ada kesibukan lain, katakan padanya aku akan menemuinya besok," ucap Anggun lalu menutup panggilan telpon itu sambil tersenyum.

Dia tahu kalau Agatha pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenalkan putrinya pada pangeran arab, tetapi sepertinya perempuan itu tidak tahu kalau pangeran Arab bukan orang yang mudah ditangani.

Tok tok tok...

"Masuk," kata Anggun saat mendengar pintu kerjanya diketuk oleh seseorang.

Harni masuk ke ruangan sambil membawa minuman hangat untuk Anggun.

Setelah meletakkan minuman tersebut di meja, Harni kemudian berkata, "nona, Saya tidak tahu apakah perlu melaporkan ini, tetapi beberapa saat yang lalu ada mobil hitam yang terparkir cukup lama tak jauh dari gerbang Villa. Saya cemas mungkin ada orang yang datang untuk memata-matai tempat ini," kata Harni.

"Mobil?" kening Anggun mengeryit membuat Harni dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan pada Anggun rekaman CCTV yang berada di depan Villa.

Kening Anggun semakin berkerut saat ia melihat mobil hitam itu, salah satu mobil yang berada di kediaman keluarga Baraya.

Jika begitu, mungkin saja pemilik mobil adalah Agatha dan putrinya.

"Biarkan saja, mereka hanya datang melihat-lihat," ucap Anggun tak ingin membuat Harni khawatir.

"Baiklah," ucap Harni tidak membahas lagi mengenai mobil itu.

"Bisakah kau membuatkan beberapa paket kue untuk ku bawa besok ke hotel?" Tanya Anggun pada Harni.

"Tentu saja bisa! Kue apa yang Nona inginkan?" Tanya Harni bersemangat.

"Kue yang disukai ibuku," ucap Anggun.

"Tentu saja bisa! Saya masih hafal semua kue-kue kesukaan Nyonya. Kalau begitu saya akan pergi berbelanja bahan hari ini juga," ucap Harni bersemangat dijawab anggukan Anggun sehingga Harni dengan cepat keluar dari ruang kerja Anggun untuk pergi ke supermarket terdekat.

Senyuman terlukis di wajah Anggun melihat begitu cerianya Harni, sangat berjiwa anak muda.

Anggun kembali fokus ke dokumen di hadapannya, dia mengumpulkan beberapa dokumen yang sebelumnya telah diperiksa dengan teliti.

Sejumlah penggelapan dana hotel yang dilakukan oleh Berlin dan ibunya tercatat di sana.

"Sekarang aku hanya perlu mencari seseorang yang bisa dipercayai untuk melacak kemana perginya semua uang-uang yang digelapkan ini. Tapi melihat gaya hidup kedua orang itu, mudah untuk menebak mereka menggunakannya untuk membeli barang-barang mewah. Tapi, bahkan untuk barang-barang mewah milik mereka berdua, aku rasa uang yang mereka gelapkan ini masih terlalu banyak," kata Anggun sambil melihat nominal yang digelapkan Agatha dan putrinya setiap bulan.

Uang sejumlah miliaran itu tidak mungkin semuanya digunakan untuk gaya hidup mereka.

Jadi, sebenarnya kemana perginya uang-uang sebanyak ini?

Anggun merasa tertarik.

1
Soraya
lanjut thor
Safitra
rasain kamu regina
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
mampus deh lo Regina🤣🤣
kaylla salsabella
lanjut thor
Safitra
anggun knpa diem bae si
Narti Narti
ih bikin kesel aja si anggun masa d hina gitu tetap diam
Allea
knp si anggun ga bales sih meneng bae 😑
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Anindita keisha
lnjut thor
Safitra
lanjut kak
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Safitra
lanjut kak thor
Safitra
lanjut kak
Teteh
lanjut
Dwi Setyaningrum
yaelah knp ga kerjasama dg polisi sih pura2 mati biar bisa usut tuh siapa yg membunuhnya🤪
Allea
dh tau pernah mati knp ga belajar beladiri kaya novel2 laen 🤣
Anindita keisha
ya ampun harni. kok si anggun gak bisa beladiri sih
kaylla salsabella
kasihan harni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!