Almira Azahra adalah namaku. Tahun ini aku lulus menjadi sarjana dengan Lulusan Terbaik di kotaku, Sambutan keluarga menambah kebahagian wanita cantik berkerudung itu.
Disisilain seorang CEO Tampan bernama Darsi Abdul Rahman Malik, atau sering dipanggil dengan nama Darsi Malik, laki-laki blasteran Amerika - Indonesia itu tengah mengalami depresi berat karena dihianati kekasihnya tepat di hari pernikahannya.
Akankah takdir mempertemukan mereka menjadi satu atau justru pertemuan yang berujung perpisahan.
Karya ini masih dalam tahap perbaikan EYD yang baik dan benar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Nurbayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Darsi membaca semua informasi tentang Doni,
"Hah... Jadi kau pernah dipenjara Rupanya, dan kau masih bisa bebas, tapi tidak lagi...."
"Aku akan membuatmu memohon dengan sangat, kita lihat saja besok" Ucap Darsi
***
Hari telah berganti malampun pergi diusir sang mentari, kicawan burung bersautan, dibalik jendela menandakan cerahnya hari ini.
Di sebuah kamar hotel, Seorang laki-laki bertubuh tegap tengah bersiap diri, sipa lagi kalau bukan Tuan Darsi.
Darsi tengah beriap diri di kamarnya, dikenakannya kemeja biru muda di tubuhnya, tubuh yang tegap dan lengan yang berotot milik Darsi dibungkus rapi dengan kemejanya, tak lupa ia mengenakan dasi dan Jas dengan warna yang senada dengan kemeja dan celana yang ia kenakan.
Setelah Darsi mengenakan pakaiannya dan sepatunya, taklupa iapun menggunakan Jam tangan di tangan kirinya, rambut yang disisir rapi dan terahir yang paling wajib adalah menggunakan Parfum untuk menambah kesan wangi, besih, dan rapih, sehingga mempertegas kesan sempurna bagi si empunya badan itu sendiri.
Saat dirasa Semua sudah rapih Darsipun pergi dari kamarnya untuk sarapan pagi di restoran hotel, dia berjalan dengan gayanya yang cool,
Banyak pasang mata memandangnya kagum, terutama kaum Hawa mereka memandang Darsi yang begitu tampan mempesona, bahkan ada banyak diantara mereka yang berteriak kegirangan melihat Darsi, namun Darsi mengacuhkan mereka semua dan berjalan masuki restoran hetol menemui Almira yang sudah menunggunya.
Almira yang melihat kedatangan Darsi dibuat terpana olehnya, hingga Almira taksadar bahwa dia memandang Darsi tanpa berkedip dengan mulut sedikit menganga, sampai suara Darsi menyadarkannya.
"Tutup mulut mu, Aku memang Tampan, kamu tidak perlu melihatku seprti itu" Ucap Darsi sambil mendudukkan diri di kursi
"em ehem.." Almira berdehem untuk menghilangkan rasa geroginya.
Darsi hanya tersenyum senang melihat Almira yang seperti salah tingkah karna ucapannya tadi.
Merekapun sarapan bersama dengan sunyi, hanya ada dentingan sendok yang bersuara. Saat sarapan Darsi tak memandang Almira sama sekali, tapi Darsi menyadari bahwa Almira terus mencuri-curi pandang padanya.
Selesai sarapan mereka langsung melangkahkan kaki menuju Proyek pembangunan perusahan cabang milik Darsi.
Sesampainya di sana, Darsi langsung mengerjakan Pekerjaannya mulai dari memantau pekerjaan para pekerjanya dan mengecek pembukuan Anggaran pengeluaran dari Proyeknya.
Darsi mendiskusikan banyak hal dengan mandor yang Darsi percayai untuk membangun cabang Perusahaannya, setelah dirasa semua sudan selesai, Darsi teringat akan janjinya untuk bertemu dengan Doni dan tuan Galuh siang ini , Darsipun melihat jam di tangannya betapa kagetnya dia saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 14.15.
"Astagfirulloh, udah jam 14.15, ya ampun aku belum sholat Dzuhur, Almira kenapa kamu gak ngasih tau si?" Ucap Darsi
" em maaf tuan sayapun baru sadar" Jawab Almira.
"Sudahlah ayo kita ke mesjid terdekat, kita sholat Dzuhur dulu" Ucap Darsi sambil melangkah pergi dan Almirapun mengikuti dari belakang.
Setelah berjalan sebentar Darsipun sampai di Mushola kecil di sisijalan. Tanpa menunggu, Darsi langsung masuk kedalam Mushola, untuk mengambil Wudhu.
Setelah mengambil Wudhu, Darsi berjalan masuk ke dalam Mushola, di dalam dia melihat Almira baru masuk ke dalam mushola,
"Tuan bagai mana kalau kita sholat berjamaah? " Ucap Almira ragu
Awalnya Darsi sedikit tertegun, tapi Ahirnya dia menyetujuinya dengan menganggukkan kepala, Merekapun sholat Dzuhur bersama, ada rasa tenang di hati keduanya,
Terutama Darsi, dia begitu nyaman di posisinya yang menjadi imam Sholat bagi Almira, sungguh Darsi ingin selalu seperti ini Setiap kali Sholat, dia begitu menguatkan hatinya dan meminta dengan penuh kepada Allah SWT di setiap bacaan Sholatnya.
Bersambung..
Ini adalah karya pertamaku jadi Temen-temen mohon dukungannya ya... dengan Vote Karya ku ini. Terimakasih 😊😊
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
sukses
semngat
mksh
mntap