NovelToon NovelToon
Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Perperangan / Fantasi Timur / Action / Romantis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Michael Nero

Di dunia kultivasi yang kejam bernama Benua Azure Langit, seorang pemuda desa bernama Lin Feng seumur hidup dianggap “sampah” karena dantian rusak yang membuatnya tak mampu menyerap Qi. Diejek, dikhianati, bahkan tunangannya membatalkan perjodohan demi masa depan yang lebih cerah.

Dari seorang anak desa yang terbuang hingga menjadi legenda yang ditakuti sekaligus dikagumi, Lin Feng berjuang membuktikan bahwa bahkan “daun kering” bisa menjadi pedang abadi yang membelah langit. Bersama Su Ling’er, ia menapaki jalan panjang menuju keabadian—jalan yang dipenuhi darah, air mata, tawa, dan cinta abadi yang tak pernah layu seperti bunga sakura es di puncak gunung suci.

Sebuah kisah epik xianxia klasik penuh aksi kultivasi, balas dendam yang memuaskan, romansa manis yang berkembang perlahan, serta perjalanan menjadi tak terkalahkan sambil melindungi orang yang dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Michael Nero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Masa Pemulihan Dan Bayang-Bayang Yang Menguat

Keesokan pagi setelah serangan utama pasukan Sekte Darah Iblis beserta aliansinya, sinar matahari kembali menyapa lembah di bawah Sekte Pedang Langit. Ratusan burung nazar terlihat berputar-putar di langit, tepat di bawah tanah yang menjadi medan pertempuran. Sebagian masih di udara dan sebagian terlihat mengerumuni bangkai-bangkai yang tergeletak di tanah.

Jauh di puncak Sekte Pedang Langit, Lin Feng masih terbaring tak sadarkan diri di pavilium medis. Kini napasnya lebih teratur berkat ramuan sementara Elder Xue, tapi wajahnya tetap pucat dengan urat-urat hitam samar di leher dan bahu — tanda racun Nascent Soul yang belum sepenuhnya netral.

Sempat sekali pemuda itu terbatuk-batuk sampai memuntahkan darah bercampur dengan cairan hitam pekat yang segera menguap ketika melewati mulutnya.

Su Ling’er yang penuh kesabaran duduk di samping tempat tidur, tangannya tetap menggenggam tangan suaminya dengan setia. Matanya merah dan sembab karena kurang tidur serta terlalu sering menangis, tetapi meskipun demikian tekadnya tak goyah.

Sementara di depan pintu paviliun Zhao Yun dan Li Xia bergantian jaga di luar pintu, wajah mereka penuh dengan kekhawatiran tapi juga diliputi oleh harapan setelah menuai kemenangan besar malam tadi.

Elder Xue masuk dengan nampan baru berisi pil detoks tambahan. “Ramuan dari Bunga Kehidupan sudah mulai bekerja. Racunnya mulai mundur secara perlahan, tapi kita masih membutuhkan waktu hingga tiga hari ke depan sampai dia sadar sepenuhnya.”

Su Ling’er mengangguk pelan. “Terima kasih, Elder. Aku akan terus alirkan Qi es untuk membantunya menetralisir racun Nascent Soul.”

Elder Xue menatap gadis itu lama. “Kau juga butuh istirahat. Qi-mu sudah hampir habis karena terus kau alirkan semalaman.”

“Aku tidak akan meninggalkan dia,” jawab Su Ling’er tegas. “Ini tanggung jawabku.”

Di luar kamar, Zhao Yun berbicara dengan Li Xia. “Senior Lin sudah menyelamatkan kita semua dengan tebasan terakhir itu. Kalau dia tidak menebas kepala Xue Mo dari dalam, kita semua sekarang pasti sudah menjadi abu.”

Li Xia mengangguk, matanya berkaca. “Dan Senior Sister Su… dia tak tidur sama sekali. Aku takut karena faktor kelelahan ingatan leluhurnya muncul lagi dan akhirnya mengambil alih kesadarannya.”

Zhao Yun menghela napas. “Kita harus menjaga mereka berdua. Sampai saat Senior Lin nanti bangun, kita juga yang harus melindungi sekte.”

Menjelang matahari terbenam, Sect Master Tian Jian mengadakan pertemuan darurat di aula strategi. Elder Han dan Elder Xue hadir, bersama Zhao Yun dan Li Xia sebagai perwakilan murid muda.

“Xue Wuhen sudah mati,” kata Tian Jian dengan suara penuh harapan. “Ini pukulan besar bagi aliansi kegelapan. Pengintai melaporkan bahwa pasukan mereka mundur ke perbatasan, tapi Ying Wu dan Yin Lao sudah mengumpulkan kekuatan baru.”

