Hallo semua ini adalah karya pertamaku ya, aku baru pertama kali menulis novel ya jadi maklumin aja yah kalau kata-katanya kurang sempurna heheh.
selamat membaca ya
jangan lupa like dan coment biar author tambah semangat nulis nya.
Gbu..
Cerita ini menceritakan tentang cinta segiempat antara ketiga pria mencintai gadis yang sama.
Fitri adalah gadis jenius yang terlahir dengan segala kemampuannya baik dalam bidang IT mau pun bisnis dan yg lainnya. Namun sayang takdir berkata lain, ternyata gadis itu menderita kanker otak stadiun lanjut. Bagaimana kah Fillipo dan Dhanny mencari kesembuhan untuk Fitri? akankah cinta segitiga berakhir bahagia? atau sebaliknya?
Hingga suatu hari, ketika Fitri tahu bahwa ketiga pria itu adalah ketua mafia. Ia memilih kabur menghilang karena takut mereka juga akan membunuhnya. Dia juga harus mengetahui bahwa kedua orangtuanya dibunuh oleh Dhanny.
"Kumohon jangan bunuh aku". Pekik Fitri ketakutan sambil menangis histeris.
"Bagaimana mungkin aku membunuhmu? jauh darimu saja aku tidak sanggup". Tandas Fillipo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Fillipo masih setia menemani gadis itu, bahkan dia tidak pernah pergi sedetikpun dia masih saja terus mengenggam tangan gadis itu, berharap genggaman tanganya dapat dirasakan oleh gadis itu dan dia bisa terbangun dan melihat dirinya.
Sementara ditempat lain Leo yang mengurus segalanya dan dibantu oleh Tuan Philip, menyelesaikan segala sesuatunya didunia bawah menyelidiki kasus dari tertusuknya Fitri. Penyelidikan tidak mudah, karena pembunuh bayaran itu tidak juga mengakui siapa yang menyuruhnya.
Fillipo menatap nanar wajah gadis itu. Sudah seminggu berlalu tapi gadis itu tak kunjung membuka matanya, sepertinya dia sangat terlelap dari tidurnya.
“ Bangunlah!!! Apa kau tidak kasihan padaku yang terus menjagamu disini. Aku sangat merindukanmu”. Tandas Fillipo, setiap perkataanya selalu diiringi dengan deraian air mata sampai wajah gadis itu pun dijatuhi oleh air matanya. Karena setiap kali menangis dia pasti akan mencium kening gadis itu.
Fillipo merasakan tangan gadis itu bergerak, dengan wajah panic dia memanggil dokter.
“ Bagaimana ?”. Tanya Fillipo tak sabar saat Robert selesasi memeriksanya.
“ Kondisinya sudah kembali membaik. Sebentar lagi dia akan sadar. Kusarankan kau selalu menemaninya dan jangan tanyakan banyak hal tentang penyakitnya, sepertinya dia sengaja menyembunyikan penyakinya”. Ucap Robert.
“ Baiklah!! Lakukan yang terbaik untuknya”. Sahut Fillipo
“ Baiklah!!! Aku keluar dulu. Jika ada apa-apa dengan kakak ipar segera hubungi aku”. Senyum Robert menggoda Fillipo sambil terkekeh. Fillipo tak menanggapi, matanya masih menatap gadis itu tak sabar ingin melihat gadis itu membuka matanya dan berbicara dengannya. Sungguh dia sangat merindukan omelan gadis itu padanya, suara lucunya, tingkah yang menggemaskan. Namun saat kejeniusannya muncul maka dia seperti gadis dewasa yang anggun dan juga tegas.
“ Tuan”. Fitri membuka mata. Orang pertama yang dia lihat adalah Fillipo, karena memang hanya pria itu yang selalu menemaninya. Fillipo tak memperbolehkan siapapun yang menjaga gadis nya itu, bahkan dia juga melarang Mommy Piranda atau Pearce untuk sekedar bergantian.
“ Haiiiiii”. Senyum Fillipo mengembang dengan bahagia melihat gadis itu membuka matanya. Sudah sangat lama dia tidak menatap mata gadis itu.
“ Tuan apakah kau baik-baik saja?? Apa kau terluka Tuan?”. Tanya gadis itu khawatir sambil berusaha duduk. Namun dicegah oleh Fillipo
Takk
Fillipo mencentil gadis itu dengan gemasnya.
“ Aduh Tuan sakit!!!!”. Celoteh Fitri sambil memegang jidatnya.
“ Kau ini dalam keadaan begini saja masih mencemaskanku. Apa kau tidak lihat dirimu sekarang, hah?”. Cemberut Fillipo mengerutkan bibirnya.
