NovelToon NovelToon
Sang Penakluk

Sang Penakluk

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: RantauL

Dunia Kultivator adalah dunia yang sangat Kejam dan Keras. Dimana yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan ditindas. Tidak ada belas kasihan, siapapun kamu jika kamu lemah maka hanya ada satu kata untukmu yaitu "Mati".

Dunia yang dipenuhi dengan Keserakahan dan Keputusasaan. Dewa, Iblis, Siluman, Monster, Manusia, dan ras-ras lainnya, semuanya bergantung pada kekuatan. Jika kamu tidak ingin mati maka jadilah yang "Terkuat".

Dunia yang dihuni oleh para Predator yang siap memangsa Buruannya. Tidak ada tempat untuk kabur, apalagi bersembunyi. Jika kamu mati, maka itu sudah menjadi takdirmu karena kamu "Lemah".

Rayzen, salah satu pangeran dari kekaisaran Awan putih, terlahir dengan kekosongan bakat. Hal itu tentunya membuat Ia tidak bisa berkultivasi. Ia dicap sebagai seorang sampah yang tidak layak untuk hidup. Banyak dari saudara-saudaranya yang ingin membunuhnya.

Tetapi tanpa diketahui oleh siapapun, Reyzen ternyata memiliki keberuntungan yang membawanya menuju puncak "Kekuatan".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RantauL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22. Akhir Perburuan

Ray Zen dan rombongannya berlari cepat keluar dari hutan kabut. Dalam waktu singkat, mereka telah berada diluar hutan, tempat awal Ray Zen memasuki hutan.

Ditempat itu, Ray Zen tidak melihat seorang pun lagi. Hanya terdapat bekas-bekas kaki dari rombongan Fui Che dan Zee Xia yang telah kembali ke istana kekaisaran.

"Paman keluarlah, aku kembali." teriak Ray Zen keras.

Dari balik pohon besar yang berada tidak jauh dari mereka, seorang pria paruh baya melompat keluar dan segera memeriksa keadaan Ray Zen.

"Pangeran baik-baik saja?" tanya pria itu cemas.

"Aku baik-baik saja paman, semuanya berjalan sesuai rencana." jawab Ray Zen. "Oh iya, perkenalkan paman, mereka adalah bawahan baruku. Mereka akan menjadi pengawal pribadiku sama seperti paman."

"Bawahan baru?" ucap pria itu, lalu melihat satu persatu orang dibelakang Ray Zen. Aura dari keempat orang itu sangat kuat, membuat pria itu sedikit ngeri.

"Bai Hu..," ucapnya lagi, memperkenalkan diri kepada keempat bawahan baru Ray Zen. Han Yu, Bear, Tiger dan Trile juga ikut memperkenalkan diri.

Setelah proses perkenalan itu selesai, Ray Zen bertanya kepada Bai Hu tentang keberadaan rombongan pangeran Fui Che dan putri Zee Xia. Menurut penjelasan Bai Hu, kedua rombongan itu telah meninggalkan hutan kabut setengah jam yang lalu. Ray Zen menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Semua berjalan sesuai perkiraannya.

Sejak awal, sebelum memasuki hutan, Ray Zen telah berpesan kepada Bai Hu jika mereka akan berpisah, dimana Bai Hu ditugaskan untuk mengawasi gerak-gerik Fui Che dan Zee Xia. Usul itu awalnya ditolak oleh Bai Hu, tetapi setelah mendengar penjelasan Ray Zen, ia pun setuju.

Ray Zen tahu dengan kekuatan Bai Hu, tidak mungkin Fui Che akan menyewa pembunuh bayaran yang lemah untuk membunuhnya. Ia memperkirakan jika setidaknya ada satu kultivator ranah Legend yang harus ia sewa untuk bisa menahan Bai Hu. Dan benar saja, setelah memasuki hutan kabut, Ray Zen dapat merasakan aura kultivator ranah Legend yang sedang mengawasi mereka berdua.

Oleh karena itu, saat ratusan anak panah datang menyerang mereka, dan Bai Hu melindunginya, Ray Zen memberikan sebuah Pil Peningkat tingkat Kristal kepada Bai Hu dan menyuruhnya untuk menggunakannya saat menghadapi kultivator ranah Legend diatas mereka.

Itu sebabnya, setelah memasuki domain dari pria berzirah sebelumnya yang berada diranah Legend, Bai Hu segera menelan pil itu. Dengan mengonsumsi pil itu, kekuatan Bai Hu meningkatkan drastis. Ia mampu menerobos keranah Legend.

Bai Hu dan pria berzirah itu bertarung seimbang, tetapi karena pria berzirah itu menggunakan domain yang terus-menerus menguras energinya, pria itu pun semakin terdesak dan akhirnya mati ditangan Bai Hu.

Setelah membunuh pria berzirah, Bai Hu segera menjalankan tugasnya untuk mengawasi gerak-gerik Fui Che dan Zee Xia. Dengan kekuatannya yang telah meningkat, Bai Hu dapat dengan mudah mengetahui keberadaan Fui Che dan Zee Xia. Ia pun terus mengawasi pergerakan mereka sampai meninggalkan hutan kabut.

