NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:757.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Dia Yang Membuatku Berdebar

Hari ini terlalu mendebarkan bagi Astrid, wajah Janus terus melintasi isi pikirannya. Ia berjalan tergesa-gesa memasuki pintu gerbang, berharap ia tak berpapasan dengan suaminya di jalan. Sejak tadi malam, entah mengapa pikirannya kacau. Bayangan Janus terus melintasi isi pikirannya. Terutama di saat ia mengingat ketika berciuman dengan Janus. Ciuman yang di lakukan bersama suaminya adalah ciuman pertama bagi Astrid. Ciuman pertama yang di harapkan akan di lakukan dengan pria yang paling di sukainya, justru malah di renggut oleh pria yang paling menyebalkan menurutnya.

Akan tetapi setelah mengingat kejadian itu, entah mengapa jantungnya terus berdebar tiap kali menatap wajah Janus. Jika dulu ia selalu memuja wajah tampan Bintang, sekarang justru malah terpesona dengan wajah Janus. Bahkan hanya dengan membayangkan wajahnya saja, bisa membuat jantungnya berdegup tak karuan dan bisa membuat wajahnya memerah tiap kali menatap pria yang jadi suaminya itu.

Lalu tiba-tiba dari arah belakang seseorang merangkul pundaknya. "Baru sampai ya."

Astrid seketika menatap seseorang yang merangkulnya itu. "Eh Bintang. Iya baru sampai."

Terasa canggung dan gugup ketika Bintang merangkul pundaknya. Namun, tak secanggung dan segugup ketika berada di dekat Janus. Sembari berjalan Astrid terus menatap wajah Bintang, memastikan bahwa jantungnya juga akan berdebar kencang bila menatap pria yang di sukainya itu. Namun, sayangnya jantungnya tak seberdebar ketika menatap wajah suaminya.

"Kenapa melihat ke arah wajahku terus? apa di wajahku ada sesuatu?" tanya Bintang sembari tersenyum menatap Astrid.

"Hm, tidak ada. Hanya saja, aku merasa tak enak kalau kamu merangkulku seperti ini," jawab Astrid.

Bintang lalu melepaskan rangkulannya. "Oh maaf."

"Iya ga apa-apa."

"Oh ya, sepulang sekolah apa kamu ada waktu?" tanya Bintang.

"Tidak ada. Memangnya kenapa?" tanya balik Astrid.

"Bisa temani aku nonton film. Kebetulan aku punya dua tiket."

Astrid pun tersenyum, ia menanggapinya dengan anggukan. Lalu tiba-tiba saja suara orang yang mendeham terdengar dari arah belakangnya. Aroma parfumnya tak asing tercium, ia menelan salivanya saat tiba-tiba ia mengenali suara dan bau parfum dari orang tersebut.

"Ehem...

Astrid berbalik menghadap pria yang sedang berdiri di belakangnya itu. Di buat terkejut saat tahu bahwa pria yang sekarang berhadapan dengannya ialah Janus. Jantungnya pun berdegup tak terkendali, menatap Janus dengan wajah yang memerah. Ia di sambut dengan tatapan tajam dari suaminya.

"Sedang apa kalian disini?" tanya Janus.

Entah mengapa raut wajah Janus seakan tampak kesal. Ia terlihat marah melihat istrinya yang tengah bersama pria lain.

"Maaf pak, apa bapak perlu tahu apa yang kami lakukan disini," jawab Bintang.

"Tidak, hanya saja sebentar lagi bel akan berbunyi. dan kalian masih asyik mengobrol disini."

"Lagian jika bel berbunyi pun para guru tidak akan langsung masuk ke kelas."

"Karena hari ini jadwal saya mengajar di kelas yang di tempati oleh Astrid, maka dari itu saya akan langsung masuk ke kelas," tegas Janus di balas dengan seyuman miring yang tergaris di sudut bibirnya.

Astrid menyela permbicaraan Janus dan Bintang. "Maaf, kalau gitu aku ke kelas sekarang," ucapnya yang langsung saja melangkah pergi.

"Jadi hari ini kamu bisa nonton bareng aku ga?" teriak Bintang.

"Iya bisa," ucap Astrid yang juga berteriak.

Janus menghela nafasnya, ia tampak semakin kesal. Menatap Bintang dengan wajah yang cemberut.

"Pak Janus suka sama Astrid?" tanya Bintang.

Deg!

Janus di buat shock dengan pertanyaan yang di lontarkan Bintang. Ia di buat terbata-bata dengan pertanyaan yang akan di jawabnya itu.

"A...pa yang kamu maksud, dia hanya muridku. Mana mungkin aku menyukainya."

"Tapi tatapan pak Janus terlihat berbeda saat menatap Astrid. Saya peringatkan, bapak jangan suka sama dia."

"Memangnya kenapa?" tanya Janus.

"Karena dia ga mungkin suka sama bapak. Lagian bapak ga cocok sama Astrid."

"Hei dengarkan baik-baik ya. Aku ini tampan, masih muda dan pintar. Dan di umurku yang ke 20 tahun aku bisa menyelasaikan S1. Jadi mana mungkin Astrid bisa menolak pria sempurna sepertiku."

