Bagaimana perasaanmu ...apabila kau memiliki kekasih , namun pria itu malah lebih mementingkan teman masa kecilnya di bandingkan dengan dirimu..
" Apa - apa Cleo..apa - apa Cleo . Yang pacarmu itu aku apa Cleo sih Gas..." teriak Clara ketika mendapati kekasihnya hanya memiliki waktu bersama teman masa kecilnya daripada dirinya yang notabene adalah kekasih Bagas
" Kamu memang pacar aku Clara ... tapi kamu harus ngertiin bahwa saat ini Cleo lebih membutuhkan aku dari pada kamu . please Clar...jangan bersikap egois seperti ini "
" Kamu bilang aku egois ! mana egoisan aku yang minta kamu buat nemenin ulang tahun aku ,dengan kamu yang menemani Cleo hanya buat beli kado buat mamanya . Tolong Bas , jangan anggap aku egois . jika nyatanya kalianlah yang lebih egois daripada aku "
Akankah Clara melanjutkan hubungan miliknya bersama Bagas yang telah selama tiga tahun mereka jalani . Atau Clara akan lebih memilih membuka hati yang baru untuk sosok pria lain yang lebih bisa menghargai dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
" Bela saja terus dia..bela !! " pertengkaran semakin riuh terjadi antara ibu dan anak tersebut
Belinda yang tak mau dibantah dengan Bagas yang tetap setia berusaha mempertahankan Clara
" Ma..please . Bagas capek ma . Bagas baru sampai dari perjalanan jauh . Jadi Bagas mohon ngertiin Bagas . Sekali saja...."
" Kamu pikir hanya kamu yang capek Gas . Mama mu ini juga capek . Mama hanya ingin yang terbaik untuk kamu . Demi masa depan kamu . Jadi tolong putuskan hubungan kamu dengan Clara saat ini juga . Gadis itu tak baik untuk masa depan kamu Gas "
Tarikan nafas sesak saat ini tengah menyelimuti Bagas
Ucapan Belinda yang tetap kekeh ingin dirinya putus sungguh membuat Bagas sedikit merasa kecewa sekaligus bingung di dalam sana
Disatu sisi ia sangat mencintai Clara . Disatu sisi yang lain Bagas juga sangat menyayangi Belinda yang merupakan ibu kandung yang telah melahirkan serta merawatnya hingga sampai sebesar ini
" Akh ! Lebih baik aku pergi saja dari sini "
"'Apa kau bilang ? Bagas ..kau mau kemana ? " teriak Belinda ketika melihat tubuh Bagas yang bergegas menuju ke arah pintu keluar
Bagas tampak diam tak bergeming mendengar tak menjawab panggilan Belinda
Ia butuh ketenangan saat ini , dan rumah bukanlah salah satu tempat yang tepat untuk menenangkan diri jika ada Belinda di dalamnya
Permasalahan dirinya dengan Belinda sungguh mampu membuat pria itu menjadi berubah sedikit setres seketika
" Kau mau kemana Bagas ? " tanya Andre yang tiba - tiba saja terlihat muncul di ambang pintu masuk
Sekilas pria itu menatap tajam ke arah Belinda yang tampak berdiri tak jauh dari sana guna mencegah kepergian Bagas
" Papa...." cicit Bagas terlihat menunduk
Tidak mungkin ia mengatakan hal sebenarnya kepada Andre
Sejahat apapun Belinda . Bagas tetap ingin melindungi wanita itu . Ia tak ingin sampai melihat pertengkaran di antara kedua orang tuanya terjadi , hanya gara - gara dirinya yang memiliki kekasih seorang Clara
" Masuklah ! Papa tahu kamu pasti lelah " ucap Andre sembari menepuk bahu Bagas pelan
" Baik pa.."
