NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:805
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebingungan Arumi

Nathalia tengah bersiap-siap untuk menuju ke Sky City, bertemu dengan Arumi di sana.

Setelah siap, Nathalia segera berangkat ke Jalundra Bridge. Selama perjalanan, sesekali Nathalia mengamati pergelangan tangannya. Sedikit lagi adalah hari ulangtahunnya. Lambang sudah terlihat jelas. Tidak tampak seperti luka lagi, melainkan seperti tato.

Sampai di Jalundra Bridge, Nathalia menunggu ada kesempatan untuk berpindah ke atas atap lift. Ia menunggu di atas atap sebuah toko sepatu. Kesempatan itu datang, Nathalia sudah menempatkan titik perpindahannya. Baru saja ingin berpindah, tiba-tiba ia melihat ada dua buah drone berjaga di sekitar atas atap lift.

Huh, siapa yang menaruh drone di sana?

Nathalia memukul atap toko karena kesal melihat ada drone di sana. Nathalia memutar otaknya untuk mencari jalan lain. Saat lift terangkat, Nathalia melihat drone tersebut hanya mengawasi di sekitar atap lift. Bagian bawahnya tidak diawasi sama sekali.

Nathalia berpikir itu adalah jalan satu-satunya. Dengan pistol katrolnya, ia menembakkan katrol ke sudut lift. Ada pegangan besi di sana. Ia berhasil menembak dengan baik dan tepat sasaran. Seketika, Nathalia terangkat ke sana dan bergelantungan di bawahnya.

Kemudian, Nathalia memanjat naik. Ia mencoba melumpuhkan kedua drone tersebut menggunakan pisau kecilnya. Sampai di sisi lift, Nathalia mengintip ke atas sebentar untuk memeriksa keadaan.

Ada sebuah drone yang sedang bergerak ke arahnya. Nathalia mulai mengenakan maskernya dan menutupi kepalanya dengan tudung. Drone semakin dekat ke arahnya. Nathalia melempar pisau kecil ke drone dengan sekuat tenaga.

Yes! Satu hancur. Tinggal satu lagi.

Nathalia berhasil menghancurkan satu drone. Ia berpindah ke sisi lain. Nathalia menunggu drone tersebut lengah. Terlihat, drone tersebut tengah memeriksa kondisi drone yang satu lagi. Melihat hal itu, Nathalia menempatkan titik perpindahannya tepat di belakang drone.

Ziingg....

Dengan cepat, Nathalia menebas drone tersebut hingga terbelah menjadi dua. Setelah itu, Nathalia menendangnya ke bawah supaya tidak meninggalkan jejak. Dengan demikian, Nathalia dapat berdiri bebas tanpa hambatan di atas atap lift.

Sampai di Sky City, kembali Nathalia kebingungan melihat begitu ketatnya penjagaan di bawah. Ada dua petugas, tiga robot dan tiga drone memeriksa setiap penumpang yang baru saja keluar dari lift. Nathalia mencari-cari jalan keluar lagi supaya ia tidak ketahuan.

Sfx : burung elang.

Nathalia mendongakkan kepalanya ke atas. Ia melihat ada seekor burung elang yang terbang mengudara mengitarinya. Nathalia sedikit kebingungan dengan tingkah anehnya. Tidak biasanya seekor burung elang terbang seperti itu.

Kemudian, instingnya mengatakan bahwa ia harus mengikuti kemana elang itu terbang. Nathalia memutuskan untuk mengikutinya. Meloncat dari gedung ke gedung, melewati berbagai terowongan sampai akhirnya elang tersebut mengarah ke sebuah bandara.

Di sana, ia melihat ada Arumi bersama dengan tiga orang yang tidak ia kenal. Kemudian, elang tersebut mendarat di pundak Nathalia. Seolah-olah mengerti apa yang dibicarakan oleh elang tersebut, Nathalia mengikuti elang tersebut turun ke bawah dan menghampiri Arumi.

