NovelToon NovelToon
Terpaut Cinta Suami Mama

Terpaut Cinta Suami Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Viona mendapati sang mama yang tiba-tiba menikah lagi tanpa persetujuan darinya, membuat gadis itu menolak tegas dan menentang pernikahan itu. Ia yang awalnya sangat membenci ayah barunya karena usia sang ayah tiri jauh lebih muda dari ibunya, kini justru kepincut ayah tiri nya sendiri. Yuk kepoin bagaimana ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menyambung Cinta Monyet

"Hai Vio, tiba-tiba seseorang menegur Fiona dari arah belakang.

Sontak Semua orang menoleh ke arah sumber suara, seorang pemuda yang sangat tampan Berdiri tegap menatap Fiona.

Mata Viona menyipit, Ia memang merasa asing dan tidak mengenal dengan Pemuda tersebut.

Sok kenal lo." tiba-tiba Alex menyela, terlihat tidak suka ketika pemuda tampan itu menyapa Fiona.

"Vio, aku Tristan. Masak kamu lupa?" pria tampan itu meyakinkan Viona memperkenalkan diri.

Fiona Diam membeku, ia menatap lekat pria tampan itu sembari mengingat-ingat wajah dari pria itu. Fiona mengukir senyum lembut, "Tristan kamu ada di sini?" kata Viona di saat ia mulai mengingat siapa pemuda tampan ini. Fiona mendekat mengambil tangan pria tampan itu sembari menatapnya hangat.

Pria yang mengaku dirinya bernama Tristan itu adalah teman masa kecilnya sewaktu dia duduk di sekolah dasar. "Apa kabar, Vio?" tanya Tristan.

"Ya ampun, Tristan! aku baik-baik saja. Aku nggak nyangka kita bakal ketemu lagi setelah beberapa tahun tidak bertemu. Kamu semakin tampan dan keren," Puji Fiona tak berhenti menatap Tristan penuh kagum.

"Biasa aja keles!!" sergah Alex terlihat tidak suka.

"wow!! gue mau kenalan juga dong. Gue sahabat Vio, nama gue Sisil." sisil ikut menyela.

"apaan sih?!! nggak penting!" Cindy terlihat cemberut, dia tak suka melihat drama Fiona dan Sisil. Dengan cepat Cindy menarik lengan Alex agar ikut bersamanya menjauh dari Sisil dan Fiona.

"Aish..!!! tunggu, Cindy. Jangan main tarik tarik gitu dong!!" tolak Alex begitu lengannya ditarik oleh Cindy, namun seakan tak memperdulikan Alex, Cindy terus saja menariknya menjauh dari Fiona.

Fiona dan Sisil terkekeh, melihat aksi itu. "Oh ya, Vio. Dia itu siapa?" tanya Tristan begitu melihat Alex yang ditarik oleh Cindy.

"Oh itu? mereka Teman sekelas kita." sahut Cindy dengan tertawa kecil.

"Bukan Cowok kamu kan Vio?" tanya Tristan.

Seketika Viona menghentikan tawanya, netranya menyipit menatap Tristan. "cowok? Gue nggak punya cowok." sahut Fiona datar. Senyumnya yang baru saja terlihat kini menjadi pudar.

Fiona teringat pada Steven Ayah tirinya yang baru saja membawa seorang wanita dalam mobil.

"jadi kamu masih jomblo?" tanya Tristan.

 "kita itu jomblo karatan, ndak laku-laku." Sisil tiba-tiba menyela, terkekeh dengan nasib mereka yang sama sekali belum pernah merasakan pacaran.

"masa sih, cewek secantik kalian berdua belum pernah pacaran?" tanya Tristan.

"Iyalah, kita nggak laku. Karena sudah melewati masa expired, alias sudah kadaluarsa." tambah Sisil tertawa lebih lebar.

Tristan ikut terkekeh dengan sikap Sisil yang tampak lucu dan konyol.

"kamu sendiri gimana Kok sendirian? Ceweknya mana? masa cowok setampan kamu masih sendiri?" tanya Sisil juga membalas pertanyaan Tristan.

Tristan menatap Viona dengan tatapan dalam dan penuh arti. "mana bisa aku pacaran, sedangkan cewek incaranku belum menjawab perasaanku." kata Tristan.

"ehem... ehem...

Sisil berdehem, Ia sangat paham betul cewek yang dimaksud oleh Tristan, pastilah Fiona. "kalau begitu tunggu apalagi, gass terus...!! tembak dia!! jangan kasih ampun!!" dukung Sisil memberi semangat.

