NovelToon NovelToon
GAIRAH TERLARANG SANG PENGUASA

GAIRAH TERLARANG SANG PENGUASA

Status: tamat
Genre:Romansa / Kaya Raya / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: wilia

Latizia adalah wanita yang bersuami. Parasnya yang cantik dan nyaris sempurna melekat tapi tak bisa merubah kenyataan rumah tangganya.

Ia harus menerima kepahitan saat melihat suaminya bercinta dengan wanita lain di kamarnya sendiri.

Tibalah suatu malam Latizia tak sengaja menyaksikan hubungan panas kakak iparnya bersama istri pria itu.

"Kau pasti juga ingin merasakannya, bukan?!" Desis sesosok pria bertubuh kekar tinggi yang tengah membekapnya dalam kegelapan.

Sejak saat itu Latizia terlibat hubungan terlarang dengan kakak iparnya yang bahkan lebih bengis dari sang suami. Pria itu menekankan jika hubungan mereka hanya sekedar saling memuaskan dan terlepas dari masalah apapun, pria itu tak ingin ikut campur.

Bagaimana nasib Latizia selanjutnya?! Mampukah ia terus bertahan dengan hubungan terlarang dirinya dengan pria bangsawan itu?!

......

Tinggalin like, komen and subscribe-nya ya say..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekedar saling memuaskan

Kakek Teans dan Zehen sudah di bawa ke kediaman oleh Darren yang sekarang di cecer pertanyaan yang cukup intens oleh Franck. Pria berkursi roda itu tampak semangat menanyakan isi ransel yang ia siapkan sebelum Milano pergi kemaren.

"Bagaimana? Berhasil?"

"Pangeran! Prince membawa ransel satunya," Jawab Darren mengusap tengkuk canggung melihat ke sekitar halaman depan karna mereka ada di luar.

Raut wajah Franck tampak tak puas. Ia sudah susah payah menyiapkan berbagai macam obat penyubur dan obat kuat di dalam salah satu ransel milik Milano dengan harapan keponakannya akan jadi setelah pulang dari perjalanan.

"Bagaimana bisa kau membiarkannya?! Gagal sudah harapanku," Gumam Franck mengusap wajahnya kasar.

"Pangeran! Prince bahkan sudah tahu sebelum membuka ransel yang kau siapkan," Batin Darren merasa tak berdaya.

"Aku membiarkan dia pergi hanya berharap Latizia cepat hamil dan adik luguku itu akan punya banyak waktu bersama keluarga. Tapi.."

"Pangeran! Aku sudah berusaha tapi prince tetap akan tahu," Lirih Darren membuat Franck mendengus.

"Sudahlah, lain kali bisa di urus! Sekarang katakan hal romantis apa yang mereka lakukan?" Tanya Franck dengan ekspresi wajah penasarannya.

Darren melirik kiri kanan lalu membungkuk untuk berbisik di telinga Franck.

"Mereka bergandengan di sepanjang perjalanan, pangeran!"

"Lalu-lalu?" Tanya Franck semangat.

"Saat di perjalanan kami di hadang bandit yang ganas. Prince dengan gagahnya menghajar mereka dan menggendong nona Latizia ringan sampai ke penginapan!!"

"Adikku seromantis itu?" Tanya Franck tak menyangka. Keduanya sudah mirip seperti dua wanita yang bergosip di banding dua pejantan yang berkharisma.

"Iya, pangeran! Di sepanjang perjalanan mereka terus saling menggoda."

"Menggoda?"

"Yah, contohnya..eemm JIKA KAU MATI DI SINI, AKU TAK AKAN MEMBAWA MAYAT KE ATAS!" Ucap Darren menunjukan suara berat tegas dan gestur bicara Milano yang angkuh.

Namun, bukannya memberi pujian Franck justru meninju bahu Darren yang segera meneggakkan tubuhnya.

"Pangeran!!"

"Apa kau masih waras, ha?! Ada pasangan kekasih mengatakan hal seketus itu pada wanitanya?!" Geram Franck tapi Darren kebingungan.

