NovelToon NovelToon
Antara Takdir Dan Harga Diri.

Antara Takdir Dan Harga Diri.

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:253k
Nilai: 4.9
Nama Author: Alvinoor

sudah jatuh tertimpa tangga, itulah istilah yang tepat bagi nasib Ridho seorang pemuda miskin.

Baru beberapa hari di tinggal mati ayah nya Intan sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka, dan memilih kawin dengan pemuda kaya dari kota.

Dalam kehancuran hati nya, Ridho pergi ke kota, membawa peruntungan nasib nya.

Di kota, takdir membawa nya harus menikahi Anastasya seorang dara cantik, namun sangat angkuh dan arogan.

Anastasya yang tidak menyukai Ridho, berusaha menyingkirkan pemuda itu dari kehidupan nya.

Disaat hati Ridho mulai putus asa, muncul Rita yang memberi nya semangat hidup dan bangkit kembali.

Namun di saat Ridho dan Rita mulai akrab, justru benih cinta mulai bersemi di hati Anastasya.

Bagai mana Ridho mengatasi kedua nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suci nya Cinta Dalam Diam.

Lepas isya, Ridho bersiap siap untuk kembali ke kontrakan nya.

Jaket hitam lusuh dan celana Levis sudah dia kenakan.

Namun saat dia melangkah ingin keluar, di ambang pintu sudah berdiri Anastasya dengan tangan bersedekap di dada nya.

"Menyingkirlah dari ambang pintu, aku mau keluar!" ujar Ridho tanpa emosi lagi.

"Kau mau kemana heh?, pulang ke kontrakan mu itu?, kau mau membuat status janda kepada ku?, padahal baru tadi pagi kita menikah?" serang Anastasya berapi api.

"Kita bukan nya menikah!, tetapi di nikahkan!" Ridho meluruskan ucapan Anastasya.

"Kesarah!, menikah kek!, di nikahkan kek, yang penting sudah menikah, jangan buat aku jadi gunjingan orang orang, sehari menikah sudah cerai, lagian aku tidak mau terkena kutukan bala itu, aku belum siap hidup melarat, kau tidak boleh pergi pokok nya!" cegah Anastasya di depan pintu, sambil memunggungi handel pintu.

"Aku bukan pria pengecut nona arogan, aku pria sejati yang memegang janji ku, aku hanya ingin mengambil sisa pakaian ku yang masih tertinggal di kontrakan, berpamitan dengan Guntur, serta Kiai Rahmad, itu saja" kata Ridho tidak senang.

"Tapi kau harus pulang, awas kalau sampai kabur, tidak boleh lewat dari jam sepuluh malam, harus sudah pulang!" pesan Anastasya dengan suara khas nya.

"Hm!" hanya itu jawaban singkat Ridho.

Meskipun Anastasya jauh lebih cantik jelita dari umi Habibah, tetapi bukan tipe kesukaan nya, dia tidak suka cewek angkuh, sombong dan arogan, dia lebih tertarik cewek yang agamis seperti neng umi Habibah.

Mengingat gadis itu, tiba tiba ulu hati Ridho terasa nyeri, ada rasa perih yang sulit di jelaskan. Perih seperti dahulu sewaktu dia harus merelakan Intan lepas dari pelukan nya, dan menjadi milik pria lain.

"Nih! Pakai mobil saja!" Anastasya menyodorkan kan kunci Mobil nya kepada Ridho.

"Ogah!, itu mobil mu, bukan punya ku, aku punya Motor!" jawab Ridho berlalu dari hadapan Anastasya.

"Prang!" ....

Kunci mobil itu dibanting Anastasya kelantai.

"Kau sombong!, angkuh!, kakek Lampir sialan!, aku membenci mu!" bentak Anastasya menghentakkan kaki nya di lantai.

Anastasya melepas kepergian sang suami dengan pikiran yang cuma dia sendiri yang tahu.

Sebelum ke kontrakan, Ridho terlebih dahulu kerumah Kiai Rahmad.

"Assalamualaikum Kiai" sapa Ridho pada Kiai Rahmad yang sedang termenung di teras depan rumah nya.

"Wa' Alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, eh nak Ridho, ayo masuk lah, kita ngopi dahulu!" tawar Kiai Rahmad.

Ridho duduk di kursi teras dengan perasaan yang tidak karuan.

