NovelToon NovelToon
KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puspita.D

Menceritakan tentang gadis belia yang memutuskan menikah muda, mampu kah ia menjalani biduk rumah tangga yang penuh liku-liku? akan kah ia menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspita.D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Dengan nafas ngos-ngosan akhirnya aku bisa selamat dari kejaran anj*ng tersebut. Aku berjalan perlahan di kegelapan malam, tak lama aku ketemu Agus yang sudah berhasil mengisi bensin motor nya.

Rasa nya dongkol banget di tinggal di tempat seperti itu. Besok-besok aku nggak mau kalo di ajak nya ketempat gelap seperti tadi.

Emang dasar pelit nggak mau modal.

Satu bulan sudah aku kerja, untuk pertama kali nya aku menerima uang gaji ku. Yah walaupun cuma 350 ribu tapi aku senang bukan main karna setidak nya itu hasil keringatku sendiri.

"Om aku mau pulang dulu, aku mau kasih gaji ki ini untuk mama" ucapku pada om Sony.

"Iya nggak papa, mau pulang sama siapa?" tanya om Sony.

Aku berpikir sejenak. "aku naik angkot saja om" sahut ku.

"Baik lah hati-hati ya" ucap om Sony.

Aku segera bersiap untuk pulang dengan naik angkot, aku menginap di rumah satu malam.

"ma...ini uang gajiku, mama pakai buat belanja" ucapku sembari menyodorkan uang gajiku.

"Kamu nggak pegang sedikit?" tanya mama.

"Aku sudah dapat uang jajan dari om sony jadi iti sudah cukup" sahutku.

"Oh ya ma...boleh kah nanti bulan depan aku gunakan uangku untuk beli HP?" tanya ku sedikit ragu.

"Ah tak perlu lah, kalo kamu punya HP kamu akan butuh uang terus buat isi paket" sahut bapak

Aku pun menurut tak memaksakan kehendak, asal nggak di paksa kawin saja aku nggak akan berontak.

Besok subuh, aku di antar oleh bapak. Sebenar nya aku kasihan sama bapak, karna harus repot mengantarku.

bapak mengajak ku mampir untuk membeli sarapan terlebih dahulu, makanan has pulau K nasi kuning bumbu merah, bapak paling suka kalo ikan nya hati ayam.

Setelah selesai bapak mengantarku ke tempat kerjaku. Karna masih terlalu pagi aku belum bisa masuk rumah karna om Sony masih tidur. Bapak pun langsung pamit karna harus segera berdagang.

pukul 06:30. Om Sony baru bangun. " Loh Put sejak kapan kamu datang" kata om Sony.

"Baru saja om" jawab ku. Aku segera masuk untuk mengerjakan pekerjaanku, karna menurutku memulai pekerjaan jam segitu sudah termasuk kesiangan.

Setelah selesai dengan masak dan membersihkan rumah, aku memilih mencuci pakaian om Sony supaya aku dapat persen buat jajan.

Siang itu aku kembali mengamati para pekerja, dari balik jendela kamarku. Di sana aku melihat seorang pria, dengan penampilan awut-awutan.

Rambut gondrong kumis tipis namun juga gondrong, pokok nya njerawis lah penampilan nya.

"Andai aku jadi pacar nya, ihhh mana mau aku di cium oleh nya" lirih ku.

Malam hari Agus ngajak aku jalan lagi. Aku yang nggak tegaan, tentu saja nggak bisa nolak.

Agus lagi-lagi ngajak ke tempat yang sepi tak ada seorang pun meski kali ini tak lagi di pinggir jalan.

Jalan sama Agus membuatku kehausan seperti lagi diet duh pelit nya 7 turunan, seribu rupiah pun dia nggak mau keluar duit.

Malam semakin larut, Agus yang mulai berani mencium bibir ku, namun entah kenapa ciuman Agus tak berkesan bagiku, bahkan terkesan seperti tak pernah ia lakukan.

Agus perlahan menc*mbu, leher dan turun ke p*yudara ku, entah kenapa aku seperti terhipnotis oleh nya.

Namun aku segera sadar dan mengajak nya pulang, sampai di tempat kerjaku ia tak langsung pulang, tapi malah melakukan hal yang sama.

Keesokan hari aku bertemu dengan teman Agus di pasar, aku di tanya.

"Tadi malam ngapain sama Agus?" tanya nya kepo.

"Ngapain nggak ngapa-ngapain kok" kataku. Yang tak ingin mengingat kejadian malam itu, ya walau pun hanya sebatas cumb*an tapi aku merasa jijik.

