Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Dirumah sakit _____ Keyvan sudah berada diruangan Kesha Ia sedang memeluk adiknya dengan erat yang terus mengigau.

"Jangan menyentuhku! Pergi kau! Aku jijik denganmu!" pekik Kesha sambil menangis namun matanya terpejam.

"Stt... Kau aman bersamaku Princess." ucap Keyvan yang hendak ikut menangis juga.

Bugh... Bugh... Bugh... Kesha memukul dada Keyvan dengan tangan lemahnya karena ia mengira itu Ammar.

"Princess buka matamu sayang, ini aku" kata Keyvan sambil mengusap kepala Kesha.

Kesha pun membuka matanya Kesha menangis kembali sambil memeluk Keyvan. "Dia tidak kemari kan? dia tidak akan memaksaku kan?" tanya Kesha dengan ketakutan.

"Tidak ada, dia tidak akan kemari sudah jangan ingat-ingat dia lagi ya, sekarang kamu aman bersamaku dan Daddy"

Kesha pun mengangguk sambil mengeratkan pelukannya.

"Apa yang telah dilakukan oleh bajingan itu sampai adikku ketakutan seperti ini" batin Keyvan dengan begitu emosi.

Tidak lama kemudian _____ Aisha, Kenzie dan Raka pun sampai di ruangan Kesha. Aisha memeluk Kesha dan menciumi seluruh wajahnya.

"Mana yang sakit sayang?" tanya Aisha.

Kesha hanya menggelengkan kepalanya saja. Lalu Aisha melihat pipi Kesha sedikit memerah. "Apa Ammar memukulmu?"

Kesha pun mengangguk. Lalu memeluk Aisha. "Kenapa tidak bilang dari awal sayang kalau Ammar bukan suami yang baik"

"Aku tidak mau merepotkan Daddy dan Mamu, aku pikir aku bisa menyelesaikan ini semua tapi nyatanya apa? Aku tidak bisa. benar kata mereka aku anak manja dan cengeng" ucap Kesha sambil menangis.

Kenzie dan Keyvan hanya saling memandang. "Dad aku ingin bicara" ucap Keyvan. Lalu Kenzie dan Keyvan pun menjauh dari Kesha.

"Kata Dokter Psikis Princess sedang tidak baik-baik saja, Princess mengalamai trauma dan daya tahan tubuhnya menurun, karena banyak pikiran dan makan yang tidak teratur dan...?"

"Dan apa?" tanya Kenzie.

"Kemungkinan Princess mengalami kekerasan seksual, dia seperti ketakutan dan meracau 'jangan menyentuhku' ini hal yang serius Dad" ungkap Keyvan.

Kenzie terdiam atas apa yang di katakan Keyvan dengan kondisi Kesha. Kenzie tidak bicara apa pun ia pun terduduk di kursi dengan mata yang memerah.

"Putri yang aku besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang kini jiwa dan raganya dibantai habis-habisan, aku kira putriku bahagia dengan pernikahannya tapi nyatanya tidak, berarti selama enam bulan ini dia menderita? Padahal sebelum kejadian ini sudah terlihat jelas dari wajahnya yang sedih namun aku dan istriku malah mengira hamil" batin Kenzie dengan begitu emosi.

"Apa mau di bawa kejalur hukum Dad? atas kasus ini, atau mau jalur Mandiri?" tanya Raka.

"No hukum! tentu saja aku akan membalasnya dengan berkali-kali lipat tanpa membuatnya mati, tugasmu hanya menghilangkan semua bukti saja agar tidak ada orang yang mencarinya" kata Kenzie.

"When Daddy? aku sudah tidak sabar untuk mengeksekusinya" sambung Keyvan.

"Tidak secepat itu, aku akan melakukan hal yang sama untuk menghancurkan mentalnya, lihat saja aku akan membuatnya hidup namun tersiksa bukan dengan siksa'an tapi dengan ratapan, dia akan memohon untuk kematiannya sendiri atau menjadi gila, biarkan dulu dia dan jalangnya kasih waktu kita fokus ke Princess dulu" kata Kenzie.

Raka dan Keyvan pun saling mengangguk. Kedua kakak lelaki Kesha pun tampak sendu, terlihat jelas dari wajahnya yang merasakan rasa kecewa dan emosi yang amat dalam, karena menurutnya Ammar sudah sangat keterlaluan menyiksa batin dan raganya Kesha. Bahkan kematiannya saja tidak cukup untuk menebus itu semua.