"Nathalia. Ada apa kamu ke sini lagi??" Tanya Arumi ketika Nathalia berjalan menghampirinya. Nathalia tidak menjawabnya, ia justru fokus mengamati elang tersebut pergi.

"Nathalia??"

"Eh, iya Bu. Maaf. Aku sedang mengamati burung itu," jawab Nathalia sembari menunjuk elang tersebut.

"Sudahlah. Jangan dilihat terus. Kenapa kamu ke sini lagi??" Tanya Arumi mengulang pertanyaannya.

"Ada yang ingin aku tanyakan, Bu. Hmm, dari mana ibu tau aku ke sini??" Tanya Nathalia.

"Dia tidak sengaja melihatmu," kata Arumi sembari menunjuk seseorang yang berada disebelahnya, yang bernama inisial X. Nathalia mengamati orang tersebut dengan seksama. Merasa sedang diamati, X tersenyum manis kepada Nathalia. Maksudnya baik, X berusaha bersikap ramah. Namun, Nathalia berpendapat lain. Nathalia terlihat sedikit menjauh lalu mendekati Arumi. Mengindikasikan bahwa, ia menganggap X sebagai orang yang berbahaya.

"Aku hanya berusaha ramah, Nak. Bukan menakutimu," batin X.

"Tak apa. Dia orang baik. Apa yang ingin kamu tanyakan??" Tanya Arumi.

"Ada sesuatu hal yang terjadi pada tubuhku. Aku tidak tau apakah ini normal atau sebuah kelainan," jawab Nathalia sembari mengeluarkan pisau kecilnya.

Pisau tersebut ia dekatkan ke lengannya.

Arumi sedikit tercengang melihat hal itu. Dipikirnya, Nathalia mencoba bunuh diri. Belum sempat mencegah, Nathalia sudah menyayat lengannya terlebih dahulu.

"Lihat apa yang terjadi denganku, Bu," kata Nathalia sembari memperlihatkan lengannya.

Arumi mengamati sejenak lalu tercengang bukan main saat luka tersebut menutup secara perlahan-lahan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Ketiga muridnya pun juga ikut tercengang. Pasalnya, mereka tidak menyangka bahwa Nathalia akan memiliki kekuatan seperti itu.

Yang mereka ketahui hanya Nathalia melampaui kemampuan pendahulunya, dari segi bertarung dan kelincahan. Namun untuk kekuatan super, mereka sama sekali tak menyangka hal itu terjadi. Melihat Nathalia dapat berteleportasi saja sudah cukup mencengangkan bagi mereka, ditambah dengan adanya kemampuan regenerasi di tubuh Nathalia.

"Ada apa denganku, Bu?? Apa aku ini bukan manusia??" Tanya Nathalia. Arumi menangkap dari wajahnya seperti ada kekuatiran yang mendalam.

"Tenang saja, Nathalia. Itu normal. Kamu masih manusia," jawab Arumi menenangkan Nathalia.

"Benarkah?? Di internet bilang, manusia normal membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan lukanya, sedangkan aku hanya butuh beberapa menit saja," kata Nathalia.

"Hmm, aku rasa itu adalah sebuah kelebihan. Kamu berada di atas rata-rata manusia normal. Ada yang seperti itu," jawab salah satu murid Arumi berinisial Al.

"Apa itu artinya aku masih manusia??" Tanya Nathalia.

"Ya, tentu saja. Hanya saja melebih di atas rata-rata," jawab Al sembari tersenyum. Nathalia menanggapi dengan anggukan kepala.

Arumi membaca pikiran Nathalia, masih ada sedikit kejanggalan di pikirannya. Arumi memaklumi hal itu, mengingat usianya masih terbilang cukup muda. Kejadian yang dialaminya saat ini, mungkin belum masuk di logikanya.