"Apa yang adik idiot-ku itu katakan lagi?"

"Semuanya ketus. Dia bilang, DIA TAK AKAN MENJADI PAHLAWAN DI PAGI HARI. KAU HANYA MENYUSAHKAN LALU.."

"CUKUUP!!" Cegat Franck sudah tahu jika harapan mesra di kepalanya tadi tak akan terwujud.

"Pangeran! Prince itu terlihat keren. Dia kuat dan gigih. Aku.."

"Dia sudah tua. Ntah bagaimana cara mereka bertemu sampai Latizia mau pada pria maniak itu," Sela Franck memijat pelipis.

"Bisa kita bicara?"

Keduanya tersentak saat kakek Teans dan Zehen yang tadi di suruh beristirahat di dalam tiba-tiba keluar mendekat.

"Tuan! Jika kau ingin bersantai ada pelayan yang.."

"Tidak, terimakasih! Aku ingin segera memeriksa mu," Jawab kakek Teans sopan.

Franck dan Darren saling pandang. Tampaknya dari raut wajah Franck ia tak begitu peduli soal pengobatan ini.

"Pangeran! Prince memintaku untuk menangani ini, sebaiknya kita segera lakukan!"

"A..baiklah, tak perlu memaksakan. Aku bisa menerima segala kemungkinan," Santai Franck pada kakek Teans yang beralih memandang Darren.

"Sesuai ucapan nona Latizia kemaren!"

"Baiklah, izinkan aku memeggang kakimu!" Pintanya dan Franck mengangguk.

Ia melihat pakaian yang di kenakan Zehen cukup aneh. Ada sebilah pedang di pinggangnya dan terlihat agak menakutkan.

"Sepertinya mereka memang dari pedalaman," Batin Franck membiarkan kakek Teans memeriksa kedua kakinya.

Raut wajah pria tua itu terlihat serius menekan sisi pergelangan kaki Franck lalu melihat respon pria itu.

"Apa ku merasakan tekanan jariku?"

"Tidak," Jawab Franck sudah tahu apa yang akan kakek Teans katakan. Sama seperti para dokter yang pernah datang untuk mengobatinya.

"Jaringan otot dan saraf-mu memang sebagian sudah sangat rusak. Obat-obatan yang digunakan padamu membuat organ dalam menjadi lebih parah. Ini akan sulit tapi.."

"Sudahlah, aku tak berharap banyak," Jawab Franck santai.

Kakek Teans diam. Raut wajahnya yang tadi serius semakin terlihat tak suka.

"Tuan! Jika kau tak percaya, untuk apa adikmu sampai menentang maut hanya untuk mebawaku kemari?"

Franck diam. Ada perasaan yang sulit ia jabarkan dan kakek Teans tahu itu.

"Aku..aku hanya tak mau berharap. Sudah terlalu lama seperti ini dan.."

"Setidaknya berharaplah demi adikmu!" Sela kakek Teans membuat Franck tertegun.

Sama halnya dengan yang pernah Latizia katakan. Keteguhan wanita itu ternyata di dapat dari orang-orang yang ada bersamanya.

"Kau kerabat Latizia?"

"Aku Gurunya!" Jawab kakek Teans tegas..

"Pantas saja. Dia keras kepala sepertimu. Aku suka!" Jawab Franck tampak lebih yakin.

Darren seketika lega karna Franck tak menolak. Kakek Teans jadi lebih leluasa untuk memeriksa lebih lanjut.

"Sebaiknya kita ke dalam. Di luar cukup dingin!"

"Kau tunggu adikku disini! Jika dia pulang, kabari aku!" Pinta Franck sebelum di bawa ke dalam oleh kakek Teans pada Darren yang mengangguk.

"Syukurlah pangeran bisa menurut. Ini semua berkat nona Latizia," Gumamnya melenturkan tangan di depan kediaman.

Dreett..

Ponsel Darren berbunyi. Nomor yang masuk dari anggota mereka yang di perintahkan untuk mengawasi kerajaan.

"Hello!"

"Keadaan di istana cukup kelut. Prince harus segera kembali jika tidak putri Veronica akan membuat keributan besar!"

