NovelToon NovelToon
Membawa Benih Sang Casanova

Membawa Benih Sang Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Action / Romantis / Mafia
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu.peri

Demi biaya pengobatan ibunya, Alisha rela bekerja di klub malam. Namun kepercayaannya dikhianati sang sahabat—ia terjerumus ke sebuah kamar hotel dan bertemu Theodore Smith, cassanova kaya yang mengira malam itu hanya hiburan biasa.
Segalanya berubah ketika Theodore menyadari satu kenyataan yang tak pernah ia duga. Sejak saat itu, Alisha memilih pergi, membawa rahasia besar yang mengikat mereka selamanya.
Ketika takdir mempertemukan kembali, penyesalan, luka, dan perasaan yang tak direncanakan pun muncul.
Akankah cinta lahir dari kesalahan, atau masa lalu justru menghancurkan segalanya?
Benih Sang Cassanova

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu.peri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CALIFORNIA><KANADA

Setelah mendapatkan kabar mengenai Alisha, pikiran Theo tak bisa tenang. Bayang-bayang kartu hitam yang kembali terdeteksi membuatnya gelisah. Setelah cukup lama berdiri di depan kaca besar ruangannya, menatap ke arah jalanan kota, akhirnya ia memutuskan untuk bertindak.

Tanpa berpikir panjang, Theo bergegas meninggalkan kantor.

"Tuan! Ada rapat penting sepuluh menit lagi!" seru Jimy, sekretaris pribadinya, yang langsung mengejar begitu melihat sang Presdir keluar dengan langkah terburu-buru.

Namun, Theo tak menggubrisnya. Hanya melambaikan tangan asal sambil terus melangkah cepat menuju lift pribadi. Begitu pintu lift tertutup, Jimy mendesah panjang dan memandang kesal ke arah layar tablet yang berisi jadwal.

"Huft... Padahal ada rapat dengan investor Jepang hari ini. Kenapa harus pergi sekarang?" gerutunya, memandangi layar sambil geleng-geleng kepala.

Sementara itu, di dalam mobil, Theo langsung menghubungi pihak bandara.

"Siapkan jet pribadi. Tujuan: California," ucapnya cepat.

Wajah Theo mengeras. Matanya menatap lurus ke depan, seolah menembus kabut masa lalu yang kini perlahan-lahan mulai tersingkap.

"Aku akan menemukanmu, dan kali ini... kau tidak akan bisa kabur lagi," gumamnya pelan namun tegas.

***

Di California, Alisha pulang lebih awal dari rencana semula. Tadi ia hanya berniat mengajak Thea belanja santai, menikmati hari tanpa beban. Namun satu panggilan dari Elsa mengubah segalanya menjadi tergesa dan penuh kecemasan.

"Mommy…" rengek Thea dari dalam taksi sambil memeluk kantong kecil berisi alat melukis. "Kenapa kita pulang sekarang? Thea belum beli mainan. Katanya tadi mau lihat boneka…"

Alisha menoleh, lalu mengusap kepala putrinya dengan lembut, meski senyumnya terasa berat.

"Nanti ya, sayang. Hari ini Mommy ada urusan penting yang harus diselesaikan. Kita belanja lagi lain kali, ya?"

Thea mengerucutkan bibirnya. "Janji?"

"Janji," jawab Alisha pelan, meski hatinya sendiri tak sepenuhnya tenang.

Begitu taksi berhenti di depan rumah, Alisha langsung turun. Matanya segera menangkap sosok Elsa yang bersandar di samping mobil dengan wajah tegang. Aura cemas itu terlalu jelas untuk disembunyikan.

"Alish... maaf," ucap Elsa begitu Alisha mendekat. "Kalau kamu tidak menerima tawaran ini, kita akan dikenai denda. Semua sudah tertulis jelas dalam kontrak dengan agensi. Kita tidak punya pilihan lain selain mengikuti keputusan mereka. Dan... Konsekuensi lainnya, Aku juga akan kehilangan pekerjaan,"

Alisha menghela napas. Matanya menatap tajam ke arah lantai, seolah mencari kekuatan untuk mengambil keputusan. Ia tahu, kontrak itu memang mengikat. Tapi ini bukan soal denda atau pekerjaan—ini soal Kanada. Negara itu, bagi Alisha, bukan tempat biasa. Di sanalah kenangan pahit tersimpan, luka lama yang belum sepenuhnya sembuh.

"Berapa lama kita akan tinggal di sana?" tanya Alisha akhirnya, suaranya pelan namun dalam.

"Tiga bulan," jawab Elsa cepat, mencoba menenangkan. "Hanya tiga bulan. Setelah itu kita akan kembali ke sini. Anggap saja ini pengalaman baru. Tiga bulan akan cepat berlalu, Alish..."

Alisha tak menjawab. Ia membalikkan badan dan berjalan masuk ke rumah. "Aku akan membicarakan ini dengan Bibi Martha," ucapnya datar.

Elsa hanya mengangguk pelan, lalu mengalihkan pandangannya pada Thea yang kini berdiri menatapnya penuh rasa penasaran.

"Aunty…" Thea menarik ujung baju Elsa. "Kenapa Mommy kelihatan sedih? aunty dan mommy bertengkar, ya?"

Elsa terkejut. "Tidak, sayang—"

"Jangan bikin Mommy nangis ya, Aunty," lanjut Thea polos. "Soalnya… Mommy kalau malam suka nangis sendirian. Thea sering dengar."

Kalimat itu menghantam Elsa tanpa ampun. Ia langsung berlutut, menggendong Thea, lalu memeluknya erat.

