NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta, Suamiku

Mengejar Cinta, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Hanum Salsabiela terpaksa menerima sebuah perjodohan yang di lakukan oleh ayahnya dengan anak dari seorang kyai pemilik pondok pesantren tersohor di kota itu. Tidak ada dalam kamus Hanum menikahi seorang Gus. Namun, siapa sangka, Hanum jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat sosok Gus yang menjadi suaminya itu. Gus Fauzan, pria yang selalu muncul di dalam mimpinya, dan kini telah resmi menikahinya. Namun siapa sangka, jika Gus Fauzan malah telah mencintai sosok gadis lain, hingga Gus Fauzan sama sekali belum bisa menerima pernikahan mereka. “Saya yakin, suatu saat Gus pasti mencintai saya“ Gus Fauzan menarik satu sudut bibirnya ke atas. “Saya tidak berharap lebih, karena nyatanya yang ada di dalam hati saya sampai sekarang ini, hanya Arfira..” Deg Hati siapa yang tidak sakit, bahkan di setiap malamnya suaminya terus mengigau menyebut nama gadis lain. Namun, Hanun bertekad dirinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

"Ummi dengar dari Hanum, katanya kamu sedang sakit?" Tanya ummi Sekar saat melihat Gus Fauzan berjalan menghampirinya.

"Iya ummi. Cuman demam biasa saja. Ini sudah jauh lebih baik." Sahut Gus Fauzan lalu meraih tangan ummi Sekar dan mengecup punggung tangan wanita itu.

Ummi Sekar mengangguk. "Mau kemana? Kamu mau periksa ke dokter?" Tanya ummi Sekar saat melihat anaknya sudah berpenampilan rapi, ini luka lebam di wajah  Gus Fauzan sudah di tutupi oleh bedak milik Hanum, tadi Gus Fauzan meminta pada Hanum bedaknya untuk menutupi bekas lebam itu. Dan Hanum dengan senang hati memberikannya, Hanum juga sama sekali tidak menceritakan kalau suaminya itu babak belur. Hanum hanya menceritakan kalau Gus Fauzan sedang sakit.

Gus Fauzan menggeleng. "Ada janji mau ketemu sama temen, ummi." Sahut Gus Fauzan.

Ummi Sekar menghela nafasnya kasar. "Jangan pergi, kalau hal itu tidak penting. Karena hari ini kamu harus pergi mengisi kajian di pondok pesantren Darussalam, di Bandung, menggantikan Abi." Ucap ummi Sekar.

Gus Fauzan bingung, dirinya harus ketemu dengan Arfira, tapi ummi menahannya. "Ummi ini sangat penting, jadi Fauzan..."

"Cuman ngumpul-ngumpul kan?" Sela ummi Sekar, matanya menatap lekat wajah anaknya. "Kamu tau, Zan. Kamu sudah selesai pendidikan. Kamu mestinya ikut bantuin Abi, bukan malah keluyuran terus."

Gus Fauzan mendesah. "Aku selalu bantuin Abi dan ummi. Bahkan aku sering di pondok pesantren." Gus Fauzan tak terima dengan perkataan ummi Sekar.

"Zan, tapi kamu tidak setiap hari di sana. Kamu bahkan sering pergi-pergi tidak jelas seperti ini. Kamu harus seperti Hanum, dia saja sudah pagi-pagi pergi ke pondok pesantren, membantu ummi. Astaghfirullah, Zan... Kamu kenapa nggak mau belajar seperti Hanum? Ya kamu memang sudah bantu Abi sedikit, tapi ummi mau kamu fokus ke pondok pesantren saja, jangan keluyuran nggak jelas terus. Tadi malam kamu juga sudah pergi ketemu sama temen kamu kan? Kenapa harus pergi lagi"

Gus Fauzan berdecak tak suka saat ummi-nya lebih membela Hanum daripada dirinya. "Lagian hari ini aku nggak ada jam mengajar, besok baru ada."

"Nah, karena itu ummi suruh kamu pergi. Sudah sana pergi. Ummi nggak mau dengar penolakan dari kamu. Ummi juga sudah suruh Hanum buat siap-siap" ucap ummi Sekar.

