Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Anak Kembar Genius 2
" Bagaimana kalau besok kalian bertiga jalan - jalan sama daddy dan mommy?" tanya daddy Paulinus
" Besok kami pergi sama opa dan oma." Ucap Paskalis menjelaskan ke daddy Paulinus.
" Kalau begitu kita pergi bersama - sama kita liburan di villa." ucap daddy Paulinus
" Benarkah daddy kita liburan keluarga?" tanya Paskalis tersenyum bahagia.
" Benar sayang kita akan liburan bersama Oma dan opa." Jawab daddy Paulinus
" Terima kasih daddy karena dari dulu kami ingin liburan bersama satu keluarga." ucap Paskalis
" Maafkan daddy sayang." ucap daddy Paulinus dengan nada sedih.
" Tidak apa-apa daddy, kapan Daddy pulang?" tanya Paskalis mengalihkan pembicaraan agar daddynya tidak sedih lagi.
" Hari ini kami akan pulang sayang, kalian jangan lama - lama perginya." ucap daddy Paulinus
" Baik daddy." Jawab Paskalis patuh
" Anak pintar, oh iya mana paman Hendrik? Daddy ingin bicara dengan paman Hendrik." ucap daddy Paulinus
" Sebentar daddy." ucap Paskalis
" Paman Hendrik, daddy ingin bicara dengan paman." ucap Paskalis sambil memberikan ponselnya ke paman Hendrik
" Kak Paulus dan Patrick, daddy mengajak kita besok liburan ke villa." ucap Paskalis
" Horeee liburan keluarga." ucap Patrick kegirangan karena baru kali ini bisa merasakan liburan keluarga secara lengkap.
Sedangkan untuk Paulus walau dirinya sangat bahagia tapi karena sifat dinginnya hanya diam saja tanpa merespon ucapan adik ke dua.
" Hendrik jika urusan selesai bawa ke tiga anakku pulang." Perintah daddy Paulinus
" Baik tuan." Jawab Hendrik patuh
tut tut tut tut tut
Daddy Paulinus langsung mematikan sambungan komunikasi secara sepihak. Hendrik menyimpan kembali ponselnya di saku jasnya dan melanjutkan perjalanan menuju ke perusahaan milik ke tiga anak kembar yang baru dibelinya.
" Paman, hari ini kita adakan meating dengan para karyawan." Ucap Paulus dengan nada dingin.
" Baik tuan muda." Jawab Hendrik patuh
" Oh iya paman sebelum meating tolong minta laporan keuangan selama tiga bulan." ucap Paskalis
" Baik tuan muda." Jawab Hendrik patuh.
" Nanti di depan kita akan di sambut oleh wakil CEO, mereka tahunya kalau paman adalah pemilik CEO." ucap Paulus
" Kenapa bisa begitu tuan muda?" tanya Hendrik dengan nada terkejut.
" Kami mengirimkan foto paman kalau paman adalah pemilik perusahaan karena tidak mungkin jika kami sebagai CEO karena kami masih anak-anak." Jawab Paulus dengan nada dingin dan datar.
( " Aish... sifatnya hampir sama dengan tuan besar sama - sama dingin dan datar. Hanya ke dua adiknya saja yang mirip dengan nyonya besar." ucap Hendrik dalam hati ).
" Paman ngomongin aku di dalam hati?" tanya Paulus
" Ah... tidak tuan muda." jawab Hendrik sambil tersenyum kikuk.
( " Kenapa bisa tahu kalau aku omongin ya? apakah tuan muda Paulus punya Indra ke enam sama seperti tuan besar Paulinus?" tanya Hendrik dalam hati ).
" Paman jangan bohong padaku karena aku tahu kalau paman berbohong dan aku juga tahu kalau paman ngomongin aku lagi." ucap Paulus dengan nada dingin.
" Eh itu..." ucap paman Hendrik menggantungkan kalimatnya.
" Aish.. kakak sifat kakak mirip dengan daddy dingin dan datar." ucap Patrick
" Iya ni kak, kasihan paman Hendrik jadi bingung jawabnya. Maafkan kakak kami paman memang sifat kakak seperti ini dingin dan datar mirip daddy." sambung Paskalis
Paulus hanya menatap tajam ke adiknya yang bernama Paskalis sedangkan yang di tatap bersikap biasa saja tanpa ada rasa takut sedikitpun.
