Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Dani kembali bekerja
Setelah libur selama 3 hari, kini saatnya Dani kembali masuk kerja. Pagi ini, seperti biasa Lisa bangun kemudian mandi, solat dan memasak untuk sarapan mereka nanti. Bu Sri pun datang dan membantu Lisa menjaga Rizki. Tumben Rizki sudah bangun dari pagi. Mungkin dia ingin melihat ayahnya pergi bekerja.
Selesai memasak, Lisa segera bersiap-siap pergi sekolah. Setelah rapi, Lisa dan Dani sarapan bersama. Sandì pun minta sarapan bersama ayah dan mamanya. Mereka bertiga sarapan, sedangkan Rizki digendong bu Sri di depan. Tumben anak itu agak rewel hari ini. Selesai sarapan, Lisa dan Dani berangkat kerja. Dani mengantar Lisa ke sekolah baru dia berangkat ke kantornya.
"Bu Sri, kita berangkat dulu ya, titip anak-anak ya bu." , ucap Lisa sebelum berangkat.
"Iya neng, jangan khawatir. Anak-anak aman sama ibu." , jawab bu Sri.
"Sandi, ayah berangkat ya sayang. Baik-baik di rumah, nggak boleh nakal ya. Ingat pesan ayah, Sandi harus bisa jagain mama dan adek Rizki. Ok sayang." , ucap Dani pada anaknya.
"Siap ayah. Pasti Sandi jagain mama dan adek Rizki." , jawab Sandi.
"Pintar anak ayah. Ayah berangkat dulu ya. Rizki ayah berangkat ya." , ucap Dani sambil mencium Sandi dan Rizki.
"Assalamu'alaikum...." , ucap Lisa dan Dani.
"Wa'alaikumsalam...." , jawab bu Sri dan Sandi.
Kemudian, Lisa dan Dani berangkat. Dani mengantar Lisa ke sekolahnya. Baru berangkat kerja.
Sesampainya di sekolah, Lisa fokus dengan pekerjaannya. Bila sedang bekerja, Lisa berusaha semaksimal mungkin tidak memikirkan masalah pribadinya. Dia berusaha bekerja dengan profesional. Supaya mengurangi beban pikirannya juga.
Lisa membaur dengan anak didik nya. Mereka semua senang dengan cara mengajar Lisa yang keibuan dan tidak terlalu keras ataupun diskriminasi dengan murid-muridnya. Mereka semua sayang dengan guru mereka.
Jam pelajaran pun usai, anak-anak berdo'a dulu sebelum pulang. Kemudian, mereka berlarian keluar kelas. Selesai mengajar, Lisa kembali ke ruang guru. Meskipun murid sudah pulang, guru-guru belum boleh pulang. Jam kerja berakhir pukul 2 siang, sementara murid-murid jam 12 sudah boleh pulang. Untuk mengisi waktu, sambil menunggu jam pulang kantor, biasanya Lisa sambil mengerjakan administrasi guru yang belum selesai. Ataupun sambil mengoreksi ulangan atau pekerjaan siswa.
Seperti hari ini, Lisa sedang membuat soal untuk ulangan kenaikan kelas sambil menunggu jam pulang.
'Akhirnya selesai juga. Lumayan juga menguras tenaga dan waktu.' , ucap Lisa di dalam hati.
Kemudian, Lisa mematikan laptop nya dan bersiap-siap untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan jam 2 siang, sudah waktunya pulang.
Lisa pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi merasa senang karena pekerjaan di sekolah sudah selesai. Namun, di sisi lain tidak tenang karena memikirkan sikap Dani suaminya. Setelah kemarin sempat mengecek hp suaminya dan menemukan bukti-bukti yang mengarah ke perselingkuhan suaminya, Lisa penasaran dengan perempuan itu. Apakah mantan suaminya atau mereka baru bertemu. Mengapa suaminya begitu cepat berpaling, apa salahnya selama ini? Pertanyaan yang tak pernah bisa Lisa jawab.
Baru beberapa tahun usia pernikahannya. Belum genap 6 tahun. Mengapa cobaan seperti ini sudah datang menerpa? Lisa berusaha mengoreksi diri. Namun, dia merasa sudah berusaha semaksimal mungkin menjadi istri dan juga menjadi ibu yang baik. Bahkan, dia pun sudah ikut bekerja membantu perekonomian keluarga. Inikah balasan yang dia terima? Harus bagaimana lagi dia bersikap, jika ini belum cukup bagi suaminya. Lisa hanya bisa pasrah, bagaimana ke depannya nasib rumah tangganya. Semoga Allah masih berkenan melindungi rumah tangganya dari pelakor di luar sana. Lisa hanya bisa berharap di dalam hati.
Tingkatkan terus...