NovelToon NovelToon
Dihamili Musuh Abangku

Dihamili Musuh Abangku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Bara tak menyangka bahwa ią menghabiskan malam penuh gelora dengan Alina, yang ternyata adalah adik kandung dari musuhnya di zaman kuliah.

"Siaap yang menghamili mu?" Tanya Adrian, sang kakak dengan mulai mengetatkan rahangnya tanda ia marah.

"Aku tidak tahu, tapi orang itu teman kak Adrian."

"Dia bukan temanku, tapi musuhku." cetus Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jemput Alina

Hari ini Adrian sehabis pulang dari perjalanan dinasnya keluar kota, ia libur selama dua karena kantor menyuruhnya untuk beristirahat setelah Adrian memenangkan tender dengan perusahaan besar yang bisa ia ajak kerjasama.

Atasan pun puas dengan kinerja Adrian, sang bos adalah paman dari Bara. Pria itu adik kandung ibunya.

Karena kerinduannya pada Alina, sang kakak pun memutuskan untuk pergi ke kampus adiknya. Adrian ingin menjemput Alina dan mengajaknya jalan-jalan.

Selama adiknya menikah, ia jarang berkomunikasi. Itu semua karena kesibukannya yang cukup menyita waktu dan pikirannya.

Untungnya kini semua pekerjaan Adrian telah selesai ia handle, hingga waktu 2 harinya akan ia manfaatkan untuk menghabiskan waktunya bersama Alina.

Saat itu Alina berangkat kuliah dengan Bara yang mengantarnya, lalu suaminya itu ke kampusnya untuk kuliah dan tugas akhirnya. Sama seperti Bram saat ini, kesibukan sama dan mungkin saja mereka berdua nantinya akan lulus bersamaan.

Hari ini Alina hanya ada satu mata kuliah, dan hari itu juga Naura pun berangkat kuliah karena selama menikah Naura malas untuk berangkat kuliah.

Ketika berpapasan dengan Alina di depan kelas, Naura memalingkan wajahnya, bahkan ia sempat sengaja menyenggol bahu Alina hingga ia hampir oleng.

Untungnya Nova menangkap tubuh Alina, gadis itu terlihat geram dan sewot pada Naura.

"Wooi punya mata Lo...." Seru Nova.

Namun Naura seolah menulikan telinganya, ia malah seakan mengejek keduanya. Hingga Naura duduk disamping sahabatnya yang sama-sama toxic bagi Alina dan Nova.

"Apa kabar Lo Naura?" Tanya Devi.

"Baik, Lo sendiri?"

"Ya beginilah, oiya nanti sehabis kuliah kita ke mall yuk. Udah lama kita gak shoping." Ajak Devi.

"Oke, gue juga sekalian mau beli sesuatu." Jawab Naura yang kemudian ia menatap ke arah Alina.

Saat ini Alina sedang duduk disamping Nova dengan terlihat sibuk membaca buku materi kuliahnya. Tatapan Naura pada saingan cinta nya itu terlihat menakutkan.

"Lo kenapa sih dari tadi ngeliatin Alina muluk?" Tanya Devi yang juga ikut-ikutan kini melihat kearah Alina.

"Gak ada apa-apa, udah nanti gue ceritakan. Tapi gak disini." Jawab Naura.

"Ok deh."

Selama mata kuliah Naura terlihat sibuk mengirimkan pesan pada Bram, ia mengirim pesan pada Bram untuk tidak menjemputnya. Alasannya Naura ingin menghabiskan waktunya dengan sahabatnya untuk shoping.

Disisi lain Bram yang sedang menunggu dosen pembimbingnya datang segera membuka ponselnya, melihat nama sang istri yang mengirimkan pesan membuat pria itu malas untuk sekedar membuka, apalagi membaca pesannya.

Namun Bram terpaksa membuka pesan istrinya, ia terlihat senang karena Naura tidak memintanya untuk menunggu ataupun pulang bersama.

"Ya sudahlah lebih baik nanti aku mengajak Alina pulang bersama saja." Senyum terbit pun tercetak jelas diwajah tampan nya.

Baru saja ia menaruh ponselnya di dalam tas ranselnya, dosen pun datang. Bram masuk ke dalam ruangan dosen untuk melakukan bimbingan tugas akhirnya.

***

Tepat pada pukul 11 siang kelas Alina telah selesai, semua pun pada bubar untuk dari kelasnya. Alina memang hari ini tidak dijemput suaminya karena ia bilang akan ada janji dengan Adrian.

Bara pun tak mempermasalahkan nya, selagi itu bukan Bram adik tirinya yang masih belum bisa melupakan Alina.