"Neng umi sudah tidur ya Kiai?" tanya Ridho.

"Hm!, kaya nya belum sih nak,tunggu Abi panggil dulu ya" kiai Rahmad segera masuk kedalam rumah nya.

Di kamar nya, neng umi Habibah sedang duduk diatas sajadah, bersimpuh menghadap Allah, mengadukan kesedihan hati nya, kehancuran jiwa nya. Di tangan kanan nya tergenggam tasbih hijau lumut dengan erat nya.

Entah berapa kali sudah tasbih itu dia cium dengan genangan air mata yang tidak juga mereda.

"Ya Allah!, kau tahu rasa hati ku, kau tahu rasa cinta ku, bila tidak kau ridhai, padamkan ya Allah, tetapi bila rasa ini suci, biarkan dia menemani hari hari ku hingga menghadap mu kelak, kuat kan hati ku menjalani ujian mu ini, bimbing juga dia agar tetap berjalan di jalan mu, jaga dia ya Allah, dia milik mu, maka kuserahkan kembali kepada mu, sekuat apapun dia ku rengkuh, bila tanpa kehendak mu, tak akan terjadi ya Allah, biarkan aku menangisi kesedihan hati ku ini, karena aku cuma mahluk mu yang lemah, yang tidak luput dari rasa sedih, ya Allah, hanya kepada mu ku pasrahkan jiwa raga ku!" Isak tangis umi Habibah tak tertahankan lagi.

Harapan yang dia idam idam kan, kini hancur berkeping keping sudah.

"Tok!, tok!, tok!" ....

"Neng!, kau sudah tidur nak?" tanya Kiai Rahmad di balik pintu.

Buru buru umi Habibah menyeka air mata nya, masih dengan mukena, dibuka nya pintu.

"Ya Abi, neng belum tidur, ada apa bi?" serak terdengar suara gadis itu dengan mata yang sembab memerah.

"Di depan ada nak Ridho , seperti nya dia ingin bicara, maukah kau menemui dia?" tanya Kiai Rahmad lembut.

"Boleh abi?" neng umi Habibah meminta pendapat Abi nya.

"Bersama Abi dan ummi, tentu saja boleh neng, neng kuat kan nak?" tanya Kiai Rahmad sendu. Terasa pilu di dalam hati nya. Dia tahu jika putri nya dan Ridho saling mencintai dalam diam.

"Insyaallah neng kuat Abi, doakan Eneng ya Abi, Eneng tidak akan kuat tanpa doa dari ummi dan Abi" ucap umi Habibah bergetar.

Mereka berjalan kedepan bersama sama. Ternyata di depan, umi Aisyah sudah ada membawakan dua gelas Kopi panas.

"Mas Ridho!" sapa umi Habibah bergetar berusaha menahan gejolak di hati nya.

"Neng umi Habibah!" jawab Ridho sambil menyalami tangan gadis cantik itu.

"Maafkan Ridho neng!, Ridho tidak melakukan apapun dengan gadis itu, tetapi Ridho tidak ingin membela diri, karena ini sudah garis hidup Ido, sekuat apapun Ido pegang, tanpa restu Allah, semua nya akan lepas, tetapi Ido cuma mau neng umi tahu, jika Ridho mencintai neng umi dengan tulus, cinta yang tumbuh karena Allah, namun Allah pula yang mencabut hingga yang tersisa cuma akar nya saja, maafkan Ridho ya neng, ijinkan Ridho mencintai dan menyayangi neng umi, meskipun tidak untuk hidup bersama, nama neng umi Habibah memiliki ruang tersendiri di hati Ridho, tidak tergantikan oleh siapapun juga" ucap Ridho tanpa mampu membendung air mata nya lagi. Impian yang mulai dia bina, kini harus hancur lebur tanpa sisa.

Umi Habibah menangis terisak, bersimpuh merangkul kaki Ridho.

Isak tangis gadis itu benar benar menyayat pilu, hingga umi Aisyah dan Kiai Rahmad juga turut meneteskan air mata nya pula.

