Novel Noda Merah Pernikahan adalah webseries Novel Pertama yang tayang di Genflix dengan judul "Cinta Albirru" yang dibintangi oleh Michelle Joan dan Kiki Farel.
Zeya gadis yatim piatu yang terpaksa karena keadaan membuat dirinya terjun ke dunia hitam menjadi seorang wanita penghibur.
Suatu hari tanpa di duga ia bertemu dengan seorang pria yang bernama Albirru anak seorang ustad.
Tak lama berkenalan Albirru mengajak Zeya menikah, Zeya yang memang ingin bebas dari dunia hitam menerima tawaran Albirru untuk menikah dengannya walaupun hanya secara siri.
Belum genap setahun pernikahan mereka, Zeya harus menerima kenyataan jika suami yang ia harap dapat membimbingnya menjadi wanita yang lebih baik ternyata telah menikah lagi dengan jodoh dari kedua orang tuanya.
Apakah yang akan Zeya lakukan. Apakah ia bisa menerima pernikahan suaminya.
Siapkan sapu tangan dan tisu. Novel ini akan banyak menguras air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Mami Azril
Zeya tampak syok mendengar pengakuan Azril. Ia tak mengira pria yang pertama merenggut kesuciannya adalah Azril.
"Zeya ... maafkan aku. Seharusnya aku tak melakukan itu padamu."
Zeya menghapus air mata yang mengalir dipipinya. Ia berusaha tersenyum walau dengan terpaksa.
"Itu bukan kesalahan, mas."
"Tapi tidak seharusnya aku melakukan itu."
"Jika bukan mas, pasti akan ada pria lain. Aku yang salah. Kenapa aku bisa terjebak dengan tante Angel. Semua pria datang hanya bertujuan untuk menggunakan jasa wanita yang ada di sana."
"Aku ingin kamu bisa memaafkan semua salahku itu. Bagaimanapun seharusnya aku tak pernah melakukan."
"Berapa kali mas memakai jasaku," gumam Zeya.
"Dua kali."
"Apa nanti mas tak akan menyesal karena telah memilih aku. Mas sudah tau kan bagaimana aku, siapa aku?"
"Aku telah memikirkan semua ini, aku yakin kamu wanita yang tepat untuk memdampingi aku. Sejak pertemuan kita yang kedua aku sudah mulai merasakan jika aku menyukai kamu. Kita hidup untuk masa depan, jadi masa lalu itu dilupakan saja. Kita sama-sama pernah melakukan kesalahan dan dosa."
"Apa mas bertanya dengan tante Angel alamat rumahku."
"Ya, awalnya aku hanya ingin meminta maaf karena pernah merenggut kesucianmu."
"Mas sudah tau tentang masalah pribadiku. Dan mas sengaja mengikutiku."
"Maafkan aku."
"Mas, sebenarnya tak mudah bagiku untuk mempercayai pria. Terlalu banyak pria yang hadir dalam hidupku hanya untuk kesenangan mereka saja. Jadi aku ingin mas memberikan aku waktu. Lagi pula aku saat ini masih berstatus istri mas Albirru."
"Aku harus bagaimana?"
"Untuk saat ini kita bisa untuk lebih saling mengenal pribadi masing-masing. Hingga baby twins lahir. Aku harus minta talak dari mas Albirru sebelum memutuskan langkah selanjutnya."
"Apakah itu artinya kamu akan menemui Albirru dan akan beri tau tentang bayi ini?"
"Sebenarnya aku sadar jika apa yang aku lakukan saat ini salah. Umi juga mengatakan dosa menyembunyikan kebenaran tentang bayinya mas Albirru. Tapi aku juga manusia biasa, aku baru belajar agama yang benar. Suatu saat aku pasti akan mengatakan kebenaran tentang buah hatinya. Tapi tidak dalam waktu dekat. Aku akan menemui mas Albirru setelah aku melahirkan. Aku akan minta cerai padanya. Walau dalam agama berdosa seorang istri meminta talak. Tapi ini aku lakukan untuk kebaikan bersama."
"Apa ini berarti kamu menerima aku."
"Kita jalani saja dulu hingga talak dari mas Albirru jatuh padaku."
"Aku akan menunggu saat itu tiba," ucap Azril dengan senyum terkembang. Zeya membalas semuanya dengan tersenyum juga.
Setelah selesai makan malam mereka kembali ke ruko. Dalam perjalanan senyum selalu menghiasi bibir Azril. Hatinya senang karena cintanya diterima.
...............
Esok harinya.
Azril menjemput Zeya pagi harinya. Ia janji akan mengenalkan pada maminya. Perjalanan dari tempat usaha Zeya ke kota dimana mami Azril tinggal membutuhkan waktu tiga jam.
"Mas aku takut," ujar Zeya
"Apa yang kamu takutkan."
"Aku takut ibu mas akan kaget melihat kehamilanku dan jadi salah paham. Apa tidak sebaiknya ditunda saja perkenalannya?"
"Aku akan jelaskan nanti semuanya."
Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam, tibalah Azril dan Zeya di tempat kediaman ibunya.
Azril meminta satpam membuka pagar rumahnya, dan langsung masuk hingga ke depan pintu utama.
Azril menekan bel dan seorang wanita paruh baya membukakan pintu.
"Den Azril, udah lama tak pulang."
"Apa kabar, bi," ucap Azril dan memeluk bibi.
"Bibi baik-baik saja, den."
"Mami ada, bi."
"Ada, den. Masuklah ...."
Mami Azril sedang menonton televisi sendiri di ruang keluarga. Ia tak menyadari kedatangan Azril.
Dengan langkah perlahan Azril mendekati mami nya dan memeluk wanita itu dari belakang. Mami kaget dan langsung menoleh ke belakang.
"Oh, masih ingat jalan pulang kamu. Mami kira kamu sudah lupa."
"Aku sibuk, mami. Mana mungkin aku lupa jalan pulang. Aku selalu ingat, dan selalu mencari waktu buat pulang. Aku akan selalu ingat rumah ini, karena ada wanita yang paling aku cintai tinggal di sini."
Mami berdiri dan kaget melihat Zeya yang berdiri di belakang Azril.
"Siapa wanita yang kamu bawa ini."
Zeya maju kehadapan mami Azril dan menyalami dengan mencium telapak tangan wanita itu.
"Kamu hamil .... " ucap Mami Azril semakin kaget.
"Iya, tante," ujar Zeya gugup.
Mami langsung mengambil bantal kursi dan memukul Azril bertubi-tubi.
"Dasar anak nakal. Usiamu saat ini bukanlah muda lagi. Kamu itu telah dewasa. Kenapa kamu menghamili anak gadis orang begini. Jika kamu suka, nikahi langsung."
Mami masih terus memukul tubuh Azril dengan bantal yang ada ditangannya.
"Mami sakit, cukup. Aku bisa melaporkan mami dengan tuduhan kekerasan."
"Oh jadi kamu ingin penjarakan mami."
"Habis mami main pukul aja."
"Kenapa kamu masih belum menikahinya. Hamilnya sudah gede begini. Sebentar lagi pasti udah lahiran."
"Zeya ini bukan mengandung anakku, mi,"
"Maksud kamu apa? Wanita ini bukan kekasihmu. Siapa? Mami minta kamu bawa calon istrimu, bulan wanita lain."
"Zeya memang calon istriku, tapi saat ini ia bukan mengandung anakku. Ia juga masih terikat pernikahan."
"Jika bukan anakmu, anak siapa yang ia kandung."
"Anak suaminya."
"Astaga Azril, mami tak pernah mengajarkan kamu jadi pebinor."
"Siapa yang pebinor, mami?"
"Ya, kamulah. Kenapa kamu bawa istri orang."
Mami kembali memukul Azril dengan bantal yang ada ditangannya.
"Kamu itu mau membuat mami malu dengan membawa lari istri orang. Apa kamu tak bisa mencari wanita yang statusnya single."
"Siapa yang bawa lari istri orang. Mami tuh asal tuduh aja. Dengarkan dulu penjelasanku."
Azril memeluk lengan mami dan membawanya duduk. Ia juga meminta Zeya duduk. Dengan wajah yang masih gugup dan malu Zeya duduk dihadapan mami Azril.
Setelah mami dan Zeya duduk, Azril menceritakan semuanya tentang Zeya. Cuma ia belum mengatakan jika Zeya mantan wanita malam. Mami tampak mulai memahami siapa Zeya.
"Jika memang kalian berdua ingin menikah, kamu harus meminta talak dari suamimu terebih dahulu." Mami berkata pada Zeya.
"Setelah anakku lahir, aku berencana menemui suamiku, tante."
"Ya, sebaiknya begitu. Untuk menghindari ke salah pahaman. Mami tidak pernah memandang status. Mami hanya ingin kamu selesaikan semuanya dulu dengan suamimu. "
"Ya, tante"
"Panggil aja mami, jangan tante. Mami ingin tanya denganmu Azril, apakah kamu telah memikirkan mateng-mateng untuk menikah dengan Zeya. Kamu tau sekarang Zeya sedang hamil, jika kamu menikah dengannya berarti kamu juga harus menerima anaknya."
"Aku pasti menerima anaknya. Bahkan aku tak akan membiarkan Albirru mengambilnya nanti."
"Tapi kamu juga tak boleh egois, jika suatu saat bapaknya tau akan keberadaan anak-anaknya, kamu harus rela berbagi waktu dengan bapak kandungnya."
"Ya, mami." Azril menjawab dengan malas.
"Kamu juga Zeya. Tak mungkin selamanya kamu sembunyikan keberadaan buah hatinya. Kamu harus beri tau ini suatu saat pada ayah kandungnya."
"Baik, mami."
Azril hanya mengangguk menanggapinya. Ia tidak pernah memikirkan itu.
Azril, mami dan Zeya bercerita panjang lebar sebelum makan siang. Mami Azril tampaknya bisa menerima Zeya.
Bersambung
******************
Terima kasih