Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Anin terkejut melihat Leon ternyata ada di belakang tubuhnya. Entah kapan pria itu tiba, seketika Leon sudah memeluk pinggangnya dari belakang.
“Jangan kurang ajar Kau !” sungut Anin
“Kau memegang apa ?” tanya Leon yang melihat Anin dengan cepat menyembunyikan sesuatu di tangannya.
“Bukan urusan mu !” ucap Anin ketus.
Leon menatap manik mata Anin dimana Leon tahu pasti Anin habis menangis. Secepat kilat Leon mengambil kertas di tangan Anin yang membuat Anin tersentak kaget.
“Astaga !”
“Woaah….apa Kau hamil, Anin ? Sudah berapa usianya ?”
Leon menatap kerta hasil USG tersebut.
“Bukan Aku yang hamil !”
Anin menghentakkan langkah kakinya menuju mobilnya namun Leon dengan cepat menarik tangan Anin menuju mobil Leon.
“Ikut Aku !”
“Hei apa-apaan ini !”
“Diamlah !”
Leon memasukkan Anin ke dalam mobilnya, dan membawa Anin pergi ke suatu tempat.
“Kau mau bawa Aku kemana ?” Anin mendengus kesal.
“Menurut saja !” kata Leon dengan santainya.
“Kau jangan macam-macam ya !” tunjuk Anin yang membuat Leon hanya tersenyum manis melihat tingkah Anin yang ternyata semakin Anin marah semakin lucu dan menggemaskan.
“Aku pria baik-baik ! Saking baiknya tidak ada wanita yang sampai ku buat sampai bunting !” seloroh Leon
“YAAAKK !!!” pekik Anin memukul bahu Leon.
Leon membawa Anin ke pantai, setelah mereka tiba disana. Anin terdiam, dan Leon keluar dari mobilnya.
“Kau tidak ingin keluar ?” tanya Leon membuka kan pintu mobil untuk Anin.
Anin menatap hamparan pasir putih dan deru ombak air laut biru tersebut. Anin merasa seolah Leon mengetahui apa yang Anin inginkan saat ini.
Ya, ketenangan, hanya itu yang Anin inginkan saat ini. Dan Leon seperti mengerti akan apa yang Anin rasakan.
“Ya sudah kalau tidak mau !” ucap Leon pelan, ia memutuskan untuk pergi sendiri berjalan mendekati air laut tersebut.
Anin menatap Leon yang semakin jauh berjalan dari pandangan matanya. Seakan ada perasaan aneh dalam dirinya yang sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata.
Apalagi saat Leon membalikkan tubuhnya memanggilnya.
“Ayolah Anin ! Kemarilah !” pekik Leon
Tanpa sadar bibir Anin tersenyum sekilas, namun dengan cepat Anin kembali cemberut lagi. Anin kemudian menurunkan kakinya keluar dari mobil berjalan mendekati air laut biru itu.
Untuk sementara bayang akan Arya yang telah menyakiti hatinya hilang begitu saja, saat bersama Leon hatinya merasa terhibur.
“Hei baju Ku basah !” protes Anin dimana Leon menyiramnya dengan air laut.
Leon hanya tertawa melihat raut wajah kesal Anin.
“Ayolah Anin ! ini sangat menyenangkan, bukan ?” ucap Leon kembali menyiram tubuh Anin dengan air laut.
“Dasar Bule edan ! Sini Kau !”
Anin balik menyiram tubuh Leon dengan air laut, hingga pada akhirnya pakaian keduanya basah dan saling tertawa bersama.
“Aku haus !” keluh Leon
Leon kemudian menarik tangan Anin menuju pada penjual kelapa muda, ia mengajaknya ke sana setelah membeli dua kelapa muda tersebut, Leon mengajak Anin duduk di bawah pohon kelapa, sembari menatap lautan luas tersebut.
“Bagaimana rasanya ?” ucap Leon memecah keheningan diantara mereka berdua.
“Apanya ?” tanya Anin sembari meminum air kelapa tersebut.
“Ketika bersama Ku ?” ucap Leon dengan suara beratnya.
Anin terdiam dan menoleh, dimana Leon sejak tadi menatap Anin.
Keduanya saling menatap dalam diam dan jarak wajahnya begitu dekat. Leon menatap manik mata Anin tak berkedip hingga entah siapa yang lebih dulu memajukan wajahnya, bibir keduanya saling bertaut dengan lembut dan terhanyut dalam perasaan.
Cup
Leon memegang tengkuk Anin, dan tanpa sadar Anin mengalungkan kedua tangannya di leher Leon.
“Anin…” lirih Leon setelah tautan bibir mereka terlepas dan Anin seketika langsung menjauh dari Leon dan menatap lurus kedepan.
“Maaf…Aku terbawa suasana !” ucap Anin pelan.
Leon kemudian menarik tubuh Anin dan Anin menoleh pada Leon, seketika itu Leon kembali mencium bibir Anin dengan lembut.
Deg
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi