Cerita ke sekian... semoga berkenan dihati...
Cerita ini fiktif belaka ..jika ada kata-kata yang menyinggung Author minta maaf....
Nisa Ardina 23th seorang gadis kampung merantau ke kota untuk mengadu nasibnya setelah dikhianati sang kekasih dengan teman sekolahnya.
Greyvin Maleek Hermawan seorang CEO dari " Angkasa Corp " di paksa menikah dengan pilihan sang Kakek namun dia menolak dan lebih memilih menikahi sang sekretaris .
Bagaimana kisah mereka.. ikuti terus kisah mereka
Jika ada kesamaan tempat, nama, bukan kesengajaan .
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#24
Nisa keluar dari ruang Kerja Grey dengan penuh kekesalan.
" Kenapa lo Nis? tanya Alex yang berpapasan dengan nya di depan ruang kerja Grey.
" Sahabat kak Alex ngeselin, udah di tolongin ..masih bikin kesel,bukanya ngucapin makasih ini yang ada cuma ketawa aja"sungut Nisa lantas melangkah meninggalkan Alex yang masih gagal paham.
Alex masuk kedalam ruangan Grey begitu saja tanpa mengetuknya dan mendapati Grey yang sedang senyum-senyum sendiri.
" Hehhh.. kesurupan setan apa lo, senyum-senyum sendiri kayak orang gendeng" ucap Alex mengagetkan Grey yang masih mengingat kejadian beberapa saat lalu
" Astaga...!! kalo masuk ruangan gw ketok dulu kek.. kebiasaan lo..!! seru Grey kesal
" Lo senyum-senyum sendiri, tadidi depan gw liat bini lo marah marah... emang kalian ada apa sih..? lo pasti bikin kesel Nisa kan? tebak Alex
" Abisnya dia itu gemesin aja kalau lagi marah, ngambek.. " terang Grey dengan penuh semangat
" Hahhh... gemes, jangan bilang lo udah jatuh cinta sama Nisa bro..?? tebak Alex mendengar penuturan sang sahabat
" Nggak ada salah nya kan, gw cinta bini gw sendiri.. Halal..!! bukan bini orang kan?? jawab Grey dengan santai.
" OTW bucin lo..!! seru Alex
Hahahaha
Pecahlah tawa kedua orang pria yang bersahabat itu...
" Aisssttt.. oh iya, ini salinan kontrak dan juga salinan anggran dari proyek kita yang di Bali sebelum Simon ambil alih.. " ucap Alex menyerahkan sebuah map pada Grey.
" Emang ada apa sama proyek itu, kan sekarang Simon yang handle.. dan kita udah lepas tangan " ucap Alex heran dengan Grey memintanya sepulang meeting mencari copy data proyek di Bali.
" Tadi, Simon buat ulah sama Kak Tasya... dia jebak Tasya dengan tuduhan korupsi dan dia menjebak Tasya dengan uang yang mereka taruh di tabung Ac di raungan Tasya, lo tolong amanin barang bukti itu.. " jelas Grey dan menunjuk kotak Ice cream yang ada di mejanya
" Hahh... astaga keterlaluan banget Mereka, trus barang bukti apa nih.. box ice cream.. yang benar saja.? ucap Alex tak percaya.
" Hemmm.. Nisa yang mengambil barang bukti itu dan anehnya dia taruh uang itu di dalam kotak ice cream coklat itu dan disimpan di dalam Frezeer,dengan alasan untuk uang itu biar awet... astagaa... bener-bener dia bikin gw deg degan karena ulahnya, dan gw minta lo atur anak buah kita buat awasin Nisa dari jarak aman kemanapun dia pergi selama dia nggak sama kita " jelas Grey dengan mendetail
" Wahhh... bener-bener tuh anak bar bar juga ya..? apa yang dia lakuin lagi? tanya Alex penasaran
" Dia mengganti uang yang Simon taruh di tabung Ac dengan kertas dengan simbol Smile.. " ungkap Grey dengan santai dan tersenyum simpul ingat kala Nisa kesal dengan nya.
" Hahahaha... ada aja akalnya bini lo..!! Alex tertawa mendengar penuturan Grey
Alex bisa bayangkan Nisa dengan tingkah bar barnya bisa melakukan semua itu.
" Tapi bro, gw rasa emang lo sama Nisa cocok.. kenapa gw bilang cocok,karena latar belakang lo yang begitu banyak orang yang coba buat jatuhin lo suatu saat.. Nisa tidak akan pernah meninggalkan kamu dalam setiap kesulitan. " Alex memandang wajah sahabatnya dengan meyakinkan jika Nisa adalah yang terbaik buatnya.
" Semoga saja, dia selalu kuat di samping gw.. dan memang gw bilang ke Nisa kalau gw akan menjalani rumah tangga kita dengan semestinya. " Grey dengan penuh keyakinan mengungkapkan bahwa dia akan selalu berjuang demi rumah tangganya.
" Tapi, kalian tinggal bareng kan? sorry nih bro.. gw cuma ingetin lo, supaya jangan jadi suami yang mendzolimi istri, walaupun kalian belum sama cinta, gw yakin lo bakalan cepet jatuh cinta sama Nisa.. karena gw rasa dia punya daya pikat sendiri. "
" Sok tau lo..!! gw belum omongin itu sama dia, mungkin nanti setelah meeting baru gw ungkapin niat gw ke dia.. " jelas Grey
.
.
Waktu pulangpun tiba,kini Nisa dengan cepat merapihkan meja kerjanya yang terlihat agak brantakan, dan menyiapkan bahan meeting malam ini dengan clien dari Jepang di lakukan di sebuah hotel tempat dia menginap.
"Nisa kakak pulang duluan yaa.. kamu ati-ati yaa..?? Pamit Tasya pada Nisa yang masih merapihkan tasnya
" Ohh.. iya kak, kakak ati-ati juga.. "jawab Nisa dengan senyuman manis
Setelah Tasya meninggalkan ruangan mereka, Grey keluar dari ruang kerjanya.
" Nis.. udah siap? tanya Grey memandang Nisa yang masih sibuk memasukkan barang-barang nya ke dalam tas.
" Ehhh.. udah,sebentar Nisa double cek... kayaknya udah semua kita jalan sekarang.. " ucap Nisa dengan membawa berkas yang dia butuhkan.
" Sini berkasnya.. kamu bawa tas kamu aja, ucap Grey meraih berkas yang ada di tangan Nisa
" Tapi...
" Nggak ada tapi-tapian.. nurut kata suami " ucap Grey tepat di depan wajah Nisa
DEG..
DEG..
.
Perlakuan Grey membuat jantung Nisa berdegub kencang tak beda dengan Nisa ,jantung Grey pun tiba tiba berdebar kencang atas kelakuan refleknya.
" Emmm... oke kalau Mr Grey maksa Nisa dengan senang hati Memberikannya sama Mr Grey" Nisa menyerahkan berkas yang ada di tangannya.
" Ayo jalan.. " seru Grey berjalan lebih dulu dan Nisa mengekori Grey di belakangnya.
.
" Wahhhh... ada yang pulang bareng kayaknya?? ledek Simon tiba-tiba saat masuk ke dalam lift
Nisa dan Grey saling pandang dan Grey menarik lengan Nisa dengan cepat dan menyembunyikan tubuh Nisa di belakangnya.
" Bukan urusan kamu, dan jangan bermimpi untuk menjatuhkan saya dengan cara licik kamu itu..!! " ucap Grey dengan penuh emosi terpancar dari matanya.
Nisa melihat suaminya plus bossnya itu menahan emosi, Nisa menyentuh lengan kokoh suaminya dan sedikit mengusap nya dan cara itu berhasil membuat Grey menoleh pada Nisa yang tersenyum tipis padanya memberikan kode untuk tak terpancing.
Grey akhirnya memundurkan tubuhnya dwkat dengan Nisa yang sekarang masih setia memegang lengan Grey.
Kejadian itu tak lepas dari pandangan Jihan dari interaksi Nisa dan Grey terlihat jelas Grey merasa nyaman dengan adanya Nisa itu membuat Jihan meradang dan ingin sekali memberi pelajaran pada Nisa..apalagi Mengingat kejadian beberapa saat yang lalu usahanya menjebak Tasya di gagalkan .
Ting
Pintu Lift pun terbuka saat mereka sampai di Basement Angkasa Corp.
Tiba-tiba dengan cepat Grey menggandeng tangan Nisa tanpa menghiraukan pandangan Simon juga Jihan yang sedang melihat tingkah Grey yang begitu bersebrangan dengan sifat nya selama ini.
Grey adalah orang yang tak mudah tersentuh atau bahkan dia menyentuh wanita selain ibunya itu tak pernah dia lihat, walaupun di liar sana kesan seorang Grey adalah sang Cassanova.
Bersambung.
nggggggg 🤭