seorang wanita misterius yang penuh ambisi dan kegilaan akan teknologi demi mencari jejak orang tercintanya hingga hal terduga terjadi menghidupkan jiwanya yang hilang ditelan kegelapan.
Pelatihan hidup dengan penuh tekanan dan kejamnya dunia, dia menjadi wanita yang kejam dan hidup penuh sandiwara dalam menghadapi orang-orang yang penuh topeng permainan.
Yuk baca karyaku, mohon dukungannya yah 🤗🥰
Terimakasih🤗☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoerun Nisa14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hujan impresif
Suasana yang begitu dingin di tengah malam yang mencekam. Angin luar yang menusuk sampai tulang-tulang, cipratan air yang membasahi kaki. Suara deras air hujan memenuhi telinga Abella hingga suasana itu membuat dirinya terluka mengingat suaminya yang telah tiada.
Rintikan-rintikan air hujan di setiap jalanan, Abella hanya menatap lampu merah yang menyala di kala berubah padam. Merenungi dengan diam di tengah hujan yang deras tiada henti, Abella yang sembari menggosok-gosokan tubuhnya membuat Fattan yang di sampingnya terus menatap dan antusias memberikan jaketnya di tempat yang sunyi.
“Kau tak perlu khawatir denganku, lebih baik kau lindungi dirimu sendiri dari udara dingin ini! Jangan sampai kau sakit karena hal bodoh mu ini! Ucap Abella dengan spontan
“Mulutmu itu berduri sekali! Ujar kekesalan Fattan dengan berusaha mengendalikan dirinya agar tidak marah terhadap Abella atas ucapannya.
Abella dengan cueknya tak menanggapi hal itu, ia terus menatap jalan, melirik kanan kiri berharap hujan segera berhenti, ketika dari kejauhan, Abella melihat sesuatu kejanggalan, sebuah earguard memberitahukan informasi dari jarak jauh terjadi sebuah pengejaran di tempat pertokoan.
“Kenzi? Lirih pelan Abella dengan heran atas keberadaan Kenzi yang ada di Riglas.
Abella yang melihat Kenzi sedang di kejar-kejar oleh beberapa orang membuat Abella bergegas untuk membantunya sebagai sebuah kesempatan untuk mendekatinya.
“Hey kau! Mau kemana? Ucap Fattan melihat Abella yang bergegas pergi dengan menaiki motornya.
“Apa urusanmu! Ucap Abella yang telah menaiki dan menyalakan motornya.
“Apa kau gila! Tengah malam gini kau akan pergi dalam keadaan hujan? Ucap Fattan yang kemudian Abella terhenti sejenak memandang Fattan.
“Jika sudah berhenti! Pulanglah dengan motorku, dan kembalikan ke timku! Jangan pedulikan aku! Ucap Abella mematikan motornya dan mengambil pakaian di bagasi jok motor dengan terburu-buru kemudian melemparkan kuncinya ke Fattan, ia bergegas lari menyeberangi jalan melewati genangan air dengan hujan yang terus deras tiada henti sambil melepaskan dan mengganti pakaian normal.
“Hey! Hey berhenti... teriak Fattan ke Abella dengan keheranan atas sikapnya.
Abella yang memiliki rencananya sendiri, dan ingin mengetahui siapa orang pengejaran di waktu itu, membuat ia menemukan celah peluang untuk memecahkan di balik motif dan siapa di balik dalangnya. Abella yang bersembunyi di suatu tempat dengan keadaan yang basah kuyup menunggu Kenzi melewatinya dengan menyeret dia masuk di gang yang sempit. Abella sembari mengganti penampilan nya menjadi wanita normal, siap menyeret Kenzi di depannya.
“Ahhh Kau!! Ucap Kenzi yang di seret Abella sambil terkejut ketika melihatnya.
“Mengapa kau disini? Dan basah kuyup seperti ini? Ucap Kenzi menatap Abella dari atas sampai bawah kaki yang kehujanan dengan heran. tiba-tiba saja Abella membungkam mulut Kenzi untuk tidak berisik agar tidak ketahuan dalam persembunyiannya.
Tiba-tiba pukulan dari belakang mengenai Kenzi hingga tidak sadarkan diri, melihat hal itu dua orang tak dikenal itu langsung membius Abella dan membawanya bersama Kenzi masuk ke dalam mobil.
Kenzi yang tersadar dalam mobil melihat Abella yang di sampingnya tersandar di bahunya yang sedang terikat dengan tangan ke belakang dan mulut yang tertutup kain begitu juga dirinya yang sama senasib. Ia berusaha mencuri-curi pandang dengan situasi yang di dalam mobil, berpura-pura pingsan mendengarkan percakapan mereka serta memperhatikan Abella yang di sisinya.
“Setelah kedua orang ini berada di tempat, kau harus segera mentransfernya. Ucap berandal itu yang sedang menelfon bosnya atas keberhasilannya membawa Kenzi.
“Dua orang? Ujar Daren di dalam teleponnya dengan keheranan.