Lagi pula Bara juga sibuk dengan tugas akhirnya, pria itu pun rajin mengerjakan skripsinya karena Adrian yang memaksanya. Syarat dari Adrian saat itu adalah Bara harus secepatnya lulus, jika tidak ia akan mengambil Alina dan anaknya.

Adrian sengaja menekan Bara dan mengancamnya itu semua demi kebaikan mantan sahabatnya, walaupun ia sebenarnya masih belum terima adik kesayangannya mendapatkan jodoh musuhnya.

"Ayo kita langsung cuzz ke mall? Gue bawa mobil tenang aja." Ucap Devi dengan memperlihatkan kunci mobil ditangannya.

"Sip deh, tumben Lo bawa mobil sendiri. Biasanya diantar pacar Lo."

"Pacar gue lagi sibuk, gak bisa antar jemput gue. Ini juga mobil yang ngasih cowok gue." Tukas Devi lagi.

Mata Naura terbelalak dengan mulut terbuka, ia sampai geleng-geleng kepala. Namun selanjutnya Naura mengacungkan jempolnya pada Devi.

"Gil4 Lo mobil? Pacar Lo tajir banget pasti." Tebak Naura.

"Iyalah dia itu emang tajir." Jawab bangga Devi.

"Salute deh sama Lo."

Devi sahabat Naura memang terlahir tdak kaya seperti dirinya. Gadis itu lahir dikeluarga yang sederhana, pekerjaan kedua orang tuanya hanya buruh biasa.

Tetapi gaya hidup teman baik Naura itu sok tajir selalu pingin mengikuti yang lain macam Naura yang basicly nya dia terlahir kaya raya. Namun Naura tahu temannya itu dari keluarga yang biasa saja.

Devi berusaha mencari pria kaya dan menjeratnya demi kehidupan elite yang ia kejar, dan semua keburukan Devi hanya Naura yang tahu.

"Masih pria yang sama?" Tanya Naura pasalnya Devi selalu berganti pria.

"Beda, kali ini dia muda dan tampan." Jawab Devi bersemangat dan antusias.

"Kirain sama si om om lagi." Ejek Naura.

"Bukan, kali ini gue beruntung dapat yang ganteng, muda dan kaya. Baik pula." Puji Devi mengagungkan kekasihnya.

"Ya deh yang lagi bahagia, gue ikut senang."

"Ya udah buruan naik mobil gue. Ntar gue traktir makan di resto deh." Janji Devi yang tak sabaran.

Naura pun mengikuti temannya masuk ke dalam mobil baru Devi, lalu sobatnya itu mulai menjalankan mobilnya menuju ke sebuah tempat pembelanjaan.

Sedangkan kini Alina ditemani Nova duduk menunggu Adrian, mereka sedang asik berbincang sebelum akhirnya Bram mendekati Alina yang kini berada di kantin depan kampus.

Mereka sedang memesan jus buah karena cuaca begitu terik, Bram kini sudah ada di depan Alina yang sibuk menyedot juice strawberry dari gelas nya.

"Alina kenapa masih disini? Ayo ikut pulang bareng aku."

"Tidak perlu kak."

Bram terlihat tak senang dengan jawaban atau penolakan dari Alina.

"Ayolah Alina, bukankah kak Bara tidak menjemputmu kan?"

Kini Alina menaikan alisnya dengan menatap Bram. "Sejak kapan kak Bram tahu kalo aku gak dijemput suamiku." Tegas Alina yang sengaja menyebut Bara dengan sebutan suami.

Mendengar Alina menyebut nama kakak nya saja dengan panggilan suami membuatnya panas di dadanya.

"Udah Lo pulang aja kak, biar Alina sama gue." Cerocos Nova yang membantu Alina untuk membuat mantan pacar temannya itu menyerah mengajak Alina.

"Pulang saja kak, lagi pula kamu kan bareng sama Naura kan? Gak enak ntar kalo kita harus semobil." Alasan Alina padahal ia lihat sendiri tadi Naura pergi dengan Devi.

"Dia izin pergi shoping, untuk itu....."

"Untuk itu kamu pulang saja sendiri Bram, biar Alina pulang dengan saya." Potong seorang pria yang datang dengan tinggi 180 centi meter.

"Kak Adrian." Seru Bram terkejut.

"Ka_kakak kesini? Ngapain?" Tanya Bram kikuk seolah ia kesusahan berkata.

"Memangnya tidak boleh kakak pulang menjemput adiknya ya? Lagi pula Alina saat ini bukan dari bagian hidupmu lagi. Urusi saja kehidupan pernikahanmu Bram." Pertegas Adrian yang ingin membuat Bram menyerah.

1
اختی وحی
kalimat ny salah thor, harusnya bukan semalam. tpi malam itu.. krn kejadian ny sudah sebulan lalu
dindaaurora: ok nanti saya cek lagi kak
total 1 replies
vita
suka sm jln ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!