🥈Runner Up [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
📍Beside Story Of [SELEPAS KATA TALAK]
"Kau rebut suamiku, kurebut suamimu, jadi
jangan salahkan aku merebut suamimu!"
"Haruskah kita berakhir begini? Saling membenci dan menyakiti? Untuk apa kita bertahan kalau hanya saling mencari pembuktian,"
Almaira Alshad, seorang wanita yatim piatu yang dinikahi oleh Arlan Megantara seorang pengusaha ritel harus menelan pil pahit saat suaminya menjual dirinya kepada seorang pria dewasa yang ternyata adalah sosok yang Alma anggap paman sendiri.
Dirga Afdarianto, seorang pria beristri yang pernikahannya juga buruk mengetahui bahwa istrinya berselingkuh dengan sosok Arlan sehingga ia menawarkan Arlan untuk membeli Alma sebagai bahan untuk Dirga melakukan lomba selingkuh dan balas dendam kepada istrinya selama ini sehingga membuat Alma harus menjadi istri kedua Dirga yang secara tidak langsung mendapat pandangan pelakor oleh banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27. Merebutnya Secara Paksa
"Daniah,"
Suara Alma memanggil nama sahabatnya itu membuat sosok wanita yang di panggil membalikkan badan menatap ke arah Alma.
"Alma, kamu sudah datang?" Daniah sang notaris berjalan ke arah Alma dengan rambut tergerai.
Wanita yang memiliki rambut pendek bergelombang, leher jenjang dengan warna kulit khas indonesia itu, berjalan ke arah Alma dengan langkah tegas sehingga membuat detak langkahnya terdengar seirama dengan kakinya yang tinggi dengan balutan setelan kantoran.
"Kau sudah siap?" tanya Alma pada Daniah.
Daniah mengangkat jempolnya. "Kita berangkat sekarang? Semua berkasnya sudah siap."
Alma mengangguk, ia kemudian berjalan mengekori Daniah menuju mobil Daniah, setelah sampai di depan mobil Daniah, mereka berdua segera masuk ke sana.
Tujuan mereka adalah rumah Arlan, mereka berdua akan membicarakan tentang hak milik perusahaan yang sedang dipegang Arlan sebelum sidang besok.
"Kenapa kau baru mengatakan kejadian ini, Alma, harusnya aku bisa membantumu dari awal."
Mendengar ucapan tersebut membuat Alma terdiam sesaat. "Karena memang aku baru sadar kalau aku ditipu suami sendiri."
Sepertinya Daniah tidak usah bertanya lebih dalam lagi, jawaban atas pertanyaan sudah di jawab tuntas oleh Alma, berat rasanya menjadi Alma yang harus ditipu selama lima tahun lamanya.
Setelah percakapan kecil tersebut, tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua, sampai akhirnya mobil Daniah sudah tiba di depan rumah Arlan.
Alma sedikit flashback, lima tahun lamanya dia menjadi istri di rumah tersebut sebelum akhirnya fakta membuatnya hancur seketika.
"Ayo, turun."
Daniah membuka pintu mobil, mengajak Alma untuk turun, Alma juga membuka pintu mobil, dan menyusul sahabatnya itu.
Alma berjalan beriringan dengan Daniah dengan langkah tegas memasuki halaman kediaman Arlan, sesampainya di depan pintu Daniah segera mengetuk pintunya.
Tak lama kemudian, pintu tersebut dibuka dengan kehadiran Arlan didepan mereka bersama Ishaya didepannya.
"Alma, Daniah?" gumam Arlan yang sangat mengenal sosok Daniah yang datang bersama Alma.
"Mau apa kalian disini-"
Belum sempat Ishaya menyelesaikan kalimatnya, Daniah sudah mengangkat telunjuknya memberikan isyarat kepada Ishaya untuk diam.
"Aku tidak sedang ingin berbicara denganmu, aku ada urusan dengan Arlan Megantara," jelas Daniah selaku notaris Alma.
Ishaya terdiam, Arlan menatap mata Daniah yang seakan meminta kepada Arlan untuk mempersilahkan mereka masuk, Arlan mempersilahkan Alma dab Daniah masuk sehingga kini mereka berdua tengah terduduk di ruang tamu.
"Ada apa kalian kesini?" tanya Arlan menatap penuh kebingungan.
"Aku tidak ingin berbasa-basi Arlan, sebagai kakakmu, aku hanya ingin menjelaskan beberapa hal yang harus kau ketahui."
"Kakak?" gumam Ishaya yang baru tahu bahwa sosok notaris tersebut adalah kakak kandung Arlan.
"Apa?" tanya Arlan menatap Daniah.
"Pertama disini kau sudah terbukti melakukan pemalsuan tanda tangan atas pengalihan hak waris dari perusahaan ritel orang tua Alma, jadi kau di sini sudah jelas terbukti salah, kalau kau ingin menyerahkan perusahaan ini secara baik-baik mungkin kami tidak akan menempuh jalur hukum."
"Tapi bukankah Alma sendiri yang bertanda tangan disana?" Ishaya angkat suara.
"Sok tahu! Kalau kau tidak tahu lebih baik diam, Arlan sudah melakukan pemalsuan data disini, dan ini bisa saja menjerat dia sebagai terdakwa pemalsuan data dan identitas, jadi kehadiran kami disini, kami hanya ingin memberikan kemudahan, kalau kalian ingin kalah secara terhormat atau terhina?" Alma kali ini menjawab pernyataan mentah Ishaya yang tidak tahu apa-apa.
"Apa maksudmu?"
"Kau ingin menyerahkan perusahaan itu secara baik-baik atau menunggu aku merebut nya secara paksa?" jawab Alma penuh penekanan.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
Sungguh mantap sekali 🌹🌹🌹🌹🌹
Terus lah berkarya dan sehat selalu ✌️