NovelToon NovelToon
Pernikahan Suamiku

Pernikahan Suamiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sari Nurdiyanti

Apa jadinya jika suami yang kita banggakan akan kesetiaanya nyatanya telah memiliki anak bersama wanita lain. Bian Mahardika seorang pengusaha kaya raya yang memiliki istri cantik muslimah bernama Nayla Saraswati seorang anak dari panti asuhan yang ditelantarkan oleh kedua orangtuanya. Dua tahun pernikahannya belum juga mendapatkan buah hati, hingga Nayla pun yakin bahwa Bian adalah pria setia dan penyabar. Cinta Nayla dan keyakinannya harus terpatahkan oleh fakta bahwa suami yang ia banggakan ternyata telah memiliki anak bersama wanita lain. Hingga pernikahan diam diam yang Bian Lakukan pun terungkap. Akan kah Nayla terus bertahan dengan pernihakan yang sudah didasari dengan ketidak jujuran. Ataukah ia mundur dan memulai hidup baru bersama cinta sejatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurdiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikhlas

Hari ini langit begitu cerah mengenai wajah Nayla yang sedang tertidur. Matanya yang mulai terbuka secara perlahan, kini melebar sempurna.

Terlihat sesosok pria tengah terlelap diatas kursi disebelah ranjang tempat Nayla berbaring. Pria dingin yang selalu saja membuat hati Nayla kesal namun selalu membuatnya bangkit dari keterpurukan.

"Mas Zidan" ucap Nayla dengan pelan.

Wajahnya yang tampan dengan jangut yang menghiasi wajahnya, terlihat begitu mempesona jika dipandang.

Ditatapnya wajah pria yang kini berstatus kakak iparnya dari jarak dekat. Tiupan angin kecil mengenai rambut Zidan dan membuatnya mengerjap seketika.

Ketika mata Zidan dan mata Nayla saling bertatapan, ada kecanggungan yang melanda Nayla hingga membuatnya salah tingkah.

"Kamu kenapa Nay lihat aku kaya gitu?" tanya Zidan pada Nayla yang sengaja memandang kearah jendela untuk menutupi rasa malunya.

"Euh...Anu...Anu tadi ada bulu hidungmu yang keluar mas. Jadi aku mau bangunin kamu karna bulu hidung mas terus melambai lambai seakan akan tengah menari" jawab Nayla seraya tertawa.

"Mana mungkin bulu hidungku keluar Nay, kau pasti mengarang cerita agar kau tak merasa malu karna tengah menatap wajahku yang tampan rupawan"

Dengan kesal Nayla mulai bangkit berdiri dan ingin segera pergi meninggalkan Zidan yang tengah menatapnya dengan aneh.

Tubuhnya yang masih lemas, membuat Nayla kehilangan keseimbangan hingga akhirnya dia pun terjatuh dan tak sengaja memegang paha sebelah kanan milik pria tampan disampingnya.

"Auhh Nay, kau nakal sekali" ucap Zidan seraya tersenyum.

Muka Nayla kini menjadi semu merah karna menahan malu. Ditariknya nafas dengan cepat dan membuangnya dengan kasar.

Tak berselang lama, dengan kencang Nayla menangis seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Hiks kau jahat mas!" teriak Nayla.

"Kau kenapa Nay? apakah ada yang sakit?" tanya Zidan dengan panik.

Suster berlarian menuju ruangan tempat Nayla dirawat. Tak lupa mereka membawa alat serta obat ditroli yang mereka dorong.

"Apa pasien mengalami trauma atau mengalami syok berat lagi?" ucap salah satu suster kepada Zidan.

Dengan cepat Zidan menggelengkan kepala dan mulai menyuruh suster segera pergi keluar ruangan.

"Maaf sus, pasien ini hanya sedang berduka. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Nanti jika ada sesuatu hal yang gawat, pasti saya akan pergi menemui suster"

Nayla kini hanya diam dengan tangis yang masih terdengar sangat pelan. Ditundukannya kepala dan mulai melihat kearah Zidan yang masih bingung dengan tingkah wanita didepannya.

"Kau kenapa Nay? kau selalu saja menangis tanpa sebab!" bentak Zidan.

