NovelToon NovelToon
AMBISI SANG SELIR

AMBISI SANG SELIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Harem / Fantasi Wanita / Konflik etika / Cinta Istana/Kuno / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Jika aku berhasil menaiki takhta ... kau adalah orang pertama yang akan ku buat binasa!”

Dijual sebagai budak. Diangkat menjadi selir. Hidup Esma berubah seketika tatkala pesonanya menjerat hati Padishah Bey Murad, penguasa yang ditakuti sekaligus dipuja.

Namun, di balik kemewahan harem, Esma justru terjerat dalam pergulatan kuasa yang kejam. Iri hati dan dendam siap mengancam nyawanya. Intrik, fitnah, hingga ilmu hitam dikerahkan untuk menjatuhkannya.

Budak asal Ruthenia itu pun berambisi menguasai takhta demi keselamatannya, serta demi menuntaskan tujuannya. Akankah Esma mampu bertahan di tengah perebutan kekuasaan yang mengancam hidupnya, ataukah ia akan menjadi korban selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASS33

Tak seorang pun menyangka, di antara enam lelaki bertopeng itu, salah satunya adalah Bey Murad sendiri. Ia berhasil menyusup ke dalam pertemuan rahasia yang diatur oleh Rustum Pasha — dengan menyamar di bawah topeng perak yang sama, duduk tenang di antara para pengkhianat yang tengah membicarakan kebodohan sang Raja.

Setiap kata yang meluncur dari bibir Rustum, membuat dada Bey Murad memanas. Ia berusaha menahan diri, menunggu saat yang tepat. Hingga ketika Rustum mulai membicarakan tentang tahta kerajaan, Murad tak lagi bisa menahan amarahnya.

“Benarkah begitu, Rustum Pasha?” ucapnya datar.

Setiap pasang mata di ruangan itu serentak menoleh. Bey Murad membuka topengnya. Cahaya obor memantul di matanya yang berkilat murka. Semua orang yang ada di dalam tenda itu terkejut — terutama Rustum Pasha.

“Bbb-bey Murad?!” Rustum tergagap.

Rustum spontan berdiri, kursinya terjungkal. Tangannya lekas menyambar gagang pedang, tapi sebelum sempat mencabutnya, empat prajurit bayangan sudah menerobos masuk lewat sisi tenda, mengarahkan bilah pada lehernya.

Rustum Pasha sontak menegang, sementara utusan-utusan pengkhianat lainnya membeku di tempat masing-masing.

Bey Murad berdiri tanpa mengalihkan pandangan. “Aku sudah lama membiarkanmu hidup, Rustum. Kupikir kesetiaanmu hanya goyah oleh ambisi. Ternyata, kau sudah berubah menjadi pengkhianat sejati.”

Rustum mendengus kasar. “Baginda tidak akan mengerti! Semua yang kulakukan demi kejayaan negeri ini!”

“Kejayaan negeri?” Bey Murad balas mendengus. “Atau demi meraup keuntungan pribadi? Rustum Pasha, sepertinya kau tidak mengerti, tidak ada kejayaan yang lahir dari pengkhianatan.”

SYIUT!

Anak panah melesat cepat, menembus punggung salah satu utusan yang mencoba kabur disaat percakapan itu tengah berlangsung.

“Siapapun yang mencoba kabur, akan kubuat binasa dengan cara yang sama.” Sosok yang sedari tadi berdiri di ambang tenda, menurunkan busurnya. Ia membuka topengnya, Panglima Orhan menyeringai tipis.

Melihat sosok di balik topeng itu, membuat Rustum Pasha semakin menggeram. Pria tua yang dulunya menjabat sebagai Jenderal Perang itu tiba-tiba menyerang cepat empat prajurit bayangan. Para utusan pun turut bangkit, serentak menyerang Bey Murad.

“Bunuh sang Raja!” seru salah satu utusan.

Seketika itu juga, di dalam tenda itu penuh dengan suara pedang beradu serta anak panah melesat.

Di tengah kekacauan itu, seorang pria bertopeng yang sejak awal berjaga di luar tenda dan kini tengah ditawan oleh salah satu prajurit bayangan, segera memanfaatkan celah kecil untuk melarikan diri. Ia menghujam kerongkongan sang prajurit bayangan dengan sebilah pisau kecil yang sengaja ia selipkan di pergelangan tangannya.

Tak ada yang menyadari kejadian cepat dan singkat itu, kecuali Rustum yang sempat menatapnya sekejap — orang itu adalah tangan kanannya, pembawa pesan setia yang kini akan membawa kabar kegagalan ke tempat lain.

Pria bertopeng itu tak lari jauh—ia bersembunyi hanya beberapa jarak saja dari belakang tenda, lalu segera menancapkan panah berujung kain berlapis minyak ke busurnya kemudian membakarnya, lalu membidiknya. Panah api melesat cepat ke angkasa, memberikan pertanda bagi para pengkhianat lainnya, bahwa rencana mereka telah diketahui Sang Raja.

