AKU KEMBALI Jadi ANTAGONIS

[Nona, bagaimana? Putra Mahkota dengan cepat datang setelah aku menyamar menjadi Pelayan, dan membicarakan Selir Xu dan Putrinya itu. Waktu Putra Mahkota pergi, wajahnya sangat tidak baik, dia juga membawa gulungan dari Raja Jing].

"Kau bekerja dengan baik, Tu Tu. Aku akan memberikanmu beberapa wortel segar dan besar,"

[Kau memang yang terbaik, Nona].

An Yi yang sejak tadi berdiri dari kejauhan, melihat Putra Mahkota yang baru saja tiba langsung menatap orang yang berdiri di belakangnya dan memberikan gulungan di tangannya.

Setelah menerima gulungan itu, dia mengangguk, lalu mengangkat gulungan itu ke atas.

"Tuan Xia dan Selir, terima titah dari Yang Mulia Raja!" ucap orang itu.

Tuan Xia dan selir Xu, juga Xia Lu Mei bersujud di depan orang yang membawa gulungan.

"Titah Yang Mulia. Aku telah mendengar berita mengenai kejadian di kediaman Menteri Xia. Selir Xu dan Nona Xia Lu Mei telah mencoba mempermalukan anggota kerajaan di depan umum. Namun dengan mempertimbangkan bagaimana Menteri Xia bekerja selama ini, maka Aku hanya akan memberikan hukuman pada Selir Xu dan Putrinya. Mereka akan dikirim ke kuil Chang Yan, untuk menulis dan membaca kitab suci, mempelajari etika yang baik dari para Bhikuni. Selir Xu dan Nona Xia Lu Mei akan tetap berada di kuil selama dua tahun, atau hingga mereka benar-benar mempelajari etika dengan baik!"

Kedua mata selir Xu dan Lu Mei membulat, mendengar titah yang akan menjadikan mereka berdua sebagai Bhikuni selama dua tahun, di kuil Chang Yan.

"Kami menerima titah Yang Mulia, terima kasih atas kebaikan Yang Mulia pada keluarga kami. Kami akan melakukan titah ini dengan baik," ucap Tuan Xia.

"Te....Terima kasih atas kebaikan Yang Mulia," ucap selir Xu dan Lu Mei.

An Yi yang mendengar hal itu dari jauh, merasa sangat puas. Dengan tidak adanya kedua wanita itu di kediaman selama dua tahun, itu membuatnya tenang selama di perbatasan utara nanti.

[Nona, lihatlah bagaimana wajah selir Xu dan Putrinya. Mereka berdua akan menjadi Bhikhuni].

"Mereka layak mendapatkan itu!"

[Tapi, jika mereka di kuil, bukankah kau tidak bisa membalas dendam?]

"Sepertinya kau tidak membaca tentang kuil Chang Yan itu,"

[Bukankah itu sama seperti kuil-kuil yang lainnya?]

"Tidak, kuil Chang Yan adalah kuil terbesar yang dibangun oleh Raja terdahulu. Kuil itu mungkin tampak seperti kuil biasa dari luar, namun di balik bukit yang ada di belakang kuil, terdapat sebuah tempat di mana para wanita dari keluarga besar, atau keluarga para pejabat istana, yang mengusik anggota kerajaan dihukum berada,"

[Ja....Jadi, kuil itu merupakan tempat hukuman tersembunyi?]

"Bisa dikatakan seperti itu. Selir Xu dan Xia Lu Mei sudah berani mengatakan perihal pernikahan yang membawa nama Putra Mahkota di depan umum dengan arogan. Hal itu tentu saja membuat sang penguasa kerajaan Jing ini marah. Hanya melemparkan mereka ke kuil Chang Yan, dapat membuat mereka mengerti bagaimana rasanya mendapatkan hukuman dari hasil mengusik anggota keluarga kerajaan,"

[Tetapi bukankah Putra Mahkota menyukai Xia Lu Mei?Jangan-jangan dia sudah kembali menyukai pemeran utama kita?]

"Bingo! Kau benar Tu Tu. Melihat bagaimana selama satu minggu ini dia terus menempel padaku, ditambah berita yang tersebar oleh orang-orang suruhannya, itu sudah meyakinkan kita, jika dia sudah sangat menyukai Xia An Yi lagi,"

[Itu, artinya dua tugas telah selesai?]

"Apa kau tidak memeriksanya pada sistemmu?"

