NovelToon NovelToon
Dinikahi Pembunuh Bayaran

Dinikahi Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ririn dewi88

Laki laki itu begitu menyebalkan, CEO yang sombong dan selalu galak padamu yang seorang asisten pengantin saja.

"Awas saja ya, lihat aku akan membuatmu jatuh cinta dan aku akan menyiksamu setiap hari"

Jdor, tiba-tiba suara guntur terdengar, ini tak ada tanda-tanda hujan, tapi kenapa ada suara guntur sungguh menakutkan, segera aku masuk kedalam mobil taksi. Aku mulai merinding padahal kan hanya main-main saja mengatakan itu.

Aku juga tak mau kalau sampai benar-benar menjadi istrinya bisa-bisa aku mati berdiri kalau ada disampingnya sampai tua. Menyeramkan sekali sungguh.

Apakah semua kata-kata itu bisa di cabut ?

Disini aku pake sudut pandang pemeran perempuan ya. Semoga kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hamil

Ku regangkan tubuhnya yang pegal semua pekerjaannya sudah selesai. Dengan cepat kubereskan semua barang-barang ku dan ingin segera pulang.

Sama seperti saat datang kemari aku juga berjalan kaki saat pulang. Tak terlalu jauh rumah yang aku sewa hanya beberapa menit saja aku akan sampai dirumah.

Untuk menghemat uang juga bukan itu lebih baik, saat aku menyebrang, aku tak melihat kiri kanan dan "Akhhh" aku berteriak dan tubuhku ambruk terjauh.

Di hadapanku ada sepeda motor yang menyorot wajahku dengan lampunya yang begitu terang. Bahkan orang yang akan menabrak ku tak turun sama sekali hanya diam duduk anteng diatas sepeda motornya.

Tentu saja aku marah, dengan tanpa memikirkan rasa sakit ku, aku bangkit dan menghalangi jalannya "Bisa tidak turun dan bantu aku" teriakku dengan melengking.

"Awas saya tak salah"

"Benarkah tidak salah, harusnya anda melihat saya akan menyebrang"

"Pergilah atau saya tabrak"

Aku tentu saja terbelalak mendengar jawabannya "Gila dasar bukannya minta maaf malah ingin menabrak ku, dasar ya manusia tak punya hati"

Brum, aku sampai kaget saat dia menyuarakan sepeda motornya, hampir saja jantungku copot.

"Menganggu saja" sambil membelokan sepeda motornya dan pergi meninggalkan aku.

"Hei awas saja aku akan membalasnya, aku tak akan tinggal diam dasar orang aneh. Lihat saja saat aku melihat sepeda motormu lagi akan aku beri pelajaran" teriakku yang tak berguna sama sekali.

"Ya sudahlah dia sudah pergi juga" kesal ku sambil melanjutkan langkahku untuk pulang ke rumah.

...----------------...

Farhan memarkirkan sepeda motornya seperti biasa dengan asal, masuk kemansion dengan langkah yang begitu lebar, saat mendengar sebuah teriakan Farhan makin mempercepat langkahnya.

"Ampun Kak, ampun aku sungguh minta maaf. Aku juga tidak mau semua ini terjadi padaku" ucap seorang perempuan yang kepalanya sedang di jedotkan kearah meja runcing.

"Stop Arhan adikmu bisa mati, sudah" sekarang wanita paruh baya yang bicara.

"Dia menang pantas mati karena mempermalukan keluarga" jawabnya dengan kemarahan yang makin menggebu-gebu.

"Stop Arhan"

Sekarang hanya terdengar suara isakan, Arhan benar-benar berhenti menyiksa adiknya yang sudah lebam-lebam dan ada darah juga di keningnya, yang perlahan mengucur dan makin banyak.

"Dia hamil Kak , dia tak pantas hidup hanya membuat keluarga malu saja. Seharusnya kamu tak usah menghalangi aku untuk membuatnya mati"

Kerah kemeja Arhan ditarik sampai terhentak "Dia adalah adikku, tak pantas kau memperlakukannya seperti itu. Setiap masalah ada jalan keluarnya. Tak semuanya harus melakukan kekerasan"

"Jangan munafik, kau juga adalah seorang pembunuh bayaran yang berkedok menjadi CEO karena Ayah meninggal"

"Memang mulutmu ini perlu di hajar Arhan"

Perkelahian pun tak terelakan, mereka berkelahi suasana makin panas dan Ibu mereka menangis makin histeris melihat anaknya yang bertengkar dihadapannya seperti ini.

"Sudah, sudah apakah kalian ingin membuat Ibu jantungan, sudah" teriaknya dan pingsan.

"Ibu" teriak mereka bertiga serentak.

Untungnya Ibu mereka tak sampai jatuh kebawah. Arhan langsung menangkapnya dan membawanya pergi dari sana. Sedangkan Farhan mendekati adik bungsunya yang masih menangis dan saat Farhan mendekati dia menundukkan kepala dengan tangan yang saling bertaut ketakutan.

"Apa yang dikatakan oleh Arhan apakah benar" tanya Farhan dengan lembut, dia begitu menyayangi adik perempuannya, dia adalah satu satunya yang selalu Ayahnya titipkan padannya sebelum tiada.