Tak berselang lama, dari kegelapan berbeda-beda perbatasan — satu, dua, tiga, beberapa kilatan panah api menyusul beterbangan di langit gelap. Dan sekumpulan pasukan pemberontak yang bersembunyi di dalam hutan tak jauh dari istana, serentak menyeringai.

Sementara itu di dalam tenda, beberapa utusan tergeletak di tanah, tewas mengenaskan. Rustum Pasha juga berhasil dilumpuhkan, pria tua itu berlutut dengan darah menetes di pelipisnya.

Bey Murad menatapnya lama, lalu memberi perintah, “Bawa dia ke menara timur. Aku ingin mendengarnya berteriak sebelum fajar tiba.”

...***...

Rustum Pasha dibawa ke menara timur, kedua tangannya diikat rantai besi yang menempel di dinding batu. Dua penjaga menahannya agar tetap berlutut di hadapan Bey Murad dan Orhan. Wajahnya berlumur darah, bibirnya robek, tapi senyumnya yang congkak tak kunjung pudar.

Orhan menendang dada Rustum. “Katakan, siapa saja yang terlibat! Di mana pasukanmu bersembunyi?!”

Rustum tergelak sinis. “Kenapa kau bertanya padaku wahai anak kusir? Seharusnya kau mencari jawabannya sendiri, hahaha!”

Bugh! Bugh! Bugh!

Orhan kembali menendang dadanya berkali-kali. Lalu dengan kejam, ia menusuk punggung kaki Rustum dengan ujung pedang yang sebelumnya sudah dipanasi dengan bara api. Suara baja panas dan daging pun beradu.

Disiksa sedemikian rupa, masih tak berhasil juga membuat Rustum Pasha membuka mulut. Bukannya menjerit kesakitan, ia justru tertawa terbahak-bahak dengan wajah merah padam.

“Bey Murad ...,” panggilnya sambil sesekali tergelak. “Daripada membuang-buang waktu dengan menyiksaku seperti ini, bukankah alangkah bagusnya engkau lekas kembali ke istana? Sekarang ... pasti istana kini sudah menjadi lautan darah,” ucap Rustum dengan senyum mengembang.

Bey Murad sontak maju beberapa langkah, mengikis habis jaraknya dengan Rustum Pasha. Ia mencengkram erat kerah jubah si pengkhianat dengan wajah murka.

“APA MAKSUDMU, RUSTUM PASHA?!”

“HAHAHAHA!”

Rustum Pasha semakin terbahak-bahak, wajah pias Bey Murad membuatnya puas.

Bey Murad lekas mengalihkan pandangannya ke arah sang panglima dengan raut cemas. “ORHAN! KERAHKAN BEBERAPA PASUKAN UNTUK BALA BANTUAN KE ISTANA!”

.

.

.

Sementara itu, nun jauh di sana, suara jeritan bersahut-sahutan di dalam istana.

“Ibu Suri ...!”

“Lindungi Esma Hatun!”

*

*

*

1
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
angkat aq jd muridmu tor 😔
🔴SENJA
hadeeh ga nyadar diri lu anak pemberontak 😡😡😡
🔴SENJA
lu urus semua sendirilah! 😤 anak pemberontak kok mau di ratu in aja 😤 mandi sendiri, nyuci sendiri semua lu urus sendiri lah 😁🌝
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
makasih Esma ( Author tentunya🤭 ) sdh mmbrkn kebijakan yg akhrnya bnr2 judule menghukum yasmin wlpn ringan banget...watek angkuh g sdr diri dirinya siapa g d gantung udh untung
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lah brti awakmu sing tengik tho yas kan kui klmbi kotor mu🤭
Patrish
anda keren sekali thor..tidak sekedar menulis tapi mendasari cerita dengan sejarah dan aturan kuno...bukti referensi anda cukup luas...proud of you👍🏻❤
Ayani Lombokutara
bagus kyknya thor
aku suka peran wanita yg gk menye menye 🤭🤭
gk suka yg drama indosiar dkit dikit meewekk
Sayur 💎
besok ku otw tor
Sayur 💎
tempeleng aja nep
Sayur 💎
inget gelar hormat mu dh di copot
sadr diri
Dae_Hwa💎: Mana sanggup dia mengingat.
total 1 replies
Sayur 💎
yasmin di rendahkan serendah2nya
Sayur 💎
tmn2 yuk kita jambak yasmin. bnci bgt aku tu
Sayur 💎
sifat aslinya mulai keluar laginwkwk
💕Bunda Iin💕
ayo🥰
💕Bunda Iin💕
pasti mampu dong🥰
💕Bunda Iin💕
siap thor💖
Dae_Hwa💎: /Heart/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
malam thor...Alhamdulillah sehat
💕Bunda Iin💕
masih dibilang penghinaan ckckckck yasmin yasmin...ga bisa berkata² lgi buat kau wanita laknatullah😡
💕Bunda Iin💕
ya lupa dia...wong isi otak nya emosi aja sama keangkuhan tingkat akut
Dae_Hwa💎: Parah, ya.
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
mantap sekali hukuman nya...walaupun itu masih termasuk ringan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!