adult romance ❤
Kecantikan Alya Sanjaya yang membuat kaum adam rela bertekuk lutut,bahkan kecantikannya membuat Daffa Rahardian, suami Alyza Putri Pratama, kembar tidak identik dari Alya, mengejarnya untuk mendapatkannya dan menjadikannya istri dan ibu dari anaknya.
"Aku berharap akulah yang dipilih papa Reza dan mama Emy untuk diasuh mereka, tapi mereka malah memilih Alyza dan membuangku..."*Alya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nophie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27. Cemburu?
Haiii...
novel ini memang agak slow update ya..
tapi tetep update kok...
tolong kasih like dan vote yang banyak ya...
salam manis dari thor kece si #pengemislikedanvote
\=======================================
“Al… Kamu tau gak, saat aku tahu aku masih punya adik lagi selain Alyza, aku seneng banget.”
“Ya aku gak taulah, kak! Kan aku gak ada disini juga kan..” jawab Alya asal.
“Nah itulah makanya aku ngasih tau kamu…”
“Owh!” jawab Alya pendek, jujur dia gak tau apa yang bisa dibicarakan dengan seorang kakak
yang tidak pernah dia kenal sebelumnya.
“Maaf!”
“Heem, apa?” tanya Alana yang seakan terbangun dari lamunannya.
“Maaf… karena kami gak pernah ada buat kamu.” Jelas Sean lagi, tujuannya adalah
mendekatkan Alya dengan papi maminya, dia gak tahu kalau papi Reza sudah
berbincang lama sama Alya.
“Gak apa, kak! Aku ngerti kalau itu bukan salah kalian. Sudahlah, ini hari yang bahagia,
jangan bahas yang sedih, kak!”
“Al, kami akan selalu ada buat kamu, kamu percaya kan?” tanya Sean lagi.
“Iyaaaa”
“Aku seneng kamu bahagia… aku juga kaget kalau si kutu kupret yang dingin bisa berubah alay
gara gara kamu.”
“Kok gara gara aku sih, Kak!” sergah Alya gak terima.
“Iya, dia dulu tuh pendiem, pasif, kamu bawa perubahan positif dalam hidup dia, yang
bahkan gak pernah bisa diberikan oleh Alyza sama dia.” Lanjut Sean sambil
memandang Daffa yang masih memandang kearah mereka berdua dengan tatapan jengkel.
“Hmm… Padahal aku gak ngerasa ngasih apa apa ke dia.”
“Ya … cinta yang mengubah dia. Sudahlah, aku akan ngembaliin kamu ke dia, daripada nanti
Daffa matanya copot karena nglihatin aku, yang notabene kakak kandungmu, seakan aku bakal nyulik kamu.”
“ Ha ha ha, ya engga lah, Kak!! Tuh dia aja banyak disamperin cewe cantik kok.” Ujar Alya
sambil menunjuk kea rah Daffa yang sedang dikelililngi cewe cantik yang memberi
selamat aras pernikahannya. Tapi mata Daffa masih melirik lirik kea rah Alya.
“ Dan kamu gak cemburu?” tanya Sean dengan wajah heran.
“Hmmh gimana ya? Kapan hari dia aja dipeluk sama cewe yang namanya Neshia, katanya
tunangannya, bahkan ngancem ngancem aku segala, kak!” kata Alya sambil memutar
bola matanya dengan jengah karena mengingat kejadian menjengkelkan dengan
Neshia beberapa waktu yang lalu itu.
“Al, kalau si Neshia itu ngapain kamu, kamu harus cerita sama aku… inget no ponselku yang
pernah aku kasih ke kamu?” tanya Sean lagi dengan tatapan tajam.
“Iyaaaa…”
“Jangan kamu anggap angin lalu ancaman itu… kamu tahu kan apa yang bisa dilakukan oleh
seorang wanita yang terbakar amarah karena cintanya bertepuk sebelah tangan?”
tanya Sean masih dengan tatapan tajam.
“Iyaaa..”
“Kamu gak cemburu, Daffa dideketin cewek seksi tuh…” tanya Sean berusaha membakar bakar
Alya.
“Aku gak tahu apa yang didalam hatiku, kak! Emang rasanya jengkel melihat cewe yang
kegatelan gitu, apa itu cemburu?” tanya Alya dengan polosnya.
“Kamu udah pernah pacaran?”
“Udah!”
“Kamu gak pernah ngrasain seperti itu?”
“Engga!”
“O my goodness, Alyaaaaaa…kamu polos bangetttt” sergah Sean sambil mencubit pipi Alya dan mengusap kepala
Alya dengan gemas.
“Ehmmm, katanya sebentar minjem Alya, kok jadi lama, mana pake peluk, cubit, belai… kan
gak ada dalam perjanjian minjem tadi?” ujar Daffa dengan nada dingin, datar,
dan ketus.