"Nah itu dia, dia tidak mau menjawabnya." tambah Tristan sembari melirik ke arah Fiona yang hanya diam saja.

Bukannya Fiona tidak paham apa yang dikatakan oleh Tristan, dia masih ingat sewaktu kelas 6 SD dulu, sebelum mereka sama-sama pindah sekolah, Tristan pernah mengungkapkan perasaannya dan menyatakan cintanya pada Fiona, akan tetapi Fiona tidak pernah menganggapnya serius, itu hanyalah perasaan suka anak-anak yang bisa dibilang Cinta Monyet.

"Oh ya, Tristan. Kita makan yuk! Aku sangat lapar. pulang sekolah aku belum isi perut," kata Viona mengalihkan pembicaraan Sisil dan Tristan.

"oke!" sahut Tristan pada akhirnya.

Tristan, Sisil dan Fiona pun akhirnya duduk satu meja di sebuah kedai makan di mall itu. Mereka mengobrol satu sama lain, saling menceritakan bagaimana kehidupan mereka setelah lulus SD.

"Tristan, Emang siapa sih cewek yang kamu maksud?" tanya Sisil, melanjutkan pembicaraan yang belum menemukan titik ujung.

"ada deh, pokoknya dia sangat spesial di hati aku. Di setiap waktuku aku selalu menunggunya, sudah lama Aku terpisah dengannya karena sekolah kita yang berbeda. Namun sekarang aku sudah menemukannya dan aku berharap dia bisa memberiku jawaban itu." kata Tristan menatap lekat pada netra Viona.

"kalau begitu, tunggu apalagi? keburu dia digebet sama orang dong," sahut Sisil.

"Sebenarnya aku ingin menyampaikan lagi bahwa aku masih sangat merindukannya. Akan tetapi aku tidak yakin dia memiliki perasaan yang sama denganku. Aku tidak ingin memaksanya." sahut Tristan.

Fiona hanya diam tertunduk tanpa ekspresi, dia hanya memainkan, mengaduk-aduk minumannya dengan sendok.

"Menurut kamu, gimana Vio?" Sisil tiba-tiba bertanya, memecah Lamunan Fiona.

"Kasihan dong, Tristan. Cowok seganteng dan sekeren dia, masih setia. Hari gini coba, mana ada cowok yang tetap setia? apalagi jaraknya sangat jauh. Masih menunggu tanpa kepastian." cerocos Sisil.

"iya, aku juga setuju dengan Sisil." kata Fiona ngikut.

"Baiklah, kalau begitu, Apakah kamu mau menerimaku, Vio? Dari dulu hingga sekarang, perasaanku masih sama. Kuharap kamu masih bisa mengingat terakhir kali aku mengungkapkan perasaanku, dulu sewaktu kita berpisah di kelas 6 SD, mungkin kamu menganggap perasaanku itu hanyalah perasaan cinta monyet anak-anak, akan tetapi, itu serius murni dari hatiku. Hingga detik ini perasaanku masih tetap sama seperti dulu. Maukah kamu menerimaku, Fiona. Apakah kau bersedia menjadi pacarku?" kata Tristan dengan suara berat dan bergetar menahan gejolak di dalam dadanya. Antara ingin dan perasaan takut, sama-sama mengambang dalam pikirannya.

Fiona tertegun, ia tak menyangka Tristan benar-benar memberanikan diri mengucapkannya. Ia benar-benar menjadi kaku. tak tahu harus menjawab apa. bibirnya terasa berat dan terkunci untuk membalas atau menjawab ungkapan hati Tristen.

Akan tetapi, tiba-tiba Sisil menyenggol lengan Viona. "Vio... hey..., Vio!!" kata Sisil.

"Ia Tristan. aku menerimanya. Aku mau menjadi pacar kamu." spontan Fiona menjawabnya tanpa berpikir ulang bahkan Fiona seakan menjawab itu tanpa sadar.

Tristan terbelalak, ia tak menyangka ungkapan hatinya yang singkat tanpa perencanaan ternyata mendapat sambutan baik dari Fiona.

"Benarkah?" Tristan tampak ragu.

Viona mengangguk, mungkin dengan menerima Tristan, ini adalah solusi agar Viona bisa melupakan Steven.

"vio, lu yakin?" Sisil juga tampak ragu.

"iya, Sisil. Gue menerima Tristan." sahut Vio mantap.

1
yumi chan
hhhh ggl deh
Henny Ngamel
Vio lupakan dedimu.... lanjutkan hubungan dgn Tristan ayo bangkit viooo
sushan hobbs
harus sampe tamat yaaakkk🥳
Arish_girl: siap kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!