"Baiklah, ayo kita kembali keistana." ucap Ray Zen semangat, tetapi sebelum menggerakkan kakinya, ia teringat akan satu hal yang membuatnya tidak jadi melangkah pergi. "Oh ya, sebelum pergi ke istana, aku ada hadiah untuk kalian." ucapnya sambil mengeluarkan sesuatu dari dimensi miliknya, 5 benda dengan aura berbeda-beda melayang ditangannya.

Yang pertama adalah sebuah Pedang besar berwarna hijau tua, dengan motif-motif aneh lengkap dengan sarungnya. Aura kematian terpancar jelas dari pedang itu. Ray Zen memberikan pedang itu kepada Bai Hu.

Yang kedua adalah sebuah Jubah berwarna merah darah. Jubah itu mengeluarkan aura yang sangat panas, sangat cocok digunakan oleh kultivator tipe sihir. Han Yu yang melihat jubah itu diberikan padanya menerimanya dengan senang hati.

Yang ketiga adalah sebuah Gada besar, berwarna coklat seperti batang kayu. Dari tampilannya gada itu tidak memiliki keistimewaan. Hanya saja berat dari gada itu tidak main-main, Bear saja harus mengeluarkan banyak energi untuk bisa mengangkatnya.

Yang keempat adalah sebuah Perisai berwarna biru seperti kristal, berbentuk segi enam. Selain karena mengeluarkan aura yang sangat dingin, perisai itu juga begitu ringan ketika diangkat, Tiger yang menerimanya pun merasa heran dengan itu.

Dan yang terakhir adalah sepasang belati berwarna hitam keunguan. Dari auranya belati itu sangat mengintimidasi. Ray Zen memberikan belati itu kepada Trile yang masih diam mematung. Ia tidak menyangka akan diberikan senjata berharga juga oleh Ray Zen. Dengan wajah menunduk, ia menerima belati itu.

Mereka berlima mengucapkan terimakasih secara bersamaan dan berlutut didepan Ray Zen. Melihat itu, Ray Zen mengeluarkan energinya membentuk 5 bola kecil keemasan, bola-bola itu masuk kedalam kepala mereka masing-masing, memberikan informasi tentang penggunaan senjata yang baru saja mereka dapatkan.

"Baiklah sekarang ayo kita pergi." ucapnya setelah semua proses itu selesai.

****************

Aula kecil Istana kekaisaran Awan Putih.

"Apa..? Ray Zen terjatuh kedalam jurang?" ucap permaisuri Mei Ling terkejut mendengar penjelasan dari Fui Che. Ia mencoba berdiri, tapi lututnya melemah. Air matanya perlahan menetes, kesedihan yang sangat mendalam datang menghampirinya. Penyesalan karena memberikan izin terekam jelas memenuhi pikirannya.

"Tidak.., Tidak mungkin." ucapnya lirih, menutupi wajahnya dengan tangan. Ren Zen dan Lia Zen yang berada disebelahnya, memeluknya, mencoba menenangkan.

Setengah jam yang lalu, rombongan perburuan kekaisaran Awan Putih yang dipimpin oleh Kan Na, jendral ke-8 kekaisaran tiba dengan keadaan penuh luka. Tidak hanya ia, Fui Che, Pou Che dan beberapa prajurit juga mengalami luka yang cukup berat.

Para prajurit penjaga yang melihat itu segera membawa mereka semua keruang perawatan. Kaisar, para permaisuri dan beberapa petinggi Istana yang mendengar hal itu bergegas untuk melihat keadaan mereka.

Sesampainya diruang perawatan, Kaisar dan para permaisuri dikejutkan dengan luka-luka yang dialami oleh rombongan perburuan itu. Beruntung luka-luka itu masih bisa disembuhkan oleh tabib istana.

Permaisuri Mei Ling yang tidak menemukan Ray Zen dan Bai Hu ditempat itu menjadi sangat cemas. Sayangnya saat itu ia masih belum bisa bertanya kepada mereka, karena semuanya masih dalam proses penyembuhan.

Beberapa saat setelah kondisi mereka semua pulih, Kaisar memberikan titah agar mereka semua yang ikut dalam perburuan menghadapnya di aula kecil istana. Di aula itu Jack Zen bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa Ray Zen tidak kembali bersama mereka.

Fui Che pun menceritakan semuanya dengan jelas kepada Kaisar Jack Zen, para permaisuri, dan beberapa petinggi Istana yang berada di aula itu.

Menurut penjelasan Fui Che, awalnya perburuan berjalan dengan baik, rombongan mereka telah berhasil memburu beberapa binatang buas. Hingga pada saat mereka sedang istirahat, Ray Zen memberikan usul kepada mereka semua untuk berpencar, agar mendapatkan buruan yang lebih banyak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan Lupa Like dan Berikan Saran Serta Kritikannya Ya Cesss, Biar Aku Semakin Semangat Juga Lanjutkan Novelnya. Setiap Saran dan Kritikan Kalian Sangat Berguna Buatku Yang Masih Pemula Ini.

Terimakasih Cesss, Kuharap Klean Suka Ya.

1
Christian Matthew Pratama
ini critanya zaman kapan ada istilah big boss
Christian Matthew Pratama
mmg sdh ada jam ya🤔
Rizky Fadillah
suka aku sama guru nya,mengajarkan mc jngn naif,tidak ada kebaikan didunia kultivator,apa lgi di dunia nyata banyak tipu muslihat nya hahaha
Yuzuru03
Jalan ceritanya bikin penasaran
Dadi Bismarck
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Mưa buồn
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!