NovelToon NovelToon
Antara Benci Dan Cinta

Antara Benci Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:116.1k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!

namun yang pasti....

benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.

Farid Ibrahim Hamzah Tarek

merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.

tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.

sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.

apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!

ikuti kisah baru aku....

" Antara benci dan cinta "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 34 Ibra yang masa bodoh

Rea menoleh ke belakang dan melihat seorang wanita yang tak lain adalah Maura nampak terkejut menatap ke arahnya.

Bagaimana tidak terkejut,

Posisinya dengan Ibra saat ini sangatlah intim.

Tak lama, Rea kian di buat kebingungan karena di belakang wanita cantik bernama Maura itu, turut mengikuti empat orang di belakangnya.

Sama seperti Maura, ekspresi mereka jelas terlihat terkejut.

" maaf...

dokter Rea di minta tuan muda untuk membantunya duduk "

Sofia berinisiatif menjelaskan,

Wajah Rea yang seketika terlihat pucat membuat otaknya berputar cepat.

" iya nyonya...

Mohon maaf, bukan saya berniat lancang " kata Rea dan melanjutkan meletakkan punggung Ibra pada bantal yang sudah ia tata dengan pelan.

Ia tak mungkin melepaskan tubuh Ibra begitu saja, jujur ia mencemaskan kondisi laki laki itu.

Saat ini, jelas sekali jika Ibra terlihat sedang tak berdaya dan tak baik baik saja.

Wajah laki laki itu masih terlihat pucat dan kuyu.

Lingkaran hitam di matanya juga masih jelas terlihat.

Sementara Ibra,

Pria itu hanya diam dan seolah tak berniat menjelaskan apapun sama sekali.

ia justru terlihat masa bodoh dengan kesalah pahaman yang mungkin bisa terjadi.

" iya dokter silahkan..." jawab nyonya Mariana kemudian sambil tersenyum tanpa memperhatikan hati Maura yang mungkin bisa terluka karena salah paham.

Egois memang,

Tapi biarlah, sudah sangat lama ia tak melihat cahaya di wajah putra semata wayangnya itu.

Begitupun dengan tuan Tarek, pria baya itu tak berhenti menatap bergantian sang putra dan dokter Rea.

ia juga bisa melihat semburat rasa senang di wajah putranya itu.

Sementara nyonya Mariana sendiri yang diam diam memperhatikan sang putra sejak kemaren, pasalnya sejak pertama kali dokter Rea memperkenalkan diri.

Entah kenapa,

Ia merasa,

sejak bertemu dengan dokter Rea kemaren, ia melihat secerca semangat di wajah sang putra.

Karenanya,

Ia tak ingin meragukan kata kata dokter muda itu.

Sementara Maura hanya bisa diam tanpa bisa berkata apa apa.

Walau jauh di sudut hatinya, ia merasa janggal dengan kondisi itu.

Ia merasa heran,

bagaimana Ibra bisa serilex itu bersentuhan dengan wanita yang baru ia kenal.

Karena yang ia tahu,

Selama ini, Ibra sangat menjaga jarak dengan seorang wanita.

Termasuk dirinya.

Walau dirinya adalah calon tunangan pria itu, tak pernah sekalipun pria itu menyentuhnya secara berlebihan selain berpegangan tangan.

Begitupun sebaliknya,

Ibra pun seolah tak memperbolehkan dirinya berlebihan menyentuhnya,

Selain tangannya.

Pernah sekali ia kelepasan memeluk pria itu, tapi tak lama Ibra segera melepaskan pelukannya.

Tapi saat ini,

kenapa Ibra seolah tak risih sedikitpun ketika dokter itu merangkul punggungnya.

Apalagi tadi posisi keduanya terlihat begitu intim.

" baiklah...

Saya permisi " pamit Rea setelah ia selesai dengan pekerjaanya.

" terima kasih dokter " kali ini yang menjawab adalah tuan Mehra.

Rea tersenyum simpul sembari menganggukkan kepalanya sejenak.

Tak lama ia pun bersiap untuk segera melangkah meniggalkan ruangan itu.

