NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Bali

Bruk ....

Seorang anak terjatuh akibat tidak terlalu fokus saat berjalan. Membuat kedua lututnya mengeluarkan darah.

Tangisan terdengar kencang di telinga seorang bocah laki-laki yang sedang tertidur di atas kursi sana.

"Brisik."

Kesal bocah laki-laki itu menatap tajam kearah bocah yang terjatuh.

"Kau itu cengeng, jatuh begini saja nangis. Tinggal berdiri lagi bisa kan?"

Hua ...

Bukannya berhenti menangis, bocah itu malah semakin kencang menangis membuat bocah laki-laki itu menghela nafas panjang lalu berjongkok.

"Sudah jangan menangis biar aku obati lukanya."

Nada suara itu terdengar lembut membuat tangisan kencang itu mulai mereda. Mata bulatnya menatap bocah laki-laki yang sedang memasang plaster di kedua lututnya.

"Sudah sembuh."

"Terimakasih."

"Hm."

Bocah laki-laki itu ingin pergi namun tangannya di tahan oleh gadis imut itu. Mata bulatnya begitu cantik membuat bocah itu terpesona.

"Bagaimana bisa aku pulang, kedua kaki ku sakit?"

Keluh nya dengan nada manja membuat bocah laki-laki itu menghela nafas berat.

Bocah laki-laki itu berjongkok dengan sumringah gadis cilik itu naik keatas punggung bocah itu.

"Kau begitu berat,"

Gadis cilik itu cemberut karena di katakan gendut. Padahal badannya langsing.

"Dimana rumah kamu?"

"Di sana!"

Tunjuk gadis itu pada sebuah bangunan tinggi yang tak jauh dari taman TK tempat gadis cilik itu terjatuh.

Sudah mengantarkan gadis cilik, bocah laki-laki itu kembali pergi dengan wajah datarnya.

"Astaghfirullah, Alaska kamu dari mana saja, nak?"

Suara berat penuh kepanikan berlari menghampiri putranya yang sejak tadi tak ada di sekolah.

"Papa dari tadi cariin kamu. Kamu baik-baik saja?"

"Maafin Alaska Pa, tadi Aska bantuin teman Aksa pulang karena terjatuh. Kakinya berdarah."

"Benar begitu?"

"Iya, Pa."

"Ya sudah, ayok kita pulang. Kita jenguk Mama."

"Ayok, Pa."

Bumi, itulah dia. Menggendong Alaska menuju dimana mobil nya terparkir. Bumi membawa Alaska menuju rumah sakit dimana Zahira di rawat. Kesehatan wanita itu kian memburuk setiap harinya.

Sejak lahir, Alaska jarang sekali mendapat kasih sayang dari Zahira karena Zahira terus menerus jatuh sakit akibat penyakit yang di deritanya. Namun, penyakit itu tak ada apa-apa nya di banding luka hati yang tak pernah sembuh.

Setiap hari terus dihantui rasa takut dan juga bersalah membuat keadaan Zahira semakin terpuruk. Entah apa yang terjadi pada kehidupan Bumi dan Zahira selama lima tahun ini.

"Kenapa diam?"

Tanya Bumi pada Alaska yang malah berdiri bukannya masuk kedalam.

Alaska hanya diam saja dengan tatapan sendu. Membuat Bumi menghela nafas berat. Seolah banyak beban berat di setiap helaan nafasnya.

"Jangan takut, Nak. Mama tidak akan marah-marah lagi kok. Mama ingin ketemu Alaska."

"Beneran, Pa."

"Kapan papa pernah bohong."

Wajah murung itu berubah ceria dengan binar mata bahagia membuat Bumi tersenyum.

Bumi terdiam cukup lama membiarkan Alaska punya banyak waktu dengan Zahira di dalam sana.

Tidak ada yang banyak berubah di dalam diri Bumi. Wajah tetap sama dengan gaya yang sama. Sebagai seorang pengacara dan pengusaha tentu Bumi harus memerhatikan penampilannya.

Semenjak Bumi dan Zahira memutuskan pindah ke Bali. Awalnya Bumi tak ingin terjun lagi ke dunia hukum. Bumi ingin membuka usaha kuliner saja. Dimana banyak pariwisata dari berbagai wilayah dan negara. Cocok bagi Bumi membuka usaha itu.

Bahkan dalam lima tahun ini Bumi sudah punya tiga restoran di berbagai wilayah Bali.