"Maafkan aku mas, karna aku sudah menodaimu..Hiks" jawab Nayla dengan tubuh bergetar.

"Menodaiku apa Nay? kau hanya memegang pahaku saja tak mengganggu ular berbisa disebelahnya"

Ditatapnya wajah Zidan dengan sayu. Terlihat mata Nayla yang sembab akibat menangis.

"Kau seperti tidak pernah melihat atau menyentuh ular punya Bian saja Nay!" ucap Zidan dengan ketus.

"Aku sudah tahu mas! dan jangan kau bahas itu! aku hanya malu padamu karna telah menye tuh tubuhmu yang jelas jelas bukan mukhrimku"

"Lalu kemarin kenapa kau diam saat aku memeluk tubuhmu. Apakah kau menghayal bahwa aku adalah Bian"

Diam seketika saat Zidan berkata kebenaran saat Nayla tak memberikan respon buruk saat dia memeluk tubuhnya.

"Aku tahu kau bukan laki laki bre*sek itu mas. Aku wanita biasa mas. Aku bukan wanita sholehah seperti Arumi. Terkadang aku juga selalu lalai akan kewajibanku untuk selalu shalat tepat waktu. Aku hanya manusia biasa yang masih suka melakukan kesalahan dan selalu berbuat seenaknya pada orang lain. Aku sedang memperbaiki diriku sendiri agar menjadi lebih dekat dengan Allah. Aku akui kemarin aku khilaf karna diam saja ketika mas menyentuh tubuhku. Tapi aku tak bisa berbohong, saat aku merasa sedih dan mas ada untuk menenangkanku, pelukan yang mas berikan membuat hatiku sedikit lega dan menjadi sedikit tenang"

Nayla adalah gadis biasa yang tengah memperbaiki dirinya menjadi lebih baik. Dia tahu apa yang benar dan apa yang salah dalam kehidupannya. Dia juga adalah wanita yang muslimah modern yang sering menggunakan hijab namun tak menggunakan pakaian syari seperti Arumi.

Dia dan Arumi, sama sama gadis yang didik oleh Ibu Aisyah namun memiliki kepribadian serta karakter masing masing. Hingga ketika dia mendapatkan sentuhan dari Zidan dia hanya diam tak seperti Arumi yang selalu menolak setiap sentuhan yang Zidan berikan walaupun itu hanya berjabat tangan saja.

"Maafkan aku Nay. Aku tak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin membuatmu nyaman saat berada disampingku"

Tarikan nafas terdengar begitu berat.

"Ya sudah mas, lupakan saja. Sekarang aku ingin pulang. Bisakah mas panggilkan dokter dan memintanya untuk mengizinkanku keluar rumah sakit?"

"Tentu Nay, aku akan pergi menemui dokter dan segera kembali"

Pria berhalis tebal, kini pergi berlalu meninggalkan Nayla sendirian diruangan tempat ia dirawat. Diambilnya ponsel milik Zidan yang tergeletak diatas laci dan mulai mengotak ngatik ponsel tersebut.

Matanya yang indah, kini tengah fokus melihat beberapa notifikasi yang tampil dihalaman depan layar ponsel milik Zidan.

Hingga dia pun mencoba membuka ponsel milik Zidan yang tak dikunci.

"Video apa yang diunggah Mas Zidan sampai sampai memiliki ribuan komentar" gumam Nayla.

Mata Nayla kini terbelalak melihat video yang diunggah Zidan dimedia sosial. Ia tak pernah menyangka bahwa kakak dari suaminya itu berani mengunggah skandal adiknya sendiri sehingga banyak komentar netizen yang mencaci maki bahkan menyumpahi Bian dan Clara.

Pintu terbuka dan Nayla bangkit menghampiri Zidan diambang pintu.

"Mas upload video mesum Mas Bian dan Clara?"

"Iya, memangnya kenapa? kau tak suka ? kau marah hah?!" ucap Zidan dengan datar.

"Bukan begitu mas, aku hanya tak menyangka jika mas akan berbuat nekat seperti ini"

Zidan kini berjalan kearah Nayla dan membuatnya terduduk diatas ranjang tempat ia dirawat.

