"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Pemberitahuan kenaikan jabatan Fahmi cukup membuat para karyawan di divisi keuangan menjadi terkejut.
“Gila !”
“Pak Ustadz amalannya apa ? Sampai-sampai bisa naik jabatan jadi Direktur !” kata Hendra bagitu pun dengan Rozi.
Semua karyawan sibuk melihat berita tersebut, membuat Anisa menjadi bingung.
“Ada apa sih Mbak ?” tanya Anisa pada Fia.
“Pak Manager kita, naik jabatan menjadi direktur keuangan !” kata Fia ikut senang mendapatkan kabar kalau Fahmi naik jabatan.
“Pak Manager, maksudnya Mas Fahmi ? Eh maksud ku, Pak Fahmi ?” tanya Anisa memastikan.
“Betul !” jawab Fia dengan santainya.
Anisa membulatkan kedua matanya, tentu saja ia terkejut mendengar berita tersebut. Tak lama jam kerja selesai, Anisa dan Fahmi baru saja masuk ke dalam mobil, Anisa langsung bertanya pada Fahmi.
“Mas Fahmi, berita dari perusahaan itu benar ya ?” tanya Anisa lagi memastikan.
“Berita apa, Nis ?” tanya Fahmi sembari mengemudikan mobilnya.
“Itu, Mas Fahmi naik jabatan kan ? Jadi Direktur Keuangan !” kata Anisa
“Enggak tahu !” kilah Fahmi
“iih Mas Fahmi, Nisa serius !” kata Anisa.
“Ya kalau iya, memangnya kenapa, Nis ?” ucap Fahmi yang membuat Anisa menjadi senang bukan main.
“Serius Mas ? Ya ampun, selamat ya Mas Fahmi !” Anisa langsung memeluk Fahmi yang membuat Fahmi langsung menghentikan mobilnya ke pinggir jalan.
“Anisa !”
“Mas Aku ikut bahagia, loh !” kata Anisa yang masih memeluk Fahmi.
“Anisa ! tolong lepaskan tangan mu !” kata Fahmi yang membuat Anisa tersadar langsung melepaskan pelukannya.
“Maaf Mas ! Anisa gak sengaja, sumpah !” Anisa berkilah, padahal ia sengaja melakukan hal tersebut.
Fahmi sebenarnya ingin marah, namun ia teringat akan wajah istrinya dirumah. Ia pun memaklumi apa yang dilakukan oleh Anisa barusan.
“Ya sudah ! Tapi jangan seperti itu lagi, Nis ! Aku ini saudara ipar mu, suami dari Alisa, saudari kembar mu !” kata Fahmi mengingatkan Anisa.
“Oh, iya Mas. Maaf ya !” kata Anisa jadi tak enak hati mendapatkan teguran dari Fahmi.
Fahmi kemudian melajukan kembali mobilnya ke arah pulang ke rumah. Salama Alisa tinggal menghitung hari akan melahirkan, Fahmi sudah mengajukan cuti bekerja sebagai seorang dosen. Agar ia bisa lebih siaga menjaga Alisa.
“Assalamualaikum.”
Fahmi mengucapkan salam sebelum masuk rumah, dan Alisa menyambut kedatangan Fahmi.
“Walaikumsalam, Mas !” Alisa menyalami tangan Fahmi dan Fahmi mencium kening Alisa dengan lembut.
Lagi-lagi Anisa jadi cemburu melihatnya, ia kemudian memilih untuk duluan masuk ke dalam kamarnya.
“Bagaimana kerjaan hari ini, Mas ? Lancar kan ?” tanya Alisa, mereka kemudian masuk ke dalam kamar. Dan Fahmi memberikan kabar bahagia pada Alisa.
“Sayang, Mas naik jabatan hari ini. Mas di percaya menjadi direktur keuangan mulai besok !” kata Fahmi yang membuat Alisa ikut bahagia mendengarnya.
“Masyaallah, beneran Mas ? Ahh…”
“Eh, Kamu kenapa Sayang ?” tanya Fahmi cepat.
“Adek bayinya nendang kuat banget Mas ! Mungkin anak kita ikut bahagia melihat Ayahnya semakin sukses dalam karirnya.” Kata Alisa yang membuat Fahmi langsung mengelus perut buncit Alisa dengan lembut.
“Anak Soleh, nanti kalau sudah lahir Ayah ajak jalan-jalan ya !” kata Fahmi mengajak berbicara calon buah hatinya yang sebentar lagi hadir di tengah-tengah mereka.
“Kamu belum merasakan tanda apa-apa, Sayang ?” tanya Fahmi dengan lembut.
Alisa menggelengkan kepalanya.
“Belum Mas ! kalau sesuai jadwalnya sih dua minggu lagi !” jawab Alisa
“Aku semakin khawatir sama Kamu, Sayang.” Fahmi memeluk Alisa.
“Kenapa khawatir, kan memang sudah kodratnya wanita seperti ini. Mengandung, melahirkan dan menyusui nantinya menjadi seorang Ibu !” kata Alisa
“Semoga Allah melancarkan hari persalinan Kamu nantinya.” Kata Fahmi
“Aamiin.”
“Ayo mandi dulu, Mas !” kata Alisa
“Mandi bareng yuk ?” goda Fahmi
“iihh…genit ya !” Alisa menggelitik Fahmi suara gelak tawa mereka berdua nyatanya di dengar oleh Anisa yang tak sengaja lewat di depan kamar Alisa.
Anisa semakin cemburu, ia mengepalkan kedua tangannya. Ia seolah kini membenci Anisa, dan menginginkan Fahmi hanya menjadi miliknya.
“Gak akan Aku biarkan Kamu bahagia selamanya, Alisa ! Aku juga berhak mendapatkan kebahagiaan itu !”
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi