NovelToon NovelToon
Pak Penghulu, Nikahi Aku!

Pak Penghulu, Nikahi Aku!

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:16.9M
Nilai: 5
Nama Author: Defri yantiHermawan17

AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI

HAPPY READING

Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan

Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.

Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.

Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.

Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membual Yang Estetik

Alkan menatap dirinya di cermin, kedua sudut bibirnya tertarik keatas, membentuk senyuman tipis. Hari ini Alkan akan menikahkan, sepasang calon pengantin yang pernah dia bimbing, beberapa waktu yang lalu.

Dengan kemeja putih yang melekat pas ditubuhnya, jangan lupa jas hitam menambah kadar ketampanan Alkan, naik berkali lipat.

Si Bapak Penghulu melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya, waktu masih menunjukan pukul 7 pagi. Sedangkan acara ijab kobul, akan berlangsung pukul 9.30 pagi. Jadi masih ada banyak waktu untuk menuju ketempat acara.

Alkan menghela napas berkali kali, tugas kali ini lumayan cukup memacu adrenalin. Karena Alkan akan pergi sebuah wilayah cukup jauh dari pusat Ibu Kota, lebih tepatnya di sebuah kampung pinggiran.

Karena penghulu disana tengah mengalami musibah, jadi tugas ini harus diambil alih oleh Alkan.

"Bismillah, semoga hari ini lancar." doanya, salah satu tangannya meraih jaket denim, serta kunci motor trail kesayangannya.

Langkah kaki Alkan, membawanya menuju dapur. Disana sudah ada Marwah, yang tengah menyiapkan sarapan untuk sang putra. Setelah semalaman dia istirahat, pagi ini tubuh Marwah cukup membaik dan lebih segar.

"Sarapan dulu, Nak. Hari ini kamu tugas lagi?" tanya Marwah, dahinya berkerut kala melihat penampilan Alkan pagi ini.

"Iya Bun, Alkan hari ini harus ke kampung Bojong Soang. Karena Pak Dana sedang mendapat musibah, jadi Alkan yang mengambil alih tugasnya. Doain Alkan ya Bun, semoga perjalanannya lancar," ujar lembut Alkan pada sang Bunda.

"Aamiin, doa Bunda selalu ada di setiap langkah kamu, Nak. Bunda juga doain, semoga anak Bunda yang ganteng ini, bisa dapat calon istri secepatnya. Biar gak terus terusan nikahin orang, tapi dia gak nikah nikah." ledekan serta doa Marwah tertuju untuk sang putra.

"Aamiinin saja Bun, semoga secepatnya Alkan bawa dia ke Bunda, langsung." ucap pelan Alkan, untung saja Marwah tengah berbalik, mengambil teh tawar hangat untuknya, karena kalau wanita berhijab biru itu mendengar gumaman Alkan. Sudah bisa Alkan pastikan, obrolan mereka tidak akan selesai selama berberapa jam.

🕊

🕊

🕊

Alkan menatap tidak percaya kearah jalan yang akan dia lewati, ada dua jalan bercabang didepannya saat ini. Pak Penghulu tampan itu bingung, harus mengambil jalan yang mana.

Kedua jalan itu sama beceknya, tidak ada yang bisa dia pilih. Kalau salah pilih jalan, bukan hanya seluruh motor serta pakaiannya yang terkena lumpur, namun juga Alkan pasti akan tersesat.

Maps diponselnya ternyata eror, bahkan Alkan hanya dibawa berputar putar dijalanan itu. 

"Bismillah saja, semoga ini jalan yang benar. Kenapa ini kampung belum di aspal? padahal gak jauh dari Ibu Kota, pada kemana yang mengatur infrastruktur, apa mereka tidak pernah lewat sini?" monolog Alkan, untung saja dia terbiasa melewati jalanan becek, selama bertugas.

Jadi jalanan seperti ini tidak asing lagi baginya, pekerja lapangan memang harus siap dengan segala kondisi. Bahkan Alkan pernah tersesat, saat bertugas diawal karirnya sebagai penghulu dulu.

Kedua mata Alkan, terus saja memindai setiap rumah yang dia lewati. Dahinya berkerut, kala melihat janur kuning melengkung dan masuk kedalam sebuah gang.

"Benar benar butuh perjuangan sekali, calon pengantin prianya." gumam Alkan lagi.

