NovelToon NovelToon
Love My Dokter Husband

Love My Dokter Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Pembunuhan / Dokter
Popularitas:344.8k
Nilai: 5
Nama Author: popyani

Kiran tiba-tiba mencintai Rangga, setelah wanita itu mendapati tranpalasi jantung dari mendiang Dokter Rani-yang tak lain istri dari Rangga, sendiri. Dan tentu saja, cinta itu ditolak mentah-mentah, oleh Pengusaha berusia tiga puluh tahun itu.


Dipaksa menikah lagi oleh sang Bunda, membuat Rangga mau tidak mau, akhirnya terpaksa memanfaatkan Kiran, yang dia tahu begitu mencintainya.

Pernikahanpun terjadi. Tapi sayangnya-pernikahan itu hanya pernikahan kontrak, dan Rangga akan menceraikan Kiran, disatu tahun pernikahan mereka kemudian.

Kebersaman yang keduanya lalui, perlahan menumbuhkan cinta di hati Rangga, kala ada cinta tulus, yang menawarkan
Dan saat mendapatkan sambutan, justru ada badai menggoncangkan mahligai rumah tangga mereka-saat terkuak satu persatu rahasia tentang seorang Rangga Wijaya, dan juga hadirnya sahabat Rangga, yang sudah lama menaruh perasaan pada pria itu.


Akankah keduanya mampu merengkuh kebahagian, yang sebenarnya? Saat perasaan itu semakin saja dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon popyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGAWALI HARI

Kicauan burung- mulai bersenandung, kala mentari sudah memberi senyum-nya, menyapa hari baru- di pagi yang begitu indah. Daun-daun kering berguguran, saat angin meniupkan sedikit kencang, yang menggoyangkan ranting yang sudah rapu.

Tubuh yang masih berbalut pyama, menggeliat pelan di bawah selimut tebal, saat matahari memberikan sedikit cahayanya- mengenai wajah cantik, yang masih berada di atas bantal. Bola matanya perlahan terbuka, dan menatap jauh ke depan pada keindahan alam pagi ini. Meluruskan posisi tidur-nya, dengan menatap ke atas pada langit-langit kamar, yang bercat putih.

Kiran memalingkan wajahnya ke samping-senyuman palsu menyelimuti wajah itu, mendapati sisinya yang kosong.

"Ternyata semua ini nyata. Aku benar-benar! Hanya istri kontrak semata. Dan satu tahun kemudian, kami akan bercerai. Padahal aku sangat berharap... Semua itu hanyalah mimpi. " Hening...Dan kemudian, diapun tersenyum . "Sangat indah, jika aku bangun pagi, ada yang menyapaku, dan memberiku kecupan di pipi, dan berkata. Selamat pagi, istriku! Dan sangat mengharapkan, kalimat itu di ucapkan Mas Rangga."

Hening....Hening....Membiarkan diri itu- semakin tenggelam, dalam hati yang tengah mendung- akibat cinta yang tak terbalaskan. Bangun dari tidurnya, dan menatap pada sekiling kamar mewah itu.

"Istri kontrak..Istri kontrak. Ingat Kiran! Kau hanya istri, kontraknya." Kiran kembali memperingati diri sendiri, menyadarkan status pernikahannya dengan Rangga saat ini.

"Kamu harus semangat, Kiran! Jangan sampai karena cintamu, itu! Membuat hidupmu, seperti mayat hidup. Ingat kau telah kembali hidup, dengan jantung Dokter Rani. Jadi kau harus semangat, karena Tuhan sudah memberi kesempatan kau untuk kembali menikmati udara, di dunia ini." Tubuh yang berlabuh pada tepian ranjang, segera bangkit menuju kamar mandi.

Kiran sudah terlihat cantik, dengan balutan celana jeans- dan kaos putih polos, yang melekat di tubuh mungilnya. Melabuhkan sedikit pemerah bibir, dan bedak padat untuk menghiasi cantiknya.

Menghembuakan napas berat-nya, saat sesak di hati seketika menyelimuti- akan cintanya, yang hanya bertepuk sebelah tangan.

"Pantasan Mas Rangga-tidak jatuh cinta padaku, karena aku memang tidak secantik Dokter Rani. Dan sampai kapan'pun, cinta itu tidak akan terbalaskan. Karena aku akan pergi dari rumah ini, setelah satu tahun kemudian." Wajah lelah, mencemooh pada diri sendiri.

