TAMAT
Visual Epis 69
Tania adalah gadis yang lugu dan polos, dia anak yatim piatu yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya akibat kecelakan mobil yang mengharuskan dia tinggal di rumah pamannya.
Tania bertemu dengan bos mafia serigala putih yang bernama Denis yang berhati dingin dan cuek
Setelah pertemuanya dengan Denis hidup Tania dalam semalam berubah total.
Pertemuan Tania dan Denis adalah awal hubungan yang dijalani tanpa cinta. Tanpa Denis sadari dia mulai mempunyai perasaan pada Tania sejak pertama kali bertemu.
Perjalanan hidup Tania yang berat dengan penuh rintangan hidup dimulai dengan perjuangan cinta mereka.
Dengan rahasia besar yang tersimpan antara Denis dan Tania, membuat hubungan mereka semakin sulit untuk bersatu. Dengan rahasia yang terbokar membuat kebencian muncul dalam diri mereka berdua.
Apakah Tania dan Denis bisa hidup bersama sama melewati kehidupan Mafia yang kejam, yang selalu berhadapan dengan kematian !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Fitriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Epis 26 kapal pesiar
Tania yang sedang berdiri di depan kaca, kaget melihat ada seorang pria dibelakangnya, sontak Tania langsung berbalik.
"Siapa kau, apa yang kau lakukan di sini. Ini toilet wanita kau salah masuk." Ucap Tania.
"Gadis manis, ayo ikut om." Ucap pria paru bara itu, sambil tersenyum menarik tangan Tania.
"Aku tidak mau, lepaskan tangan ku." Ucap Tania.
"Kalau begitu kita lakukan disini saja," ucap pria itu, sambil memegang pinggang Tania.
"Kau jangan macam-macam padaku." ucap Tania menendang alat kelamin pria itu menggunakan sepatu haknya.
"Dasar wanita sialan," ucap pria itu sambil memegang alat kelaminya.
Tania langsung berlari keluar, tapi pintu toilet telah dikunci oleh pria itu. Tania berteriak-teriak meminta Tolong, tapi tidak ada yang mendengarnya.
Di sisi lain, di ruang perkumpulan Denis berpikir kenapa gadis itu tidak kembali juga hampir 10 menit dia pergi. Denis yang khawatir langsung memberhentikan oborannya dengan yang lain. Dia langsung bergegas mencari keberadaan Tania.
Di sisi lain pria paru bara itu menarik tangan Tania menjauh dari pintu toilet.
"Percuma kau berteriak, tidak ada satupun yang akan mendengar suaramu." Ucap pria itu sambil memegang dagu Tania.
"Dasar pria brengsek lepaskan tangan kotormu dari wajahku." ucap Tania dengan raut wajah yang marah sambil meludahi wajah pria itu.
"Dasar wanita sialan." Ucap pria itu, menampar wajah Tania.
"Tidak tau malu, harus kau bersyukur karena aku sudah bersikap lembut padamu." Ucap pria itu.
"Dasar pria tidak tau malu. Kau pikir kau siapa!" ucap Tania dengan raut wajah yang marah.
Tania terus memberontak sambil berteriak minta Tolong.
Pria itu mulai melecehkan Tania dengan merobek baju Tania bagian bahunya sambil meraba pahanya, Tania tidak tinggal diam, dia menampar wajah pria itu
"Jangan sentuh aku!" ucap Tania dengan nada suara yang keras.
"Dasar wanita tidak tau malu." Ucap pria itu sambil mendorong Tania ke tembok.
Kepala Tania terbentur keras, sampai kepalanya terluka.
Pria itu menahan tangan Tania di tembok, Tania yang lemas tidak bisa bergerak akibat kepalanya terbentur.
Saat pria itu mulai menjilati leher Tania sambil mengangkat tangan tania ke atas tembok, tiba-tiba pintu toilet terjatuh ke lantai, sontak pria itu kaget melihat Denis yang berada di depan pintu dengan raut wajah yang penuh dengan amarah.
Denis masuk ke dalam toilet menarik pria itu menjauh dari Tania, Tania yang pusing langsung terduduk diam memegang kepalanya.
Denis dengan penuh emosi menghajar pria itu.
"Tuan Denis, kenapa bisa di sini?" ucap pria itu dengan raut wajah ketakutan.
"Berani sekalih kau menyentuhnya." ucap Denis sambil menonjok wajahnya.
Dengan penuh amarah dan emosi Denis menarik baju pria itu, sambil menghantamkan kepalanya ke kaca toilet berulang-ulang kali.
"Maafkan saya Tuan, dia yang mengoda saya." Ucap pria itu dengan kepala yang berlumuran darah.
"Kau masih berani mengelak!" ucap Denis sambil menarik mundur pria itu, lalu Denis mengatam perutnya menggunakan lututnya.
"Tuan maafkan saya." Ucap pria itu sambil memuntahkan darah dari mulutnya.
"Kau berani menyentuh wanitaku!" ucap Denis dengan raut wajah yang marah, Denis menghantamkan kepala pria itu ke tembok. Toilet yang tadinya bersih berubah jadi kotor dengan percikan darah pria itu yang tersebar diseluruh toilet.
