NovelToon NovelToon
Ranjang Balas Dendam

Ranjang Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duniahiburan / Patahhati / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:28M
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.

'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai

"Hahaha, terima kasih Kak, tapi aku yakin kata-kata Kakak sebenarnya palsu, karena Kakak sebenarnya cemburu dan tidak rela kalau aku menjadi tunangan Radit.

Apalagi sekarang, wajah Kakak sudah berubah total, jadi Kakak tidak akan pernah kembali lagi menjadi seorang Leora.

Ditambah lagi,, hidup Kakak yang sekarang menyedihkan.

Suami kakak terlilit hutang yang besar dan dia menganggap Kakak sebagai Liona, hingga dia balas dendam pada kakak.

Hah, terima kasih ya Kak, berkat Kakak, aku tidak harus menerima siksaan dari pria itu," ucap Liona dengan puas.

"Ya, aku juga berterima kasih padamu, karena kau melakukannya lebih cepat jadi aku bisa sadar lebih awal, kalau sebenarnya, adik yang selalu kusayangi ternyata tidak patut mendapatkan kasih sayangku!" Ucap Leora dengan dingin.

"Hahaha,, Kakak,, kakak,,, jadi maksud Kakak, karena aku lebih cepat melakukannya, Kakak masih bisa mengantisipasinya?

Kakak bermaksud memulai karir Kakak dari awal lagi?

Hahahahaaa, meskipun Kakak sangat berbakat untuk menjadi seorang model, aku yakin, suami kakak tidak akan membiarkan Kakak melakukannya.

Mungkin setelah Kakak keluar dari rumah sakit, Kakak akan tahu rasanya menjadi orang miskin yang dikejar-kejar oleh penagih hutang.

Tapi ya sudahlah, aku tidak punya hak untuk berkomentar.

Hanya membuang-buang waktu!" Ucapkan Liona sebelum pergi meninggalkan Leora dengan wajah sombongnya.

Angkasa yang sedari tadi bersembunyi di dalam kamar mandi hanya bisa mengepal kuat tangannya setelah mendengar percakapan adik kakak itu.

"Liona, kau benar-benar tidak berubah. Pada kakakmu saja kau begitu, apa lagi orang lain?" Kata Angkasa sebelum keluar dari kamar mandi dan menemui Leora yang sudah menangis di tempat tidur.

Angkasa tidak mengganggu perempuan itu dan hanya berdiri memandangi Leora yang membungkus tubuhnya sambil terisak.

'Perempuan yang malang.' Gumam Angkasa.

Setelah puas menangis, Leora kemudian membuka selimutnya dan melihat Angkasa sedang memegangi cincin pernikahan mereka.

"Pakai ini," ucap Angkasa mengulurkan sekotak tisu pada Leora.

"Terima kasih." Ucap Leora menyeka air matanya.

"Cincin ini, kau bilang kita akan bercerai?" Ucap angkasa memandangi cincin pernikahan mereka.

"Hm, agama melarang perceraian, tapi kita juga menikah hanya karena terpaksa, hanya karena keadaan yang memaksa.

Lagipula diantara kita, tidak pernah ada perasaan apapun.

Aku tidak mau kalau aku terus hidup sebagai bebanmu.

Kau akan mengejar karirmu dan aku akan memulai karirku, kita akan menjalani jalan yang berbeda.

Jadi aku pikir, perceraian adalah jalan yang tepat untuk membuat kita tidak saling membebani." Ucap Leora.

Angkasa menatap Leora dengan wajah datar, hatinya terasa sakit karena Leora ternyata ingin mengakhiri hubungan mereka.

"Kau yakin?" Lagi tanya Angkasa.

Leora yang sedari tadi menatap tangannya kini mengangkat kepalanya hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Angkasa.

"Aku adalah perempuan yang menyedihkan. Kau tahu sendiri bagaimana keluargaku sangat mengabaikanku.

Adik kandungku sendiri tega menusukku dari belakang demi mengambil semua yang kumiliki.

Seorang perempuan sepertiku tidak akan pernah pantas bersanding dengan lelaki baik sepertimu.

Lelaki yang memiliki segalanya, lelaki yang,," Leora menghentikan kata-katanya saat Angkasa dengan cepat berdiri dan mendekat ke arahnya.

Bukan hanya mendekat, pria itu bahkan mengulurkan tangannya menahan kepala Leora lalu membungkam bibirnya dengan ciuman.

Ciuman itu lembut, tidak seperti ciuman ciuman pada malam sebelumnya.

Dulunya Leora akan memberontak dengan ciuman itu, karena ciumannya sangat kasar, menyakitkan dan mengiris hati Leora.

Tapi saat ini, entah kenapa ia sama sekali tidak menolaknya, 'Kenapa,, kenapa aku diam saja? Harusnya aku mendorongnya, harusnya aku menghindar!' Gumam Leora merasa aneh dengan reaksi tubuhnya.

Setelah merasa tenang, Angkasa kemudian melepaskan ciumannya, namun tidak melepaskan kepala Leora, Angkasa menatap dalam mata Leora.

"Dulu aku berpikir, setelah 1 bulan berpisah, aku akan mengabaikanmu.

Tapi ternyata, selama 1 bulan itu, aku terus memandangi cincin pernikahan kita dan berharap waktu bisa diulang.

Aku berharap, di hari pertama pernikahan kita aku mengetahui bahwa kau bukanlah Liona, jika saja itu terjadi, aku akan memperlakukanmu dengan baik.