“Aku membawa kekasihnya, mungkin itu bisa membantumu mendapatkan yang kau inginkan. Jelas berandal yang duduk di depan sambil mata melihat ke kaca mengawasi kedua tahanannya.
“Kerja yang bagus! Tak sia aku membayar mu mahal. Ucap Daren yang ada di dalam teleponnya dengan senang.
“Tenang saja! selagi kau menepati perjanjian kita, semua akan terselesaikan. Ucapnya
“Baiklah.
Kenzi yang berusaha membangunkan Abella dengan menyenggol kakinya secara perlahan-lahan akhirnya ia tidak berhasil juga, Kenzi berusaha mencari solusi untuk kabur tetapi Abella yang tak sadar-sadar membuat dirinya sulit untuk kabur dalam mobil. Hingga mereka di bawa di salah satu tempat sebuah gedung tua yang tak berpenghuni, sepi tak ada kendaraan yang melewatinya. Abella dan Kenzi di bawa dengan di ikat di tiang yang berbeda dengan pura-pura tidak sadarkan diri, Sambil Gangster itu menunggu bosnya datang. Peluang Kenzi untuk berusaha mencari cara melepaskan ikatannya.
Beberapa lama kemudian, tibalah Daren berserta bawahannya menuju ke Gangster itu yang berdiri dengan jarak kejauhan dengan Kenzi.
“Mengapa ia belum sadar juga! Ucap bisik Daren penasaran.
“Sepertinya ia berusaha membodohi kita,! Ujarnya dengan senyum tipis.
“Ambilah air untuk menyiramkannya kepada mereka. Ujar Daren memerintahkan bawahannya.
“Baik bos! Ucap salah satu bawahannya yang di samping kanan.
Daren pun melanjutkan langkahnya kembali menuju ke Kenzi. Sambil menggerak-gerakan kaki Kenzi untuk membangunkan dengan kakinya.
“Bangunlah! Ucapnya
Daren pun melangkah kembali menuju ke Abella, ia menjongkokan tubuhnya melihat-lihat wajah Abella dengan memegangnya.
“Pilihannya cantik juga! Ucapnya sambil merapikan rambut Abella yang teracak-acak. Kemudian ia berdiri kembali sambil memasukan kedua tangannya ke saku setelah bawahannya membawa air di dalam ember sambil mengkode menyiramkannya ke Kenzi dengan menggunakan lirikan mata. Hal itu sontak membuat Kenzi kaget, dengan tubuh yang basah kuyup seperti Abella.
“Sekarang kau sudah sadar? Ujarnya
“Kalian semua pergilah! Tunggu di luar! Perintah Daren kepada bawahannya.
“Sial! Apa maumu! Ucap Kenzi yang telah terikat di tiang
“Kau telah menjebak perusahaan ku, dan telah menghapus beberapa server tempat menyimpan berbagai informasi vital perusahaan ku! kini kau bertanya seolah-olah kau tak melakukan apapun brengsek! Bentak Daren kepada Kenzi sambil menginjak kakinya karena geram.
“Kau juga bangkai! Seharusnya kau bertanya mengapa aku melakukan itu! Bentak balik Kenzi.
“Sial! Kau membalas perusahaan ku dengan kejam. Karena mu perusahaan ku terhenti beroperasi! Bedebah. Bentak Daren sambil menarik kerah bajunya.
"Aku hanya mengambil sebagian uangmu sebagai kompensasi, 2 Triliun itu uang kecil yang tak setara dengan kau menghancurkan hidupku, karena mu aku keluar dari universitas ku dengan hina dan kau menghancurkan masa depanku. Ini tak sebanding dengan perlakuan mu dengan balas dendamku yang masih terluka dan membekas hingga aku puas bermain-main dengan perusahaan yang sedang kau nikmati. jelas Kenzi dengan senyum jahatnya
“Kau brengsek ken! Kembalikan itu maka kau akan selamat dari sini! Bentak Daren dengan memukulnya
“Sekarang kau jadi pengecut! bermain kotor dengan bermain nyawa denganku, Yanli teman dekatku sekaligus teman kecilmu itu akhirnya mati oleh ulahmu sendiri. Kau berani bermain denganku, aku juga ingin bermain dengan mu! Ucap senyum liciknya
“Pengkhianat harus mati, kau pun juga harus mati! Ucap Daren dengan marah sambil memukulinya hingga darah keluar dari hidungnya.
“Kau tak akan membunuhku secepat itu, perusahaanmu sudah tergantung dengan diriku, sekalipun kau berani membunuhku bersiaplah kehancuran perusahaanmu itu. Ucap Kenzi yang masih tenang dengan senyum tipisnya.
“Kau memang bedebah! Baik! Kekasihmu itu akan menjadi bonekaku jika kau tak menuruti permintaanku! Ancam Daren dengan Kesal sambil menghentikan pukulannya.