“ Heheh Tuan. Jika dilihat dirimu dengan wajah begini sama sekali tidak terlihat seram, yang ada tampan dan juga imut, hehhe”. Ungkas gadis itu sembari tertawa kecil.
“ Kau menggoda ku?”. Tanya Fillipo menatap gadis itu.
“ Ahhkkkkk”. Fitri kesakitan saat akan mencoba bergerak.
“ Jangan bergerak dulu! Lukamu belum sembuh. Jika ada apa-apa beritahu aku”. Ucap Fillipo sambil membantu Fitri berbaring kembali diranjangnya.
Deg
Jantung Fitri berdenyut, saat melihat wajah tampan Fillipo begitu dekat dengan wajahnya. Deru nafas nya terdengar begitu nyaring. Tidak bisa dipungkiri wajah tampan Fillipo mampu membuat hatinya tergoyah. Namun segera dia menempis perasaannya itu.
“ Istirahatlah!!! Dirimu baru sadar”. Ucap Fillipo membenarkan selimut gadis itu.
“ Terima kasih Tuan”. Senyum manis Fitri, yang langsung berhasil menyembuhkan luka dihati Fillipo. Senyum yang benar-benar dia rindukan selama satu minggu ini.
“ Tuan aku sangat lapar, rasanya seperti satu minggu tidak makan”. Ucap Fitri dengan wajahnya yang memelas. Fillipo terkekeh melihat tingkahnya. Memang benar dia satu minggu tidak makan selama koma.
“ Baiklah!!! Aku akan menyuapimu”. Senyum diwajah Fillipo sembari meraih makanan yang tersedia diatas meja. Biasanya makanan itu akan basi karena yang punya tak kunjung bangun, tapi hari ini makanan ini akan segera masuk kedalam perutnya untuk mengisi perutnya yang kosong selama satu minggu ini.
“ Aaaaaa”. Ucap Fillipo dengan wajah kesal Fitri menyambutnya dan makanan itu masuk dalam mulutnya. Sebelum makan harus berdrama dulu dengan sang Tuan yang bersikeras untuk ingin menyuapi dirinya. Hingga akhirnya Fitri mengalah karena sampai kapanpun dia tidak akan menang dari si Kulkas Berjalan itu.
“ Tuan, kenapa wajahmu berantakkan sekali. Mata sembab seperti orang selesai menangis, rambut berantakkan. Hilang deh tampanmu Tuan”. Sambil Fitri terkekeh, tanpa sadar dia meraba wajah Fillipo sesekali membenarkan rambutnya yang terlihat kusut dan berantakkan. Fillipo diam tak bergeming dia hanya menikmati setiap sentuhan dari tangan Fitri yang justru memberi kehangatan pada dirinya. Dia dapat menikmati wajah cantik gadis itu dari jarak yang begitu dekat. Karena memang saat gadis itu koma dia tidak pernah memperhatikan penampilannya, wajah yang kusut dan berantakkan.
“ Maaf Tuan!!!”. Fitri tersadar dan langsung menjauhkan tangannya dari wajah Fillipo. Sementara dirinya sudah setengah mati menahan malu karena tingkah dan kecerobohannya.
“ Hmmmm!!!! Kau istirahatlah”. Ucap Fillipo memecahkan keheningan. Dia juga sedang menetralisir perasaanya terhadap gadis itu. Meskipun hatinya berbunga-bunga dia berusaha untuk tetap terlihat tenang.
“ Tuan, boleh tidak aku jalan-jalan keluar!! Aku sangat bosan diruangan ini”. Permohonan Fitri dengan wajah memelasnya.
“ Tidak boleh!!!”. Tegasnya
“ Tapi Tuan”. Langsung terpotong.
“ Kau baru bangun, jadi cukup disini untuk beristirahat”. Ucap Fillipo dingin.
“ Tuan apa kau tahu arti dari kesepian? Jika kau tahu, tolonglah Tuan bawa aku jalan-jalan, setidaknya ada udara yang kulihat diluar!!!!”. Permintaan Fitri dengan wajah imutnya sambil memeluk lengan Fillipo, wajah ditekuk dan bibir yang mencerut, membuat Fillipo tidak mampu melihatnya.
“ Kau ini ya, keras kepala sekali”. Tandas Fillipo gemas
“ Takkkk”. Fillip mencentil kening gadis itu dengan perasaan gemasnya.
“ Awww, sakit tahu”. Geram Fitri dengan wajah kesalnya.
“ Rasain ini!!! Hahha”. Fillipo mengacak rambut gadis itu dan wajahnya terlihat sangat lucu.
“ Tuan, kebiasaan baru suka banget centil kening sama ngacak-ngacak rambut aku”. Kesal Fitri sambil memukul pelan tangan Fillipo dan memperbaiki rambutnya yang berantakkan.
