NovelToon NovelToon
Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Status: tamat
Genre:Romantis / Zombie / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Tamat
Popularitas:74.1k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

"Meski kau adalah satu-satunya lelaki di dunia ini, aku tetap tidak akan mau denganmu!" Britney menolak tegas cowok yang menyatakan cinta padanya.

Tapi bagaimana kalau di hari Britney mengatakan itu, terjadi invasi virus zombie? Seketika satu per satu manusia berubah menjadi zombie. Keadaan Zayden High School jadi kacau balau. Pertumpahan darah terjadi dimana-mana.

Untungnya Britney mampu bertahan hidup dengan bersembunyi. Setelah keadaan aman, dia mulai mencari teman. Dari semua orang, satu-satunya orang yang berhasil ditemukan Britney hanyalah Clay. Lelaki yang sudah dirinya tolak cintanya.

Bagaimana perjalanan survival Britney dan Clay di hari kiamat? Apakah ada orang lain yang masih hidup selain mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter ²⁶ - ring

Clay berdiri pelan. “Tidak,” jawabnya serius. “Kau terlihat… luar biasa.”

Britney menunduk sedikit, senyum muncul di bibirnya. “Kau tahu, aku dulu sering membayangkan bakal pakai gaun kayak gini buat acara besar. Tapi sekarang…” Ia menatap sekeliling ruangan yang porak-poranda. “Mungkin cuma ada kita berdua.”

Clay mendekat. “Mungkin itu sudah cukup.”

Ia berbalik, mencari sesuatu di rak. Tak lama kemudian ia menemukan setelan jas hitam di gantungan, agak berdebu tapi masih bagus. Dengan sedikit usaha, ia memakainya di balik sekat kecil, lalu keluar.

Britney terkikik melihatnya. “Wah, ternyata kau cocok juga pakai jas. Aku kira kau cuma cocok pakai jaket kulit dan celana penuh darah zombie.”

Clay mengangkat dagu dengan gaya percaya diri. “Ya, aku pria serba guna.”

Britney menatapnya penuh canda, tapi dalam matanya ada sesuatu yang lembut, sesuatu yang hangat dan menenangkan di tengah semua dingin dunia. Mereka berdiri saling berhadapan di tengah toko pengantin, dikelilingi manekin berdebu, cahaya matahari senja, dan keheningan yang terasa sakral.

Clay tiba-tiba berlutut di depan Britney.

Britney membelalak. “Clay… apa yang—”

Clay mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan sesuatu yang melingkar di jari, sebuah cincin kecil dari potongan karet gelang hitam.

“Aku tahu ini bukan emas, bukan perak, bukan apa pun yang mewah,” katanya dengan suara pelan tapi mantap. “Tapi aku nggak mau menunggu dunia jadi normal lagi buat bilang ini.”

Britney menatapnya dengan mata yang mulai berair.

“Britney,” lanjut Clay, “aku mungkin nggak bisa janji bakal bikin hidupmu indah. Aku cuma bisa janji… aku akan bikin hidupmu tetap ada.”

Hening sejenak.

Britney menutup mulutnya, lalu tertawa di antara air matanya. “Kau tahu, ini lamaran paling aneh sepanjang sejarah.”

“Ya,” jawab Clay sambil tersenyum lemah. “Tapi juga yang paling jujur.”

Britney menunduk, lalu mengulurkan tangannya. “Pasangkan.”

Clay berdiri perlahan, memasangkan cincin karet itu di jari manis Britney. Ia menggenggam tangannya erat. “Suatu hari nanti,” katanya lembut, “kalau kita nemu toko berlian yang masih utuh, aku janji akan ganti ini dengan cincin sungguhan.”

Britney menatapnya lama, air mata bening mengalir di pipinya. “Jangan ganti. Ini… sudah cukup.”

Clay tersenyum, lalu menyentuh pipinya. “Kau yakin?”

Britney mengangguk. “Ya. Karena bukan cincinnya yang penting, tapi siapa yang pasang.”

Mereka saling menatap dalam diam. Cahaya senja menyorot lewat jendela pecah, menyinari keduanya dalam warna emas yang lembut. Tanpa aba-aba, Clay menarik Britney ke dalam pelukannya, dan mereka berciuman. Ciuman yang lambat, dalam, dan penuh janji.

...***...

Hari-hari berikutnya, hubungan mereka semakin dalam, bukan hanya karena saling ketergantungan, tapi karena benar-benar saling memahami. Clay yang biasanya kaku, kini mulai sering tersenyum; sementara Britney, yang dulu terbiasa bersembunyi di balik sarkasme, kini berani menunjukkan kelembutan yang dulu disimpannya rapat-rapat.

Mereka tak selalu bermesraan. Kadang hanya duduk berdampingan di depan api unggun kecil, saling diam tapi nyaman. Kadang Clay memainkan gitar rusak yang mereka temukan di rumah kosong, sementara Britney menyanyi pelan, suaranya pecah tapi hangat.

