Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Bersalah
Azila yang masih kepikiran tentang dimana dia berbicara begitu kasar kepada Fathaan, dia sangat sedih sekali mengapa bisa dia berbicara begitu?
Azila merenung didalam kamarnya, namun tiba-tiba saja ponselnya bergetar menandakan bahwa Azila mendapatkan panggilan dari Bunga dan Kellyn.
" Hay, bagaimana keadaanmu saat ini?"
" Azila, maaf ya untuk hari ini Sherly benar-benar sangat keterlaluan"
" Bunga, Kellyn tidak apa-apa kalian tidak perlu meminta maaf"
" Lalu bagaimana keadaan kamu sekarang?"
Azila menghelankan nafasnya saja, matanya mulai berkaca-kaca saat mengingat apa yang sudah dia katakan kepada Fathaan.
" Hey, ada apa Azila? Mengapa kamu tampak hampir menangis?"
" A-aku mungkin sudah menyakiti perasaannya"
" Maksudmu?"
Azila mengangkat wajahnya lalu menatap kearah ponselnya, saat dia menatap ponselnya dimana air matanya mengalir.
" Aku malah berkata bahwa dia sedang berbohong menjadi bisu dan tuli"
Bunga dan Kellyn sangat terkejut dengan ucapannya Azila, tetapi mereka sangat mengerti sebenarnya bukan Azila bersifat menyakiti perasaan orang hanya saja mungkin karena Sherly membuatnya jadi lepas kendali.
" Hey dengarkan aku Azila"
Azila mengangkat wajahnya lalu kembali menatap ponselnya.
" Aku tau mungkin kamu tidak sengaja berkata seperti itu, mungkin hatimu tadi benar-benar marah kepada Sherly sehingga berkata seperti itu, tetapi aku yakin suamimu akan memakluminya Azila, cobalah berbicara kepadanya dan meminta maaf kepadanya dan saat kamu bertengkar dengan Sherly tadi raut wajah suamimu tampak sangat begitu khawatir sekali, dia sepertinya ingin membelamu didepan Sherly hanya saja kekurangannya membuatnya menjadi sedih"
Azila menjadi terdiam saat mendengar ucapannya Bunga, dia tidak tau bahwa Fathaan begitu sangat khawatir sekali dengan dirinya apa lagi ingin membelanya.
" Apa itu benar?"
" Tentu saja benar, aku sangat memerhatikan wajah suamimu tadi dia ingin sekali membelamu tetapi mungkin dia sadar bahwa dia bisu dan tuli"
Air mata Azila semakin mengalir saat mendengar ucapannya Bunga.
" Maafkan aku yang semakin membuatmu menangis, tetapi aku berkata jujur dengan apa yang aku lihat tadi, jadi cobalah nanti berbicara kepadanya bahwa kamu tidak bermaksud berkata seperti itu"
" T-tapi a-aku benar-benar sudah jahat kepadanya Bunga, sedangkan dia begitu lembut sekali kepadaku, a-aku istri yang payah bukannya memberikan semangat kepadanya namun malah menyakiti perasaannya"
" Sssttt jangan berbicara seperti itu okey? Kamu akan menjadi istri yang hebat untuk suamimu mungkin kamu sangat shock tentang kejadian tadi sehingga menjadi melampiaskannya kepadanya, tetapi aku percaya jika kamu berbicara dengan jujur dia akan memaafkanmu Azila"
Azila kembali terdiam namun air matanya masih mengalir dipipinya sehingga membuatnya menjadi terisak-isak. Rasa bersalah yang selalu menghantui dirinya lalu rasa hati yang begitu sakit saat Sherly selalu menghina Fathaan.
" Yang dikatakan Bunga semuanya benar Azila, lebih baik berbicaralah kepada suamimu aku yakin dia adalah pria yang baik tidak mungkin dia akan marah kepadamu Azila"
Azila menganggukkan kepalanya lalu dia mengusap air mata yang ada diwajahnya.