“ Hahahaha”. Fillipo hanya tertawa melihat tingkah lucu Fitri yang sangat terlihat menggemaskan membuatnya tak tahan untuk mencubit pipi gadis cantik itu.
Dibalik pintu dua pasang mata sedang memperhatikan mereka, dia adalah Leo dan Lucas.
“ Lihatlah Tuan, Tuan Fillipo terlihat sangat bahagia sekali dengan gadis itu!!!”. Senyum Leo
“ Benar Leo!!! Bahkan aku tidak menyangka jika itu adalah Si Beruang Kutub”. Sahut Lucas menyeringai.
“ Nanti saja kita menemuinya. Biarkan saja mereka menikmati waktu berdua. Sudah lama tak kulihat wajah bahagia Fillipo itu”. Ucap Lucas lagi
“ Apa Tuan tidak berpikir juga untuk mencari kekasih?,, hehe”. Ucap Leo
“ Aiisshhh, kau ini Leo mau ku potong lidahmu itu. Sejak kapan aku mau dekat dengan wanita!!!! Sudah lah ayo kita pergi”. Kesal Lucas, yang membuat Leo terkekeh. Tuan nya yang satu ini sangat ramah dan baik, tapi anti wanita, hadeeehhh.
Leo dan Lucas pun memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua. Memberi waktu kepada dua insan manusia itu untuk saling melepaskan rindu. Sudah satu minggu Fitri koma selama itu juga tidak ada semangat diwajah Fillipo.
“ Ayo!!!!!”. Ajak Fillipo sambil mendorong kursi roda gadis itu dengan pelan dan hati-hati. Mereka berjalan mengelilingi taman rumah sakit.
“ Ahhhh,, sudah lama sekali rasanya aku tidak menikmati ini”. Gumam Fitri menikmati angin sepoi sambil memejamkan matanya dan merasakan kedamaian dalam hatinya.
“ Tuan”. Panggil Fitri.
“ Hmmmmm”. Hanya disahuti dengan deheman.
“ Kau sudah mengetahui tentang penyakitku kan?”. Tanya Fitri. Fillipo terdiam, badannya serasa lemas dan tak berdaya mengingat penyakit ganas gadis itu sungguh dirinya belum sanggup untuk kehilangan.
“ Kenapa?”. Tanya Fillipo pada Fitri. Gadis itu tersenyum kecut sambil mengarahkan pandanganya kedepan. Tatapannya kosong dan hatinya begitu hampa.
“ Kau tahu sekarang kenapa makananku aneh?”. Tanya Fitri lagi masih menikmati udar segar ditaman itu.
“ Iya aku sudah tahu”. Sahut Fillipo singkat. Dia dapat merasakan kesedihan diwajah gadis itu.
“ Ketika aku kecil aku sempat memberontak dan marah saat mengetahui aku tidak boleh makan makanan yang lain. Aku terus saja memohon kepada Dad dan Mom untuk mengizinkanku memakan makanan seperti manusia normal lainnya. Tapi mereka bersikeras melarangku dan tak mengizinkan memakan makanan lain”. Jelas Fitri tersenyum sinis. Fillip terdiam hatinya begitu sakit mendengar penjelasan gadis itu
“ Hidup ini teramat singkat Tuan. Impianku belum tercapai, dan harus terhalangi oleh penyakit ini”. Gadis itu memejamkan matanya meresapi setiap detik jalan hidupnya.
“ Memangnya apa impianmu?”. Tanya Fillipo menaikkan satu alisnya.
“ Aku ingin membeli computer termahal supaya aku bisa mencari siapa yang membunuh kedua orangtuaku”. Senyum sinis gadis itu kala mengingat kedua orantuanya.
“ Kenapa mencarinya harus dengan computer itu? Memangnya computer yang lain tidak bisa?”. Tanya Fillipo penasaran.
“ Tidak bisa!!! Hanya computer itu yang bisa melacaknya”. Senyum Fitri antusias membayangkan computer itu berada dihadapan dan pelukkannya.
“ Besok aku akan suruh Leo mencarinya!!”. Tandas Fillipo. Yang langsung membuat Fitri mengarahkan pandangan padanya.
“ Tidak Tuan”. Tolak Fitri. Fillipo mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang diinginkan gadis itu.
“ Kenapa?”. Tanya Fillipo menaikkan kedua alisnya
“ Aku ingin membelinya dengan uang hasil kerja keras ku sendiri Tuan”. Senyum Fitri melihat Fillipo. Fillipo semakin dibuat bingung dengan sikap gadis yang ada didepannya ini. Sederhana, begitulah kata yang cocok dijuluki oleh gadis jenius itu.
“ Sampai berapa lama kau akan mengumpulkan uang sebanyak itu?”. Tanya Fillipo menatap Fitri dengan intens sulit diartikan.