***

Sementara Arxel lagi mengemas barangnya untuk pergi ke Indonesia. "Tuan muda mau kemana?" tanya Nicholas.

"Aku mau menemui sahabatku, perasaanku tidak enak, aku akan ke Indonesia. lebih baik kau pulang saja bersama Daddy" kata Arxel lalu melenggang pergi.

"Ck.. lebih baik aku sama tuan Axel saja bisa gila mendadak aku kalau sama Tuan muda, tindakannya suka mendadak dan tidak mudah di pahami" gumam Nicholas lalu ia pun bersiap untuk pergi menuju Singapore.

***

Didalam Pesawat Arxel sedang membuka ponselnya ia melihat photo-photonya bersama Kesha. "Kamu tahu akhir-akhir ini aku selalu mimpi buruk tentangmu aku tidak fokus dan tidak tenang dalam bekerja, aku ingin menemuimu dan memastikanmu baik-baik saja, persetan semuanya walau pun kamu sudah menikah aku hanya ingin melihatmu saja." gumam Arxel dengan mata berkaca-kaca.

Beberapa jam kemudian. ______ Arxel sudah berada dibandara Ia sudah mendapatkan alamat rumah Kesha yang baru. Ia pun langsung menuju rumah Ammar dan Kesha.

"Ck.. sudah sore, ganggu tidak ya." gumam Arxel lalu memencet bell. Namun tidak ada yang membuka kan pintunya.

"Seperti tidak ada orang, semua lampunya pun mati," gumam Arxel lalu menelpon Kesha namun nomornya tidak aktif.

"Aku akan ke Mansionnya" gumam Arxel lalu pergi kembali untuk menuju Mansion Kenzie.

Tidak lama kemudian ______ Arxel pun sampai Ia melihat Reyvan yang hendak menaiki motor scoopynya sambil menenteng paperbag.

"Rey..." pekik Arxel.

"Arxel?" gumam Reyvan.

"Aku ingin ketemu Princess apa dia ada?"

"Kak Eca...?"

"Kenapa dengan Eca?" Panik Arxel.

"Entah aku bingung ceritanya lebih baik ikut aku saja, kalau ingin tahu" kata Reyvan.

Arxel pun mengangguk dan hendak naik mobilnya. "Arxel sini naik motor saja" ucap Reyvan.

"What... aku naik motor kecil ini?" tanya Arxel dengan heran.

"Sudah naik mau ikut gak?" kesal Reyvan sambil menjalankan mesin motornya.

Tanpa bicara lagi Arxel pun duduk di jok belakang motor Reyvan.

"Ya tuhan, apa yang ada dipikiran anak ini, dia tinggi tapi motornya seperti motor mainan" batin Arxel dengan heran.

Reyvan pun menjalankan motornya untuk menuju rumah sakit. "Rey kenapa sih tidak beli motor seperti abang-abangmu saja"

"Gak mau, akau suka motor ini, motor ini sudah menemaniku selama empat tahun dan aku sayang sekali sama motor ini, hanya saja suka mogok gara-gara tercebur ke kali" jawab Reyvan.

"Tapi ini pendek Rey, ya tuhan... Apa mau aku belikan saja yang bagus?"

"No! terima kasih, aku juga bisa kalau mau beli, tapi sayang dengan scoopyku ini nanti tidak terpakai" balas Reyvan sambil melajukan motornya.

"Terserah kamu." ucap Arxel. Tiba-tiba ada polisi yang memberhentikannya.

"Yah kita bakal ditilang, mana kamu tidak pakai helm lagi" kata Reyvan.

"What... Kita di tilang?" seru Arxel.

"Hei kamu tunjukan surat-suratmu!" kata Polisi.

"Sebentar pak" ucap Reyvan.

"Kenapa kamu tidak pakai helm? Dan ini kenapa belum bayar pajak?" kata Polisi sambil melihat surat-surat motor Reyvan.

"Astaga... ma'af aku lupa pak aku ingetnya bulan depan. Hehee... Jangan ditilang ya pak, ini aku kasih buat beli rokok, aku buru-buru pak" ucap Reyvan sambil memberikan uang sogokan kepada polisi itu.

Arxel pun tercengang atas apa yang ia lihat dan saksikan karena menurutnya Reyvan sangatlah konyol.

"Kamu mau menyuapku? tidak bisa! aku akan menilangmu" ucap polisi itu sambil menulis surat tilangnya.

Reyvan hanya menghela napasnya dengan kasar karena ia seringkali terkena tilang.

