After Five Years

"Kasih tahu aku lagi, aku udah lupa saking banyaknya yang harus aku ingat"

"Gak usah. Lagian apa yang gua suka bukan hal yang penting"

"Aku cuma lupa, kasih tahu sekali lagi"

Etna tidak percaya apa yang dikatakan Thunder. Thunder bukan lupa melainkan tidak mendengar apa yang Etna katakan. Kalau memang dia lupa mungkin ada hal yang diingatnya tentang Etna.

"Nama lengkap gua siapa?"

Etna menguji ingatan Thunder tentang dirinya.

"Etnauri Renata"

"Ulang tahun gua?"

"....."

Thunder tidak merespon. Dia diam sambil tetap menyetir. Melihat reaksi Thunder Etna menjadi gemas dan akhirnya buka suara.

"Ulang tahun gua 15 Maret"

"Bukan. Itu ulang tahun Cassidy" Respon Thunder cepat.

Tuh kan, benar. Etna cuma memancingnya dan reaksi Thunder seperi itu. Seharusnya Thunder nikahi saja Cassidy.

Etna tidak melanjutkan tebak-tebakan tersebut. Sudah jelas selama mereka bertunangan Etna selalu berinisiatif membuat kejutan di hari ulang tahun Thunder yang selalu berakhir apes.

Di tahun ketiga dan keempat pertunangan mereka, Etna mencoba menghubungi teman-teman Thunder untuk join surprise party tapi karena mereka tidak mengenal Etna, maka tidak ada satupun yang membalas DM nya. Beberapa orang malah memblokir Instagramnya.

Wajar saja hal itu terjadi. Thunder melarang publikasi pertunangannya. Setelah tunangan pun Thunder masih jalan dengan beberapa wanita.

Sedangkan dirinya setiap ulang tahun selalu posting di Instagram mamanya berharap Thunder atau salah satu keluarganya merespon. Tidak ada yang merespon bahkan mengucapkan selamat pun tidak.

Mereka sampai di depan rumah Etna. Etna mengucapkan terima kasih dan langsung masuk ke rumahnya.

Minerva (M) : "Jahat amat lo main langsung pergi"

Aphrodite (A) : "Ya biarinlah biar tau rasa dia. Lain kali kalau tunangannya ngomong dengerin bukan sibuk mikirin mantan"

Louisa (L) : "Untung bukan gua yang nikah sama dia"

Etna sedang curhat ke tiga saudarinya sambil video call tentang kencan tadi.

(L) : "Lagian masa pesen tiket nggak nanya dulu film apa yang mau di tonton?"

(E) : "Ya gimana, orang dia nggak nanya malah chat gua katanya tiketnya udah ada. Gua kirain dia ingat film kesukaan gua"

(A) : "Lo cari yang lain aja dah. Sakit hati gua dengerin cerita lo. Bosen Na, happy ending napa?"

(E) : "Gak tau gua, mood gua bawaannya jelek mulu tiap ketemu dia.

(L) : "Trus mau lu apa Na. Kemarin ngebet nikah sekarang laki lu ajak kencan, lu ogah-ogahan. Diomonginlah baik-baik."

(E) : Gua udah males nanya. Dia kek, yang inisiatif ngejelasin. Masa dia datang alasannya mau ngajak kencan, trus dia nggak ngejelasin kenapa di rumah sakit jagain istri orang".

(M) : "Lu tanya  Na. Laki-laki tuh kadang nggak nyadar salahnya di mana. Percuma lu kasih kode nggak bakal ditanggepin. Ngomong aja langsung".

(A) : "Gua lihat postingan barunya dia. Komen teratas cuy, Cassidy pake bilang i love you segala."

(L) : "Eh gila! lo kata rice cooker manas-manasin?"

(E) : "Gua udah lihat, nggak ngaruh buat gua".

(M) : "Gimana perasaan lo sekarang?"

(E) : "Gua udah gak berharap banyak sih. Umur gua juga udah 33, tambah lagi kejadian kemaren pusing gua".

(L) : "Makanya ngobrol Na. Jangan balas gantungin atau lo mau balas dendam?"

(E) : "Kadang gua ngerasa perlu balas dendam, kadang gua ngerasa lepasin aja. Entahlah gua sendiri binggung."

(A) : "Mending lu nanya bokap dah, siapa tahu ada solusi yang lebih baik"

Video call berakhir setelah Naomi menyuruh anak-anaknya bubar. Jam menunjukan pukul 24.30. Duhh.

...----------------...