Zakia Amrita. gadis cantik berusia 18 tahun, terpaksa harus menikah dengan anak pemilik pesantren Kais Al-mahri. karena perjodohan oleh orang tua Kais. sendiri, karena Pernikahan yang tidak di dasari Cinta itu, harus membuat Zakia menelan pahitnya pernikahan, saat suaminya Kais ternyata juga tidak memilik cinta untuk nya.
Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berlangsung lama, setelah Zakia tahu di hati suami nya, Kais memiliki wanita lain?
yuk baca Sampai Happy Ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Jebakan Ayunda.
Hinga sampai Adzan isa berkumandang Gus Kais juga tidak kunjung kembali, membuat Umi, Abah dan juga Zakia nampak panik.
.
.
Sementara itu sejak sore hati Gus Kais seperti di terpa badai besar, bagimana tida. Ia kaget tiba-tiba saja Status Aplikasi ijo nya mengungah Video Saat dirinya naik kuda bersama Zakia. Gus Kais sudah menduga ini semua perbuatan Uminya namun ia tidak bisa menyangkal jika ditegur yang ada tambah rued dan Uminya pasti malah marah padanya.
Di saat yang bersamaan Ayunda juga datang menyusulnya ke Yogyakarta, apa tidak tambah membuatnya kalang kabut.
Maka dari itu, sejak makan bakso tadi sore Ayunda melabraknya lewat pesan, Berkali-kali menelfon juga Gus Kais abaikan, Alhasil Ayunda nekad menyusulnya.
Sekarang tampak surup Ayunda datang meminta Gus Kais menemuinya di sebuah Caffe tempatnya tidak begitu jauh dari Hotel tempat penginapan yang ia sewa malam ini.
"Lama banget sih." Gerutu Ayunda, duduknya sampai tidak tenang karena lama menunggu Gus Kais.
Tidak berselang lama yang di tunggu datang, Gus Kais berjalan kearah Ayunda sembari tergesa-gesa. ia panik dan juga tentu saja takut jika tiba-tiba saja Ayunda membuat kekacauan.
"Kamu ngapain sih datang kesini?" Nada Bicara Gus Kais seketika berubah menjadi ketus, entah mengapa ia nampak risih dengan kehadiran Ayunda secara mendadak.
"Kamu kenapa sih sayang kenapa jadi menghindar gini?" Ayunda mengeser duduknya ia mengelus pipi Gus Kais.
Gus Kais langsung menepis tangan Ayunda, karena dia merasa risih di tambah di sekeliling mereka ada beberapa orang.
"Harusnya aku yang marah Kai, kenapa sekarang malah kamu yang marah?" Ayunda menatap Gus Kais dalam, ia berusaha menurunkan nada bicaranya agar rencana liciknya bisa berjalan dengan lancar
"Yak kamu kan tahu aku lagi sama Abah dan Umi, kenapa sekarang kamu malah nyusul yang ada mereka tahu hubungan kita ini Yun!"
Ayunda menarik nafas dalam, ia menyodorkan segelas Kopi hitam kesukaan Gus Kais. "Minum dulu ini yang tenang jangan marah-marah, aku aja yang kamu bohongi ngak marah toh." Ayunda tersenyum puas. dalam hatinya bersorak riang saat Gus Kais mau mengecap kopi yang ada di hadapannya.
Seusai mengecap Kopi yang di suguhkan Ayunda. Gus Kais kembali bertanya. "Jadi kedatangan kamu kesini mau apa?" kini Gus Kais nampak lebih tenang, ia bisa bicara dengan suara yang normal.
"Yah-aku kangen, kamu kesini sama Zakia juga kan istri kamu, jadi malam nanti kamu tidurnya sama aku yah! jangan sama Zakia." Ayunda tersenyum picik, saat melihat pandangan mata Gus Kais mulai kabur, karena ia sengaja menaruh sesuatu agar Gus Kais melantur dan halusinasi, bahkan Ayunda sengaja menjebak Gus Kais agar malam ini ia bisa membawa Gus Kais tidur satu kasur, resikonya memang berat tapi skenarionya sudah Ayunda susun matang-matang
"Dengan cara ini kan aku gampang minta pertanggung jawaban!" Ayunda terseyum puas, ia terkesiap menuntun Gus Kais, hendak membawanya ke kamar Hotel yang sudah ia sewa.