Tu Tu terkejut melihat tatapan tajam An Yi, yang seperti ingin menelannya hidup-hidup.

Dengan cepat Tu Tu membuka layar birunya, dan terdapat dua ceklis pada dua tugas yang diberikan pada An Yi.

[Berhasil! Tetapi rasa suka Putra Mahkota belum sampai dia benar-benar ingin menikahimu].

"Jangan buru-buru Tu Tu, tidak lama lagi dia pasti akan memenuhinya,"

[Tetapi, Nona. Kenapa sikap Putra Mahkota begitu tenang, kemarin kau telah berkata jika kau akan pergi ke perbatasan saat meminta kunci gudang penyimpanan pada Tuan Xia, padahal nilai sukanya sudah lebih dari 80%?]

"Dia hanya berpura-pura tenang, bagaimanapun dia adalah seorang Putra Mahkota. Dia tidak akan menunjukkan sikap menentangnya di depan banyak orang,"

An Yi menatap Tu Tu, "Dia adalah orang yang egois, dan mementingkan diri sendiri. Sebesar apa rasa sukanya pada seseorang, dia akan tetap bersikap dingin, karena dia memberikan batasan yang besar pada dirinya. Hanya saja, aku telah menipiskan batasan itu. Dan mungkin dia akan datang padaku, sebelum aku kita pergi ke perbatasan nanti,"

[Hika begitu kau akan membuatnya patah hati, Nona].

"Bukankah itu yang harus dilakukan? Menghukum laki-laki yang hanya memikirkan dirinya sendiri,"

Tu Tu hanya diam, bagaimanapun yang dikatakan oleh An Yi benar. Semuanya dilakukan karena tugas dari sistem di dunia misi itu.

Setelah puas melihat pertunjukkan, An Yi pergi ke kamar Nyonya Xia untuk memberitahukan berita bahagia itu.

Sementara itu Putra Mahkota dan beberapa orang pergi dari kediaman Xia, meninggalkan ketiga orang itu.

"Tu.... Tuan, apakah kau benar-benar akan membiarkan kami ke kuil Chang Yan?" ucap selir Xu dengan takut.

"Yang Mulia telah memberikan titah. Jika aku tidak melakukannya, aku takut semua keluarga Xia akan menerima hukuman yang berat,"

"Tidak Ayah, aku mohon jangan kirim aku ke kuil itu! Aku..."

Plak!

"Jika bukan karena ulah kalian yang begitu tidak tahu malu di luar, Yang Mulia tidak akan memperlakukan keluarga Xia seperti ini, dan orang-orang juga tidak akan menghina keluarga ini!"

Lu Mei hanya bisa menangis sambil memegangi pipinya, sementara selir Xu memeluk Lu Mei dengan tubuh gemetar.

Tuan Xia menatap kedua wanita itu dengan kesal, "Kuil Chang Yan, sepertinya setelah mereka pergi dari kediaman ini, aku harus mengurus pemutusan hubungan keluarga Xia ini dengan mereka. Agar kelak, Yang Mulia tidak menargetkan keluarga ini lagi,"

Dapat dikatakan selir Xu dan Lu Mei telah berhasil membuat keluarga Xia malu, terlebih sebelumnya Lu Mei terkenal dengan etika yang sangat baik.

Nama baik yang selalu dijaga oleh Tuan Xia dengan pekerjaannya yang baik, telah hancur begitu saja oleh sepasang ibu dan anak itu.

"Lebih baik kalian berkemas, besok pengawal istana akan datang untuk membawa kalian ke kuil Chang Yan!" ucap Tuan Xia sebelum dia pergi meninggalkan selir Xu dan Lu Mei.

Selir Xu dan Lu Mei hanya bisa menerima semuanya dengan terpaksa, karena jika mereka kabur pasti akan membuat mereka lebih kesulitan lagi. Sebab selir Xu sendiri hanya memiliki satu keluarga, dan itu berada di kota Xiang, satu kota sebelum perbatasan timur.

"Tenanglah, setelah kita keluar dari kuil Chang Yan, kita akan baik-baik membalas semua ini pada anak tidak berguna itu!" ucap selir Xu.

"Iya, Ibu. Aku pasti akan membalas semua yang dia lakukan pada kita. Aku akan membalas ratusan kali lipat,"

Selir Xu mencoba menenangkan dirinya dan Lu Mei, tetapi dia sendiri tidak tahu. Apakah dia dan Lu Mei dapat kembali dengan keadaan baik-baik saja atau tidak