NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Amrita Blanco

Nikah Paksa Amrita Blanco

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Amrita Blanco merupakan gadis bangsawan dari tanah perkebunan Lunah milik keluarganya yang sedang bermasalah sebab ayahnya Blanco Frederick akan menjualnya kepada orang lain.

Blanco berniat menjual aset perkebunan Lunah kepada seorang pengusaha estate karena dia sedang mengalami masalah ekonomi yang sulit sehingga dia akan menjual tanah perkebunannya.

Hanya saja pengusaha itu lebih tertarik pada Amrita Blanco dan menginginkan adanya pernikahan dengan syarat dia akan membantu tanah perkebunan Lunah dan membelinya jika pernikahannya berjalan tiga bulan dengan Amrita Blanco.

Blanco terpaksa menyetujuinya dan memenuhi permintaan sang pengusaha kaya raya itu dengan menikahkan Amrita Blanco dan pengusaha itu.

Namun pengusaha estate itu terkenal dingin dan berhati kejam bahkan dia sangat misterius. Mampukah Amrita Blanco menjalani pernikahan paksa ini dengan pengusaha itu dan menyelamatkan tanah perkebunannya dari kebangkrutan.

Mari simak kisah ceritanya di setiap babnya, ya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Denzzel Frustasi

Denzzel segera menarik tangan Amrita lalu menariknya ke arah dirinya sehingga tubuhnya agak terangkat naik.

Sorot matanya tajam mengarah lurus ke arah Amrita.

"Benar yang kau katakan jika tubuhku menarik dilihat dan kau sangat terpikat karenanya maka biarkan aku memenuhi keinginanmu itu", ucap Denzzel.

"Apa maksudmu itu ?" tanya Amrita.

"Aku akan memuaskan keinginanmu untuk menikmati tubuhku ini, Amrita", sahut Denzzel.

"Apa yang kau inginkan ?" ucap Amrita sedikit panik.

"Aku tidak peduli lagi tentang urusan apapun yang terpenting aku akan memenuhi keinginanmu, Amrita", sahut Denzzel.

Denzzel menarik tangan Amrita ke arah tubuhnya yang bidang lalu diletakkannya telapak tangan milik istrinya itu ke arah dadanya yang berotot.

Digerak-gerakkannya telapak tangan Amrita ke arah dadanya dengan kasar sehingga tubuh istrinya itu berguncang cukup keras.

Amrita tersentak kaget, melihat semua itu dan membuatnya panik oleh ulah Denzzel.

"Apa yang kau lakukan itu, Lambert ?" ucapnya.

"Agar kau puas !" sahutnya santai.

"Pu-puas ?! Lepaskan aku, Lambert !" ucap Amrita memekik keras.

"Bukannya ini yang kau maui dariku tanpa kau mau bertanggung jawab terhadapku, Amrita", kata Denzzel.

"Kenapa aku harus bertanggung jawab padamu ???" sahut Amrita.

Amrita menatap kebingungan sedangkan wajahnya berubah cemas.

"Aku tidak melakukan apa-apa kepadamu", ucapnya.

Denzzel terdiam sesaat, dihentikannya gerakan tangan mereka berdua lalu ditatapnya wajah cantik milik istrinya itu.

"Apa ?!" ucapnya.

Giliran Denzzel yang terheran-heran akan sikap Amrita dan tidak terima dengan jawaban istrinya itu.

"Tidak melakukan apa-apa kepadaku ?!" ucapnya.

Denzzel mendongak pelan seraya mengeluh frustasi.

"Oh ?! Demi Tuhan !" ucapnya.

Denzzel kembali menatap ke arah Amrita.

"Setelah kau meraba-raba badanku yang molek dan kau kagumi ini, tanpa rasa bersalah, kau mengatakan bahwa kau tidak berbuat apa-apa padaku", lanjutnya senewen.

"Apa yang telah kau lakukan padamu, Lambert ?" sahut Amrita.

"Dan kau masih bertanya-tanya kepadaku ?!" kata Denzzel.

"Ya, jelas aku bertanya padamu, apa itu salah ?" balas Amrita tanpa merasa bersalah.

"Demi Tuhan, Amrita !" sahut Denzzel pusing.

Denzzel menatap lekat-lekat ke arah Amrita dengan sorot mata dinginnya.

"Kau sengaja kepadaku, Amrita", ucapnya.

"Aku tidak sengaja", sahut Amrita ngotot benar.