Tapi aku tahu, ini sudah terlambat, terima kasih dan maaf untuk satu bulan yang sudah kita lalui." Kata Angkasa sebelum mendaratkan sebuah ciuman tambahan di bibir Leora.

Setelahnya, pria itu menjauhi Leora dan meletakkan cincin pernikahan mereka di atas meja.

"Aku akan segera mengurus perceraian kita." Ucap Angkasa sebelum keluar dari kamar Leora.

Sementara Leora yang masih duduk di atas ranjang hanya memandangi kepergian pria itu.

Setelah Angkasa menutup pintu, Leora mengalihkan pandangannya pada kotak cincin di atas meja.

"Apa maksud kata-katanya? Mengapa aku jadi sedih?" Kata Leora yang tak mengerti dengan perasaannya sendiri.

"Ciuman tadi?" Leora memegangi bibirnya.

...

Malam hari akhirnya datang. Hari itu Leora tidak dikunjungi oleh Gina, jadi ia menyelesaikan makan malamnya sendiri sebelum membungkus tubuhnya dengan selimut.

"Sudah seharian aku berpikir, tapi kenapa aku tidak mendapat jawaban? Apa sebenarnya yang dimaksud Angkasa?" Ucap Leora yang tidak bisa menerjemahkan kata-kata Angkasa.

Barulah ketika pagi hari saat Gina berkunjung ke kamarnya lalu ia memberanikan diri untuk bertanya pada Gina.

"Dok, apa kau punya waktu sebentar?" Ucap Leora yang takut kalau Gina sebenarnya buru-buru.

"Tenang saja, jadwal pemeriksaan pasien masih 3 jam lagi. Aku sengaja datang lebih untuk menemanimu." Jawab Gina.

'Datang lebih awal untuk mengetahui apa yang sudah membuat Angkasa kembali bertingkah.' Gumam Gina dalam hati.

"Benarkah? Kalau begitu, aku ingin bertanya tentang sesuatu yang penting." Ucap Leora segera menghabiskan susunya.

"Pelan-pelan saja, kita punya banyak waktu." Ucap Gina.

"Ahh, sudah habis kok Dok." Kata Leora meletakkan gelas kosongnya.

"Ini,," Gina memberikan sebuah sapu tangan untuk mengelap bibir Leora yang belepotan dengan susu.

"Terima kasih Dok." Ucap Gina mengambil sapu tangan itu dan mengelap bibirnya.

"Jadi apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Gina.

"Sebenarnya ini tentang Angkasa, tapi dokter harus berjanji supaya tidak pernah memberitahu pada Angkasa ataupun pada Anggara. Dokter mau berjanji kan?" Tanya Leora.

"Baiklah, ini adalah rahasia sesama perempuan." Jawab Gina sambil tersenyum.

"Dokter paling pandai!" Seru Leora. "Jadi Dok, kemarin aku membahas tentang perceraianku dengan Angkasa.

Tapi pria itu malah menciumku dan berkata, kalau seandainya dia tahu aku adalah Leora, maka dia akan memperlakukanku dengan baik.

Aku sudah berusaha menebak, tapi aku tidak tahu tebakan mana yang benar." Ucap Leora terlihat malu-malu untuk menceritakannya.

"Katakan saja, aku tidak akan mengatakannya pada dua pria itu, atau pun pada orang lain." Ucap Gina.

"Mmh, jadi,, aku sudah merangkumnya menjadi dua tebakan, yang pertama, Angkasa kemungkinan mengatakannya karena dia tidak mau kalau sampai balas dendamnya salah alamat.

Jadi dia akan memperlakukanku dengan baik di awal pernikahan karena aku adalah kakaknya Liona.

Atau, mungkin,, ehh,, apa menurut Dokter, Angkasa sebenarnya mencintaiku?" Tanya Leora.

"Mmh, biar kupikir dulu." Jawab Gina membuat jantung Leora berdegup kencang.

Interaksi Dengan Pembaca

Terima kasih atas perhatiannya, apa yang kamu katakan berlaku untukmu dan semua pembaca lainnya juga ya....🌻❤️🥰

1
Trisna
hyper+hyper
keras berbagai macam gaya
Trisna
Kasihan mama mu Liora....
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
Trisna
penasaran gimana yah nanti ending keluarga Leora ini
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
Trisna
aku benci Liona dan gue lebih benci lagi ayahnya Si Bambang tua bangke itu
Firgi Septia
leora ini bodoh apa adeknya jahat sama dia belum bertobat dia tetap bantu
Trisna
Astaga Bambang juga pemain wanita.
bagaimana dengan istrinya
venny
🤍
Nitnot
Luar biasa
Anonymous
mulutnya kan gak lumpuh knapa gak bilang
" sarmila"
Luar biasa
" sarmila"
sain yg berbahagia
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
" sarmila"
jrng koment.mungkin bisa d bilng ga juga
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya
linda defianti
Luar biasa
Murniyati
hhhhhh.... asisten kudu ngalahhh
Murniyati
kejang3 dahntu kel Radit hhhh
Murniyati
hhhhhhhh... sukurinn lhoo Radit bangkrut dahh
Murniyati
keren hiks hiks
Murniyati
ikutan marathon hati kiii
Murniyati
seruuuu
Murniyati
hhhhhh duo asisten koplakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!