Rumah pojok yang selalu bersuara desahan nikmat setiap malam nya selama beberapa tahun terakhir ini, seorang gadis belia yang menjadi primadona sehingga tidak pernah istirahat dapat tamu.
namun ada pula kabar mengatakan bahwa diri nya memiliki susuk, karena setiap pelanggan yang usai berhubungan dengan nya selalu meninggal dunia dengan cara bermacam macam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Akal licik Lula
Arka rasa nya mau gulung gulung ketika ingat tawa nya Bintari yang amat seru dengan Digo, hati nya tidak terima akan hal itu tapi dia tidak sadar bahwa itu lah yang di namakan dengan rasa cemburu berat karena dia tidak terima apa bila ada pria lain yang membuat Bintari tertawa.
Tapi apa hak Arka karena dia bukan lah kekasih nya Bintari atau pun teman dekat, bahkan hubungan mereka saja canggung setelah Arka dengan tegas mengatakan bahwa yang ia cintai adalah Lula. Bintari memang menjauh sepenuh nya, entah karena apa Arka pun tidak sadar apa arti sikap nya Bintari saat ini.
Jujur saja dia sangat senang saat bersama dengan gadis itu, tapi otak menyangkal kalau dia ada rasa dengan Bintari, terus terusan otak nya meyakinkan kalau wanita yang ia cintai adalah Lula. sejak awal memang dia sudah suka dengan Lula, bahkan melirik Bintari saja dia sama sekali tidak pernah saat sedang main bersama.
Mereka agak dekat dan lama lama getaran itu muncul di hati Arka, kalau Bintari memang suka dengan Arka. namun kala itu dia sudah berusaha menjauh saja agar perasaan ini tidak berkembang, namun apa yang terjadi saat itu malah membuat hati nya tambah pilu saja saat Arka dengan tegas membantah tuduhan Nana kalau dia suka dengan Bintari.
"Ah tidak enak sekali rasa nya, apa sih kok begini?!" kesal Arka sendirian di rumah.
"Mau tidur pun tidak bisa, jengkel saja bawaan hati ku!" rutuk Arka tidak ada sudah nya karena bingung akan sikap dia sendiri yang mendadak jadi begini apa bila ingat senyum Bintari.
"Jahat banget aku ya, masa aku tidak suka melihat dia tertawa." batin Arka yang mulai pusing.
Pusing mau curhat dengan siapa karena Arka sendiri tidak tau akan perasaan dia, jadi bagai mana pula mau curhat soal dia yang tidak suka apa bila melihat Bintari tertawa dengan orang lain. kalau pun di jawab bahwa dia cemburu, maka Arka pasti tidak akan setuju karena dia tetap yakin kalau cinta nya hanya untuk Lula.
Ting.
Ponsel Arka berbunyi dan yang dia pikirkan adalah Bintari mengirimi nya pesan, maka dia segera menyambar ponsel itu, sayang nya apa yang dia pikirkan sangat jauh berbeda. dia sama sekali tidak jadi tersenyum, karena yang mengirim pesan malah Lula.
"Kakak lagi apa?
"Ku kira Bintari tadi yang kirim pesan, ahhh aku ini kenapa lah?!" Arka mengusap wajah nya kasar.
Ting.
"Aku besok libur nih karena majikan aku di luar kota, mau main?"
"Jawab apa aku ini, kok dia malah mengajak aku main? lalu kenapa aku tidak senang!" Arka bicara sendiri karena dia bingung.
Ting.
"Kakak?
"Main kemana?" Arka mengirim balasan nya.
"Kemana saja lah, ajak Bintari sekalian biar kita bisa main sama sama." balas Lula.
Mata Arka langsung bulat ketika membaca nama Bintari, langsung tangan nya mengetik setuju untuk pergi besok karena dia juga tidak ada jadwal kuliah. sebenar nya tadi mau menolak karena mood nya tidak bagus, tapi setelah melihat nama Bintari maka dia pun setuju.
"Tidak usah lah ajak Digo, nanti dia senang senang dengan Bintari." kesal Arka tidak mau mengajak teman nya.
"Assalamualaikum." Digo dan Riski pulang sambil bawa bungkusan.