"Nay, mereka melakukan itu tanpa punya malu sedikitpun. Sekarang biarlah dunia memberinya pelajaran agar mereka merasakan hukum karma didunia yang pasti ada. Sanksi sosial itu jauh lebih kejam dan jauh lebih pantas untuk mereka dapatkan" ucap Zidan dengan tenang.

"Ya sudah mas. Aku tak akan perduli lagi dengan mereka berdua. Sekarang apakah aku boleh pulang mas?"

"Tentu Marimar, dokter sudah membiarkanmu pergi untuk segera menyanyi diatas panggung hajatan tetangganya" canda Zidan pada Nayla.

Tak mau kalah, Nayla pun menjawab semua perkataan Zidan dengan guyonan yang sama .

"Kalau begitu aku akan pergi untuk mengebrak seluruh dunia dengan suaraku yang syahdu ini Ferguso. Kau cepat rapihkan seluruh ruangan ini dan jangan lupa temani aku bernyanyi nanti. Kau cukup menjadi tukang gendang dibelakang layar " ucap Nayla seraya melipat selimbut yang kemarin malam ia pakai.

"Kau akan pulang memakai baju rumah sakit Nay?"

Ditatapnya wajah Zidan dengan senyum mengembang diwajahnya. Luka yang Bian berikan serta keguguran yang ia alami, mampu dia hadapi dengan hati yang kuat dan juga keikhlasan yang begitu sulit.

Nayla mengganti pakaian rumah sakit dengan gamis bermotif kucing yang diberikan Zidan padanya. Wajahnya yang awet muda, membuat Nayla tak terlihat seperti istri seseorang. Melainkan ia terlihat seperti anak abg remaja yang menggemaskan.

Tujuan hidupnya kini, hanya ingin segera berpisah dari laki laki tak tahu diri. Keputusan yang sudah bulat ia ambil sebagai langkah awal untuk hidupnya yang baru.

"Mas, bisa tolong hubungi pengacara yang bisa membantu proses perceraianku?"

"Kau yakin Nay, akan berpisah dari Bian?"

" Tentu saja mas. Untuk apa aku pertahankan rumah tangga yang sudah terdapat racun didalamnya. Aku bukannya menentang poligami yang dia lakukan. Aku hanya merasa kepercayaanku sudah dinodai dengan pernikahan yang dia lakukan secara sembunyi sembunyi"

Nayla dan Zidan kini tengah bersama didalam mobil merah yang sebentar lagi akan melaju meninggalkan rumah sakit.

Canda tawa mereka lakukan berdua. Kedekatan yang terjalin selama satu bulan ini memberikan luka dan kebahagiaan yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.

"Nay jika kau tahu, dulu Hamdi sahabatku adalah pria kurus yang selalu saja menjadi bahan ejekan di sekolahku. Dia adalah murid yang pandai, berkacamata tebal dan memiliki penyakit menahun yang tak kunjung sembuh"

"Penyakit? penyakit apa itu mas?" tanya Nayla dengan serius.

"Nay kau tahu lendir hijau yang membuat si penderitanya susah bernafas?" Zidan balik bertanya.

"Lendir hijau? apa itu lendir dari luka dalam paru paru yang serius? biasanyakan jika ada luka dalam, cairan atau lendir yang keluar pasti berwarna merah. Ini kenapa bisa berwarna hijau mas?"

Nayla semakin penasaran dengan jawaban yang akan Zidan ucapkan kepadanya. Ditatapnya wajah Zidan dari dekat hingga membuat Zidan menjadi salah tingkah.

"Nay, bisakah kau menjauh sedikit? oksigenku berkurang karna kau terlalu dekat dengan wajahku"

Dorongan kecil pada kening Nayla, membuatnya sedikit menjauh dari wajah pria tampan dihadapannya.

"Ish. Aku kan penasaran mas. Cepat beri tahu aku, penyakit apa yang diderita Hamdi selama bertahun tahun "

"Penyakit itu muncul ketika dia tak sengaja pulang sekolah saat keadaan hujan badai dan membuatnya demam tinggi dan mengigil. Lendir itu awalnya berwarna bening, hingga lama kelamaan lendir yang ia miliki berubah menjadi hijau karna tak segera diobati"

"Itu ingus Mang Karso!!!" jawab Nayla kesal.