Dengan langkah cepat , Bagas pun tampak langsung melesat menuju ke arah kamar pribadinya berada
Sedangkan di bawah sana
Andre terlihat masih menatap dingin Belinda yang tengah menunduk di hadapannya
Tubuh wanita itu terlihat begitu tegang sekaligus takut akan kekuatan intimidasi yang tengah di keluarkan oleh Andre di hadapannya
" Kau menekan putraku lagi ? "
"'Dia putra kita . Bukan putramu saja " balas Belinda marah
Andre tampak terkekeh
Mendengar kalimat putra kita dari dalam mulut Belinda sungguh lucu untuk ia dengar
" Putra kita yaa....apa kita membuatnya penuh cinta pada malam itu ? "
Tangan Belinda terkepal kuat
wanita itu masih ingat betapa liciknya ia menjebak Andre hingga benih milik pria itu bisa tertanam sempurna di dalam rahim yang ia miliki
" Jangan pernah menguji kesabaranku Belinda .selama ini aku diam bukan berarti tak tahu . Sekali saja kau menyakiti Bagas . Ingatlah ! Hal kejam apa yang akan bisa kulakukan padamu " Andre berlalu pergi
Meninggalkan Belinda yang tampak terbelalak sekaligus gemetar di belakang sana
Brugh
Tubuh wanita itu luruh ngesot di atas lantai
" Tidak..ini tidak mungkin . Andre pasti tidak tahu tentang apa yang selama ini aku lakukan "
Mata Belinda bergetar
Butiran keringat dingin sebesar biji jagung tampak menghiasi dahi milik wanita jahat itu
" Nyonya..." ucap pelayan tampak terbata
" Ambilkan aku obat Mirna "
" Baik nyonya .." ujar pelayan setia dari Belinda tersebut
Dengan cepat , Mirna sudah tampak kembali berada di sisi Belinda . Dan memberikan beberapa butir obat penenang untuk di konsumsi oleh majikannya tersebut
Ya...Belinda memang selalu mengkonsumsi butiran obat penenang itu selama ini
Kejahatannya terhadap Denaya . Membuat Belinda merasa tak tenang . Ditambah lagi dengan sikap Andre yang selalu dingin terhadapnya tak pernah berubah sedari dulu
Hati
Cinta
kehangatan
Dan senyuman milik pria itu hanya untuk Denaya seorang
Dari dulu hingga sekarang
Hanya sosok wanita itulah yang selalu terpatri di dalam hati seorang Andre
Dan hal itu tentu saja di ketahui oleh Belinda yang selalu mencintai Andre secara gila
Hingga membuat Belinda merasa dendam dan sangat benci terhadap soso ibu kandung dari Clara tersebut
" Aku yang pertama bertemu dengannya . Tapi kenapa ? Kenapa selalu Denaya yang mendapatkan semua yang aku inginkan " gumam Belinda yang sudah tampak seperti orang setres kurang obat
" Nyonya tenanglah . Nanti tuan Andre dan tuan Bagas bisa curiga dengan keadaan nyonya " ujar Mirna mencoba menyadarkan Belinda dari kegilaannya
Beginilah kondisi Belinda jika sudah mengalami kepanikan berlebih
wanita itu selalu bersikap seperti wanita yang tak normal
" Kenapa ? Biarkan saja mereka tahu . Aku tak perduli . Aku juga bisa lelah Mirna . Aku juga bisa sakit . Mereka terlalu kejam . Bahkan takdir pun juga ikut terlihat kejam terhadapku . Lihatlah ! Apa yang aku inginkan selalu saja Denaya yang mendapatkan . Bahkan pria yang kusukai juga , juga ikut menyukainya , tapi tidak..aku tidak akan membiarkan mereka bersatu . Andre hanya miliku , dan akan selalu menjadi miliku sampai kapanpun itu " tubuh Belinda bergetar
lihatlah ! Kuku panjang milik wanita itu saat ini sudah terlihat berubah pendek karena habis di gigit olehnya
" Nyonya sadarlah . Nyonya tak bisa terus seperti ini . Bagaimana jika tuan Andre tahu . Dan akan menjadikan hal ini sebagai alasan perceraian dan mengambil Bagas dari anda "
Belinda menoleh ke arah Mirna berada
" Tidak Mirna..itu tidak boleh terjadi . Sebisa mungkin aku tak ingin kehilangan Bagas . Karena putraku itu satu - satunya adalah penghubung antara aku dengan Andre . Aku tak boleh kehilangannya "
"'Kalau begitu mari ikut saya ke kamar Nyonya . Sebelum semua orang sadar "
Kali ini Belinda menurut
Ia akan menuju kamar yang biasa ia tempati
Dan tentu saja kamar itu merupakan kamar tidur yang ia tempati sendiri . Karena Andre yang lebih senang tidur di ruang kerja , dibanding harus seranjang dengan wanita licik dan jahat seperti Belinda
*****
" Apa hari ini mama akan mengantarku ke sekolah ? "
" Bagaimana dengan Bagas ? Apa kekasihmu itu tak menjemputmu "
Clara menggeleng dan meminum segelas air putih untuk menu penutup sarapan pagi dirinya
" Hari ini Bagas libur ma..katanya sakit , akibat kelelahan acara pantai kemarin "
" Kalau begitu baiklah . Mama akan antar putri mama yang cantik ini ke sekolah "
" Makasi ma..." ujar Clara tersenyum manis
Tap..tap
Rashad tampak berjalan menuju meja makan
Semua tampak diam
Meja makan yang awalnya terasa hangat kini malah mendadak berubah dingin seketika
" Aku sudah selesai .." ucap Clara bangkit dari kursi
" Aku juga sudah selesai " ujar Denaya ikut menimpali
Kedua gadis itu tampak bergegas pergi hingga meninggalkan Rashad seorang diri dalam kesepian
Prank....
Piring tampak porak poranda jatuh berserakan karena di banting keras oleh Rashad
Pria itu tampak merasa frustasi akan keputusan Denaya yang sudah pasti akan menggugat cerai dirinya
" Tidak ! Ini tidak boleh terjadi , aku tidak akan pernah melepaskan Denaya sampai kapanpun juga "
buat apa rumah tangga yg tdk ada sakinah,mawadah, warohmah. si andre menyiksa diri. dia sampai tua begitu tdk melakukan hub sex tg wajar dgn istri.
bisa kena kanker postat.