Pelangi namaku... nama pemberian bunda, orang yang membesarkanku. Aku dibesarkan disalah satu panti Asuhan.
Sampai suatu hari ,panti asuhan ini dijual dengan pemiliknya, aku sebagai anak tertua di panti berusaha membantu bunda untuk mempertahankan panti.
Selain bekerja di kantor aku juga menjadi guru les, ini lah awal perkenalanku dengan Langit.
Sampai suatu malam, terjadi suatu yang tak pernah aku bayangkan. Langit merampas kesucianku.
Aku mengandung anak Langit, maminya yang mengetahui itu, memisahkan aku dan Langit sebelum Langit tahu kalau aku lagi mengandung benihnya...
Sampai lima tahun kemudian ... kami bertemu kembali...Anakku yang berwajah sangat mirip dengan Langit membuat ia curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Pertunangan Langit
Lama Pelangi mengulurkan tangannya, tapi diabaikan Langit. Pelangi akhirnya menurunkan tangannya.
"Langit... Pelangi mengulurkan tangannya.. mengapa kamu mengabaikannya... itu tak sopan"gumam Papanya
"Nggak apa om...."lirih Pelangi.
Kevin yang merasa sedikit tersinggung langsung pamit dan membawa Pelangi pergi dari hadapan Langit dan papanya.
"Mungkin Langit nggak nyaman berkenalan dengan wanita lagi, karena ia sudah akan bertunangan om. Kalau begitu kami permisi om... mau mengambil minum.Pelangi kamu haus juga kan"
"Iya... permisi om... saya kesana dulu"Pelangi menundukkan kepalanya tanda menghormati papanya Langit.
"Ya... silakan. Kamu jangan malu malu ya.. kamu juga sudah jadi bagian keluarga kami, bukankah kamu calon istri Kevin kan"
Pelangi hanya tersenyum menanggapi perkataan papanya Langit. Ia meninggalkan Langit dan papanya.
"Langit... papa... ayo kita naik ke panggung, pertunangan akan segera dimulai.. "ucap Mama Merry yang baru muncul.
"Ya.. ma"ucap Papa Langit
"Mitha... aku mau naik dulu ya.. calon istri Kevin cantik dan ramah, kamu percepat saja pernikahan mereka"ucap papa langit dengan mama Kevin
"Ya Kak, aku juga pengin secepatnya.. "
"Ayo pa....lama banget sih"ujar Merry
Langit mengikuti langkah papa dan mamanya naik kepanggung. Pikirannya masih pada Pelangi.
"Jadi selama ini kamu ada di kota Cirebon. Dan menjalin hubungan dengan Kevin. Apakah yang aku lihat dipemakaman bunda memang kamu. Tapi jika itu kamu, dan lelakinya Kevin, ada seorang anak lelaki yang digendongnya. Anak siapa itu.. atau kamu sekarang janda.. dan apa memang kepergian kamu dari panti karena telah menikah. Aku harus cari tahu"
Langit asyik dengan pikirannya sehingga tak mendengar apa yang dikatakan pembawa acara.
"Langit... pasangkan cincinnya.. jangan melamun saja.. kamu nggak dengar ya"bisik mamanya
Langit tersadar dan memasangkan cincin pertunanganya. Setelah itu giliran Shinta yang memasangkan cincin ke jari manis Langit. Mata Langit terus memandangi Pelangi yang duduk berdampingan dengan Kevin.
"Langit.. kamu memandangi siapa. Pandangi aku saja dan pegang tanganku, bukankah aku ini tunanganmu.. jangan membuat malu aku"bisik Shinta
"Jangan mengatur aku"ucap Langit ketus.
Shinta jadi terdiam mendapat jawaban Langit. Ia tahu Langit tak pernah mencintainya, tapi ia tak peduli, yang penting Langit akan segera menjadi miliknya.