Namun siapa sangka, baru saja keluar Caffe Ayunda kepergok oleh Umi, Abah dan juga Zakia, karena mereka yang kebetulan mencari Gus Kais muter-muter sampai pada titik Caffe ini, karena nama Gus Kais yang familiar dan ada orang yang kebetulan mengenalnya melihat Gus Kais masuk kedalam Caffe itu.
"Ayunda ... itu Ayunda Abah." Umi nampak panik, meskipun lututnya sedikit ngilu ia begitu semangat berjalan menghampiri Ayunda.
"Hai-Ayunda! Kamu apakan Kais, kenapa dia bisa sampai begini?" Umi mengocehi Ayunda, dan menarik paksa tangan Gus Kais langsung di bantu Zakia, Gus Kais nampak lemah bahkan sudah seperti Ayam ngantuk.
"Gus bangun Gus?" Zakia menepuk pelan pipi suaminya.
"Kamu bawa ke kamar Hotel saja Kia, biar Ayunda Umi sama Abah yang mengurus." Ujar Abah Syarif meminta Gus Kais di bawa ke kamar Hotel saja.
Sementara Ayunda nampak kalang kabut, ingin kabur pun tidak bisa, karena Umi dan Abah menahannya kanan dan kiri. "Maksud kamu apa ajak Kais ketemuan sampai buat dia kaya gitu kamu apakan dia?" Bu Nyai Salimah nampak mendelik menatap Ayunda yang pura-pura diam.
"Kamu ngak tahu kalau Kais itu sudah punya istri!" Bu Nyai Salimah menatap Ayunda sinis.
"Aku ngak ada niat Apa-pun sama Kais Bu, tadi aku temuin Kais disini tiba-tiba dia lemas, apa mungkin dia habis minum sesuatu karena frustasi ngak bahagia sama Zakia kali Bu Nyai, Pak Kiyai." elak Ayunda menutupi kebusukannya.
"Halah... kamu pikir saya bakalan percaya sama akal bulus kamu!" Bu Nyai Salimah berkacak pinggang sifat angun Nyainya hilang seketika seperti ibu-ibu yang siap mendemo.
"Ibu Kok gitu sih! memangnya ibu ngak tahu kalau saya itu siapa?" Ayunda membela diri, ia nampak mengretak Bu Nyai Salimah.
"Iya Saya tahu kamu itu Ratu joget pargoy di Tok-Tok, saya juga tahu di sosmed kamu juga punya ribuan banyak pengikut kan, tapi itu kan pengikut di dunia maya kamu jadi ngak nyata ada disini!" Umi nampak sinis, Ayunda langsung diam membisu, sedangkan Abah sampai geleng-geleng kepala tidak menyangka kalau istrinya bisa setahu itu tentang Ayunda.
"Tapi Umi, Ayunda mohon jangan pisahkan aku sama Kais." Ayunda hampir meraih ujung Gamis Bu Nyai Salimah namun segera ia tepis.
"Semua sudah terlambat, Kais sudah nikah jadi kamu jangan berani-beraninya merusak rumah tanga orang! kamu mau saya Viralkan!" Umi Salimah nampak balik mengretak ia langsung pura-pura mencari Ponsel di Tasnya, hal itu sukses membuat Ayunda langsung kabur dari hadapan Umi dan Abah.
Ayunda langsung pergi tampa permisi, karena bukan saja takut, tapi ia juga malu sudah memikirkan rencananya matang-matang tapi malah ketahuan.
"Kok Umi bisa Se'Alay itu tadi?" Abah nampak terkekeh.
"Hai... memang Abah ngak tahu apa! selama ini kan Umi sudah diam-diam memantau si Ayunda." Umi tertawa puas karena merasa berhasil menyelamatkan rumah tanga putranya.
"Salut wis pokoknya, Abah bersyukur banget punya istri kaya Umi." Abah mencium Umi Salimah, hinga wajah Umi nampak merona, karena di lihat beberapa orang yang melintas.
Meskipun Usia mereka sudah tidak muda lagi, tapi pernikahannya masih seperti pengantin baru, di selimuti dengan canda, tawa keharmonisan dalam rumah tanga bahkan Abah dan Umi juga berharap demikian pada pernikahan Gus Kais dan Zakia.
"Kita kembali ke Hotel Mi, perasaan Abah rada ngak enak. Abah takut Zakia kerepotan menghadapi Kais karena tadi Kais seperti orang mabuk, takutnya tadi Ayunda sengaja meminta Kais meminum sesuatu." Ucap Abah melihat kearah istrinya ia berdua langsung bergegas kembali ke kamar Hotel.
