NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: tamat
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor / Tamat
Popularitas:142.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. KHM

...•~Happy Reading~•...

Nathania terkejut ada yang telpon nomor warung. "Amel, Maaf, kakakku ada telpon. Kita udahan dulu, ya." Nathania pamit dengan perasaan yang sudah berbeda, mengetahui Amelia tidak berubah padanya. 

Amelia segera memberikan salam dan mengakhiri pembicaraan, karena mendengar bunyi telpon. Dia jadi tahu, ada yang menelpon Nathania. Sedangkan Nathania terkejut, kakaknya telpon. Padahal biasanya hanya kirim pesan dan foto-foto di Bali.

Nathania segera telpon kakaknya. "Kak, maaf. Tadi lagi telpon dengan teman di Jakarta. Kakak baik-baik, saja?" Nathania was-was.

"Iya, Dek. Baik. Tadi aku telpon mau ingatin, jangan lupa ke notaris untuk cek surat-suratnya. Mereka janji seminggu, sekarang sudah seminggu." Nike mengingatkan. 

"Oh, iya. Besok aku cek, ya, Kak. Hari ini lagi lihat-lihat warung......" Nathania menceritakan yang diakukan sebelum telpon dengan Amelia. Nike merasa lega adiknya mulai berhubungan dengan teman di Jakarta. Nike berharap, Nathania bisa cepat atasi rasa sakit hatinya.

"Sambil saja, Dek. Yang penting kau pergi cek suratnya. Bisa minta tolong karyawan antar dengan mobil." Nike memberikan saran, agar Nathania bisa menggunakan mobil warung.

"Iya, Kak. Karena kakak sudah ingatin warung dan surat di notaris, aku mau minta izin. Boleh aku ganti nama warung kita?" Nathania bertanya serius. Dia ingin mengganti nama warung dengan kata yang melukai dan juga sebagai obatnya.

"Thania, itu sudah jadi milikmu. Kau bisa lakukan apa saja, termasuk mengganti nama warung. Kalau kau anggap itu lebih baik untuk kemajuan warung." Nike berkata serius dan tegas untuk meyakinkan dukungannya.

Ucapan Nike seakan cambuk, agar dia fokus pada tanggung jawab yang dipercayakan padanya.

"Iya, Kak. Makasih. Besok aku urus sekalian." Nathania merasa lega, kakaknya masih ingat dengan surat-surat di notaris.

"Aku kira kakak mau kirim foto keren lagi." Ucap Nathania.

"Hari ini kami ngga bisa keluar, karna cuaca lagi buruk. Jadi belum bisa ke tempat bagus yang baru. Sambil tunggu cuaca kembali baik, aku telpon untuk ingatin itu." Nike mulai menceritakan situasi dan keadaan cuaca di Bali.

"Oh, begitu. Kalau cuaca buruk, Kak Nike hati-hati jaga kesehatan. Jangan sampai masuk angin." Nathania serius mengingatkan, karena khawatir kondisi kakaknya.

"Masuk angin? Kau ngeledekin aku, karna lagi bulan madu?" Tanya Nike sambil menahan senyum.

Namun Nathania menanggapi serius, karena tidak mengerti yang dikatakan kakaknya. "Aku ngga ngeledekin, Kak. Aku serius, agar kakak ngga sakit. Supaya bisa bikin foto keren sendirian saja buat aku. Ngga sama Mas Frans." Nathania menjelaskan dengan suara pelan, seakan khawatir didengar oleh Frans.

"Oh, ok. Sorry. Pikiranku ngelantur. Nanti aku kirim foto saat sunset atau sunrise." Nathania tersadar adiknya masih polos, sehingga menepuk dahinya.

"Kalau foto sendiri, aku kirim setelah ini. Mas Frans ada foto aku sendiri." Nike mengalihkan perhatian Nathania kepada foto yang diminta.