"Jadi intinya bapak memang menyukainya. Maaf pak, jangan terlalu memuji diri sendiri, tidak semua di mata orang kalau bapak terlihat sempurna," ucap Bintang melangkah pergi.

Janus di buat semakin kesal dengan apa yang di ucapkan Bintang padanya. Ia berdiri mematung dengan kedua tangan yang memegang pinggang.

"Dasar bocah tengil! Dia pikir dia sempurna apa. hanya karena Astrid baik padanya dia jadi besar kepala," gerutu Janus.

Suara bel mulai berbunyi, Janus pun bergegas masuk ke kelas.

"Ok semuanya duduk di tempat masing-masing. Dan kumpulkan tugas yang saya berikan minggu kemarin," ucap Janus.

Semua murid di kelas pun mengumpulkan buku ke depan. Sementara Astrid masih duduk di kursinya sembari memegang buku. Ia tampak gelisah untuk pergi mengumpulkan buku yang di pegangnya itu

"Trid, kenapa bukumu tidak di kumpulkan? apa kamu belum selesai mengerjakan tugas?" tanya Hilda heran.

"Aku sudah selesai. Hm, bisa tolong kumpulkan bukuku ke depan ga," ucap Astrid.

"Baiklah," ucap Hilda sembari meraih buku yang di pegang Astrid.

Namun, tiba-tiba saja Janus melihat Astrid yang tengah menyodorkan buku pada temannya itu.

"Astrid, Jangan nyuruh teman kamu. Bawa bukunya kesini sendiri!" tegas Janus.

Astrid pun beranjak dari tempat duduknya, lalu melangkahkan kaki ke arah meja guru untuk mengumpulkan buku tersebut. Saat Astrid akan menyimpan bukunya, Janus tak henti memandangi wajahnya. Wajah Astrid pun di buat memerah dengan tatapan suaminya itu, di barengi jantung yang tak henti berdegup kencang.

"Berhenti menatapku seperti itu," ucap Astrid sembari menunjuk ke arah wajah Janus.

Seketika kelas pun di buat hening, menatap Astrid yang tengah menunjuk wajah Janus dengan jari telunjuknya. Astrid menelan salivanya, wajahnya semakin memerah saja ketika tatapan dari semua murid di kelas mengarah padanya.

"Ma...af," ucap Astrid yang gugup setengah mati, berdiri mematung di dekat meja guru.

Janus pun berdiri dari tempat duduknya. "Dari pada kamu menunjukku seperti itu. Saya akan buatkan soal untukmu," ucapnya sembari menulis satu soal matematika di papan tulis.

Janus lalu memberikan spidol kepada Astrid. "Kerjakan sekarang di papan tulis."

Astrid lalu meraih spidol tersebut. Namun, entah mengapa otaknya jadi blank ketika akan menjawab soal yang di berikan Janus itu. Padahal soal yang di berikan Janus, merupakan soal dari materi yang berada di tugasnya.

Janus menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sudah 5 menit kamu masih belum menyelesaikan jawabannya. Padahal saya memberikan soal yang mudah sama kamu."

"Maaf aku lupa sama rumusnya."

"Kembali ke tempatmu!" tegas Janus.

Astrid pun kembali duduk di tempat duduknya. Namun, saat ia kembali ke tempat duduknya, teman-teman di kelasnya menatap dirinya sembari tertawa. Astrid di buat malu dengan tatapan yang mengarah padanya.

"Ini soal yang mudah. Tapi dia tidak bisa menyelesaikan jawabannya. Saya harap kalian semua jangan mencontoh sikap Astrid, sudah tidak sopan terus ga bisa mengerjakan soal semudah ini," ucap Janus sembari menulis jawaban di papan tulis.

"Iya maaf," ucap Astrid dengan kepala yang tertunduk di atas mejanya.

"Saya ingin kalian belajar dengan giat, karena sebentar lagi ujian. Jangan banyak pacaran, karena kalau pacaran bisa mempengaruhi nilai kalian.Terutama buat kamu Astrid, sepulang sekolah kamu harus pulang dan langsung belajar.

"Bukannya kalau punya pacar bisa nambah semangat ya," teriak Alula.

"Nambah semangat pergi kencannya. Kalau kalian banyak berkencan, kalian bisa lupa untuk belajar. Dan saya peringatkan sekali lagi untuk Astrid, sepulang sekolah harus pulang ke rumah dan langsung belajar," ucap Janus sembari memberikan tatapan tajam kepada Astrid.

"Maaf pak, kenapa peringatannya hanya berlaku untuk saya. Yang lain juga perlu di kasih peringatan," ucap Astrid yang kesal seketika.

Janus seketika merasa gugup dengan ucapan yang di lontarkan istrinya itu. "Karena kamu... karena kamu tidak bisa menyelesaikan soal mudah yang saya berikan. Itu karena kamu yang kurang belajar.

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
Fidelia Jika: umur 17 tahun dengan status di jodohkan orang tua bukan alasan untuk tidak menghormati dan bersikap seenaknya terhadap suami . murahan dan munafik boleh di ertikan sebab selengkuh dan bercinta dengan lelaki lain.
total 1 replies
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!