Pelangi meninggalkan Kevin bersama teman temannya. Ia pamit ke toilet.Dan ingin cari angin sebentar, alasan Pelangi kepada Kevin. Langit yang melihat Pelangi pergi, meminta izin meninggalkan panggung.
"Ma... sudah kan tukar cincinnya. Aku turun lagi, bosan"
"Sebentar Langit.. "Merry membisikan kepada Pembawa acara agar mempersilakan mereka turun, ia takut Langit akan turun duluan. Itu akan bisa membuat keluarga mereka malu.
Langit bergegas keluar dari ruangan pesta,ia mencari keberadaan Pelangi. Sampai ke toilet wanita, ia tak malu masuk kesana. Tapi tak ada satu orang pun didalam. Langit mencari keluar hotel..
Setelah cukup lama mencari akhirnya ia melihat Pelangi yang duduk sendiri di taman. Langit menghampiri Pelangi.
"Pandai benar kamu bersandiwara sekarang"ucap Langit begitu berada dihadapan Pelangi
"Langit... mengapa kamu disini. Bukankah acara pertunanganmu masih berlangsung"
"Mengapa kamu tak pernah menghubungiku.."
"Buat apa aku menghubungimu Lang"
"Kamu tahu Pelangi... aku berjuang kuliah hanya untuk membuktikan padamu kalau aku juga bisa berhasil wisuda.. aku bisa juga belajar walau tanpamu...aku akan membuktikan padamu... kalau aku juga pantas mendampingi dirimu yang pintar"
"Lang... aku sudah katakan.. kita tak akan bisa bersama.. banyak perbedaan antara kita"
"Perbedaan apa... mengapa Kevin kamu anggap bisa mendampingi kamu tapi aku tidak. Kami juga berasal dari keluarga yang sama"
"Lang... sudahlah. Anggap saja kita memang tak pernah saling kenal, itu lebih baik buat kita"
"Buat kamu dan Kevin, bukan buatku... apa kamu takut Kevin tahu hubungan kita, apa yang pernah aku lakukan padamu... apa kamu takut Kevin tahu kalau kita pernah berhubungan intim"ucap Langit tepat didepan wajah Pelangi. Ia mengukung Pelangi dengan meletakan kedua tangannya dipegangan kursi.
"Lang... tidak pernah terjadi apa apa antara kita. Hubungan kita bukankah hanya sebatas guru les dan muridnya"
"Oh jadi kamu sudah melupakan perbuatanku padamu di malam itu. Kamu tidak mengingatnya lagi"
"Lang.. aku bukan melupakan semua itu, tapi aku hanya tak ingin mengingatnya. Karena itu akan membuatku terluka lagi"
"Kamu pikir hanya kamu yang terluka.. aku juga Pelangi. Setiap liburan aku kembali kesini,hanya ingin tahu kabar kamu, aku ingin meminta maaf. Aku juga sakit karena telah menodaimu. Tapi kamu tak ada kabar beritanya. Kamu menghilang entah kemana. Aku juga sangat terluka, aku melampiaskan dengan minuman keras. Setiap malam hanya minuman yang menemaniku. Aku selalu dihantui rasa bersalah padamu. Tapi apa yang kamu lakukan... ternyata kamu sudah lupakan semuanya, kamu hidup bahagia dengan banyak lelaki"
"Kamu jangan sembarangan Lang, lelaki siapa yang kamu maksud"
"Suamimu dan Kevin. Mana suamimu sekarang, kamu sudah pisah dengan suamimu dan menjadikan Kevin mangsa berikutnya. Aku pikir penampilan kamu yang sekarang hanya untuk menutupi kebusukan dan kejahatan kamu, agar orang menilaimu wanita baik baik"
"Kamu keterlaluan Lang...."Pelangi menampar pipi Langit
Pelangi ingin berdiri, tapi Langit tetap mengukungnya.