“ Tuan tenang saja!!! Bulan depan aku ikut lomba hacker sedunia, jadi reward nya lumayan dan sepertinya cukup membeli computer yang kuinginkan”. Senyum Fitri melebar sambil dengan gaya semangatnya. Fillipo hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku gadis itu. Tak bisa dipungkiri dia semakin kagum pada gadis itu.
“ Baiklah”. Fillipo mengalah.
Pandangan Fitri tertuju pada seorang gadis kecil yang berada tidak jauh dari dirinya.
“ Tuan, ayo kita kesana!!!”. Ajak Fitri dengan begitu antusiasnya.
“ Hmmm”. Deheman Fillipo mengikuti keinginan gadis itu. Dia sudah seperti baby sister saja.
Fillipo pun mendorong kursi roda gadis itu, menghampiri seorang anak kecil yang tidak jauh dari mereka.
“ Hai manis”. Sapa Fitri tersenyum lebar pada gadis kecil nan cantik itu
“ Hai kak”. Balas gadis kecil itu.
“ Siapa namamu?”. Tanya Fitri lembut sambil menatap gadis kecil itu.
“ Namaku Kaira kak. Nama kakak cantik siapa?”. Tanya gadis kecil itu antusias melihat Fitri.
“ Nama kakak Fitri”. Senyum Fitri
“ Pasti ini pacarnya kakak cantik ‘kan?”. Tanya Kaira polos sambil melihat Fillipo yang berdiri disamping Fitri.
“ Heheh bukan sayang!!! Ini majikannya kakak”. Senyum Fitri sumringah. Fillipo yang mendengar langsung melototkan matanya,
“ Ahkk kakak pasti bohong. Kakak tampan pacarnya kakak cantik ‘kan?”. Tanya Kaira lagi tak puas sambil meraih lengan Fillipo. Fillipo berjongkok sambil menyamakan tinggi badannya dengan gadis munggil nan imut itu.
“ Iya sayang, kakak pacarnya kakak cantik ini”. Senyum Fillipo, yang berhasil membuat wajah Fitri merah merona karena malu.
“ Tuan”. Namun Fillipo tak menangggapi.
“ Horeee,, akhirnya Kaira punya teman kakak cantik dan pacarnya kakak tampan”. Seru bahagia Kaira saat mendengar pengakuan Fillipo. Fillipo mengedipkan matanya pada Fitri berusaha menggoda gadis itu yang sudah tersipuh malu.
“ Kau sedang apa disini?”. Tanya Fitri pada Kaira.
“ Kaira tinggal disini kak, selama kemoterapi”. Sahut Kaira singkat. Fillipo dan Fitri saling melihat bingung.
“ Memangnya Kaira sakit apa?”. Tanya Fitri lembut sambil mengelus rambut panjang milik Kaira.
“ Kata kakak dokter, Kaira sakit kanker otak kak. Kata kakak dokter juga kemoterapi tidak bisa menyembuhkan hanya memanjangkan usia sesaat!!!”. Duar bagaikan sebuah ledakkan yang berhasil merobohkan sebuah bangunan kokoh begitulah yang dirasakan oleh Fillipo dan Fitri secara bersamaan. Mata Fitri mulai berkaca-kaca, apa yang dikatakan gadis itu membuatnya bungkam tak berbicara, hatinya begitu perih tak terbayangkan bagaimana lukanya.
“ Sayang, kakak tampan bawa kakak cantik kembali dulu ya. Nanti kita bicara lagi”. Senyum Fillipo memaksakan hatinya untuk bersahabat. Sementara dia sudah memahami kondisi hati dari keterputusaan seorang Fitri.
“ Baiklah kakak tampan, jagain kakak cantiknya untuk Kaira ya. Semoga nanti kita bisa bertemu disurga”. Senyum manis gadis munggil itu dengan begitu semangatnya. Lagi-lagi Fillipo hanya memaksakan seulas senyum paksa.
“ Ya sudah kakak cantiknya balik dulu ya sayang”. Ucap Fitri sambil mengelus lembut kepala gadis munggil itu.
“ Hati-hati kakak, semoga cepat sembuh biar bisa nemanin Kaira main sama bawa dedek bayi untuk Kaira”. Senyum Kaira polos
🤗🤗🤗😇😇😇😎😎😎😎👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
kasian fitri 😔😔😞😞
aku punya pandangan berbeda menurutku terlalu lebayy ya mencintai boleh tapi gak perlu berlebihan hingga lupa ada yang juga minta perhatian juga layak seorang adik
Dan kenapa kaka2nya gk ada yg minta tolong ke fitri utk mengetahui haker yg menghilangkan data2 perusahaan nya..kadang ceritanya gk masuk akal..
sungguh di luar nurul..