" Tidak apa - apa tuan muda." Jawab Hendrik sambil tersenyum.
Tidak berapa lama mereka sudah sampai di perusahaan. Ke tiga anak kembar berjalan dengan diikuti paman Hendrik dari arah belakang. Mereka berjalan memasuki lobby perusahaan.
" Selamat pagi tuan." Sapa wakil CEO dengan hormat
" Pagi, tunjukkan ruangan CEO." perintah Hendrik
" Baik tuan." Jawab wakil CEO
Merekapun berjalan ke arah pintu lift khusus CEO dan wakil CEO menekan tombol lift dan tidak berapa lama pintu lift terbuka mereka berlima masuk ke dalam lift.
" Maaf tuan apakah ketiga anak kembar ini anak tuan?" tanya wakil CEO sambil menekan tombol 15 tempat ruangan CEO.
" Bukan, mereka bertiga adalah .." ucapan Hendrik terpotong oleh Paskalis
" Kami adalah ponakannya dan kami di ajak paman untuk melihat - lihat perusahaan barunya." Ucap Paskalis
" Bukankah anak kecil lebih suka main di rumah kenapa main di perusahaan?" tanya wakil CEO penasaran.
" Kami bosan paman karena itulah kami meminta paman kami untuk mengajak kami jalan - jalan di perusahaan." Jawab Paskalis
Wakil CEO hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
" Kalian bertiga selain kembar kalian bertiga juga sangat tampan." Puji wakil CEO
" Terima kasih atas pujiannya paman." Jawab Patrick sambil tersenyum.
" Siapkan laporan keuangan selama tiga bulan." perintah Hendrik.
" Baik tuan." Jawab wakil CEO dengan nada sopan.
Ting
Pintu lift terbuka mereka berlima keluar dari ruangan persegi empat dan mereka berjalan ke arah ruangan kerja milik CEO. Ke tiga anak kembar duduk di sofa sedangkan Hendrik duduk di kursi kebesaran milik ke tiga anak kembar genius tersebut.
" Tuan, mau minum apa?" tanya wakil CEO dengan sopan.
" Aku ingin kopi pahit. Tu... eh anak - anak ingin minum apa?" tanya Hendrik karena mendapatkan kode tatapan dari Paskalis
" Kami ingin susu coklat hangat." Jawab mereka serempak.
" Siapkan kopi pahit dan susu coklat hangat dan jangan lupa laporan keuangan selama tiga bulan." perintah Hendrik
" Baik tuan. Ada yang lainnya?" tanya wakil CEO
" Tidak ada. Tinggalkan kami. ucap Hendrik
" Baik tuan." Jawab wakil CEO dengan nada sopan.
Wakil CEO itupun pergi meninggalkan mereka berempat.
" Paman aku pinjam laptopnya." pinta Paulus dan Paskalis serempak sambil berjalan ke arah Hendrik.
" Kebetulan di sini ada dua laptop, silahkan di pakai tuan muda." ucap Hendrik sambil berjalan membawa dua laptop dengan diikuti oleh ke dua anak kembar Paulus dan Paskalis.
Hendrik menaruhnya di meja kemudian ke dua anak kembar genius mulai mengutak atik laptopnya. Jari jemari yang lincah menekan tombol keyboard membuat jiwa kepo Hendrik duduk di samping mereka.
tok
tok
tok
" Masuk." ucap Hendrik
Ke dua bocah itupun langsung berhenti mengutak atik laptopnya dan berpura - pura mengobrol dengan saudara - saudaranya.
ceklek
Tiga orang masuk ke dalam ruang kerja CEO ada yang membawa nampan berisi satu cangkir kopi pahit dan tiga cangkir susu coklat hangat dan dua orang lagi membawa beberapa dokumen laporan selama tiga bulan.
" Tuan ini laporan keuangan selama tiga bulan dan minumannya." ucap wakil CEO dengan nada sopan.
" Baik, oh ya tolong bawakan satu laptop lagi." perintah Hendrik
" Baik tuan." Jawab wakil CEO dengan nada bingung
" Aku mengerti kenapa paman bingung karena ke dua laptopnya kami pakai untuk acara tugas di sekolah." Ucap Paskalis yang bisa membaca raut wajah seseorang.