Melewati beberapa menit- menatap dirinya lewat pantulan cermin, Kiran segera berlalu dari kamar itu, setelah menggapai tote-bagnya. Saat langkah kaki itu- akan dia arahkan pada arah tangga- Kiran seketika mengurungkan niatnya, dan arah pandang itu, dia lemparkan- pada arah tangga- menuju lantai tiga, di mana kamar Rangga Wijaya berada.

Detakan jantung itu- seketika berdetak cepat, saat rasa rindu pada sang suami- menyelimutinya. Menatap pada dada itu, dan menggerutu kesal di sana.

"Bisakah kamu tidak membuatku, menderita?! Karena Mas Rangga, sama sekali tidak mencintaiku. Dan aku mohon, jangan semakin menyiksaku. Jujur aku lebih memilih mati, dari pada harus hidup- tapi menderita, karena pria yang kucintai, sama sekali tidak mencintaiku." umpatnya kesal.

Kiran kembali melanjutkan langkah kaki itu. Satu-satu barisan anak tangga -Kiran lewati dengan pelan, saat sepanjang arah tangga- berhiasi foto-foto mesrah Rangga, dan Rani istrinya.

"Mereka berdua benar-benar, pasangan serasi." gumamnya tersenyum miris, meratapi cintanya yang tak terbalaskan.

Dua kaki-nya sudah berpijak pada lantai satu. Ingin bersikap layaknya Nyonya rumah. Tapi mengingat status pernikahannya dengan Rangga, membuat Kiran merasa kecil hati, dan membuat rasa sungkan pada dirinya. Samar-samar Kiran mendengar -suara berisik dari ruang makan, dan gadis itu meyakini- kalau itu, pasti suara para pelayan.

"Selamat pagi...." Kiran menyapa, saat kedatangannya sama sekali tidak disadari para pelayan.

"Selamat pagi, Nyonya!" jawab salah satu pelayan.

"Meemm...." Dan dia terlihat ragu, saat bertanya.

"Apa yang ingin anda tanyakan, Nyonya?" tanya salah satu dari mereka.

"Apakah Tuan sudah bangun?"

Seketika kedua pelayan itu saling menatap, dengan tatapan kebingungan. Bagaimana bisa? Seorang istri kembali menanyakan suaminya, pada mereka- sementara mereka berdua satu kamar.

"Kami tidak tahu, Nyonya! Dan bukankah, Tuan dan Nyonya menempati satu kamar?"

Wajah Kiran seketika memucat. Gadis berambut hitam itu tersenyum getir, saat mendapati kembali pertanyaan balik dari pelayan rumah Rangga, dan tentu saja sangat memalukan untuk dirinya.

"Kenapa aku begitu bodoh?! Bukankah tidak ada gunanya bagiku, menanyakan tentang Mas Rangga. Memang siapa aku? Bukankah aku hanya istri kontraknya?!" bathin Kiran.

"Selamat pagi, Nyonya!" Suasana itu memecah seketika, tak kalah terdengar suara sapaan seorang wanita tua yang baru saja menampakkan dirinya.

"Selamat pagi.." Mengukir senyum kecilnya, saat membalas sapaan sesosok wanita paruh baya, dengan berpakaian pelayan.

Ijah, yang merupakan kepala pelayan di kediaman Rangga Wijaya, segera mengambil langkah panjangnya, untuk lebih dekat pada Kiran, yang dia tahu adalah istri, dari Tuannya.

Dua matanya menatap pada kedua pelayan, yang masih memijakkan kakinya di sana.

"Pergilah ke dapur! Lanjutkan pekerjaan kalian." titahnya tegas.

"Baik Bi Ijah..." jawab keduanya bersamaan, dan segera mengambil langkah panjangnya, berlalu dari ruang makan.

"Katakan apa yang anda butuhkan Nyonya?!"

Kiran tersenyum palsu, mendengar panggilan Nyonya! Yang dituju padanya- membuat diri itu merasa malu, dengan diri sendiri.

"Jangan panggil aku Nyonya! Karena itu sangat tidak pantas untukku."

"Anda tetap Nyonya di rumah ini, walaupun itu hanya satu tahun."

Kiran membelalakkan kedua matanya, dengan pandangan lebih penuh- pada wanita yang berprofesi sebagai kepala pelayan itu. Saat mendengar kalimat yang mengatakan, hanya satu tahun.

"A...Apakah kau tahu, bagaimana sebenarnya pernikahan kami?" tanya Kiran memastikan, saat dia dikejutkan dengan ucapan wanita tua itu.