" tunggu...

kau melupakan sesuatu dokter " panggil Ibra dengan suara yang terasa di paksakan untuk terdengar lebih keras.

Rea menoleh dan menatap pria itu.

" aku belum sarapan " lanjut Ibra juga dengan menatap Rea.

" Ibra....jaga sopan santunmu, dia memang dokter yang merawatmu...

tapi dia bukan baby sittermu " hardik tuan Mehra yang merasa tak enak hati kepada Rea melihat tingkah putranya itu.

" kenapa memangnya pa...?! Bukankah kita membayar mahal rumah sakit ini ?!

dan rasanya wajar saja jika dia menyuapiku, bukankah dia yang bertanggung jawab merawatku ?! " jawab Ibra masih dengan menatap Rea.

Rea melipat rapat rapat bibirnya mendengar ucapan Ibra itu,

wajahnya nampak pias.

Sungguh ia merasa tak nyaman saat ini. Kata kata Ibra seolah bernada hinaan menurutnya.

Tapi ingatannya akan pesan dokter Himawan membuatnya tak berkutik.

( tolong Rea, beri kesan baik kepadanya...sungguh rumah sakit ini membutuhkan itu ) kata dokter Himawan saat itu.

" baik..akan saya lakukan " jawab Rea kemudian sembari memutar tubuhnya dan bersiap melangkah kepada Ibra.

" tidak perlu dokter Rea, saya yang akan menyuapi calon suami saya.

maaf atas ke tidak nyamanan ini "

Maura menghentikan langkah Rea, wanita itu berucap sembari menatap kepada Rea dalam.

Sementara Ibra pun demikian, ia pun menatap dalam kepada Rea.

Seolah ia ingin menemukan sesuatu di wajah kalem wanita berhijab lebar itu.

Namun nyatanya apa yang di harapkan Ibra sama sekali tak terwujud.

Ia tak menemukan apapun di wajah itu selain ketenangan.

" ah iya nona silahkan..." jawab Rea kemudian sambil tersenyum tipis.

" Kalau begitu saya permisi, nanti siang saya akan datang untuk melakukan pemeriksaan lagi "

Kata Rea lagi kemudian.

" iya dokter,

terimakasih...." jawab nyonya Mariana.

Rea kembali tersenyum tipis kemudian ia segera berlalu meninggalkan ruangan itu dengan langkah cepat dan di iringi dengan tatapan Ibra yang entah.

( apa yang kau harapkan Ibra, berharap dia cemburu....?! Kau terlalu percaya diri )

Rutuk Ibra di dalam hati dengan terus menatap Rea hingga bayangan wanita itu hilang di telan pintu ruangan perawatannya.

Sofia pun nampak mengekor di belakangnya.

" dokter Rea...."

Sebuah panggilan dari arah belakang menghentikan langkah Rea yang baru saja keluar dari ruang perawatan Ibra itu.

Rea pun sontak menghentikan langkahnya dan segera mengubah dengan cepat wajah sedihnya menjadi sebuah senyuman.

Setelahnya,

Ia pun menoleh ke belakang.

" tuan Tarek " pekiknya pelan ketika ia tahu siapa yang memanggilnya.

Tuan Mehra segera melangkah mendekat.

" tolong maafkan sikap putra saya, dia benar benar sudah keterlaluan terhadap anda.

Sungguh sekarang dia benar benar berubah, saya bahkan hampir tak mengenali sikapnya itu " tuan Mehra memohon kemakluman seorang Rea atas sikap Ibra tadi.

Rea tersenyum tipis,

" saya mengerti tuan Tarek, jangan khawatir....sungguh hal seperti ini sudah biasa buat saya " jawab Rea.

" putra saya seakan kehilangan jati dirinya, apakah hal seperti itu memang biasa untuk penderita anxiety seperti putra saya ?! " tanya tuan Tarek kemudian.

" sabar tuan...kami akan berusaha yang terbaik untuk merawat tuan muda " jawab Rea.

" terimakasih dokter Rea, semoga anda tak akan pernah tersinggung dengan sikap putra saya "

" insya Allah tidak tuan " jawab Rea,

Tak lama wanita itu pamit, dengan langkah lebar Rea meninggalkan tempat itu.

