Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melewati patung batu
Orang tua,apa untungnya buat saya untuk mencari masalah dengan kakak angkat anda!"bertemu jug belum pernah,apalagi merebut barangnya.
He...he....jangan ber kura kura dalam perahu dan pura pura tidak tahu!"tanpa basa basi pak romly langsung mencengkram ke arah saku celana danu dimana ia menyimpannya.
Melihat serangan mendadak pak romly,danu menggeser tubuhnya kesamping kemudian menendang pergelangan tangannya.
Bukkk...bukkkkk..!!
Dua kali terdengar benturan antara keduaanya.Pak romly terdorong mundur lima langkah sedangkan danu tidak bergeser sedikitpun.
Ohhhh...hebat juga kau nak,mampu menahan serangan ku!"Sekarang terima ini!"ucap pak romly sambil menyerang kearah dada danu dengan pukulan lurus di kombinasi dengan tendangan lutut.
Melihat serangan kejam pak romly,danu lama kelamaan tidak bisa menahan amarahnya.Ia kemudian mulai mengerahkan tenaga dalamnya dan sesekali menggunakan pohon anggur iblis untuk menyodok,membacok dan menusuk.
Pak romly mulai kewalahan dengan serangan kombinasi dari danu.Bahkan ia merasakan tenaga nya lama lama berkurang setiap kali ia berbenturan dengan sulur sulur pohon anggur iblis.
Dengan satu lambaian tangan,Danu kemudian menggulung tubuh pak romly kemudian menariknya,tangan danu langsung mencekik leher pak romly.
Kalau bukan karena kamu orang yang lebih tua dari saya,bisa saja saya langsung membunuhmu!"ucap dimas sambil mendorong tubuh pak romly.
Melihat guru mereka di kalahkan dengan mudah oleh seorang pemuda.Keenam murid pak romly langsung bersiap untuk menyerang danu dan mengeluarkan senjata masing masing.
Diam kalian!"pak romly langsung memperingatkan murid muridnya untuk tidak bergerak,pak romli kemudian menangkupkan tangannya untuk meminta maaf!"
Maafkan saya anak muda,sudah bertindak sembrono!"ucap pak Romly sambil melirik kearah tangan kiri danu!"teknik yang aneh,darimana anak ini mempelajarinya?"batin pak romly.
Tidak apa apa orang tua,sebagai seorang ahli beladiri,tidak berkelahi tidak akan saling mengenal!"ucap danu sambil melirik kearah enam orang yang mengelilingi pak romly seakan akan sedang melindunginya.
Orang tua,sebenarnya apa yang sedang anda cari disini?"kalau boleh saya tahu?"
Saya sedang mencari kakak seperguruan saya,namanya sarkali.Ia menghilang ketika sedang bertarung dengan seorang pemuda dan mereka kemungkinan terjatuh kedalam sini?"jawab pak romly,"kemudian lanjutnya"di mencuri kitab dari perguruan kami dan kebetulan kitab itu mirip dengan yang anak muda pegang!"sambil melirik kearah raut muka danu.
Hmmmm..saya lah anak muda itu ki,ia menjebak saya dan kita berdua sama sama terjatuh tetapi saya berhasil berpegangan dengan akar akar pohon yang tumbuh di dinding lubang itu,sedangkan dukun sarkali saya tidak tahu nasibnya sekarang!"ucap danu sedikit berbohong,ia tidak tahu maksud orang tua di depannya.Dari kilatan matanya,ada niat buruk yang tersembunyi"batin danu.
Mendengar penjelasan danu,pak romly tidak terkejut,ia sudah bisa menebak anak muda di depannya ini sebelumnya,orang yang di cari oleh pak sapri dan pak lukman.
" Apa selama ini,kamu tidak bertemu dengannya?"tanya pak romly.
Tidak !"tetapi saya menemukan dua mayat teronggok di dekat peti mati,sekitar satu hari satu malam perjalanan dari sini.
" Pak romly mengernyitkan dahinya kemudian melihat kearah danu dengan serius!"Apa pakaiannya masih utuh dan apa warna bajunya?"
"Masih utuh,hanya saja mayat mereka mengering sepertinya darah mereka tersedot habis.
"Kelelawar vampir?"apa mungkin mereka terbunuh oleh kelelawar vampir,dengan kesaktian dukun sarkali sepertinya itu tidak mungkin?"gumam pak romly.