"Tidak semua pelayan di sini tahu, bagaimana pernikahan anda, dan Tuan Rangga. Hanya saya seorang. Dan Tuan meminta saya, untuk menanyakan apa yang anda butuhkan, selama anda berada di rumah ini."

Kiran tersenyum miris. Tenggelam dalam suasana hatinya sesaat, saat bibir itu kembali bersuara.

"Aku tidak membutuhkan apa-apa. Dan di mana Mas Rangga? Apakah dia belum bangun?" Dan dia pun tersenyum kikuk, menyadari kalau kepala pelayan itu, mengetahui pernikahan dia, dan Rangga Wijaya.

"Aku hanya bertanya."

"Tuan masih di kamar, Nyonya!"

"Apakah dia akan sarapan di sini?"

"Tuan akan sarapan di sini. Tapi kadang-kadang juga di kamarnya. Dan itu terjadi semenjak kematian, Dokter Rani."

"Begitu..." jawab pelan, dengan memaksakan diri itu untuk tersenyum. "Dan kalau boleh tahu, kalau pagi ini- biasanya Mas Rangga akan melewati sarapan paginya, dengan apa?"

"Nasi goreng, dan telor dadar."

"Apakah kalian sudah menyiapkannya?"

"Belum, Nyonya! Saya baru akan membuatnya untuk Tuan."

"Bagaimana, kalau biar aku saja yang membuatnya."

"Apakah anda yakin?"

"Tentu, Bibi! Aku sangat yakin."

"Baiklah. Kalau begitu mari, Nyonya! Kita ke dapur."

"Ayo.." jawab Kiran, dengan langkah kaki beriringan bersama Ijah.

****

Setelah memastikan dirinya sudah terlihat tampan- Rangga segera berlalu dari dalam kamarnya, menuju lantai bawa- sebelum menggapai tas kerjanya, yang tersimpan di atas meja. Ayunan kaki- yang baru saja akan mencapai pintu kamar- seketika Rangga hentikan, saat melewati bingkai foto sang Istri- yang menampilkan senyum cerianya.

"Selamat pagi, istriku!" Senyuman kecil- mengukir di wajahnya, dan kembali melanjutkan langkah kaki itu.

Langkah kaki itu- mulai melewati setiap barisan anak tangga, yang akan membawa-nya pada lantai bawa. Ayunan kaki yang akan menuju tangga- dia hentikan, saat diri itu sudah berada di lantai dua.

"Aku lupa. Kalau aku sudah menikahi dia." gumamnya, dengan arah pandang melempar pada kamar milik Kiran, yang sudah tertutup rapat.

1
Safa Almira
suka
Ryan Jacob
semangat Thor ditungggu karya-karyanya
Eri Erisyah
jangan smpe tergoda
Eri Erisyah
bagus Kiran,mertua begitu,memang harus di gituin
Eri Erisyah
biar Rangga klepek"Kiran jangan ksh pun
Eri Erisyah
ak sebel SM mm ny rangga,begitu bngt idihhhh
Eri Erisyah
ak rasa yg suka sama Rangga,yg bikin Rani kecelakaan
wind_ari
bagus ceritanya
ᴋʀʏsᴛᴀʟ ᴊᴜɴɢ02
"Apakah sebentar malam" aku kaya ngerasa janggal baca kalimat ini thor, kenapa gak "Apakah nanti malam" menurut aku lebih enak dibacanya Thor.
hanya sekedar memberi saran 🙏
Arif Muzakki
panas2 deh Rangga,makan tuh gengsi🤣🤣🤣
Elisabeth Heppy S
bru 2 kli ktmu nvel yg mertua nya jahat bnget
Elisabeth Heppy S
🤣🤣🤣
Elisabeth Heppy S
bnr2 greget aku sma kiran, smga aja adisty cpt nikah sma rangga,biar kiran ngk brni lg gnggu rangga
Elisabeth Heppy S
yg lain pda mau jitak si rangga,lah aku mlah pengin jitak si kiran,,masa ngk pnya hrga dri sma skli thor.😠ngjar2 lelaki yg jlas ngk ska sma kiran. bnr2 trnjak hrga drinya
Teea Puspa
aku makin syukak gayaanya kirannnn...cayoo kirannnnn😍🤣
Teea Puspa
dian emang best friend banget dehhh
aku padamu diannnnnn😆😅
Rani
gua disini aku juga mencintaimu
icikiwir😂
Liez Liezyha
next thor
Dea Enen
ditunggu upnya thor..
Rini
next...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!