"Kau menjilati gadis itu dengan lidah kotormu!" ucap Denis sambil meletakan kepala pria itu di atas wastafel.
"Maafkan saya Tuan, saya tidak tau kalau dia adalah wanitamu." Ucap pria itu mohon ampun.
"Tidak ada kata maaf untuk musuhku," ucap Denis sambil mengeluarkan belatinya pemberian ibunya yang selalu dia bawa dari kantong celananya, dia menarik rambut pria sampai dia mengeluarkan lidannya, Denis langsung memotong lidahnya tanpa ada rasa ragu.
Denis melepaskan pria itu dan bergegas menghampiri Tani yang duduk di lantai dengan mata yang berkunang-kunang.
"Siapa kau?" ucap Tania sambil memegang kepalanya.
Tania mulai hilang kesadarannya, Denis langsung mengendong Tania dengan tangan dan bajunya yang berlumuran darah, keluar dari toilet meninggalkan pria itu di dalam toilet.
Pria itu berteriak kesakitan sambil tergeletak di lantai memengangi lidahnya yang terpotong.
"Seret pria itu lalu buang dia ke laut." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam dengan raut wajah yang dingin kepada ke dua anak buahnya yang berdiri di depan pintu toilet.
Anak buah Denis bergegas masuk ke dalam untuk menyeret pria itu.
Denis berjalan pergi menuju ke ruangan perkumpulan, sambil mengendong Tania dengan tetesan darah dari dahinya, Tania yang mulai kehilangan kesadarannya.
Dari arah belakang anak buahnya mengikuti Denis sambil menyeret pria itu.
Denis yang sampai di depan pintu ruangan perkumpulan langsung menendang pintu itu, hingga rusak, Denis memanggil Arya.
Sontak semua orang kaget melihat Denis datang dengan baju dan tangan berlumuran darah, sambil mengendong Tania.
Alex langsung menghampiri Denis untuk melihat keadaan Tania.
"Gadis ini kenapa?" ucap Alex menghampiri Denis.
"Jangan sentuh dia!" ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam.
"Dia datang bersamaku, aku berhak untuk melihat keadaannya." Ucap Alex.
"Kau tak punya hak untuk melihatnya, setelah dia bersamaku." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam dengan raut wajah yang marah.
"Arya ayo kita pulang!" ucap Denis
"Baik kak," ucap Arya sambil berjalan.
"Tapi Tuan pembicaraan kita belum selesai" ucap salah satu pria yang ada di dalam
"Kalian lanjutkan saja tanpaku." Ucap Denis dengan raut wajah dingin.
"Tapi Tuan kita sedang berada di tengah-tengah laut. Bagaimana Tuan bisa kembali, untuk kembali kita butuh waktu 2 sampai 3 jam." Ucap salah satu pria yang ada di dalam.
"Aku tidak butuh waktu 2 sampai 3 jam untuk sampai ke kota." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam.
Denis dan Arya meninggalkan pertemuan itu, Denis dan Arya berjalan ke depan kapalnya bersama anak buahnya yang menyeret pria itu dengan berlumuran darah.
Pria itu hanya bisa berteriak kesakitan dengan lidahnya yang terpotong, dia tidak bisa bicara dengan jelas.
Denis berjalan melewati orang-orang yang berada di depan kapal, mereka yang melihat Denis lewat langsung membuka jalan, mereka tidak berani bertanya apa yang terjadi, mereka hanya diam dan menyingkir dari hadapannya.
Denis memanggil anak buahnya.
"Seret pria itu ke sini!" ucap Denis
Anak buahnya membawa pria itu di hadapan Denis
"Ini sebagai pelajaran untuk kalian semua yang ada di sini, lihat pria ini mencoba mengusik ketenanganku. Kalian yang melakukan hal yang sama akan bernasib seperti ini." ucap Denis sambil menginjak badan pria itu.
Semua orang yang berada di depan kapal terdiam ketakutan melihat Denis, mereka tau jika ketua serigala putih marah, maka tidak akan ada yang selamat.
Denis menyuruh anak buahnya melempar pria itu ke laut, orang-orang di sana hanya terdiam menyaksikan pria itu di buang ke tengah laut.
Tiba-tiba ada angin kencang yang datang ke arah kapal. Ternyata itu adalah helikopter milik Denis, dengan tangga tali yang menjulur ke bawah.
Denis mengendong Tania di pundaknya sambil menaiki helikopter dengan tangga tali yang menjulur ke bawah, diikuti dengan Arya dibelakangnya.
Alex hanya bisa melihat Tania di bawah pergi dengan Denis.
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar yah biar author semangat up nya 😊
Jangan lupa vote juga yah, 1 poin sangatlah berarti bagi author 🤗
membingungkan.
dah aku manut aja dngan alur ceritamu
bukan Denis ya kak....
patah jadi dua.
Denis, sini tak peluk aja
serasa nyata kita ikut bermain dlm adegan action.
moga anak buah Denis, biar bisa membuka sedikit tabir cerita masa lalu, to jangan back lg lho kak