Jelas anggota di seberang sana tampak menahan geram. Darren mengambil nafas dalam.

Peliharaan menjijikan prince-nya itu memang selalu membuat masalah.

"Aku akan mengabari Prince! Kau bisa pantau terus gerak-gerik mereka!"

"Baik!"

Darren segera mematikan sambungan lalu beralih menghubungi Milano. Dahinya mengernyit saat ponsel pria ini tak aktif.

"Apa mereka masih ada di hutan?!" Gumam Darren akhirnya hanya memberi pesan singkat saja.

........

Sementara di hutan yang sudah gelap dan begitu beku sana, terlihat dua manusia yang tengah terjebak badai salju.

Latizia mengomel bahkan memaki Milano yang sedang mencari tempat untuk berlindung sampai badai reda.

"Nasibku selalu sial setiap bersamamu!! Kau memang sangat menyusakan!!" Ketus Latizia memeggang ujung mantel Milano yang tengah membawanya menjauhi area salju yang terus mengumpul.

Ntah pria ini punya mata malam atau bagaimana, sedari tadi tanpa ada cahaya atau senter Milano bisa berjalan tanpa menabrak pohon atau ranting di depannya.

"Dingin! Aku tak mau mati dalam keadaan seperti ini!"

"Diamlah," Gumam Milano mencari tempat untuk berteduh sampai badai mereda.

Angin dingin yang semakin kencang ini membuat Latizia nyaris terbawa jika tidak berpeggangan erat ke pinggang kekar Milano yang mengandalkan instingnya.

"Ada goa didepan sana. Kau masih kuat berjalan?" Tanya Milano saat merasakan Latizia mulai berat melangkah.

"K..kakiku keram."

"Cih, sebenarnya kau yang menyusahkan-ku," Gumam Milano segera berjongkok di hadapan Latizia.

Dalam keadaan gelap dan remang ini, Latizia tak bisa memilih. Ia menurut saja naik ke punggung kekar Milano yang lagi-lagi menjadi tempatnya bersandar.

"Pipimu juga dingin," Gumam Latizia dengan nafas terasa sangat berat dan mengigil.

Milano bisa saja pergi dari sini, tapi ia tak mungkin mengungkapkan sisi lain dari dirinya pada Latizia.

"Bertahanlah! Goanya ada di depan!"

"Bagai..bagaimana bisa kau tahu?" Tanya Latizia setengah sadar.

"Insting!"

"Hm, k..kau seperti binatang buas," Bisik Latizia lalu tak lagi bicara karna benar-benar mengigil.

Milano merasa Latizia akan demam. Suhu tubuh wanita ini tak stabil dan cukup mengkhawatirkan.

Beberapa menit kemudian, Milano menemukan goa gelap yang sudah di tutupi salju di bagian depannya. Dengan kekuatan kaki kokoh jenjang itu, Milano membuat jalan masuk ke dalam dengan Latizia yang sudah mengigil di punggungnya.

"G..Gelap!"

"Disini aman," Ucap Milano menurunkan Latizia yang langsung terduduk di tanah yang cukup kering.

Milano menghidupkan pemantik api di sakunya melihat jika disini sepertinya pernah di huni oleh seseorang. Ada kayu bakar yang kering dan beberapa bekas makanan yang tampak masih baru di tinggalkan.

"M..Milano!" Gelisah Latizia memeluk erat lengan Milano karna suara-suara binatang pengerat yang ada di sekelilingnya.

"Sebentar! Akan-ku nyalakan apinya," Gumam Milano menyusun kayu bakar di dalam sini lalu membuat api unggun kecil.

Latizia yang masih kedinginan terus merapat ke tubuh Milano yang tiba-tiba memiliki ide jahil yang cukup melelahkan.

"Kau tahu?"

"A..apa?" Tanya Latizia mengigil.

"Ada tulang belulang di belakang-mu!"

"K..kau.."

Wajah Latizia langsung pucat. Raut wajah Milano tampak serius bahkan ia tak berkedip sama sekali memandang ke area belakang tubuh Latizia.