"Tidak, tidak…" suaranya melembut. "Aunty dan Mommy cuma lagi bahas hal penting. Tidak ada yang marah, apalagi mau bikin Mommy sedih."

Ia lalu tersenyum kecil, mencoba mencairkan suasana.

"Kita mau ke Kanada, sayang. Kamu mau ikut, kan? Di sana banyak pria tampan, gagah, dan satu lagi.. jago menembak."

Elsa berbisik penuh godaan, "Kamu bisa cariin Daddy baru disana, buat Mommy. Bagaimana?"

Mata Thea langsung berbinar. "Serius? Thea boleh pilih daddy sendiri?"

"Of course!" sahut Elsa ceria. "Tapi syaratnya satu. Harus lebih tampan dari artis Korea, dan yang paling penting… harus bisa bikin Mommy bahagia."

Thea tertawa kecil, lalu menyandarkan dagunya di bahu Elsa.

"Kalau begitu, Thea harus cepat-cepat ke Kanada. Biar Mommy tidak sedih lagi."

Elsa tertawa pelan, meski hatinya justru diliputi kecemasan.

Semoga ini bukan keputusan yang salah…

*

Di dalam rumah, Alisha melangkah pelan menuju dapur. Bibi Martha duduk di sana, membaca majalah sambil menyeruput teh hangat.

“Kamu cepat pulang hari ini, Nak,” ucap perempuan paruh baya itu sambil menurunkan kacamatanya.

Alisha menarik kursi dan duduk dengan tubuh lelah. Pandangannya kosong menatap cangkir teh.

“Aku harus bicara, Bi…” suaranya pelan.

Bibi Martha langsung peka. “Ada apa? Wajahmu kelihatan tegang.”

Alisha menghela napas berat. “Aku diminta ke Kanada… selama tiga bulan.”

Hening.

Gorden tipis bergoyang tertiup angin.

Bibi Martha terdiam cukup lama. Ia tahu betul, Kanada bukan sekadar nama negara bagi Alisha. Tapi semua kenangan buruk ada disana.

“Aku tahu ini berat,” lanjut Alisha. “Tapi kalau aku menolak, agensi bisa menuntut. Aku tidak masalah kehilangan kontrak… tapi Elsa. Dia juga akan kehilangan pekerjaan.”

Bibi Martha menatapnya dalam-dalam.

“Kalau memang harus pergi, maka pergilah,” ucapnya mantap. “Tapi jangan pikir kamu harus menghadapi semua ini sendirian.”

Ia mengusap tangan Alisha lembut. “Bibi akan ikut.”

Alisha menoleh cepat. “Bibi… serius?”

“Apa menurutmu Bibi tega membiarkan kamu dan Thea pergi sendirian ke tempat yang pernah melukaimu?”

Nada suaranya lembut, tapi tak bisa dibantah. “Tiga bulan. Tidak akan lama.”

Mata Alisha berkaca-kaca. “Bi… aku takut. Takut semua kenangan itu muncul lagi. Takut bertemu seseorang yang seharusnya sudah kulupakan.”

Bibi Martha berdiri dan memeluknya erat.

“Kau bukan Alisha yang dulu. Sekarang kau lebih kuat. Dan ingat, kau punya Thea. Dia alasanmu untuk terus melangkah ke depan.”

Alisha mengangguk kecil. “Terima kasih, Bi… Kau selalu jadi rumah terbaik untukku dan Thea.”

“Dan akan selalu begitu,” jawab Bibi Martha sambil mengecup kepalanya. “Sekarang ayo. Kita siapkan semuanya.”

Mereka tidak tahu…

orang yang paling Alisha takutkan, saat ini sedang menuju bandara.

1
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉 selamat tahun Baru semua doa terbaik buat kita semua 🎉🎉🎉
Ndha: Aamiin... 🥳
total 1 replies
Bu Dewi
up lagi kak😍😍😍
Ndha: besok ya kak🤗
total 1 replies
Mifta Nurjanah
kurang itu hentakannya
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉🎉🎉 ayo Thor 🤗🤗🤗🤗🤗 di goyang up nya
Bu Dewi
up lagi kak🤭biasanya 2 kok ini cuma 1 seh/Whimper//Whimper//Grievance/
vj'z tri
ak hir nya ku menemukan mu ,saat haaati iiiini mulai meragukan , ku berharap engkaulah jawaban segala risau hatiku dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usiaku🎉🎉🎉🎉🎉asekkkkkk
Aqillah Mustanir
up
Mifta Nurjanah
up lagi dongg minn
Bu Dewi
up lagi donk kak 🤭😄😍
Ndha: lanjut nanti kak😊
total 1 replies
vj'z tri
yakkkk itu Dady sayang Dady 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
jangan an permen toko bahkan pabrik nya bakal langsung di kasih 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya di Dady mu dan sekarang pun bau tapi bau wangiiii princess 🎉🎉🎉🎉
Mifta Nurjanah
lanjut
Bu Dewi
wah, penasaran siapa yg gendong? masak theo sih,pasti lucu kalau thea nolak dia...hihihihihi
Ndha: tunggu kelanjutannya 🤗
total 1 replies
vj'z tri
bikin penasaran loh 🤭🤭🤭🤭
Bu Dewi
Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya waktu mereka ketemu nantinya😍😍😍🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kan ibu suri di balik layar
vj'z tri
ibu suri kah 🤔🤔🤔
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 putar haluan Dady
vj'z tri
Dady datang 🎉🎉🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!