"Ini surat tilangnya dan anda tidak boleh ikut dengannya karena tidak pakai helm." ucap polisi tersebut.

"Anjiir... ribet sekali polisi buncit ini" gumam Reyvan.

"Sudah kau jalan duluan Rey, aku jalan kaki saja, itukan rumah sakitnya?" tanya Arxel.

"Iya, ya sudah ya itung jalan-jalan, aku duluan ya bay..." ucap Reyvan lalu melesat pergi. Arxel pun berjalan kaki untuk menuju rumah sakit.

"Apa yang terjadi? dan kenapa dengan Princess sampai berada dirumah sakit? Apa kecelakaan atau apa? sungguh aku takut sekali." gumam Arxel lalu ia pun berlari.

Reyvan sudah sampai di rumah sakit ia melihat Kesha dan orang tuanya sedang duduk di taman. Kesha duduk dengan tatapannya yang kosong.

"Dad, Aku sama Abang Raka pulang dulu ya, nanti kemari lagi" kata Keyvan.

"Pergilah kasian istrimu sedang menunggumu biarkan Eca bersama Daddy" balas Kenzie.

"Abang Raka, aku minta tolong tadi aku kena tilang dijalan ini suratnya, untungan motornya tidak ditahan please ya Abang tolong urus." kata Reyvan sambil cengengesan.

"Ck apa lagi si Rey, motormu telat bayar pajak lagi?" tanya Raka.

"Iya aku lupa"

Semuanya hanya menggelengkan kepalanya saja. "Lain kali ganti saja sama sepeda! motor tuamu itu selalu menyusahkanku" ucap Raka sambil memakan coklat barnya.

"jangan! itu motor kenangan sampai aku nikah juga gak bakal aku buang. Sudah Mamu, Daddy ini aku bawa makanan dari mbak Ijah. Daddy dan Mamu makan dulu ya."

"Makanlah Dad, Mamu, aku tidak apa-apa, aku juga ingin sendiri." sambung Kesha.

"Ya sudah, Mamu dan Daddy makan di sana ya, Key, Raka mau makan tidak?" tanya Aisha.

"Tidak Mamu kami ingin pulang" balas Keyvan lalu Ia pun pergi bersama Raka.

Aisha dan Kenzie pun makan ditempat duduk paling pojok. Sementara Kesha duduk sendiri sambil melihat kearah jalan raya.

Kesha melihat seorang lelaki sedang berjalan dengan memakai hoodie. Kesha pun mengerutkan kedua alisnya, karena orang itu adalah orang yang ia rindukan selama berbulan-bulan.

Arxel mematung yang melihat Kesha sedang duduk dengan tubuhnya sedikit kurus dan wajahnya yang sedikit pucat. Mata Arxel pun berkaca-kaca yang melihat Kesha tengah menatapnya.

Arxel pun menghampiri Kesha. Kesha pun bangun dan memeluknya. Kesha menangis sejadi-jadinya sambil memukul dada bidang Arxel.

"Kau jahat, kau kemana saja hah, sampai kau tidak datang ke pestaku, aku menunggumu sampai malam, aku menelponmu, aku mengirim pesan kepadamu tapi tidak ada jawaban hiks... hiks... Aku membencimu" ucap Kesha sambil menangis dipelukan Arxel.

Arxel mendekapnya sambil mencium puncak kepala Kesha. "Sorry, aku tidak mau mengganggu kebahagiaanmu" gumam Arxel.

Kesha menangis sangat pilu dipelukan Arxel seolah-olah ia sedang meluapkan dan mengadu atas apa yang menimpa dirinya.

Kenzie, Aisha dan Reyvan hanya saling memandang atas apa yang mereka lihat dari kejauhan namum terlihat jelas.

"Nah itu baru pasangan serasi, coba kak Eca milihnya Arxel pasti bahagia, tapi sayang kalau mereka jadian Arxel dapat janda dong" celetuk Reyvan.

"Diam gak! Nanti Mamu kasih sambal mulutmu itu" kesal Aisha.

"Hehe kan fakta Mamu"

"Stop Reyvan, ini bukan lelucon kalau kamu bukan putraku sudah aku lempar kejalan raya!" sambung Kenzie.

"Sorry Dad, kadang-kadang mulutku ini suka bablas, ketularan abang Raka, kalau mau nyalahin jangan aku, salahin saja abang Raka ya Dad dia biang keroknya" kata Reyvan yang menumbalkan Raka.