Elder Han menambahkan, “Mereka masih membutuhkan waktu untuk memilih seorang pemimpin baru. Jadi, kita memiliki waktu tenang selama seminggu ini.”

Elder Xue angkat bicara. “Lin Feng butuh waktu tiga hari untuk sembuh total. Su Ling’er juga lelah. Kita harus menggunakan waktu ini untuk memperkuat formasi pelindung dan melatih para murid yang lain.”

Zhao Yun memberikan usul, “Aku dan Li Xia bisa melatih tim inti dengan teknik gabungan dasar. Kalau Senior Lin bangun nanti, dia bisa menyempurnakannya teknik ini.”

Li Xia setuju. “Benar. Dan aku dengar dari pengintai — ada kemungkinan mereka akan memakai artefak Cermin Bayangan Darah untuk melancarkan serangan berikutnya.”

Tian Jian kembali mengangguk. “Baik. Elder Han, kau akan memimpin perbaikan formasi. Elder Xue, fokus pada pengobatan Lin Feng. Zhao Yun dan Li Xia, melatih murid. Sementara aku akan mengirim surat ke semua aliansi kita — meminta bantuan dengan segera.”

Pertemuan selesai dengan rencana yang matang. Semua bergerak menuju tugasnya masing-masing— sekte sekarang seperti mesin yang mulai hidup lagi setelah kemenangan.

Di kamar pengobatan, Su Ling’er menjalankan meditasi dual kecil dengan Lin Feng yang masih tidur — Qi esnya terus mengalir pelan untuk membantu menetralkan racun yang kian melemah dari tubuh suaminya.

Tapi ingatan leluhur muncul lagi, lebih lembut kali ini: “Dia lemah sekarang. Ambil warisan itu sebelum terlambat.”

Su Ling’er membuka matanya, napasnya memburu. “Tidak… aku tak akan.”

Ia memeluk tangan Lin Feng lebih erat, seolah takut suara itu mengambil alih dirinya.

Hari kedua pemulihan. Lin Feng mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Saat matanya terbuka, ia melihat wajah Su Ling’er yang terlelap di sampingnya.

“Ling’er…” bisiknya serak.

Bagai disengat lebah Su Ling’er langsung terbangun dan mendekat dengan mata penuh syukur. “Kau sadar suamiku! Jangan banyak bicara dulu, beristirahatlah.”

Lin Feng berusaha tersenyum. “Aku… mimpi... Aku melihat kau sedang menangis.”

Su Ling’er menunduk, air matanya sudah tidak dapat ia bendung lagi hingga meluber ke pipinya. “Itu bukan mimpi. Aku memang menangis, aku takut kehilangan dirimu Feng gege.” ucapnya sambil terisak-isak.

Lin Feng mengelus punggung tangan istrinya lemah. “Aku tak akan pergi kemana-mana. Janji kita… selalu terpatri di hatiku.”

Mendengar kabar dari Su Ling'er bahwa Lin Feng sudah siuman, dengan segera Elder Xue masuk untuk mengecek lagi kondisi Lin Feng. “Racun sudah berhasil dinetralisir sekitar 60%. Ku pastikan besok kau sudah bisa duduk dan berbicara dengan normal.”

Zhao Yun dan Li Xia juga mampir sebentar hendak memberi kabar mengenai latihan yang sedang diajarkan oleh mereka berdua. “Senior Lin, sekte aman sementara. Kami sudah melatih murid seperti yang senior ajarkan kepada kami.”

Lin Feng mengangguk pelan, masih lemas. “Bagus… teruskan. Aku… akan bangun secepatnya.”

Li Xia kembali berbicara, tapi kali ini ditujukan kepada Su Ling'er, “Senior Sister Su, kau juga butuh istirahat. Ijinkan kami berjaga di sini menggantikan Senior Sister Su.”

Su Ling’er menggeleng. “Aku baik-baik saja, kalian jangan cemaskan aku.”

Tapi malam itu, saat Lin Feng kembali beristirahat dan Su Ling'er sedang duduk sendirian, suara leluhur itu muncul kembali, tetapi kini lebih kuat, lebih mendesak. “Segel sudah retak karena racunnya. Ingatannya akan kembali dan kau tak akan bisa melawan takdir yang digariskan dengan darah.”

Su Ling’er menangis diam-diam, sambil menutup telinganya berharap suara itu cepat memudar. Walaupun demikian ia tidak melepaskan tangan Lin Feng walau hanya sesaat.

