Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Pengumuman sudah di buat di papan, bahwasanya anak magang boleh mengambil cuti dan mereka boleh pulang untuk bertemu dengan keluarga mereka masing-masing, ada beberapa dari mereka yang memutuskan untuk pulang dan ada juga yang tidak.

Marisa tidak pulang, dia hanya mengantar Naura ke bandara nanti sore, dia sudah mengirim pesan kepada Azka, mengatakan bahwa dia tidak akan pulang walau sedang cuti, ini saat nya Marisa untuk keluar dan mencari tau Informasi tentang Amanda, bukan hanya di rumah sakit, tetapi juga di luar.

Karena anak magang sebagian besar pulang, Marisa di minta untuk membantu para suster yang ada di ruang UGD, Marisa segera ke sana dan dia menatap Kevin yang baru saja tiba, dia terlihat sedang berjalan dengan tatapan yang kosong, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Marisa teringat dengan perkataan Naura, bahwa dia melihat Kevin yang membelikan nya plaster, Marisa berjalan menuju ke arah Kevin, dia ingin mengucapkan terimakasih karena sudah memberikan nya plaster.

" Kevin " teriak Marisa saat masih berada sedikit jah dari Kevin

Kevin berhenti dan melihat Marisa yang seperti nya sedang menunggu nya " dia sangat cantik hari ini, apakah ini saat nya aku meminta nomor handphone nya? " mendekati Marisa dan melupakan tamparan yang di lakukan oleh Reza kepada nya kemarin malam

Kevin berlari kecil dan berdiri di hadapan Marisa, dia menatap mata Marisa langsung " ada apa kau memangil ku? " tersenyum

Marisa menunduk karena dia merasa tidak nyaman di tatap di oleh laki-laki selain ayah nya " iya, aku ingin mengucapkan terimakasih sudah membelikan plaster untuk ku " berbalik

Kevin menarik tangan Marisa, rambut Marisa yang tidak di ikat, membuat putaran badan nya menjadi indah karena diiringi rambut nya yang hitam kilat dan panjang " tunggu " ucap Kevin

Marisa menarik tangan nya dan merapikan rambut nya " kau ini kenapa suka sekali menarik ku? apakah kau tidak bisa mengatakan tunggu atau apa? " Marisa merasa kesal karena rambut nya berantakan

Kevin ingin meminta nomor handphone Marisa namun, suster datang dan meminta nya untuk bersiap, ada pasien yang akan konsultasi dengan nya, pasien itu sudah menunggu.

Kevin menatap Marisa " nanti saja kita bicara lagi, aku ada urusan " pergi

Kevin masuk ke ruangan yang berisi loker, dimana para anak magang menganti pakaian dan menyimpan tas mereka di sana, setelah berganti pakaian, Kevin keluar dan melihat papan pengumuman, dia membaca bahwasanya anak magang dari luar negeri di berikan cuti, dan mereka di perbolehkan untuk pulang.

Kevin ingin bertemu dan bertanya langsung pada Marisa, namun dia harus memeriksa pasien nya, saat sedang memeriksa pasien, dokter Arhan masuk ke ruangan yang saat ini di pakai Kevin.

Dokter Arhan mengatakan bahwa Kevin bisa bekerja di sini sebagai seorang dokter tetap, karena pihak rumah sakit dan kampus, sudah setuju akan hal ini, setelah wisuda dia bisa langsung bekerja di sini, dokter Arhan juga meminta agar Kevin memindahkan barang-barang nya ke ruangan yang sudah di sediakan untuk nya.

Kevin merasa sangat bahagia mendengar kabar ini, namun apakah kedua orangtuanya juga merasakan hal yang sama? Reza yang tidak ingin dia menjadi dokter dan Talia yang selalu saja bertanya kapan dia akan selesai magang di rumah sakit ini.