"Tenang saja, Nathalia. Kamu masih manusia, bukan makhluk yang lain. Itu hanya sebuah kelebihan yang jarang dimiliki oleh orang lain. Bersyukur kamu memilikinya. Sekarang, kamu istirahat saja. Jangan terlalu dipikirkan, ya??" Kata Arumi. Nathalia menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis.

Arumi menyimpulkan reaksinya adalah Nathalia masih memikirkan tentang apa yang terjadi dengannya. Namun begitu, Arumi yakin pasti Nathalia dapat melewatinya dengan baik.

Arumi memanggil supirnya, yang merupakan robot. Ia memanggilnya A300.

"Pasti dia adalah adik dari A299. Kenapa ibu Arumi menamakan robotnya seperti itu??" Batin Nathalia.

Kemudian, ada sebuah helikopter kecil dipiloti oleh robot A300. Arumi mempersilakan Nathalia menaikinya lalu ia meminta robot A300 mengantar Nathalia sampai dirumahnya.

Nathalia melambaikan tangannya kepada Arumi dan dibalas dengan lambaian tangan sembari tersenyum manis. Ketiga muridnya juga melambaikan tangannya.

Selama perjalanan, A300 menjelaskan bahwa mereka harus menggunakan helikopter untuk mengantar Nathalia pulang ke Jalundra. Hal itu dikarenakan oleh kejadian kemarin, yaitu Nathalia ketahuan memasuki Sky City secara diam-diam. Penduduk setempat sempat melihat Nathalia sedang beraksi parkour di sana lalu melaporkannya kepada petugas keamanan.

Nathalia mempertanyakan hal itu. Mengapa bisa hanya dari aksinya dapat ketahuan. A300 menjelaskan bahwa penduduk Sky City menganggap aksi tersebut sebagai indikasi kejahatan. Berbeda dengan Jalundra yang masih mewajarkan aksi tersebut.

Nathalia mengerinyitkan dahinya. Sebegitu ketatnya di Sky City, sampai-sampai aksi parkour saja diindikasikan sebagai tindak kejahatan. A300 menjelaskan bahwa rata-rata penduduk Sky City mencintai perdamaian. Mereka menentang keras adanya aksi yang membahayakan keselamatan orang lain.

Sempat terjadi perdebatan kecil antara mereka berdua. Namun akhirnya, Nathalia mengerti bahwa jika aksi parkour dilakukan di Sky City lalu ada seseorang yang menirunya, ada kemungkinan mereka melakukannya dengan cara yang tidak biasa. Mengingat Sky City berada di atas langit, kemungkinan besar aksi parkour yang dilakukan oleh seorang amatir, berakibat pada jatuhnya ia ke bawah.

Sesampainya di rumah, Nathalia masuk ke dalam ditemani oleh A300 untuk mengantisipasi jika Nathalia dimarahi oleh pembantunya. Beruntung, pembantunya tidak memarahinya.

Di dalam kamarnya, Nathalia mencoba menceritakan tentang kejadian yang dialaminya kepada Anne. Selama pembicaraan tersebut, Anne berusaha menenangkan Nathalia. Jawaban yang didapat Nathalia tidak jauh berbeda dengan jawaban Arumi. Justru Anne mengalihkan pembicaraan ke hari ulangtahun Nathalia. Anne ingin merayakannya di rumahnya.

Nathalia sangat setuju dan menerima dengan senang hati. Ia berjanji saat hari ulangtahunnya tiba, setelah pulang kerja ia akan segera berangkat ke rumah Anne, bibinya. Anne mengatakan bahwa Nick sudah mempersiapkan hadiah spesial untuk Nathalia.

Mendengar hal itu, Nathalia tertawa geli. Tidak sabar menunggu, hadiah apa yang akan ia terima dari Nick.

Dari bibi dan ibu Arumi, aku masih manusia normal. Bersyukur deh. Aku kira, statusku sudah berubah menjadi alien. Gawat sekali kalau hal itu beneran terjadi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!