"Kata nya Agus dia mendapat yang segar-segar tadi malam bersama kamu" kata teman nya , membuatku melotot, dan tentu saja aku mengelak.

"Halah dia itu suka ngarang" ucapku.

"Jadi nggak terjadi apa-apa?" tanya nya.

"Tentu saja tidak, kalo terjadi sesuatu kenapa aku bisa sesantai ini?" kata ku kemudian meninggalkan, teman nya Agus yang bernama Sugeng.

"Awas saja kau agus, kamu nggak akan bisa lagi menyentuhku, dasar mulut ember" gerutu ku sepanjang jalan pulang dari pasar, jarak pasar dan tempatku kerja tidak lah jauh hanya 500 meter saja.

Aku merasa lelah pacaran sama Agus, yang seperti nggak ada ujung nya, aku sudah pernah mengutarakan bahwa aku bukan cuma mau pacaran tapi juga ke jenjang yang serius, tapi dia jawab ingin menjalani dulu, untuk nikah dia belum siap.

Aku teringat kata mama tentang pagar gaib. Dan harus mandi air comberan.

Saat subuh sebelum semua orang bangun aku mengambil air comberan di bawah kamar mandi, kebetulan kamar mandi nya menggunakan tongkat jadi memiliki kolong.

Dengan sedikit merasa jijik aku guyurkan air tersebut ke atas kepalaku.

"Niatku nggak mandi air comberan tapi membuang si*l pada diriku, siapa pun yang pertama melamarku aku akan menerima nya" lirih ku sebelum mengguyurkan air tersebut.

Setelah selesai aku membilasnya dengan air bersih.

Selanjutnya aku serahkan kepada yang maha kuasa.

Pagi nya aku beraktifitas seperti biasanya. Lelah pasti lah aku rasa tapi aku tetap menikmatinya.

Malam hari aku tak ingin ke mana-mana. Aku diam di dalam kamar. Berdiri di depan jendela yang terbuka itu kebiasaan ku kalo sedang di kamar.

Dari kamar aku melihat, seorang pria duduk sendiri, penamilan yang belum pernah aku lihat, wangi parfum yang menyengat hingga menusuk hidung.

Karna rasa ingin tauku, aku memutuskan keluar dari kamar.

Ternyata oh ternyata, dia pria dengan penampilan awut-awutan kemarin yang aku lihat.

Kini rambut nya rapi dengan buntut di belakang menyamping.

Aku merasa tertantang untuk mendekati nya.

"Oalaaah...aku kira siapa, ternyata" aku menghentikan ucapan ku, aku memilih duduk di samping nya.

"Aku itu sebenar nya ada rasa sama kamu, tapi aku malu mau mengutarakan nya" ucap nya. Yang membuatku ingin tertawa, sekaligus malu.

"Kalo kamu terima, aku langsung pulang untuk minta restu pada orang tuaku" ujar nya dengan serius.

Aku terdiam tak mampu menjawab.

"Ya Allah..apa ini jawaban dari hal yang aku lakukan kemarin. Siapa tau ini hasil dari aku mandi air comberan.

"Aku pikir dulu, ini terlalu tiba-tiba" ucap ku sembari melangkah masuk.

Walau sebenar nya aku pun terpesona dengan nya. Tapi aku juga belum tau nama nya aku lupa bertanya siapa nama nya.🤦🏼‍♀️

...****************...

             BERSAMBUNG...

1
Ds Phone
macam macam dugan hidup nya
Ds Phone
hamil ke dia
Ds Phone
nakit betul dia
Ds Phone
macam mana dengan rumah tangga meraka
Ds Phone
suami apa macam tu nak beban sama isteri
Ds Phone
itu jalan tak baik tu
Ds Phone
sangup metua kata macam tu
Ds Phone
muking ada yang tak kena
Ds Phone
tinggal kan aja
Ds Phone
laki tak ber tangung jawab
Ds Phone
apa nasib rumah tangga nya
Ds Phone
dia tak tahu orang hamil macam mana
Ds Phone
ada tukang hasut
Ds Phone
dapat laki macam tu memang susah
Ds Phone
laki nya kaki mabuk
Ds Phone
malu pulak tapi ikut
Ds Phone
sebenar dia suka pada kamu
Ds Phone
yake macam tak ada keputusan aja
Ds Phone
sakit hati sebenar nya
Ds Phone
dah masa sendiri tahu apa pun nak dimasak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!