Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Sambil tunggu next episode kalian bisa mampir ke karya-karya saya selamat baca semuanya, terimakasih yang selalu mampir ke karya-karya saya. 😎
Kondisi fisiknya Haris semakin lama semakin membaik, Haris tidak lagi memakai kursi roda dan bisa jalan seperti biasanya membuat Haris merasa senang sudah sembuh total.
Haris sebelum datang ke perkebunan menyempatkan diri untuk melihat Dirly, karena selama sakit Haris dilarang keluar rumah sama Adam yang ditugaskan jagain Haris selama sakit.
"Andaikan Lo tidak egois dan gelap mata mungkin hidup Lo masih seperti dulu bro, gua walaupun marah sama Lo tapi kasihan juga karena obsesi Lo akhirnya menghabiskan masa muda disini hahahaha." ledek Haris ketawa puas, melihat nasipnya Dirly yang malang.
"Andaikan Lo tidak seenaknya dekat sama Karla atau mau saja diajak jalan pasti gua tidak akan merasa cemburu, anggap Lo saingan, dan gua tidak nekat karena selama ini tidak ada yang berani deketin Karla karena pada tahu gua mencintai Karla dari jaman kita kecil." lirih Dirly, tidak menyangka nasipnya seperti ini karena mencintai temen masa kecil.
"Apa lagi kalian temen masa kecil, otomatis Karla anggap Lo cuma temen biasa tidak lebih Lo berprilaku baik saja belum tentu cinta sama lo karena cinta tidak bisa dipaksa apa lagi berprilaku buruk lebih-lebih tidak akan diterima selain malu juga Karla tidak mau hidup menderita karena kebiasaan buruk Lo mengerti, Karla perempuan pintar tidak akan bodoh memilih laki-laki buruk seperti Lo jadi sekarang nikmati lah hidup Lo didalam sini beberapa tahun." penjelasan Haris terus terang, tidak peduli dengan perasaan Dirly yang akan sakit hati toh Dirly saja tidak peduli Haris terluka seperti apa setelah ditusuk beberapa hari yang lalu.
Haris merasa cukup ketemu Dirly melihat langsung laki-laki payah didepannya dan juga sudah cukup berkata jujur didepan orang yang tidak sadar diri seperti Dirly.
Dirly mengepalkan tangannya setelah mendengar ucapan Haris barusan, sakit hati dan malu pasti dirasakan Dirly perkataan Haris bener semuanya tapi Dirly tidak merasa bersalah akan kebiasaan buruknya bagi Dirly kebiasaanya adalah sebuah kebebasan seorang laki-laki lajang sebelum memiliki pasangan resmi.
**
Karla biasa saja saat orang tuanya tidak ijinkan Karla bawa handphone, dompet, dan mobil setiap berangkat kerja. Karla terima dengan baik hukuman dari orang tuanya karena selalu menolak dijodohkan sama laki-laki pilihan ayah nya.
"Karla berangkat kerja dulu." ucap Karla langsung Salim ke kedua orang tuanya.
"Cari uang yang banyak sana buat kami, kamu bawa bekel nasi pakai kecap setiap hari biar merasakan hidup susah, suruh siapa bikin Ayah kesal jadi terima hukuman dari Ayah!" tegas Ayah nya Karla dengan kesal, karena anaknya susah sekali terima laki-laki pilihannya.
"Jangan keterlaluan lah Pak kasian, terus apa kata karyawan Karla saat tahu atasannya cuman makan nasi kecap setiap hari Pak!" protes Bunda nya Karla tidak terima, anaknya cuman makan berlauk kecap saja.
"Biarin saja Bunda, sudah iya Karla mau berangkat dulu assalamualaikum." lanjut Karla berusaha tidak membuat orang tuanya sedih.
Karla langsung ambil sepedanya dan dibawa keluar rumah, karena mau berangkat kerja iya sepeda yang selalu Karla pakai setiap bepergian karena tidak suka naik motor dari kecil.
Bunda nya Karla bangun dari duduknya dan jalan menuju kamarnya, saat anaknya sudah keluar dari rumah karena kesal sama suaminya yang selalu memaksakan kehendaknya sama Karla.
**
Haris berusaha fokus kerjain pekerjaannya, setelah sebulan tidak masuk kerja membuat Haris sengaja datang ke perkebunan lebih pagi supaya pekerjaannya semuanya selesai hari ini.
Haris sapa Karla yang baru masuk kedalam ruangannya, membuat Haris senang karena akhirnya bisa kembali kerja bersama Karla dan satu ruangan lagi setelah sembuh total.
"Selamat pagi Bu Karla." sapa Haris sopan dan ramah.
"Pagi juga Pak, Alhamdulillah anda sudah sembuh total Pak, anda datang lebih pagi Pak Haris? Kenapa tidak datang seperti biasanya saja?" tanya Karla heran melihat meja kerjanya Haris sudah berantakan.
"Lagi semangat kerja Bu, apa lagi sebulan saya tidak masuk kerja pasti Bu Karla kerepotan handel pekerjaan saya juga." lanjut Haris setalah melihat beberapa laporan keuangan belum di input sama Karla.
"Betul Pak, iya sudah kalo begitu saya mau ke meja saya dulu dan selamat melanjutkan pekerjaan anda." lanjut Karla sedikit malu, karena tidak bisa selesaikan semua pekerjaan sendirian.
Karla langsung jalan menuju meja kerjanya dan mulai kerja lagi, Karla sedikit senang melihat Haris kembali kerja seperti biasanya.
Haris senyum melihat Karla yang sibuk sama komputer, Haris melanjutkan pekerjaannya setelah puas melihat pujaan hatinya sudah datang ke ruangannya.