Mata Gus Fauzan terbelalak saat mendengar nama Hanum di sebut oleh ummi. "Hanum ikut?"

"Ya ikutlah, dia kan istri kamu, masa' dia nggak ikut. Sekalian kamu kenalkan dia sama Kyai Rahman." Sahut ummi Sekar.

"Tapi, ummi–"

"Nah itu Hanum sudah rapi, Masya Allah, cantik banget kamu nak." Seru ummi Sekar saat melihat Hanum yang ada di belakang Gus Fauzan.

Gus Fauzan memutar bola matanya jengah, saat mendengar ummi-nya memuji Hanum.

Hanum tersenyum ke arah mertuanya. "Ummi nggak apa-apa kalau Hanum pergi? Nanti yang menggantikan Hanum di pusat pelayanan santri siapa?" Ustadzah yang biasanya ada di pusat pelayanan santri sedang tidak ada karena melahirkan, jadilah Hanum sementara waktu memegang ahli itu.

"Biar ummi yang pegang dulu. Kamu pergi saja temenin suami kamu, ya nak." Sahut ummi Sekar.

Hanum menganggukkan kepalanya.

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, mau protes lagi, tapi dirinya tau seperti apa ummi-nya, jadilah Gus Fauzan memilih mengiyakan saja. Toh dirinya tak begitu peduli Hanum mau ikut ataupun tidak. Pasti nanti gadis itu akan bosan dengan sendirinya. Karena Gus Fauzan tak akan memberikan kesenangan nanti. Biarkan saja, siapa suruh mengiyakan perkataan ummi.

"Ummi, Fauzan ---"

Deg

Jantung Gus Fauzan berdegup kencang, mulutnya menganga lebar saya melihat Hanum istrinya itu berjalan di depannya, Hanum memang sengaja berjalan di depan Gus Fauzan dan ingin menyalami ummi Sekar.

'Masya Allah, cantik sekali' batin Gus Fauzan saat melihat Hanum yang tampil berbeda hari ini. Bahkan sewaktu menikah kemarin saja, Hanum tak tampil seperti ini. Tapi hari ini Hanum terlihat begitu sangat cantik.

Gus Fauzan sampai meneguk ludahnya susah payah, matanya sampai tak kedip melihat keindahan ciptaan tuhan itu.

"Kedip bang, air liurnya sampai jatuh." Seru Ramiah yang baru datang dan berdiri di samping abangnya.

Gus Fauzan terkesiap mendengar itu, buru-buru melengos dan memejamkan kedua matanya, Gus Fauzan merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya terpesona melihat Hanum.

Ramiah terkikik geli, saat melihat abangnya salah tingkah.

Sedangkan ummi Sekar tersenyum penuh arti melihat anaknya seperti itu.

Hanum sendiri melengos menyembunyikan rona merah di wajahnya. Perkataan Ramiah membuatnya ingin bersorak senang.

*

*

Gus Fauzan berdecak sedari tadi. Apalagi saat melirik Hanum yang tampil berbeda hari ini. Entahlah sepertinya Hanum sengaja menurut Gus Fauzan.

Rasanya di dalam hatinya sana, ada perasaan tak suka melihat penampilan Hanum saat sekarang ini.

Namun, Gus Fauzan terlalu gengsi mengucapkannya, dirinya takut Hanum berpikiran macam-macam yang mengartikan jika dirinya sudah menyukai gadis itu.

CK, mengingat kata suka, rasanya Gus Fauzan ingin tertawa, sampai saat sekarang ini, dirinya sama sekali belum memiliki perasaan pada Hanum dan dirinya yakin sampai kapanpun dirinya akan tetap mencintai Arfira.

Gus Fauzan malah jadi memikirkan Arfira, dirinya tak jadi lagi bertemu dengan gadis itu. Padahal tadi malam gadis itu ngotot ingin mengajak Gus Fauzan untuk bertemu.

Gus Fauzan juga tadi hanya mengiriminya pesan singkat, dan tidak melihat balasan Arfira, karena fokus Gus Fauzan ada pada Hanum.