"Awas Lang... aku mau pergi. Aku tak mau ada orang melihat kita di sini "
"Kamu takut kebusukan kamu diketahui Kevin"
"Cukup Lang..kamu tak berhak menghakimiku karena kamu tak tahu apa apa tentangku. Kamu tak tahu apa yang telah aku lalui selama ini, kamu tak akan tahu apa yang telah aku rasakan... kamu tak tahu bagaimana hidup yang harus aku jalani selama ini... hiks.. hiks.. "Pelangi tak dapat lagi membendung air matanya.
Langit membawa Pelangi ke dalam pelukan nya..
"Lepaskan Lang... "Pelangi memukul dada Langit agar melepaskan pelukannya
"Pelangi... kembalilah padaku... "lirih Langit
"Itu tak mungkin Lang... kamu sudah ada tunangan"
"Aku akan membatalkan malam ini juga"
"Aku tak bisa... kamu jangan memaksakan semuanya... "
Langit berjongkok dihadapan Pelangi. Ia menangkup wajah Pelangi dengan kedua tangannya...
"Mengapa... apa kamu tidak mencintaiku"
Pelangi hanya diam, ia masih terisak. Langit menghapus air mata Pelangi. Ia lalu merampas tas dari tangan Pelangi dan mengambil ponsel Pelangi.
"Lang... kembalikan. Buat apa kamu ambil ponselku"
Langit melihat wallpaper ponsel Pelangi. Ia melihat foto seorang anak lelaki. Ia merasa tak asing dengan wajah anak Pelangi. Ia tak bisa mengenalinya lebih jauh karena foto anak Pelangi lagi duduk dengan wajah dimiringkan.
"Ini anakmu ...dimana ia sekarang. Kamu tinggal kan dengan siapa. "
"Lang kamu tak boleh memeriksa ponsel seseorang "Pelangi berusaha merampas ponselnya tanpa menjawab pertanyaan Langit.
Langit menjauhkan dengan mengangkat tinggi tangannya. Langit mengetik nomor ponsel nya. Ia meghubungi keponselnya.
"Simpan nomorku... nanti aku hubungi kamu lagi. Aku harus masuk, nanti ada yang melihat kita. Aku tak mau Kevin curiga. Aku ingin bermain main dulu denganmu sebelum Kevin tahu hubungan kita... "ucap Langit
Langit menarik pinggang Pelangi agar merapat ketubuhnya, dan Langit langsung menggigit bibir Pelangi agar ia membuka mulutnya. Setelah itu ia langsung melum*t bibir Pelangi dan memainkan lidahnya didalam rongga mulut Pelangi.
Pelangi meronta dan memukul dada Langit, tapi tenaganya tak bisa mengimbangi tenaga Langit. Setelah cukup lama memainkan lidahnya Langit baru melepaskan pagutannya.
Pelangi ingin menampar Langit, tapi tangannya ditahan Langit.
"Kamu kebiasaan ya menamparku.. bibirmu manis sekali, masih seperti dulu"bisik Langit sebelum pergi meninggalkan Pelangi.
************************
Terima kasih untuk semua yang telah membaca novel ini.
bikin nagih bacanya, jadinya gak bisa berhenti scroll ke atas, hehe..
ceritanya udah bagus, mudah dimengerti dan gak bertele-tele..
tapi cerita Kevin-Melati masih kurang lengkap, belum sampai nikah mam..
tapi gak masalah sih, udah kebaca jg kok alurnya..
Akhirnya semua tokoh, baik utama maupun pendamping dapat jodoh dan happy ending ya..
Sedikit saran mam, kalo bisa tiap cerita nama tokohnya dibuat beda, biar gak bingung dan ketuker ceritanya,hehe..
oke deh lanjut next novel..
semoga sehat selalu dan tetap semangat berkarya ya mam..
semoga sukses terus dimanapun mama berkarya..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💞💞💞
HADAPI SI NENEK LAMPIR SOMBONG