Denzzel benar-benar dibuat pusing tujuh keliling sehingga dia sangat kesal terhadap Amrita.

"Aku akan tidur dikamar lainnya !" ucapnya.

Denzzel segera melompat turun dari atas tempat tidur lalu berjalan tergesa-gesa.

"Kau akan kemana ?" tanya Amrita.

Tampak ekspresi wajahnya yang terlihat polos, tak bersalah terhadap Denzzel Lambert.

"Jangan bertanya lagi padaku !" sahut Denzzel lalu menutup pintu secara kasar.

BLAM... !

Denzzel pergi dari kamar tidur dimana Amrita berbaring disana sedangkan dirinya lebih memilih pindah ke kamar lainnya yang ada dibungalow.

Terdengar suara pintu tertutup cukup keras dari arah luar.

Amrita tertegun diam saat Denzzel pergi dari kamarnya, tinggal dia sendirian di dalam kamar tidur tanpa ditemani oleh suaminya.

"Hufhhh...", desahnya pelan.

Amrita terlihat murung karena Denzzel berubah marah kepada dirinya.

"Dia marah...", gumamnya.

Amrita menarik kembali selimut ke arah atas tubuhnya.

Perasaan Amrita berubah kacau serta pikirannya menjadi tak tenang karena kepergian Denzzel.

Tidak ada hiburan buatnya setelah Denzzel pergi sebab dia tidak bisa melihat badan seksi milik suaminya lagi.

Amrita menghela nafas panjangnya sembari mengintip dari balik selimut.

Tidak bisa tidur kembali bahkan kedua matanya menjadi terbuka lebar-lebar, sulit sekali bagi Amrita tertidur seperti tadi.

Bayang-bayang tubuh Denzzel terus menerus melintas di dalam benak Amrita sehingga pikirannya dipenuhi oleh bentuk tubuh seksi milik suaminya.

Mau bergerak ke samping, Amrita langsung teringat kepada Denzzel, mau menoleh ke arah lainnya, tetap pikirannya dipenuhi oleh bayangan Denzzel Lambert seolah-olah dia tidak dapat memisahkan kehadiran suaminya dalam pikirannya.

Sialnya lagi, Amrita benar-benar terjaga sepenuhnya, seratus persen kedua matanya terbuka siaga tanpa bisa dia pejamkan rapat-rapat.

"Kenapa aku teringat pada Denzzel ?" tanyanya tak mengerti.

Amrita mengusap-usap wajahnya berulangkali lalu mendesah pelan.

"Ada yang salah dari isi otakku ini, sepertinya sedang bermasalah, dan seharusnya aku memeriksakan diriku pada ahli kesehatan psikolog", ucapnya.

Amrita menarik asal selimut tebalnya, berteriak keras tapi tidak terdengar keras karena tertutup oleh kain selimut.

"Bodoh !" pekiknya tertahan.

Amrita menjerit keras sembari menggelengkan kepalanya.

"Aaaakhhhhh... !!!" jeritnya frustasi.

Amrita benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa bahkan hanya bisa mengeluh.

"Kau bodoh, Amrita !" pekiknya lagi.

Terlihat sekali bahwa Amrita kebingungan sehingga dirinya tidak dapat merasa tenang bahkan tidak bisa terpejam lagi.

Amrita mulai dilanda gelisah, ekspresinya murung, berulangkali dirinya membuka tutup selimut, mencoba kembali tidur namun tetap usahanya gagal.

"Kenapa denganmu, Amrita ?!" ucapnya tak mengerti.

Apapun yang dia lakukan tetap dirinya tidak dapat bergerak ataupun turun dari tempat tidur karena kakinya masih belum pulih.

Amrita sangat frustasi karena dia tidak bisa menyingkirkan bayang-bayang Denzzel dari dalam benak pikirannya, setiap dia berusaha mengalihkan sosok pengusaha itu maka terlintas dalam benaknya, lekuk tubuh Denzzel yang mempesona mata.

Terlihat sekali jika Amrita hanya bisa menjerit-jerit di atas pembaringan tanpa dapat berbuat apa-apa, cuma membuka tutup selimut dan hanya bisa berkeluh kesah saja.

"Denzzel !" pekiknya lagi.

BRAK !

Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar, muncul Denzzel dari arah luar.

"Ada apa memanggilku ?" sahutnya.

Amrita tersentak kaget langsung terkesiap dingin.