Sambil terus melangkah, Rea mengusap kasar air mata yang jatuh begitu saja membasahi pipinya tanpa permisi.

Mendengar sekali lagi klaim Maura atas Ibra sungguh membuat hatinya sakit.

" kakak baik baik saja ?! " tanya Sofia ketika mereka telah berada di dalam ruangan Rea.

" ya...aku baik baik saja Sofia " jawab Rea sembari terus membaca laporan medis Ibra yang ada di tangannya.

" apa kakak sudah mengenal tuan muda Tarek sebelumnya ?! "

Rea mendongak menatap Sofia.

" kenapa ?! " tanya Rea.

" entahlah kak, aku tak tahu kenapa....

tapi aku merasa tuan muda itu seperti sengaja menarik perhatianmu.

Tatapannya begitu dalam padamu seolah kalian sudah pernah saling kenal sebelumnya "

" ckk...bicara apa kamu, tidak lihat kah kamu kalau dia begitu membenciku dan mencoba mempersulitku ?! " jawab Rea dengan kembali menatap berkas di tangannya.

" iya..

aku juga lihat itu, tapi selain tatapan itu aku juga melihat tatapan lain di matanya.

Seperti....seperti ada penyesalan, juga.....kerinduan " jawab Sofia yang sontak membuat Rea kembali mendongak menatapnya.

" kau mengejekku Sofia ?! " hardik Rea.

Sofia sontak mendelik,

" tidak...." jawab gadis itu kemudian dengan cepat sambil menggelengkan kepalanya.

" jangan bicara omong kosong lagi, cepat selesaikan laporan kesehatan tuan muda itu dan segera kirim ke email dokter Himawan " pinta Rea kemudian.

" siap...."

1
Tuti Tyastuti
sama mamer juga mau kalo punya mamer sesayang itu
Uthie
tinggal bareng aja kalau punya mertua baik kaya gtu mahhh 👍😁😁

lagian kan bisa joinan smaa ibu mertua pas suami-suami pada kerja kaya gtu 👍🤗
partini
ma mertua saja biar dapat kasih sayang seorang ibu
Hesty
ko up nya sekali thoor
Susi Akbarini
mertua dan menantu idaman..
❤❤❤❤❤
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪
Tuti Tyastuti
astogeeee ibra🤣🤣🤣
Uthie
Yaa ampun...Ibraaa... jail banget 😂😂😂
Rayhana Reyana
knapa up nya cuma sekali kak.... /Sob//Sob//Sob/
paa ceritanya mau end???
ayo donk kak... up 2x kayak biasanya... /Angry/
Rayhana Reyana: ok.... /Good/
sehat terus kak... ditunggu cerita selanjutnya... /Drool/
khitara: lagi capek banget kakak....persiapan karya baru,
tetep dukung aku ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘
total 2 replies
Rayhana Reyana
knpa up nya sekarang cuma 1x kak... ???
apa karena cerita nya sdah mau end??
Siti Nurhasanah
gempor..gempor deh, Rea 😄😄
Tuti Tyastuti
gaspol rem blong ya bra🤣🤣🤣🤣🤣
Susi Akbarini
remuk3...

😀😀😀😀❤❤❤❤❤❤
Rayhana Reyana
gasskeen.... langsung punya baby kembar.... /Facepalm/
Uthie
Lanjuuttttt kann 💪💪💪🤣🤣🤣
partini
bisa di bayangkan nanti ke bawah jalan macam apa yah rea
Titin Rosediana
up lgi donk ka.🥰🥰
Tuti Tyastuti
hareudang😁
partini
good
Susi Akbarini
Ibra: kalo udah dejak pendaftaran..
kau udah jatuh cinta padaku..
kenapa kau olak permintaanku
jadi pacarku...

Rea : aku kan bilang gak mau pacaran..
coba kau minta ngajak nikah..
pasti...

Ibra: pasti langsung kau terima?

Rea: tidak jga..
kita kan masih blm lulus sekolah...
dan aku ingin kuliah...
hehehe


Ibra: gemez3
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!