" Baiklah aku akan mencoba berbicara kepadanya nanti saat dia sudah kembali kerumah, terima kasih banyak ya Bunga dan Kellyn"
" Sama-sama sayang, lain kali kita kumpul bareng lagi ya"
" Tanpa Sherly kok tenang saja"
Azila tersenyum, kedua temannya begitu sangat baik sekali kepada dirinya berbeda dengan Sherly dia memang tidak suka Azila entah mengapa Azila juga tidak tau.
Bisa dikatakan Sherly iri kepada Azila, karena Ibu Tirinya sangat baik kepada Azila saat dia bermain kerumah Sherly sebenarnya Ibu Tirinya juga baik kepada Sherly hanya saja dia tidak rela berbagi kasih kepada Azila itulah mengapa sekarang ini dia begitu membenci Azila.
Sementara Sherly.
Yang baru saja tiba dirumahnya kini dia duduk sofa ruang tengah dengan wajah begitu sangat marah sekali. Henna yang melihat Sherly begitu cemberut sekali kini dia menghampirinya.
" Hey sayang ada apa?" tanya Henna sambil duduk disampingnya Sherly
Sherly menghelankan nafasnya dengan sangat kasar sekali.
" Ma, aku baru saja habis dipukul oleh Azila"
" Loh kenapa sayang?" tanya Henna dengan nada yang begitu terkejut
" Tadikan aku bertemu dengan dia, lalu dia membawa suaminya ma"
" Suami?" ulang Henna diangguki oleh Sherly" Azila sudah menikah sayang? Kapan?" tanya Henna kembali
" Iya ma dia sudah menikah, seminggu yang lalu kalau gak salah ma"
" Wah, ternyata diam-diam Azila sudah menikah ya" ucap Henna dengan senangnya" Lalu apa yang terjadi dengan Azila yang memukulmu sayang?" tanya Henna kembali
Sherly menarik nafasnya dalam-dalam.
" Mama pasti mengenal Ceo Perusahaan Balinda bukan?"
" Iya Mama mengenalnya, ada apa dengan itu?"
" Dialah suami Azila ma, tetapi apakah aku salah mengatakan bahwa dia bisu dan tuli? Padahal kenyataannya memang begitu bukan bahwa dia terkenal dengan kekurangannya, walaupun dia kaya raya aku juga mikir ingin menikah dengannya ma"
" Sherly, tidak boleh berkata seperti itu" bentak Henna membuat Sherly terkejut
Henna tidak menyangka Sherly bisa berpikiran seperti itu, padahal Azila adalah temannya namun mengapa dia begitu tega sekali?
" Jadi Azila memukulmu karena kamu menghina suaminya?"
" Aku bukan menghinanya ma, tetapi memang kenyataan dia bisu dan tuli bukan? Lalu salahku dimana coba?"
" Kamu salah berkata seperti itu Sherly, tidak ada orang yang mau seperti dia semuanya sudah diatur dengan Tuhan, wajar saja Azila memukulmu"
" Loh kok Mama malah membela Azila sih ketiban aku?"
Henna hanya bisa menghelakan nafasnya saja.
" Mama bukannya membela Azila sayang, tetapi cara berbicaramu memang salah sehingga membuat Azila memukulmu karena dia sedang membela suaminya"
" Tapi suaminya tidak bisa membelanya, jangankan untuk membela dia berbicara saja hanya menggunakan catatan"
Henna kembali menghelakan nafasnya, Sherly benar-benar sudah keterlaluan sekali sepertinya.
" Dia ingin membela Azila, tetapi dengan kekurangannya membuatnya sedih, jadi jika kamu bertemu Azila jangan lagi kamu berkata seperti itu Sherly, itu akan membuat Azila menjadi sedih"
Sherly merasa sangat kesal sekali karena Henna malah membela Azila, padahal Henna tidak membela Azila melainkan mengingatkan agar Sherly menjaga bicaranya.
" Ah sudahlah, semakin lama semakinnya Mama membela Azila dibandingkan aku. Kalau begitu Mama tinggal saja bersama Azila sana jangan tinggal bersamaku"
Sherly langsung bangun dari duduknya dan meninggalkan Henna, dia begitu sangat kesal sekali sehingga membuatnya menjadi tidak sopan kepada Henna.
Henna hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkahnya Sherly yang semakin lama semakin berani berbicara tidak sopan kepadanya.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....