Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Sengsara membawa Nikmat
Tok Tok Tok
" Perm...
" Galuh.. Kamu budeg ..Jangan ganggu Saya..!!!" bentak Kala
" Ma_maaf tuan.."ucap Senja dengan cepat ingin berbalik meninggalkan ruangan sang boss.
" Senja.." gumam Kala saat melihat siapa yang datang ke ruangannya.
" Senja tunggu!! " seru Kala
Senja dengan cepat menghentikan langkahnya saat dia akan keluar dari ruangan itu.
" Maaf sudah mengganggu anda tuan." ucap Senja dengan menundukkan wajahnya, dan merasakan takut karena sempat mendengar perkataan Kala yang habis mengumpat si penelpon barusan.
" Ng_nggak ,kamu nggak ganggu.. ada hal apa yang membawa kamu keruangan saya? " tanya Kala melihat reaksi calon istrinya yang masih terlihat terkejut mendengar bentakan darinya.
" Emm... ini saya mau minta tanda tangan anda tuan, ini dokumen untuk projek dengan PT Sentosa." ucap Senja dan meletakkan sebuah map diatas meja sang boss.
" Duduklah, saya akan mengeceknya." ucap Kala dengan nada lembut.
" Ba_baik tuan.. " jawab Senja dengan gugup.
Kala menyadari bahwa calon istrinya saat ini masih kaget dengan tindakan yang Kala lakukan tadi.
Kala berdiri dari kursi kebesaranya dan menuju sebuah lemari pendingin, dia mengambil sebuah botol air mineral dan menyodorkannya ke Senja.
" Minumlah, pasti kamu kaget liat saya seperti tadi kan? " tanya Kala dan dengan cepat Senja mengangguk.
" Minum dan atur nafasmu, maaf sudah buat kamu terkejut.. tadi, saya nggak berniat bentak kamu, saya cuma sedang kesal dengan orang-orang yang mengelola agensi saya yang ada di Singapura,salah satu model kami terlibat skandal itu yang buat saya marah." jelas Kala.
" I_iya,saya cuma terkejut kok.. tuan,sebaiknya anda bisa bicarakan baik-baik saja, untung saya nggak jantungan, kalau saya jantungan dipastikan jantung saya langsung kumat." ucap Senja dengan mencebikkan bibirnya
" Iya.. maaf."ucap Kala melihat kearah Senja.
Mendengar perkataan Kala yang tak biasa nya dia ucapkan.Kata keramat bagi seorang Kalandra Satya Bahtiar. Meminta maaf adalah hal langka yang ada di hidup Kala, dan saat ini Senja mendengarnya tentu saja seperti mimpi. " Hahhh..?!!" Senja terbengong mendengar penuturan Kala.
" Kenapa, nggak dimaafin yang tadi.. atau bahkan bisa jadi kamu belum maafin saya dari masa SMA dulu, maaf jika dulu saya berani melakukan sesuatu yang berlebihan sama kamu, dan saya akan tepati janji saya, menikahimu setelah lama saya pergi." ucap Kala
" Emm.. itu berkasnya sudah bisa saya ambil Tuan? " tanya Senja munjuk berkas di tangan Kala.
" Kamu ini, kenapa sih.. takut kalau saya khilaf yaa? " goda Kala dengan mengedipkan sebelah matanya
Senja sontak terkejut dengan tingkah Kala yang genit, memang pria itu terkenal absurd di kalangan angkatannya waktu SMA.
" Apaan sih.. "
Ucap Senja dengan wajah yang terlihat bersemu merah.
" Apaan,nggak ada salahnya kamu lama-lama disini temani calon suami.. "
" Bisa nggak sih nggak usah godain gitu, kita masih di jam kerja."
" Jadi, kalau di luar jam kerja boleh dong?? "
Godaan demi godaan dari bibir Kala terluncur begitu saja.
" Astaghfirullahal'azim.. Tuan, sejak kapan kamu jadi orang genit sih..?!! "
Senja tak habis pikir dengan Kala yang sekarang ada di depannya.
" Sejak kamu bilang mau nikah sama saya, kenapa,,keberatan? "
" Yahh.. kan nggak etis juga sekarang kita lagi kerja, trus.. kalau omongan kamu kedengaran staf kantor gimana, berabe dong..?!! ucap Senja memberikan alasan.