Perlahan-lahan Amrita melirik ke arah Denzzel yang berdiri di dekat pintu kamar dan dia masih bertelanjang dada.

"Kenapa kau berisik sekali, tidak bisakah kau kembali tidur, suaramu kedengaran hingga keluar kamar, Amrita ?!" ucap Denzzel.

Amrita hanya melirik saja tanpa berani menjawab.

Tubuhnya mendadak kaku seperti patung, sangat sulit untuk digerakkan bahkan mulutnya seakan-akan terkunci rapat.

"Kembalilah tidur, aku juga ingin segera beristirahat setelah seharian di perkebunan, jangan berteriak-teriak lagi, kau mengerti, Amrita", ucap Denzzel.

Amrita hanya menganggukkan kepalanya dengan tubuh kaku.

"Cepatlah tidur ! Jangan berisik sebab itu sangat mengganggu sekali !" ucap Denzzel yang kembali mengingatkan.

Amrita tidak berani menjawab, dia duduk dengan diam.

"Ingat, tidur !" pesan Denzzel lalu menutup kembali pintu kamar.

Amrita bergidik ketika mengetahui Denzzel kembali ke kamarnya namun untungnya laki-laki bertubuh seksi itu hanya menengoknya.

"Syukurlah...", ucapnya lega ketika Denzzel pergi.

Namun Amrita merasa sepi lantaran Denzzel tidak bersamanya di kamar ini padahal dia ingin sekali melihat lekuk bentuk tubuh milik suaminya itu dengan puas.

"Kenapa aku membangunkannya, seharusnya aku tidak membuatnya pergi, sekarang aku yang rugi karena aku tidak bisa lagi melihat lekuk tubuh Denzzel dari dekat", keluhnya sembari menggerak-gerakkan tangannya seolah-olah dia sedang menyentuh tubuh gagah milik Denzzel Lambert.

Amrita sangat menyesal dengan yang dia perbuat sehingga membuat Denzzel tidak betah lagi tinggal satu ranjang dengannya padahal dia ingin berlama-lama memandangi bentuk tubuh molek milik suaminya itu selama mereka bersama dalam satu kamar.

"Aku akan kembali tidur !" ucapnya seraya menarik cepat selimut ke atas tubuhnya.

Amrita kembali membungkus rapat-rapat seluruh badannya dengan selimut tebal dan dia berusaha memejamkan kedua matanya agar tertidur.

Suasana berubah hening seperti semula, hanya ada Amrita yang sedang berbaring sendirian di atas tempat tidurnya dengan tubuh ditutupi oleh selimut tebal sedangkan Denzzel memilih pindah ke kamar lainnya karena terusik oleh Amrita.

1
Skyweer Skyweer
lanjut
Skyweer Skyweer
bulan madu, bukan hanya tinggal mimpi, kini kau datang bersamaku
Skyweer Skyweer
buat apa kecewa dia kan dah jadi suamimu
Skyweer Skyweer
tapi sebenernya tuh denzzel baik loh
Anonymous
up...
Skyweer Skyweer
sedih nih tapi dah jodoh yak nikah
Skyweer Skyweer
berat juga sih awalnya tapi kalau mang jodoh gimana lagi
Skyweer Skyweer
ibu seperti apa sih pamela tuh ya
Skyweer Skyweer
semangat thor
Skyweer Skyweer
gimana gak terpesona sama denzzel, dia tuh laki baget, macho
Skyweer Skyweer
ngaku aja deh amrita kalau kamu tuh naksir ma denzzel meski tuh cowok misterius
Skyweer Skyweer
keren tuh denzzel
Skyweer Skyweer
Denzzel tuh aslinya baik hanya saja ada misteri dibalik sikap dia
Skyweer Skyweer
pengen juga punya bungalow di tengah perkebunan, pasti asyik kali ya
Skyweer Skyweer
lama lama denzzel menunjukkan watak aslinya yang sabar serta mulia ya buktinya dia sayang sekali sama Amrita
Skyweer Skyweer
lanjut thor...
Reny Rizky Aryati, SE.
luar biasa /Drool/
Reny Rizky Aryati, SE.
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🌝🤺
total 1 replies
Reny Rizky Aryati, SE.
lapis legitnya enak kali yak /Grin//Joyful//Curse/
Reny Rizky Aryati, SE.: 😂😂😂😂🤺
total 1 replies
Skyweer Skyweer
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!