Abella yang mendengarkan percakapan itu akhirnya mengerti siapa di balik dalangnya, ia terus berpura-pura pingsan menunggu waktu yang tepat untuk meloloskan diri. Kenzi yang terus menatap Abella dengan rasa peduli kini mencari solusi untuk menyelamatkannya.
“Silahkan! Aku akan gunakan nama perusahaanmu untuk balas dendamku dengan perusahaan Lambros! Ancam Kenzi balik
“Apa hubungan dia dengan perusahaan ku? Perusahaan ku menyinggungnya? Sontak kaget Abella mendengar hal itu dalam pikirannya.
“Hahaha aku sudah memutuskan hubungan dengan Lambros, kau tak bisa melakukannya! Cethusnya
“Hah! Sempit sekali kau berpikir! Banyak cara menghancurkan perusahaanmu, aku dapat menjadikan perusahaanmu kambing hitam. Ancam Kenzi dengan senyum tipis
“Hebat! Sungguh hebat! Kau dan kasihmu memang sungguh pantas mati sebelum api membara! Ucap Daren sambil bertepuk tangan
“Sebelum kau menemui ajalmu, lihatlah bagaimana aku perlakukan kasihmu sebelum nyawamu melayang! Hussssshh...... Ucap Daren dengan tertawa sambil memperagakan roh yang terbang kemudian menghampiri Abella.
Daren mengangkat Abella dengan paksa dan menaruhkannya di bangku kosong yang tua, sambil membangunkan Abella dengan kasar menggunakan kakinya. Abella yang pura-pura baru tersadar hanya menatap tajam daren atas perlakuannya. Ia menarik rambut Abella dengan keras agar Kenzi mau mengikuti perintahnya, Abella yang merasakan kesakitan dengan menikmati rasa sakitnya menahan emosi pemberontak diri atas penganiayaan terhadapnya, untuk melihat sejauh mana Kenzi bereaksi untuknya.
“Berhenti! Apa maumu? Ucap Kenzi dengan terpaksa melihat Abella yang terus di siksa di depannya membuat ia tak tega apalagi Kenzi yang terus mengingat ketika dirinya bersama dia di waktu kejadian ledakan silam.
Tiba-tiba suara dering handphone berbunyi milik Daren, ia yang sedang melilit leher Abella dengan lengannya melihat siapa yang menelponnya, akhirnya langsung bergegas menerima panggilan masuk dari kakaknya akhirnya ia melepaskan lilitan tersebut.
“Dimana kau! Mengapa belum pulang sampai sekarang? Seru dalam teleponnya dengan marah
“Apa urusan kakak memperdulikan aku! ujar dengan Kesal
“Baik! Kapan uang yang kau janjikan itu akan kembali hah? ancamnya
“Tenang, Tenang... Semua akan segera saya tepati! Jelasnya
“Tenang! Tapi tak pernah beres! Cepatlah kembali ayah akan datang dari bandara! Seru kakaknya
“Ayah? Kejut Daren
“Cepatlah! Jika tak.... habislah riwayatmu! Dan perusahaanmu akan kembali teralihkan kepadaku hahaha Ujar kakaknya dengan senang melihat adiknya menderita
“Baik! Baik, aku akan segera kesana! ujarnya dengan kesal
“Jangan lupa, jemputlah ayah... jadilah anak baik di sana! Seru Kakaknya dalam telepon.
“Ahhh! Ucap kekesalan daren setelah panggilannya berakhir, ia pun langsung pergi keluar menemui anak buahnya.
“Bawa mereka berdua ke ruangan sel isolasi! Ucap bisiknya ke bawahannya.
Kenzi yang merasa lega atas kepergiannya Daren sedangkan Abella memiliki rasa balas dendam atas perlakuan terhadapnya, membuat Abella harus berpura-pura lemah di hadapan Kenzi demi dekat dengannya. Abella yang duduk di kursi dengan lemah menatap senyum tipis ke Kenzi, Kenzi yang terus memandangnya ia membalas senyuman tipis juga.
“Bertahanlah! Ucapnya sambil tersenyum
Mendengar ucapan itu, sontak Abella mengingatkan Dadvar ketika di pangkuannya yang tak berdaya di dalam mobil atas kecelakaan itu.
“Bertahanlah Dadvar.. Ujar Abella dengan Suasana yang mencekam di tempat yang sunyi itu, Abella memberanikan diri berjalan masuk ke tempat alas berharap ada seseorang yang dapat ia jumpai. Hingga ia kembali berlari ketika mendengar suara ledakan, sesampainya disana api sudah membara menghanguskan seisi mobil itu.
Abella mengingat kejadian itu langsung meneteskan air matanya hingga terisak, berharap Dadvar kembali menghidupkan dirinya. Kenzi melihat hal itu langsung cemas
“Ada apa denganmu? Ucapnya Abella yang tak bisa menahan tangisannya hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berusaha menghapus air matanya serta berusaha kembali untuk tidak mengingat Dadvar atas kecelakaan itu. Abella berusaha mengalihkan pandangannya ke atas langit-langit dan melihat sekitar sambil beradu pikiran yang ada di depan matanya.