Jam makan siang, Kevin di minta untuk ke ruang operasi karena ada pasien yang harus ia tangani, ia sama sekali tidak tau jika dalam operasi kali ini dia akan bersama dengan Marisa lagi, Kevin mengira Marisa tidak akan bekerja lagi karena dia akan pulang.

Saat Kevin sedang mencuci tangan nya, Marisa masuk dan Kevin langsung menatap nya " kau? kenapa berada di sini? "

Marisa menatap Kevin " aku? Ini adalah ruang operasi ku juga, aku di perintahkan untuk masuk ke sini " merapikan rambut nya

Kevin melihat rambut Marisa ayang tergerai, itu akan sulit di masukkan dan rapikan jika tidak di ikat, Kevin memberikan gelang hitam yang sering ia pakai ke pada Marisa " pakai ini, jika tidak di ikat maka akan sulit untuk di rapikan "

Marisa menerima nya karena dia memang butuh untuk saat ini " kau memang buaya, kau sudah terbiasa bersikap seperti ini kepada semua wanita "

" Tidak, kau adalah wanita yang pertama yang aku perlakukan seperti ini "

" Kau pikir aku akan percaya dengan omongan buaya kelas atas seperti mu? " masuk ke dalam ruangan operasi

Kevin terlihat hanya tersenyum melihat tingkah Marisa, Mereka masuk dan memulai operasi nya, semua berjalan sesuai rencana mereka, Marisa keluar dari sana dengan terburu-buru karena dia akan mengantar Naura ke bandara sore ini.

Kevin ingin bicara dengan nya, namun dokter Arhan memangil nya, karena ingin memperlihatkan ruangan yang akan di pakai oleh Kevin, mereka berdua berjalan sambil mengobrol santai, membahas masalah pasien dan juga hal-hal yang di lakukan saat operasi.

Sampai di depan ruangan yang akan di jadikan ruangan Kevin, itu adalah ruangan Amanda dulu, terlihat seperti baru karena sudah di renovasi, namun di dalam nya masih mengunakan lemari dan juga barang-barang lama, itu milik Amanda.

" Masuklah dokter Kevin, kau bisa melihat ruangan nya terlebih dahulu, lalu bisa menata nya " tersenyum

Kevin masuk dan memegang meja yang sudah ada di sana " baiklah dokter, saya akan menata ruangan nya hari ini, karena besok saya akan setuju untuk bekerja di sini "

" Itu kabar yang bagus, saya akan memberitahu manager rumah sakit " pergi dari sana dan menutup pintu nya

Kevin menyalakan lampu dan melihat meja yang seperti nya masih bagus dan kokoh, jika di ganti maka akan buang-buang uang, Kevin membuka lagi dari meja tersebut.

Dia membuka laci meja tersebut dan menemukan, buku USG Amanda, vitamin nya, bahkan di sana juga ada foto Marisa sewaktu kecil bersama dengan Amanda, Amanda sengaja tidak memanjang nya karena menjaga perasaan Reza.

Kevin mengeluarkan semua isi laci tersebut, dia melihat hasil USG dan vitamin " ini adalah vitamin untuk ibu hamil dan di foto ini, " mengingat dimana dia pernah melihat wajah wanita ini.

Kevin ingat dengan jelas sekarang, ini adalah wajah wanita yang sama dengan foto yang ada di rumah nya dan di balik handphone Marisa " ibu Marisa? " ucap nya lalu terduduk karena merasa sangat kaget dengan semua ini

Ternyata benar, Amanda adalah salah satu dokter di rumah sakit ini, namun mengapa semua orang yang berada di sini berpura-pura seolah Amanda tidak pernah ada di sini, mereka bersikap seperti tidak tau siapa Amanda, itu membuat Kevin ingin sekali mengetahui siapa Amanda sebenarnya.

Guys bantu like dan masukkan cerita author ke favorit yaa, satu like dari kalian itu sangat bermakna untuk author, terimakasih dan happy reading