"Walaikum sallam, kalian dari mana kok tidak ajak ajak aku?" Arka menyambut nya dengan senyum lebar.
"Udah baik mood bocah satu ini, tadi saja dia marah marah." batin Digo.
"Ya gimana mau mengajak mu, tadi saja kau marah marah tidak jelas!" celetuk Riski langsung.
Arka cuma tertawa sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal karena tadi memang mood nya berantakan akibat tidak terima bila Bintari dengan Digo, jadi dia pun marah marah sampai di rumah dan terus kepikiran. baru sekarang mood lagi karena mau ketemu besok, rasa nya bagai dan dia tetap saja tidak sadar kalau sebenar nya perasaan ini untuk Bintari.
...****************...
"Mau kemana kamu?" Kendal melihat tuan nya siap siap.
"Ada janji sama Lula, jalan jalan lah sekali kali." Bintari tersenyum.
"Memang teman mu cuma dia saja ya? baru ini kau mau keluar!" Kendal nampak tidak suka.
"Ya kan kau tau sendiri kalau selama ini aku memang jarang berteman, kalau kau tidak suka ya jangan ikut lah." ujar Bintari.
Kendal cuma diam saja karena dia memang tidak suka dengan Lula, Bintari juga tidak bisa mau memaksa Kodam nya untuk suka dengan Lula. mungkin saja Kodam sama dengan manusia juga, kadang bisa tidak suka dan kadang sekali lihat saja sudah suka dengan teman teman.
"Aku pergi dulu ya, kau memang tidak ikut ni?" tanya Bintari sekali lagi.
Yang di tanya cuma melengos dan segera terbang masuk kedalam mobil, Bintari mengendarai mobil nya karena anak bungsu juragan beras ini hidup enak. sebagai anak bungsu dia sangat di sayang, apa pun akan di belikan untuk kenyamanan diri nya.
"Itu bukan teman mu, dia naik apa tadi?" Kendal menunjuk Lula yang sedang berdiri sendirian.
"Mau lihat apa sih di sini, kata Digo kalau malam ada pasar di sini." ujar Bintari.
"Mungkin dari siang sampai malam, itu saja sudah ramai." tunjuk Kendal.
"Lula!" Bintari keluar dari mobil dan berlari memeluk sahabat nya.
"Ya ampun aku nunggu lama banget loh, makasih ya udah mau main." Lula juga senang melihat Bintari.
"Ayo lah kalau kau jalan, mau lihat lihat orang jualan itu ya?" Bintari sudah antusias.
"Tunggu ya, aku lagi menunggu Arka." Lula berkata tanpa dosa.
Bintari jadi melongo karena Lula malah menghubungi Arka pula, di kira nya cuma mereka berdua saja yang akan pergi main. tapi Lula malah mengajak Arka yang membuat Bintari tidak nyaman, Kendal yang melihat hal itu jadi tambah naik darah di buat nya.
"Cepat hubungi Digo itu, ajak dia datang kesini juga!" tegas Kendal.
"Ah enggak lah." tolak Bintari karena malu pula.
"Ajak sekarang atau aku masuk dalam tubuh mu dan akan ku buat kau mengamuk di sini." ancam Kendal.
"Ih!" Bintari kaget dengan ancaman Kendal dan untung nya Lula tidak tau karena sibuk menghubungi Arka.
"Cepat hubungi!" Kendal tidak mau di bantah.
Bintari yang takut ancaman itu jadi meraba ponsel nya, di hubungi Digo untuk di suruh datang kesini segera. lagi pula kan nanti malam mau main juga di sini, jadi tidak masalah bila di ajak sekarang saja, Kendal bersidekap tangan menatap Lula dengan tatapan sangat tidak suka.
Lima bab ni guys, jangan lupa like dan komen nya ya.
Kaka othor,, semoga cepat sembuh sakit giginya yaa,, ya Allah,, aq pernah rasain ...,, sakitnya tuh 😭
mau apa kau disini pangeran ulo yunior???
Kau hanya boleh mendekati Bintari jika kau sudah memantapkan hatimu pada Bintari.Jika hanya ingin menyakiti hati Bintari,jangan harap kau bisa dekat2 dengannya.