“Ya ampun Daffaaaaaa, I am your brother in law. Sadarrrr!! Alya itu adik kandungku, posesifmu gak pada tempatnya!” bentak Sean dengan nada jengkel.
“Sudah sudah… Daddy, kamu gak boleh marah, Kakak Sean itu kakak kandungku! “ lerai
Alya sambil menarik Daffa sambil memeluk lengan nya dengan kencang, menjauh
dari Sean yang masih menggelengkan kepalanya, heran dengan tingkah laku Daffa
yang seperti kerbau yang dicocok hidungnya kalau berhadapan dengan Alya.
“ Tapi…”
“Dad, aku sudah capek…. Boleh duluan masuk kamar gak? Aku mau nengokin baby El dan
nglepas baju yang bikin gerah ini…. Lagian tamu tamunya kan udah banyak yang
pulang kan?” pinta Alya sambil memperlihatkan wajah melas dan puppy eyeesnya,
yang pasti gak bisa ditolak sama Daffa.
“Sayang, tapi ini tamunya masih loh sayang, sebentar, nanti aku temani kamu naik ke
atas, tadi baby sitter udah nidurin baby El yang tampaknya sudah kelelahan. Aku
heran loh sayang, akhir akhir ini dia kok gak seperti dulu, biasanya kan maunya
nempel sama kamuuuu aja, mungkin dia tahu kalau daddynya lebih membutuhkan
mommynya ya?” tanya Daffa dengan raut wajah heran.
“Iya.. aku juga ngerasa gitu, dia sekarang sudah bisa tidur sendiri, walau kadang masih
suka kolokan dan nyariin aku, tapi frekwensinya udah gak sesering dulu.”
“Anakku emang pengertian, mungkin dia kepingin punya adik, karena tahu kalau daddynya
lagi ngebut bikin adik buat baby El.”
“Daddyyyyyy!!!” Alya memukul lengan kekar Daffa dengan lembut.
“Ha ha ha oke oke… ayo katanya mau istirahat, biar aku temani kamu… kunci kamar hotel aku
yang bawa. “
“Mom Almira gak jadi datang ya?” tanya Alya dengan nada lesu.
“Iya,kan karena daddy kecelakaan, untungnya gak kenapa kenapa, nanti kalau kamu kangen
kita saja yang jenguk kesana, gimana?” jelas Daffa dengan nada lembut, ia tahu
Alya rindu dengan ibu angkatnya itu.
“Ga usah deh… kan kamu banyak kerjaan.” Kilah Alya, ia tahu kalau Daffa banyak banget
kerjaannya.
“Oh ya, baby El tidur sama baby sitter.”
“Hah?? Dia beneran gak nyariin aku ya?” tanya Alya sambil berjalan keluar dari ruangan
resepsi diantar oleh Daffa rupanya pamit pada mama papanya melalui ponsel yang dibawanya.
“Kenapa?”
“Aku kok jadi ngerasa ada yang hilang ya..” bisik Alya lirih.
“Heiii, itu artinya baby El pengertian, ini kan hari resepsi mommy dan daddynya…”
“Hmmh … aku hanya merasa aneh aja… dia gak akan lupakan kalau aku mommynya kan, dad?”
“Ya enggaklahhhh!! Sudah jangan mikir yang engga engga…”
“Kan sudah biasa tidur bareng baby El, sayang!”
“Tadi pas kamu sama Sean, kamu gak kehilangan aku sama sekali, bahkan masih bisa bercanda
sama Sean.” Seloroh Daffa dengan mulut yang dimanyunkan.
“Kamu kok cemburu sama kakakku sih, sayang?” tanya Alya sambil melebarkan kedua bola
matanya tidak percaya dengan lelaki satu ini yang bisa bisanya posesif dan cemburu dengan kakak iparnya sendiri.
“Habisnya kamu kalo lagi ngomong ngomong sama Sean gak ngelihatin aku sama sekali.”
“Ya ampunnn, aku ngelihatin kamu, kamu aja lagi asik asik sama cewe cewe,
bahkan kamu juga ditempelin sama cewe yang pake pakaian super seksi, kayak mau
telanjang aja.” Ujar Alya dengan nada mencemooh.
“Kamu cemburu?” tanya Daffa dengan mata berbinar binar. Gimana coba dicemburuin kok
malah suka sih? Aneh banget nih si Daffa!
“Dad, aku gak tahu!” sergah Alya sambil mencebik.
“Aku suka kalau kamu cemburu! Mestinya kamu datangin aku, dan kamu tunjukan bahwa aku
hanya milikmu seorang!” balas Daffa dengan berapi api.
.
.
.
TBC
mudah banget muve on...bedalah sama perempuan suka mikir 2x
mksih byk
maap
:)