Zidan tertawa dengan sangat keras disusul dengan pukulan kecil yang ia dapatkan dari Nayla disebelahnya.

"Lagian kau sampai segitu penasarannya pada kisah Hamdi. Jangan jangan kau suka sama dia Nay?" tanya Zidan seraya memicingkan mata.

"Jangan ngarang kamu mas. Aku hanya penasaran saja sama kehidupan Hamdi. Mana mungkin pria sekaya Hamdi tak berobat ketika sakit"

"Dia banyak uang itu sekarang Nay. Dulu dia hidup susah bersama neneknya disini. Ayahnya pergi bersama wanita lain dan membuat ibu kandungnya depresi hingga bunuh diri. Makanya dia tak terurus sebab neneknya pun sudah sakit sakitan"

Ditatapnya jalanan ibu kota, angin bertiup mengenai wajah cantik Nayla yang terbalut hijab dengan perban yang masih menempel dikeningnya.

Gamis bermotif kucing pemberian Zidan sangat terlihat lucu dikenakan Nayla yang notabenenya memiliki wajah seperti remaja.

"Mas jika nanti sudah sampai rumah, tolong antar aku ke pengadilan agama untuk menyerahkan berkas perceraian" ucap Nayla tiba tiba.

"Iya Nay nanti aku antar. Sekarang kau jangan pikirkan apapun, istirahatlah yang cukup supaya badanmu cepat pulih untuk menghadiri persidangan nanti"

"Tentu mas. Hari ini adalah hari aku berkemas, membereskan semua pakaianku dirumah untuk kembali kepanti Ibu Aisyah. Aku sudah ikhlas dengan takdir yang kuterima dan doakan aku supaya bisa menjalankan hidupku dengan lebih baik"

1
Rina
Siap kaka rhor , thx buat infonya 🙏🏻
Sari ND: Terharu aku ternyata masih ada yang baca 🙏😭mohon maaf ya kakak, aku hiatusnya terlalu lama ❤️sehat selalu ya kakak, lancar terus rezekinya 🥰🥰🥰🙏
total 1 replies
Pisces97
sepertinya Zidan mencintai Nayla makanya setiap pertemuan selalu bertiga...
kalau sama Arumi mungkin sayang sekedar sebagai adik kakak
Ika Surya Ningsih
kasian hamdi..
terlalu bnyk berkorban tpi g di anggp..
semoga kmu bahagia y hamdi..
tanpa Siska..
Siska jg g pntas buat kmu..
Kasma Aisya
endingnya mengecewakan
Yuli Yuli
kok mlah Uda slse crtanya Thor kn blom tamat Siska blom mndpt kbhgiaan ksian Siska SM hamdi
Yuli Yuli
Siskaaaa.....kok mlah bunuh dri g mau cari Hamdi dl sis, Hamdi mengumu siskaaa.....😭😭😭
Yuli Yuli
msok polisi g ngsi kabar kpda Zidan klo Hamdi dthan
Yuli Yuli
msih g nyadar jg dgn ulah smpe ayahnya mengorbankan nyawanya dmi anaknya
Yuli Yuli
kau pikir Hamdi lemah Ra km slah bsar
Yuli Yuli
cleooo.....😭😭😭😭😭, tlog jg. pisahkan Hamdi dn Siska Thor ksian dua" nya....
Yuli Yuli
Allah smga zidan Hamdi dn Cleo slmt
Yuli Yuli
trnyata ayah Naura takut jg SM Hamdi, blangya org byak koneksi kok takut SM hamdi
Yuli Yuli
klo Siska dsatukan dgn Jonathan ksian Hamdi, dia mnikah dgn Naura krna ancaman dr Naura dgn ayahnya yg ingin menyelakai siska
Yuli Yuli
pinter jg tu Naura dgn liciknya nyulik Cleo atas nm Hamdi, tak mgkn Hamdi mnyakiti Cleo zidan
Yuli Yuli
ajudan kok kalah
Yuli Yuli
kok g pingsan tu nenek lampir
Yuli Yuli
lnjt
Yuli Yuli
oohh....trnyata Hamdi Uda dikasih tau siska
Yuli Yuli
knp Hamdi kliatan marah SM siska
Yuli Yuli
Uda hamdi intip sj jgn smpe kthuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!