"Mas Ridho!, Eneng tahu mas Ridho tidak salah, ini garisan takdir sang maha kuasa kepada kita, neng hanya ingin mas Ridho tahu, jika Eneng juga mencintai dan menyayangi mas Ridho, ijinkan juga nama mas Ridho mengisi ruang tersendiri di hati Eneng, kisah yang akan Eneng bawa hingga menemui sang Khaliq kelak, doa Eneng senantiasa tercurah untuk mas Ridho, semoga mendapatkan pendamping yang baik, setia, mencintai mas Ridho sebesar cinta Eneng pada mas Ridho , Eneng ikhlas mas, Eneng ikhlas, doa kan Eneng kuat menghadapi ujian ini ya mas" ucap neng umi Habibah sambil terisak pilu, memeluk kaki Ridho.

Ridho mengangkat kedua bahu neng umi Habibah, lalu mencium kening gadis itu.

"Ridho akan senantiasa mendoakan Eneng, semoga mendapatkan jodoh yang baik, yang menyayangi serta mencintai Eneng, setulus dan seluas cinta Ridho, ya Allah, dia milik mu, sekarang ku kembalikan kepada mu, Carikan dia jodoh yang lebih baik lagi ya Allah" ucap Ridho tak kuasa menahan linangan air matanya.

Begitu pula dengan umi Aisyah dan Kiai Rahmad, kedua orang tua neng umi Habibah itu tak kuasa menahan linangan air mata mereka.

"Kiai!, saya mohon diri, mulai besok, saya tidak lagi bekerja sebagai Marbot Mesjid, Ridho tidak mau membuat aib bagi Mesjid dan kampung dalam ini Kiai" kata Ridho.

"Duduklah dulu nak, di minum kopi nya dulu" kata Kiai Rahmad berusaha mencairkan suasana.

Neng umi Habibah mohon diri kembali ke kamar nya. Disana, kembali seluruh air mata nya dia tumpahkan, dan semua kesedihan nya dia curahkan pada sang maha pencipta nya.

Kiai Rahmad menyerah kan amplop kepada Ridho, "terimalah ini nak, ini hak mu, beserta pesangon nya"....

"Tidak usah kiai, biarlah ini untuk Mesjid saja" tolak Ridho.

"Jangan nak, ini sudah kesepakatan anggota Ta'mir Mesjid, mereka tidak mau ada sepeser pun uang mu tertinggal di Mesjid ini, kau tahu kan?, jika nama mu sudah hancur di Kampung dalam ini, ambilah nak, ini amanah Mesjid" ujar Kiai Rahmad memaksa.

Akhirnya Ridho mau juga menerima amplop itu.

Kiai Rahmad memberikan wejangan dan petuah petuah nya untuk Ridho.

Menjelang pukul sepuluh malam, Ridho pamit dengan Kiai Rahmad, mampir ke kontrakan nya.

Untung disana Guntur belum tidur, sehingga tidak susah susah membangunkan nya.

Ridho dan Guntur bercengkerama hingga pukul sebelas malam, barulah Ridho pulang setelah mengumpulkan sisa sisa barang barang nya.

...****************...

1
Julia Juliawati
aduh jgn. smpe knpa2 tasyanya Thor
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
Ria kakaknya Tasya kali kenapa jadi Rita
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
miliar bukan juta
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
60m² 60meter persegi Thor jangan kuadrat coba direvisi deh Thor
Fadill Palevii
hadeh...autornya bisa buat negeri hayalan.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fadill Palevii
hadeh...sedih amat ceritanya Thor.../Sob//Sob//Sob//Heart//Heart//Heart/
Rohad™
Jadi mereka 1 ibu lain ayah, malang sekali kamu Ridho 🤦‍♂️
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
1000m² seribu meter persegi bukan kuadrat Thor😊
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
kok Ridho g ada niatan ngajarin istrinya sholat
Rohad™
Jadi sedih gini thor 😥
Rohad™
Yo semakin seru 🔥🔥🔥
Rohad™
Izin nenda thor 😅
Was pray
kesengsaraan mieske masih jauh dari kata cukup dibandingkan dengan kelakuannya yg seperti setan berujud manusia, seperti hewan yg berkepala manusia
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
Maisaroh/Sarah kenapa berubah jadi Siska
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
hahaha ngompol lagi
yos helmi
ko tidak ada basa basi ma atunya.. ngaku islami.. tp thor nya o on...
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
hahaha
yos helmi
Luar biasa
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee 👍
Fatkhur Kevin
rumah impian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!