"M..Milano.. kau..kau jangan..jangan bercanda."

"Itu tengkorak yang besar!"

Latizia segera berbalik siaga tapi ia tak melihat tulang belulang yang Milano sebut melainkan hanya dinding goa yang lembab.

"Kauuuu!!!"

"Apa? Dia sudah pergi," Santai Milano kembali memandang api di depannya seakan-akan tak terjadi apapun.

Kesabaran Latizia sungguh di uji. Tadi di hutan Milano juga mengerjainya dan sekarang-pun juga sama.

"Kau lihat saja. Setelah keluar dari sini, aku akan membalas-mu berkalilipat!"

"Hm, aku menunggu," Gumam Milano masa bodoh.

Latizia mendengus. Ia mengusap kedua tangannya yang memang memakai sarung tapi sudah terasa kaku.

Namun, tiba-tiba ia terhenyak saat Milano memeggang kedua tangannya dan melepas sarung itu dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kauu.."

"Hangatkan tubuhmu disini!"

Menarik Latizia untuk lebih dekat dengan api unggun. Kedua tangan wanita itu ada di dalam genggaman tangan besar kekar Milano yang meniupnya pelan.

Untuk sesaat Latizia mematung. Ia menatap tak berkedip wajah tampan Milano yang tampak berbeda.

Dulu, saat bersama putri Veronica ntah mengapa ia tak pernah melihat hawa bersahabat seperti ini. Milano selalu menjadi sosok yang sulit di sentuh dan membuat orang lain tak nyaman ada bersamanya.

"Aku tahu, aku sangat tampan!"

"A..."

Latizia tersadar segera membuang pandangan ke sembarang arah. Ia terlihat canggung dan cukup kikuk.

"Kau tak perlu khawatir. Kita hanya terpaut hubungan ranjang. Aku tak akan menganggu-mu lebih dari itu!"

Ucapan Milano ntah kenapa membuat Latizia sakit. Ia segera menarik tangannya dari genggaman pria itu dan mulai menjaga jarak.

Milano-pun tak mengerti. Yang ia tahu, Latizia dan dirinya hanya akan saling memuaskan hasrat masing-masing dan mereka punya tujuan yang terlihat sama tapi berbeda.

.....

Vote and like sayang

1
Netty Netty
semangat berkarya thorr
sukses untuk mu thorr
Netty Netty
sarung tangan🙏
Netty Netty
bagus thorr, 👍👍👍
Netty Netty
latizia ceroboh
Ida Irwanto
kira2 siapa ya yg curi dengar
Ida Irwanto
sdh belah duren habis ini milano kecanduan dah dan tiap hari ada gempa dan banjir lokal🤣🤣🤣
Ida Irwanto
apa milano yg memainkan harmonikanya ya
Ida Irwanto
untuk yg blm perna baca cerita kak will coba dulu ya pasti nyandu baget ceritanya selalu menarik dan buat candu pembacanya semangat terus kak will👍💪💪💪
Khofifah Khofifah
fyi aq download apk noveltoon bln kmren pas baca kyk gk ada yg seru trus habis itu aq uninstall aq dipizo emng tau kak wil karya2nya...tp gtw klw dia juga nulis dinoveltoon ...pas tau akun noveltoon kak wil ini aq download lagi 😂 dn hello ini karyanya yg pertama yg aku baca 👌🏻😭 the best pokok e😂😉
Earlyta a.s Salsabila
good
Earlyta a.s Salsabila
Buruk
Betri Betmawati
aku Krang srek dengan peran wanita nya lemah bodoh,mau ja ditindas
Lia Pazliani
keren banget👍👍👍👍
jojo
Luar biasa
liya kurniawan
/Scare//Scare//Scare//Scare/
liya kurniawan
cerita nya tentang kerajaan. tp di cerita nya pakaian mreka pake jas, latizia pake hotpants,sama rok pendek. AQ jd susah bayangin nya. ko zaman kerjaan bgtu?
Avril
🤣🤣
Erna Na
hihihi
Lis Nawati
sangat keren
Murniyati
kerennnn mksh author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!