"Waaah. Makasih, Kak. Aku tunggu." Nathania senang.

"Sama-sama, Dek. Kau juga, jaga kesehatan, ya. Ngga usah terlalu paksa diri, mengalir saja seperti air yang bersih dan jernih. Kesayangan dan kebanggaan kakak." Nike mengingatkan lalu mengakhiri pembicaraan setelah saling memberi salam.

Nathania meletakan telpon lalu memikirkan nasehat kakaknya dengan sepenuh hati. 'Iya, Kak. Aku akan belajar menerima semuanya dan mengumpulkan yang retak. Semoga bisa jadi sesuatu yang berguna.' Nathania membatin.

"Bi Sena, Bi Eda, ikut ke warung yuuk. Saya mau cek and ricek. Mumpung belum buka. Mungkin ada yang perlu diperbaiki." Ajak Nathania.

Saat berjalan ke warung, terdengar bunyi bel pintu. "Bi, tolong lihat. Siapa yang datang." Nathania jadi kembali ke teras. Begitu juga dengan kedua Bibi.

"Non, teman Non Nike. Mas Didit yang datang." Lapor Bibi.

"Oh, ok, Bi. Tolong buka pintu gerbang." Nathania senang mendengar Didit datang, setelah beberapa hari hanya sendiri bersama kedua Bibi.

"Lagi sibuk?" Tanya Didit yang sudah masuk ke halaman.

"Lumayan, Mas Didit. Baru mikirin mau rapiin warung sebelum dibuka."

"Oh, ok. Pelan-pelan saja. Tadi lewat depan, jadi sekalian mampir."

"Terima kasih, Mas."

"Apa Magda sudah hubungi?"

"Belum, Mas. Ada apa?"

"Dia berencana mau adakan syukuran kecil-kecilan setelah Nike kembali. Tapi ngga usah kasih tahu Nike. Surprise."

"Waaaah, setuju Mas. Makasih sudah pikirkan." Nathania meletakan perasaan sedihnya, diganti rasa senang. Dia melupakan konflik hati dengan kehadiran dan rencana Didit.

"Kau ngga usah pikirkan yang lainnya. Hanya kita-kita yang bantu kemarin kumpul menyambut kakakmu pulang dan makan-makan."

"Ok, Mas. Makasih." Nathania sangat berterima kasih, sebab dia berkutat dengan luka hati dan sepi sendiri. Sehingga tidak memikirkan apa yang dilakukan buat menyenangkan kakaknya.

"Kau hanya perlu cari alasan, agar kakakmu bisa ke sini setelah pulang honeymoon..." Didit menjelaskan rencana mereka.

"Iya, Mas. Aku bisa lakukan yang itu." Nathania tahu kakaknya akan pulang ke rumah kalau dia bilang ada perlu penting dengan kakaknya.

"Oh iya, Mas. Aku mau tanya, apa kumpul nanti, Mas Frans juga diminta datang?" Nathania bertanya, karena merasa hubungan Didit dan Frans kurang harmonis.

"Biar Nike yang atur. Kalau dia mau ikut Nike ke sini, biar dia belajar kumpul dengan kita-kita. Supaya ngga suka tantrum." Didit berkata serius.

"Iya, Mas. Aku mengerti." Nathania mengangguk.

"Ngomong-ngomong, kau serius mau ngurusin warung? Ngga ada niat mau bekerja kantoran?" Didit mengalihkan, agar tidak terus membicarakan Frans.

"Aku sedang pikirkan itu juga, Mas. Mungkin setelah Kak Nike tiba di sini, aku akan bicarakan dengan kakak. Jadi kakak bisa tetap ngurusin warung, atau aku bisa bergantian dengan kakak, kalau aku kerja di kantor." Nathania merasa lega dengan apa yang terpikirkan.