Alkan segera masuk kedalam gang, dan benar saja tidak jauh dari gang itu, ada sebuah tenda besar didepan sebuah rumah. Alkan menghela napas kasar serta lega, kala membaca nama pengantin yang akan dia nikahkan hari ini.

Saat Alkan masuk, kedatangannya disambut oleh tuan hajat. Bahkan si Pak Penghulu, segera dibawa ketempat khusus untuknya.

"Apa calon mempelai prianya sudah datang?" tanya Alkan, pada orang yang membawanya ketempat, yang akan dijadikan lokasi ijab kobul.

"Sepertinya sebentar lagi, Pak Penghulu." jawab pria paruh baya itu.

Alkan mengangguk, salah satu sudut matanya melirik pada jam tangan, yang melingkar di lengan beruratnya. Waktu sudah menunjukan pukul 09.05 pagi, berarti waktu ijab kobul sebentar lagi dimulai.

Detik berlalu, menit berlalu, hingga waktu ijab kobul yang sudah ditunggu terlewati. Alkan menatap heran pada orang orang, yang tengah mondar mandir tak karuan.

"Maaf, calon mempelai prianya kenapa belum datang?" tanya Alkan pada salah seorang tuan rumah.

"Maaf, Pak Penghulu. Sepertinya calon mempelai prianya tidak akan datang, dia kabur. Sekarang calon mempelai wanita, tengah histeris didalam rumah." ucap orang itu sedikit bergetar, mungkin karena shock.

Begitu pun dengan Alkan, dia juga sedikit shock mendengarnya. Kenapa masih ada pria yang bermental kerupuk dijaman sekarang?

"Jadi, sekarang saya harus bagaimana?" tanya Alkan, dia terlihat sedikit ngelag.

"Ya mau bagaimana lagi, mungkin Pak Penghulu mau pulang, atau kembali ke kantor. Apa Pak Penghulu mau menggantikan posisi si calon manten pria, yang kabur itu?" ucapan orang itu, sukses membuat Alkan menggelengkan kepalanya cepat.

"Maaf Pak, saya tidak mau, saya sudah punya istri. Istri saya sedang mengandung anak kembar 3, kalau begitu saya permisi dulu, Assalamualaikum." sahut Alkan cepat, bahkan dia mengaku kalau sudah menikah dan sang istri tengah berbadan 4.

Alkan tidak peduli, yang terpenting sekarang dia tidak mau lagi terserang demam seperti dulu. Saat calon pengantin wanita, histeris meminta dinikahi olehnya, padahal dulu calon suaminya ada. Lalu bagaimana dengan yang ini? bisa pingsan ditempat Alkan nanti.

***ESTETIK SEKALE BANG, AMPE NGAKU UDAH BERBINI PLUS LAGI HAMIL KEMBAR TIGA😂😂😂😂

YUHUUUUUU JANGAN LUPA DUKUNGAN LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA

SEE YOU NEXT TOMORROW

BABAYYYY MUUUAAACCCHHHH***

1
mawar berduri🌹🌹🌹
ceritanya seru 👍👍👍
mawar berduri🌹🌹🌹
memang ganteng banget 🥰🥰🥰🥰
Alis Yudha
Luar biasa
Ayunda
adakah di dunia nyata penghulu kek gitu,yg ada di dunia nyata penghulunya udh bapak2
Nurmiati Aruan
astaga buah juga....bisa kawin lari yaaa....🤣🤣🤣
Nurmiati Aruan
Hahaha 🤣🤣🤣...si papi sampe gak bisa ngomong
Nurmiati Aruan
😂😂😂😋
Nurmiati Aruan
astaga Mak othor 😄
Nurmiati Aruan
mundur dong mas.... ganteng nya kelewatan 😘😘
Amylianamiralisa Liana
Luar biasa
Amylianamiralisa Liana
Lumayan
Darmi Hana
Luar biasa
Darmi Hana
Lumayan
cecla9
Luar biasa
Muti Yanti
q sampai nangis,thor
#ayu.kurniaa_
.
Cahaya Kehidupan
yg berliana dg pisang klo cia dg sibgkong...
lama2 author nya tak jak bkin kolak ini....
anna
🤣🤣🤣🤣😆😆😆😆
Muliati Muliati
Lumayan
Muliati Muliati
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!