Alea masih belum menjawab, dengan perlahan Farhan membawa adiknya duduk lalu memberikan segelas air putih untuk menenangkan dirinya.

"Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi Alea, jangan membuat Kakak juga marah padamu"

"Baik, tapi jangan pukul aku" sekarang tatapan Alea bertemu dengan Kakaknya.

"Mana mungkin Kakak akan memukulmu. Sebesar apapun kesalahan mu Kakak tak akan memukulmu. Ceritakan semuanya pada Kakak"

"Baik Kak"

Flashback on

"Ayolah Alea kita sudah berpacaran 2 tahun masa tidak ada hubungan intim, aku sangat ingin merasakannya seperti teman-temanku" bujur Erik pacar Alea.

"Tidak, aku sudah janji pada Kakakku, aku hanya akan memberikannya pada suamiku saja kelak" tolak Alea dengan tegas.

"Kamu ga sayang aku ya?" Wajah Erik berubah menjadi sendu, agar Alea luluh.

"Jika kamu mencintai aku, maka kamu tak akan meminta ini Erik. Lebih baik kita putus saja akhiri semuanya dari pada kamu terus merengek seperti itu. Kamu sewa saja jalang aku tak mau"

Alea mengambil tasnya dan melangkah pergi, namun Erik bersiul dan datang lah beberapa laki-laki teman-temannya Erik. Mereka langsung memegangi tangan Alea dengan erat.

"Apa-apaan ini lepaskan" teriak Alea tak terima.

"Puaskan dahulu kami, maka semuanya akan selesai"

"Tidak sialan kalian lepaskan aku, lepaskan" teriak Alea dengan tubuh yang meronta-ronta.

Namun semua itu sia-sia, Erik mendorongnya ketempat tidur, membuka satu persatu kancing pakainya, semuanya dibuka sampai dirinya telanjang bulat. Temanya-temannya tertawa dan mulai menjelajahi tubuhnya, meremas, bahkan sampai ada yang mencium dan memasukan tangannya kedalam Miss v nya.

Alea berteriak histeris, tak terima tubuhnya di permalukan seperti ini, belum lagi ada sebuah kamera yang menyorot tubuhnya dan kelakukan mereka yang menjijikan juga.

"Hei aku dulu yang harus memerawaninya. Aku yang berhak karena aku pacarnya" marah Erik karena teman-temannya sudah mendahuluinya.

Dengan kasar Erik segera membuat kaki Alea agar mengangkang, bahkan dibantu oleh teman-temannya, pedang pusakanya itu dengan sekali hentakan langsung masuk membuat Alea berteriak histeris dan menangis sangat sakit sekali itu, Alea tak pernah merasakan kesakitan seperti ini.

Tangisannya tak membuat mereka berhenti menjelajahi tubuhnya ini, mereka makin berani menjilat, mengigit, tak peduli dengan Alea yang kesakitan bahkan orang yang tadi merekamnya sekarang sudah ikut melakukan hal bejat yang sama.

Mereka bergiliran memasuki Miss v nya, sungguh menyakitkan sekali, tanpa Alea sadari dia pingsan. Saat bangun sudah tak ada siapa-siapa ponselnya tergeletak begitu saja.

Saat Alea membukanya ada vidio saat dirinya di pakai beramai-ramai dan ada pesan ancaman juga.

Erik

Jangan bilang pada siapapun atau vidio ini akan tersebar dan perusahan keluarga mu akan hancur akan aku pastikan itu. Ibu mu juga pasti akan mati mengetahui putrinya di pakai oleh banyak pria, ingat Alea ancaman ini, jangan sampai buka mulut. Selamat tinggal sayang tubuh mu begitu nikmat dengan darah perawan yang begitu segar.

Alea yang muak melempar ponselnya, menjambak rambutnya kesal pada dirinya sendiri karena tak bisa melawan. Tubuhnya penuh dengan tanda merah, digosoknya tanda itu namun tak hilang tangis Alea kembali pecah begitu pilu menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

"Aku sudah kotor, bagaimana aku bicara dengan Kakak, bagaimana kalau aku hamil"

"akhh, Erik sialan aku tak terima atas perlakukan kamu ini, aku benci padamu" dipukulnya dadanya dengan keras, melampiaskan semua kemarahannya dadanya begitu sesak menahan rasa sakit ini.

Flashback off

Rahang Farhan mengeras mendengar cerita adiknya yang begitu menyakitkan, berani sekali mereka sudah menghancurkan masa depan adiknya.

"Berapa orang Alea"

"7 orang Kak, mereka selalu ada di markas di jalan Melati, mereka selalu ada disana"

Farhan diam cukup lama, mengambil p3k mendekati adiknya mengobatinya dengan perlahan, sesekali juga meniup lukanya agar Alea tak begitu kesakitan.

"Beristirahat lah"

"Temani aku Kak, aku takut Arhan akan datang ke kamarku"

"Tak akan, hari ini Kakak tak bisa harus ada yang mati, pergilah beristirahat"

"Apa yang akan Kakak lakukan"

"Balas dendam, kamu akan tahu apa yang akan Kakak lakukan nanti" cup, sebuah kecupan mendarat di kening Alea.

Tanpa banyak bicara lagi Farhan pergi dari sana, meninggalkan adiknya sendirian.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!