"Baiklah anak muda,saya permisi dulu!"saya ingin memastikan mayat itu,siapa tahu salah satunya adalah saudara perguruan saya.
Silahkan!"Danu kemudian menggeser kakinya sedikit untuk memberikan jalan.Rombongan pak romly kemudian pergi menuju ke arah tempat yang di tunjuk oleh danu.
Ketika orang terakhir lewat di depan danu,tiba tiba danu mengernyitkan dahinya dan melihat lebih teliti pada orang itu.Sepertinya ada yang salah dengan orang itu,ia sepertinya terkontaminasi oleh sesuatu,vitalitasnya pelan pelan menguap tetapi aura hitamnya semakin pekat!"sungguh malang rombongan itu.
Danu tidak mau berpikir lebih jauh,ia kemudian kembali memeriksa area sekitar pintu batu itu dan mencari kunci yang ke dua.
~©~
Sementara itu rombongan Ki Sapta sudah sampai di tempat patung patung batu itu berada.
Lihatlah nyi,sepertinya mereka sudah melewati tempat ini!"Ki sapta menunjukan tempat dimana bekas roda batu yang sudah hancur menjadi bubuk.
"Sialan!"ini pasti perbuatan romly,mereka sengaja merusak alat ini untuk menghalangi kita lewat.
Ki sapta kemudian melihat kearah formasi penyerangan pada patung patung itu,seperti ombak yang bergulung,bergantian untuk menyerang tetapi tidak ada celah sedikitpun untuk melewatinya,kalaupun ada itu hanya punya waktu tenggang dua detik!"ki sapta mengernyitkan dahinya untuk melihat kemungkinan yang bisa ia lakukan.
Ia kemudian mengeluarkan rantai bajanya dari dalam saku,kemudian mencoba merusak patung batu itu!"
"Srakkkkk...bammmm!"
Ki sapta mengeluarkan sedikit tenaga dalamnya untuk menyerang kearah badan patung batu itu,jika patung batu itu terbuat dari batu biasa,dengan serangan barusan patung batu itu pasti sudah berserakan menjadi puing puing kecil.
"Ada harapan!"nyai,kamu serang patung yang kedua,minimal kita harus menghancurkan 6 patung batu masing masing tiga di sebelah kiri dan tiga sebelah kanan!"ucap ki sapta.
Keempat orang itu kemudian menyerang patung batu itu secara bergantian..
Bammm...bammmm...srakkkkk...srakkkkk...
"Suara benturan senjata yang mengenai patung patung batu itu seperti sebuah musik kuno yang terdengar angker,apalagi di tambah dengan gaung yang di hasilkan.
"Usaha tidak membohongi hasil,akhirnya setelah mereka menyerang hampir satu jam,patung pertama sudah tumbang ke tabah menjadi puing puing kecil.
Melihat hasil yang di dapat,mereka bertambah semangat tidak mengenal lelah untuk menyerang patung patung itu,pada akhirnya patung kedua,ketiga.....keenam berturut turut hancur menjadi puing puing kecil.
Setelah menghancurkan total enam patung batu,Ki sapta kemudian mengamati pergerakan patung batu itu,,setiap patung mempunyai jeda waktu dua detik,setelah kehancuran enam patung batu,mereka memiliki jeda waktu 12 detik dari patung nomer seratus.
Bersiaplah!"sekarang kita semua berdiri di samping patung nomer tujuh,ambil posisi berurutan,setelah saya berikan kode untuk lari,kalian harus lari tanpa pikir panjang.
Nyi warsih berdiri paling depan,biarpun umurnya sudah menginjak empat puluhan tetapi karena menguasai energi dalam,kondisi fisiknya tidak kalah dengan gadis gadis umur 25 tahun an.
"Lari!"begitu patung batu terakhir mengayunkan pedangnya,rombongan nyai warsih dan muridnya langsung berlari tanpa melihat kebelakang.Ki sapta berlari paling belakang,masih ada jeda enam menit untuk lari,dengan sekuat tenaga ia berlari mengejar orang di depannya.
"Hai.....berhenti,jangan lari!"...
Dor...dorr...dorrrr..dorr...
"Bunyi tembakan terdengar di belakang Ki sapta,tiba tiba dari arah belakang rombongan pria bersenjata pistol dan berpakaian layaknya pasukan khusus datang sambil menembakan senjatanya kearah Ki sapta.
Terlihat darah menetes di lantai,tetapi orang itu tetap berlari tanpa menghiraukan lukanya.