*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30: SAPAAN DARI LANGIT
Suasana haru pasca-sarapan mendadak pecah.
Lonceng peringatan di menara pengawas berdentang gila-gilaan.
TENG! TENG! TENG!
"SERANGAN UDARA!" teriak pengawas dari atas menara. "TIGA EKOR! ARAH JAM DUA!"
Wajah Komandan Valen yang baru saja mulai berwarna karena perut kenyang, kembali pucat pasi. Dia menjatuhkan kaleng kornetnya.
"Wyvern..." desisnya gemetar. "Semua orang! Ke posisi pertahanan! Siapkan tombak panjang! Lindungi Kaisar!"
Para prajurit benteng yang masih mengunyah biskuit langsung panik. Trauma mereka bangkit. Mereka tahu tombak kayu mereka tidak berguna melawan sisik naga, dan panah mereka hanya akan memantul.
Tiga bayangan besar meluncur turun dari balik awan. Wyvern—kadal terbang bersayap selaput dengan rentang sayap 10 meter—menukik tajam. Mulut mereka mulai memancarkan cahaya oranye, tanda siap menyemburkan api.
"Tunduk!" teriak Valen, hendak menarik Zephyr agar berlindung di balik tembok.
Tapi Zephyr tidak bergerak. Dia justru berdiri tegak di tengah halaman benteng, menyalakan rokok dengan santai. Kacamata hitamnya memantulkan bayangan naga yang mendekat.
"Gareth," panggil Zephyr pelan.
"Siap, Yang Mulia," jawab Gareth yang berdiri di samping sebuah truk M35 khusus.
Terpal truk itu sudah dibuka. Di atas bak belakangnya, terpasang sebuah alat pembunuh yang mengerikan. Dua laras besi hitam mendongak ke langit.
Itu adalah ZU-23-2. Meriam Anti-Udara (AA Gun) laras ganda kaliber 23mm buatan Soviet.
"Jangan biarkan mereka menyentuh tanah," perintah Zephyr dingin.
Gareth melompat ke kursi operator meriam. Dua prajurit Logistik lainnya bertugas sebagai pengisi amunisi. Gareth memutar engkol, laras ganda itu berputar cepat mengikuti arah terbang Wyvern.
"MAKAN INI, KADAL SIALAN!" teriak Gareth sambil menginjak pedal pemicu.
DUM-DUM-DUM-DUM-DUM-DUM!
Suara itu bukan ledakan mesiu biasa. Itu adalah ritme kematian. Setiap peluru berukuran botol sirup melesat ke langit dengan kecepatan supersonik.
Valen dan pasukannya menutup telinga mereka, ngeri mendengar suara yang memekakkan gendang telinga itu.
Di langit, Wyvern terdepan yang sedang membuka mulutnya untuk menyembur api, tiba-tiba "pecah".
Benar-benar pecah.
Peluru 23mm High Explosive Incendiary menghantam dada Wyvern itu. Sisik yang kebal panah itu hancur seperti kerupuk. Tubuh Wyvern itu terpotong jadi dua di udara, darah menyembur seperti hujan merah.
SPLAT!
Potongan tubuh naga itu jatuh berdebam di luar tembok benteng.
Dua Wyvern lainnya panik. Mereka mencoba membatalkan serangan dan berbelok naik. Tapi gerakan mereka terlalu lambat bagi Gareth yang sedang mabuk adrenalin.
DUM-DUM-DUM!
Sayap kiri Wyvern kedua putus total. Ia berputar-putar jatuh tak terkendali dan menabrak menara batu benteng. BRAKK!
Tinggal satu Wyvern tersisa. Ia berhasil naik tinggi, mencoba kabur.
"Dia di luar jangkauan efektif meriam!" lapor Gareth.
Zephyr menoleh ke arah barisan prajurit benteng yang masih bengong memegang senapan SKS baru mereka.
"Apa yang kalian lihat?" bentak Zephyr. "Kalian punya 'Tongkat Petir' di tangan kalian! BIDIK!"
Valen tersentak. Dia melihat senapan SKS di tangannya. Senapan kayu dengan laras baja. Zephyr tadi bilang jaraknya 400 meter.
"BIDIK NAGA ITU! TEMBAK!" perintah Valen meniru gaya Zephyr.
Ratusan prajurit mengangkat senapan. Mereka belum terlatih, tapi jumlah mereka banyak.
DOR! DOR! DOR-DOR-DOR!
Suara letusan kacau balau memenuhi udara. Ratusan peluru kaliber 7.62mm melesat ke atas.
Wyvern terakhir itu menjerit. Sayapnya bocor di puluhan titik. Ia kehilangan daya angkat, melayang turun perlahan seperti layangan putus, lalu jatuh di hutan di belakang benteng.
Hening.
Asap belerang dari laras meriam ZU-23 mengepul tipis. Selongsong peluru kuningan berserakan di lantai truk, berdenting nyaring.
Valen berjalan mendekati pinggir tembok. Dia melihat bangkai Wyvern yang hancur berkeping-keping. Biasanya, butuh 50 prajurit elit mati untuk membunuh satu Wyvern. Hari ini? Tidak ada satu pun kuku prajuritnya yang patah.
Valen berbalik menatap Zephyr. Matanya berkaca-kaca. Dia menjatuhkan pedangnya dan berlutut.
"Sihir macam apa ini...?" bisiknya.
Zephyr membuang puntung rokoknya dan menginjaknya.
"Ini bukan sihir, Valen. Ini Balistik," jawab Zephyr datar. "Mulai sekarang, langit Aethelgard adalah zona terlarang bagi apapun yang punya sayap, kecuali nyamuk."
Zephyr menepuk bahu Valen yang masih gemetar.
"Bersihkan bangkainya. Kuliti sisiknya untuk armor tambahan. Dagingnya kita buat sate untuk makan siang."
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