Namun di waktu lain, ketika malam datang terlalu sunyi dan dingin menusuk, keduanya saling mencari, saling menghangatkan, dengan ciuman yang panjang dan napas yang bergetar. Mereka tak peduli di mana, di kursi belakang truk, di atas tumpukan bantal bekas di rumah kosong, atau di bawah langit berbintang di atap bangunan tua. Dunia boleh hancur, tapi cinta yang tumbuh di antara reruntuhan itu menjadi satu-satunya hal yang membuat mereka merasa hidup.

Setelah setiap momen seperti itu, Clay sering menatap langit, memikirkan masa depan yang entah ada atau tidak. Sementara Britney akan tertawa kecil, berbaring di sisinya, berkata, “Kalau dunia benar-benar berakhir, aku nggak menyesal.”

Dan Clay akan menjawab, “Aku juga tidak.”

Suatu sore, mereka berhenti di jalan raya yang sepi. Dari jauh, tampak papan petunjuk bertuliskan “Kawasan Perbukitan Utara - 15 km”. Clay turun dari truk dan melihat pemandangan yang hijau di kejauhan, sesuatu yang sudah jarang mereka lihat.

“Tempat itu kelihatan bagus,” katanya. “Mungkin aman juga.”

Britney keluar dan berdiri di sampingnya, angin meniup rambutnya. “Kau pikir kita bisa hidup lama di sana?”

“Kita bisa coba,” jawab Clay pelan. “Bikin tempat tinggal kecil. Bertani. Atau sekadar menunggu dunia berubah.”

Britney memandangnya lama, lalu tersenyum hangat. “Kau sadar nggak, Clay? Kau baru saja terdengar seperti suami yang merencanakan masa depan.”

Clay menoleh dengan tatapan menggoda. “Kalau begitu, kau istrinya?”

Britney pura-pura berpikir, lalu menjawab, “Hmm... tergantung seberapa besar trukmu.”

Clay tertawa keras, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama. Suara tawanya menggema di udara terbuka, seperti pengingat bahwa di tengah kehancuran, mereka masih punya alasan untuk tertawa.

Britney ikut tertawa, lalu menepuk dadanya pelan. “Kau lucu juga, ternyata.”

“Lucu, tampan, dan tangguh,” balas Clay. “Paket lengkap.”

Britney memutar bola mata, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan. Ia mendekat, menatap Clay dalam-dalam. “Kau tahu, kadang aku lupa dunia ini sudah berakhir ketika aku bersamamu.”

Clay menatap balik, lalu berkata lembut, “Mungkin dunia belum berakhir untuk kita, Brit. Mungkin ini... justru awal yang baru.”

1
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
alhamdulillah terimakasih Thor, aq selalu menunggu karya karya terbarunya.
semoga ada seoasen ke 2 nya 🥳
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
alhamdulillah joy selamat
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎❤ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
I know how hard you worked for this. ..Good luck in every step you take.

🎉🥰💖🤩🎊
Rommy Wasini Khumaidi
trimakasih karyamu yang luar biasa ini
Tiara Bella
akhirnya the end jg....bahagia semua ya....
Kurnia Untari
Setiap chapter selalu deg2an.. Keren kak Desau, serasa nonton 'The Walking Dead'.. Semangat kakak👍👍
Tiara Bella
udh degdegan secara orok digigit zombie....tp jd ketahuan ya Joy pnya imun ky Britney...
ɳιɱαʂ ɾαƙα_ƙσʂσɳɠ ƚιɠα
bagus, recommended
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎❤ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
OMG...😰😱
Apa yg akan terjadi dengan Joy, mungkinkah berubah jadi zombie...🤔
Akan tetapi seharusnya Joy juga kebal seperti Britney.
Tiara Bella
ada² aja sh ya....mana si Joy lg yg digigit zombie....
Tiara Bella
Alhamdulillah akhirnya mateo udh siuman ya ..
Rommy Wasini Khumaidi
akhirnya ada orang baik disekeliling mereka
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎❤ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Akhirnya sedikit demi sedikit nambah teman lagi, lama² jadi komunitas...😊
Tiara Bella
mudah² ayah nya sembuh jd manusia lg ya
Rommy Wasini Khumaidi
huh selalu begini,kalau mbaca cerita ada zombie mesti nahan nafas.dan begitu selesai mbaca kaya rasa capek
Tiara Bella
akhirnya....tp kynya blm bener² aman
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎❤ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Rumah yg baru kau temukan menurutku kalau untuk Huntara (Hunian sementara) sudah bisa dibilang layak dan aman apalagi ada bonus fasilitas ternak...🤣
Rommy Wasini Khumaidi
mungkin masih ada penghuninya,nenek² atau kakek² gitu😁
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
Thor please buat mereka semua menemukan rumah yg adem ya🙏🤭
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
Thor aq ikutan dingin, krn aq g bisa dingin soalnya 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!