Namun, sebuah kejadian membuat Bumi mau tak mau harus kembali terjun bahkan sampai sekarang profesi masih sama. Tapi Bumi pilih-pilih dalam memilih Klain. Mungkin dalam satu tahun ada dua atau tiga kasus yang Bumi tangani. Selebihnya Bumi tak menerima karena Bumi juga harus mengurus Alaska di sela kesibukannya.

Bumi tak ingin terlalu membuang-buang waktu hingga waktu dengan Alaska terbuang. Bagi Bumi waktu dengan Alaska adalah detik-detik terindah yang ia lalui.

Bumi mencium bunga mawar yang ada di tangannya. Bibir Bumi tersenyum, baru lah Bumi masuk kedalam ruang di mana Zahira di rawat.

..

Di jakarta,

Rumah sakit Bunda Husna ...

Dokter Harfa baru saja memeriksa keadaan nenek nya Sky. Keadaan nya cukup membaik membuat Sky merasa lega.

Sky berharap sang nenek tetap baik-baik saja. Apalagi Sky belum bisa mewujudkan keinginan sang nenek. Sky berharap sang nenek selalu menemani hari-hari nya.

"Dokter, kapan nenek bisa pulang?"

Keluh sang nenek pada dokter Harfa yang malah tersenyum. Hampir setiap hari rasanya sang nenek selalu saja menanyakan kapan ia pulang.

Maklum, usia sudah renta selalu saja banyak tingkah padahal tubuhnya butuh perawatan intensif.

"Kalau nenek rajin minum obat, lusa juga sudah bisa pulang."

"Benarkah!"

"Iya nek, makannya nenek harus minum obat dulu."

"Baiklah, nenek mau minum obat."

Sky menghela nafas berat melihat tingkah sang nenek. Membuat Sky malu karena selalu saja begitu.

Namun, Sky bahagia karena sang nenek mau minum obat. Semua berkat dokter Harfa yang selalu sabar membujuk sang nenek.

Sudah membantu memberikan obat pada sang nenek dokter Harfa pamit pergi.

"Dokter tunggu."

Dokter Harfa menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap sang nenek.

"Iya nek, ada apa?"

"Mau jadi cucu menantu ku?"

Uhuk ... Uhuk ...

Sky tersedak minumannya. Melotot tajam pada sang nenek. Apa-apa an kenapa sang nenek bicara seperti itu.

Jarak usia mereka begitu jauh, dokter Harfa sudah menginjak usia ke tiga puluh lima tahun ini. Sedang Sky baru berusia dua puluh tiga tahun. Perbedaan jarak yang cukup jauh.

Yang jelas dokter Harfa mana mau pada bocah ingusan model Sky.

"Hehehe, nenek suka sekali bercanda. Padahal Sky sudah punya calon loh,"

Mata Sky semakin membulat mendengar penuturan dokter Harfa. Rasanya Sky ingin kabur dari ruang menyebalkan itu.

Kali ini tatapan sang nenek menajam pada Sky. Seolah meminta penjelasan dari apa yang dokter Harfa katakan.

"Nek, kak Harfa boho--"

Sky menelan ludahnya kasar melihat dokter Harfa malah kabur begitu saja. Tanpa mau membantu menjelaskan kesalahpahaman itu.

"Siapa gadis itu, cepat kasih tahu nenek?"

"Kak Harfa benar-benar ya. Gadis apaan. Dekat dengan cewek juga gak. Apa yang harus ku lakukan. Sial!!!"

Batin Sky kebingungan menjelaskan. Pasalnya sang nenek selalu saja percaya apapun yang dikatakan dokter Harfa.

Sang pelaku malah tersenyum puas karena sudah mengerjai Sky. Itu balas dendam dokter Harfa pada Sky karena kemaren Sky sudah membuatnya kesal setengah mati.

Bagaimana tak kesal, Sky sudah bicara sembarangan pada dokter Langit tentang dirinya yang sedang memerhatikan dokter Langit. Membuat dokter Harfa malu tak tertolong.

Padahal, dokter Harfa bukan memerhatikan dokter Langit melainkan sedang merasa heran kenapa sikap dokter Langit akhir-akhir ini berbeda.

Tak sehangat pagi yang selalu menyapanya dengan senyum khas nya. Tak seantusias siang yang selalu mengajaknya cari makan. Semua berubah dalam sekejap. Entah kenapa? Perasaan dokter Harfa tak merasa berbuat salah.

"Rasain kau Sky, itu pembalasan setimpal."

Gumam dokter Harfa tersenyum puas.

Bersambung ....

jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!