Pada hari ketiga. Lin Feng sudah bisa duduk walau masih dibantu oleh istrinya Su Ling'er. Racun hampir hilang total dari aliran darahnya dan aura Golden Core-nya mulai stabil lagi.

Su Ling’er dengan penuh perhatian membantu dia meminum ramuan terakhir. “Kau tahu, kau sembuh lebih cepat dari prediksi Elder Xue.”

Lin Feng tersenyum tipis. “Kurasa ini bukan karena pil atau obat herbal yang ku minum, tapi karena dirimu yang selalu ada di sampingku.”

Su Ling'er kembali mengembangkan senyum yang selama tiga hari terakhir lenyap dari dirinya, karena di hadapannya saat ini, dia yang menjadi satu-satunya tambatan hati wanita itu sudah berangsur-angsur pulih.

Mereka duduk bersama di tepi tempat tidur. Lin Feng kembali bertanya, “Apa yang terjadi saat aku pingsan?”

Su Ling’er lalu bercerita tentang ingatan leluhur yang semakin sering ia dengar. “Sungguh aku takut… kalau suatu hari aku tidak mampu mengendalikan diri.”

Lin Feng dengan pelan dan penuh perhatian merangkul istrinya. “Kita usahakan untuk mencari cara melawan itu bersama. Setelah sekte aman, kita lanjutkan dengan meditasi dalam untuk membuka rahasia itu — tapi dengan cara kita.”

Tiba-tiba Sect Master Tian Jian masuk dengan langkah pelannya. “Lin Feng, kau sudah bangun. Syukurlah."

Sect Master itu kemudian berjalan mendekati Lin Feng dan dengan suara rendah ia menyampaikan berita ingin ia sampaikan. "Ada kabar tidak mengenakan yang mesti kau dengar. Aliansi kegelapan akan bergerak lagi — lima hari lagi mereka akan menyerang dengan kekuatan penuh bersama Tiga Nascent Soul.”

Lin Feng bangkit dengan pelan meskipun ia harus memaksakan diri. “Aku siap Sect Master. Besok aku akan berlatih lagi.”

Tian Jian tersenyum. “Tak perlu terburu-buru. Elder Han dan Elder Xue sudah menyiapkan formasi kuno. Zhao Yun dan Li Xia sudah melatih murid dengan baik. Kita masih punya peluang.”

Su Ling’er menggenggam tangan suaminya. “Kita pasti bisa menang.”

Lin Feng kembali bersandar dengan kondisi tubuhnya yang masih lemas. Pemulihan terus berlanjut, tapi bayang-bayang peperangan semakin mendekat — dan rahasia di hati Su Ling’er semakin menguat.

1
Hasan Udin
gak jls alur cerita nya buruk👎👎👎
Nanik S
NEXT 💪💪💪
Nanik S
Harus secepatnya mereka kembali
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Nanik S
NEXT
Nanik S
Serasi dan Kompak
Nanik S
Ngincer warisan... dasar Iblis
Nanik S
Ternyata Zhao Long penghianat sekte
Nanik S
Zhao Long... cemburu ya wkwkwk
Nanik S
Lin Feng jangan terlalu polos apalagi oleh kecantikan
Nanik S
Akhirnya jadi murid inti LinFeng
Nanik S
Lin Feng 💪💪💪
Nanik S
Bagus Lin Feng
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Hadir.... ikut nyimak cerita
Ara putri
semangat nulisnya kak.
jika berkenan mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
no subject: oke kak
total 1 replies
Yasinta Dwi Wahyuni
ceritanya menarik
saya suka...saya suka.../Drool//Drool/
no subject: terimakasih sudah mampir, bab berikutnya akan segera rilis
total 1 replies
no subject
Halo, para pembaca setia 🤍
Terima kasih banyak atas dukungan dan kesetiaan kalian dalam mengikuti novel ini.

Saat ini, novel sedang dalam proses revisi, khususnya pada segi kepenulisan dan ejaan, agar alur cerita menjadi lebih rapi, nyaman dibaca, dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Selain itu, terdapat beberapa adegan yang perlu dipotong, diperbaiki, atau diganti, demi memperkuat cerita serta menjaga konsistensi plot.

Proses ini dilakukan agar pengalaman membaca kalian menjadi jauh lebih baik ke depannya. Mohon pengertiannya apabila ada perubahan pada beberapa bagian cerita.

Sekali lagi, terima kasih atas kesabaran dan dukungan kalian. Semoga versi revisi nanti bisa memberikan kesan yang lebih mendalam dan memuaskan. 🙏✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!