Entah mengapa penampilan Hanum, sedikit mengusik diri Gus Fauzan..

Kini keduanya mengendarai mobil sambil hanya diam saja. Mereka larut pada perjalanan menuju ke sebuah pondok pesantren yang ada di kota Bandung itu.

Hanum tersenyum tipis, matanya yang bulat itu menatap hamparan sawah yang membentang di jalanan sana. Mereka memang melewati sawah-sawah, karena letak pondok pesantren yang akan mereka tuju itu sangat jauh dari jalan raya.

Di dalam hatinya Hanum berulangkali memuji asma Allah. Dirinya sungguh takjub dengan pemandangan di sekitarnya itu.

Hanum jarang sekali berlibur, dirinya bahkan dulu fokus pada pendidikanbya, sampai selesai, Hanum bahkan nyaris tidak memikirkan liburan sama sekali. Padahal ayahnya selalu menyuruh Hanum berlibur. Tapi, Hanum sama sekali tidak mau.

"Nanti, kalau sudah sampai pakai cadar" ucap Gus Fauzan, tangannya melemparkan sebuah cadar ke arah Hanum. Cadar yang memang di bawa oleh Gus Fauzan tadi di rumah milik ummi.

Hanum mengerucutkan ujung bibirnya. Dirinya tak pernah pakai cadar sebelumnya. "Kenapa harus pakai cadar? Saya sudah berpenampilan syar'i juga. Nggak ada yang terbuka sama sekali" seru Hanum.

Gus Fauzan berdecih. "Tinggal di pakai kenapa banyak protes sih?!" Kesal Gus Fauzan.

Hanum menghela nafasnya kasar, meraih cadar yang di lempar oleh Gus Fauzan tadi lalu mengenakannya.

Diam-diam Gus Fauzan tersenyum tipis melihat itu,

....

1
Elvi Mareni
lanjut thor jgn kendor
kalea rizuky
hmmmm ne suami di cerai aja lah males liat dia plin plan tolol. lagi ustad kok selingkuh najis bgt ngalahin Walid aja si lu zan ozan /Puke/
Elvi Mareni: hahaha walid
Julia and'Marian: kok Walid kak🫣
total 2 replies
Reni Septianing
sepertinya ustadz fajar pelakunya. usut tuntas gus dafa soal mereka berdua
Julia and'Marian: aku buat plot twist ya kakak🫣
total 1 replies
Uthie
Wahhh.. itu ada yg mencurigakan antara ust Fajar dan santriwati yg keguguran 🤨🤨😡
Uthie
biar tahu rasa itu 😝😏😏😏
Neng Titin
ayo segera baca novel nya,. cerita nya baguss
Julia and'Marian: makasih kakak
total 1 replies
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
panas kan tu hati , otak di kepala Gus makanya istri cantik jangan di anggurin+ di abaikan ingat ya Gus di luar sana banyak laki" yang setia menanti jandanya Hanum
Uthie
dasar manusia Abal - Abal 😌
lily shanum salihah
🥰🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
partini
hah Gus Gus ga gitu juga kali
ada yah Gus macam itu
🤦🤦🤦🤦
lily shanum salihah
lanjuut Thor semangaatt semangaat 💪💪💪🥰🥰🥰
A Writer a book
💞💞💞💞
A Writer a book
💞💞💞
Uthie
Langsung Suka saaat Awal Mampir nya 👍👍👍👍
bikin Emosi dan Kesel soal Gus Abal-abal yg sok Suci dan Bener itu 😡😤
Uthie
Kasih Kaca yg Besar tuhhh pada si Guss Abal-abal itu 😡😡😡
biar ucapannya dilihat sendiri... siapa yg demikian hina nya melakukan apa yg dituduh kan nya itu 😡😡😡😤
Uthie
sukurin 😡😡😡😤
Uthie
dasar Gus KW 😡
Uthie
si Gus memang mesti di panasin terus...biar sadar terus otaknya 😏😏😏
Uthie
Wahhh.. ada yg gengsi gak rela istri cantiknya diliat orang lain 😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!