" Sebenarnya nggak masalah, sudahlah..
lima menit lagi makan siang, kita harus langsung ke Mall buat ke toko perhiasan dan juga makan siang, setelah itu saya lanjut meeting lagi." ucap Kala melihatke jam tangan yang melingkar epik di pergelangan gangannya.
" Hemmm.. trus, dokumennya..?" ucap Senja dengan sedikit salah tingkah.
" Nih... tapi, perlu kamu ingat.. tadi, saya nggak ada niat buat bentak kamu. Kembali ke ruangan kamu, pergi sama Sita ke Mall kita ket ef mu disana, sambil nunggu 3 Cecunguk." ucap Kala dan menyerahkan dokumen yang ada di tangannya.
" Baiklah..saya undur diri Tuan." ucap Senja dengan beranjak dari tempat duduknya.
" Tunggu,, lain kali kalau kita cuma berdua.. saya nggak mau kamu memanggil saya dengan sebutan Tuan, dan kita gunakan bahasa kita di rumah seperti biasa." ucap Kala.
" Tap..
" Tidak ada bantahan mengerti, sekarang pergilah akan aku share loc dimana kita ketemu nanti." ucap Kala.
" Baik,permisi." ucap Senja dan langsung keluar dari ruangan.
.
.
Sampai di ruangan kerjanya, dia segera duduk di kursi kerjanya, menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya sejenak.
" Senja, lama dokumen yang tadi sudah di Acc Tuan Kala? " tanya Fera
" Ah.. sudah, nih.. tinggal kamu Follow up nanti setelah makan siang." ucap Senja menyerahkan berkas yang sempat dia bawa ke ruangan Kala
" Cepat juga kamu minta Acc, katanya kalau Tuan Kala itu sangat teliti dan pastinya dia akan cross cek buat memastikan semuanya. " ucap Fera menyelidik.
"Cepet salah, apalagi lama Fer... sudahlah, gw mau makan siang sama Senja,jadi..lo kelarin sisanya.Gw sama Senja udah bantu itu laporan. " ucap Sita dengan nada sinisnya.
" Biasa aja kale, kalian emang klop.. trus nempel kayak permen karet... jangan -jangan kalian jeruk makan jeruk yaa. ..hiiiii...?!" seru Fera sampe bregidik ngeri melihat Senja dan Sita.
" Nggak ada iman lo, nuduh kita seenak jidat lo..mana ada, kita masih normal !!" Teriak Sita menanggapi tudingan Fera.
" Udah... nggak perlu kamu jelasin sama orang yang selalu mandang kita salah, cukup tutup telinga kamu.lebih baik kamu siap-siap buat cepet sampe di Mall" ucap Senja
" Astagfirullah aku lupa..sebentar, tenang saja calon kakak ipar,kita sampe tempat janjian tepat waktu." jawab Sita nyengir terlihat deretan giginya yang epik.
" Udah ayok, soalnya tadi.. ada macan udah ngamuk di ruang kerjanya." ucap Senja dengan menyuruh Sita untuk cepat pergi.
" Astaga Senja Utami... kalaupun macan u ngamuk, berusahalah jadi pawangnya.. jangan lembek!! " tukas Sita melangkah mendekati sahabatnya.
" Iya, yang ada aku mau jinakin dia udah nerkam.. "
Hahahaha...
Tawa Sita pecah saat melihat sahabatnya yang terlihat frustrasi menghadapi kakak sepupunya
" Nggak ada akhlak emang kamu temen sengsara tapi, dia malah ketawa" umpat Senja.
Sita mencoba menghentikan tawanya melihat kearah sahabatnya yang manyun
" Ya ampun Senja ku sayang,cobalah buat saudara ku itu sebucin-bucinnya sama kamu, pasti deh.. kamu bisa." ucap Sita
" Kamu itu sengsara, tapi.. kesengsaraan yang kamu bilang itu membawa nikmat..hihihi.. " goda Sita
"Astagfirullah.. tau ah...yuk buruan!!" Senja menarik Sita berjalan lebih cepat ke parkiran.
Tak butuh waktu lama, lima belas menit kemudian mereka sampai di sebuah Mall dan menuju tempat dimana Kala dan sahabatnya makan siang.
" Akhirnya calon pengantin perempuan kita sudah sampai..!!" ucap Marvin saat melihat Sita dan Senja masuk dalam ruang VIP restaurant itu.
Rayyan dan Athar yang belum tahu rencana sahabatnya untuk menikah dengan Senjapun terkejut sampai mereka tersedak saat menikmati makan siang mereka.
Bersambung.