"Aku setuju. Kalau mau kerja di bidang apa, kasih tahu aku atau Magda. Tapi dengarkan pendapat kakakmu. Mungkin dia punya kenalan di kantor tertentu, atau tahu ada lowongan."

"Kakakmu itu, bisa kerja kantoran. Cuma lebih suka ngurusin warung. Katanya, penghasilannya lebih banyak dari gajiku dan Magda." Ucapan Didit membuat mereka tersenyum.

"Iya, sih, Mas." Nathania mengakui, karena melihat kondisi keuangan kakaknya.

"Kalau begitu, aku pamit. Nanti kita kontak-kontakan menjelang Nike pulang." Didit pamit dan berdiri.

"Minum dulu, Mas Didit. Bibi sudah bikin minum."

"Terima kasih, Bi." Didit mengambil cangkir, lalu minum sambil berdiri.

Setelah Didit pulang, Nathania tetap mengajak kedua Bibi ke warung untuk bersih-bersih mengisi waktu, agar dia tidak memikirkan apa yang dibicarakan dengan Amelia tentang Andy.

Dia ingin menghapus kelakuan Andy dari ingatannya dengan menyibukan diri. Agar ketika malam tiba, dia bisa tidur karena kelelahan.

Suatu kondisi yang jadi usahanya untuk bisa tidur. Agar tidak terbawa suasana hati yang terus bergumul dengan berbagai rasa sedih dan sakit, hingga sulit tenang dan move on.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
lagian aneh yaa Frans apa sih hubungan kamu sama thania kok kamu yang repot mana pake nyuruh orang ngawasin
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
mesti mas ray kepikiran thania yang sendiri, mana lagi dimata2in mulu
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
mungkin emang Frans nargetin thania kali makanya ga suka ada yg deketin dia🤣🤣
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
tak terasa udah selesai ini cerita, mau lanjut season kedua ah SANG PENJAGA❣️❣️❣️❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Gara-gara otak piktornya, frans jadi menyangka yang tidak tidak pada Nathania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
sudah tepat klo Raymond menghawatirkan keselamatan Nathania setelah tahu kakak dan kedua ortunya udah meninggal ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Pasti lah semua yang dimiliki Nathania sangat menarik frans, karena itu Raymond hrus segera melakukan tindakan penyelamatan 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hadeeeh frans... dia sendiri pengecut kok ngatain orang lain pengecut, lah tadi yang ngacir siapa 🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Waduuh sayang banget kalau tuntutan terhadap frans tidak di lanjutkan, dia masih membahayakan Thania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
mati lah kau frans, saat kau sudah bertemu lawan yang harusnya tak bisa kau sentuh, kau sedang sial🤪🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Ahirnya frans nongol juga, mungkin sebenarnya dia udah mengintai lama ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
weleh weleh weleh pelayanan Nathania pada Raymond udah kayak istri melayani suami aja 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Percepat perkenalannya saja thoor, kita-kita rasanya udah gak sabar menunggu mereka jadian 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Dari adanya rasa kehilangan atas kepergian dia, Tanda-tanda ada bunga asmara di hati❤💞❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hilih ada-ada saja alasan emak-emak, padahal sebenarnya ingin melihat Raymond lebih lama 😅😅❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Bergetar getar dalam dada, bergetar bagai gempa bumi.. begitu kira-kira yang di rasakan Raymond saat ini 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Siapakah gadis cantik dalam ingatan Raymond? Nathania kah? emang itu yang kuharapkan ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
udah jangan sia-siakan waktumu untuk memikirkan sampah penghianat tak berguna, biarkan dia menikmati penderitaannya ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
kereen jennie , kejar terus aktris sampah belvaria, sebar saja videonya, biar tamat karirnya❣️
🍁🧡⃟ᴍᴜᷟғᷰᴀᷟɴᷴᴅʏ𝓐𝔂⃝❥❣️
pantesan frans ngebet mau ketemu thania rupanya dia ngincer warisan, cowo modal baju doank ka🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!