NovelToon NovelToon
Pelayan Kecil Candu CEO Dingin

Pelayan Kecil Candu CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Mantan
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: YeNitya

Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya

Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna

Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya

Saksikan kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Aku tak akan melukainya justru aku akan melindungi nya dari Bos yang menyuruh mu itu kemaren, kami menangkap mata-mata Federico yang mengikuti Istri dan Anak mu" ucap Luna menjelaskan

"Terima kasih Nona suatu hari nanti, aku akan membalas budi mu,Tuan Samuel kamu sangat beruntung memiliki calon istri seperti Nona ini" ucap Pria di depannya saat ini

Dan selama di sana Samuel hanya menyimak semua yang terjadi tanpa mengatakan apa pun, lalu Samuel memberitahu tangan kanan nya yang berada di markas, untuk menghabisin Federico saat ini juga dan bawa ke markas jangan sampai lolos seperti tadi pagi

Setelah selesai semua masalah yang terjadi Samuel dan Luna keluar dari markas tersebut dan Samuel yang mengambil kemudi dan menyuruh Luna untuk beristirahat saat ini karena Luna terlihat lelah saat ini

"Sayang, aku laper banget ni belum makan dari tadi" ucap Luna yang berubah ke mode manja

"Heeemmm sudah manja ternyata ni, ga seseram tadi sayang" goda Samuel

"Ehmmm aku laper ni kita ke restaurant yang terdekat aja ya" ucap Luna mengalih kan karena belum waktunya untuk berbicara banyak ke pada Samuel

"Ya sudah ayo..di situ aja ya" tunjuk Samuel yang langsung menuju ke sebuah Restaurant di sekitar tempat itu

"Sayang, nanti Mansion nya berarti harus di buat begini ya sayang untuk tempat barang-barang mu?" tanya Samuel ketika mereka selesai makan dan kembali ke Apartemen Luna

"Iya sayang, nanti kalau sudah jadi aku baru mengaturnya ya sayang, kamu tenang aja" ucap Luna tersenyum

"Ya udah, ayo mandi bentar lagi kita tempat Mami dan kita di suruh tidur di sana sayang" ucap Samuel

"Ayo, aku juga harus bersiap-siap" ucap Luna tersenyum

Setelah selesai mandi dan menyiapkan semua pakaian yang mau Luna bawa, Luna dan Samuel pun berangkat ke Penthouse Orang Tua Samuel

Sesampainya di Penthouse, Luna langsung bergabung dengan Mami Samuel dan Bibi Anne untuk memasak di dapur, sedangkan Samuel dan Papinya langsung memasuki ruang kerja karena ada yang mau di bicara kan tentang Federico

"Samuel, Papi dengar dari Anak buah mu kemaren kamu di serang sama komplotan Penjahat?" tanya Papi khawatir

"Iya,Pi tapi Mami gak tau kan?" tanya Samuel khawatir kan Mami nya takut kalau tau bisa sakit lagi jantungnya

"Mami gak tau Sam, Papi dapat laporan kalau kamu sempat di serang dan setelah para Anak Buah mu datang, mereka semua sudah jadi mayat dan hanya tinggal satu yaitu pemimpin mereka, kamu hebat juga ya bu*uh orang pakai tem*akan, perasaan dulu kalo ne*bak orang jarang tepat sasaran, makanya kamu sampai di kawal pengawal bayangan mu itu" puji Papi sambil terkekeh dan terkejut dengan kemampuan Samuel

"Papi percaya gak kalau bukan aku yang nembak?" tanya Samuel menatap Papinya sambil ikut terkekeh

"Emang siapa yang nembak? Bukannya kalian hanya berdua saja di sana?" tanya Papi dengan wajah yang sangat penasaran

"Luna Pi yang nembak, percaya ga?" tanya Samuel

"Masa Luna? Ah gak mungkin anak nya lembut dan penurut begitu masa iya bisa nembak, ngaco kamu ah" ucap Papi masih gak percaya

"Ayo kita bukti kan di lapangan tembak di belakang Penthouse kan ada lapangan tembak di sana, kita buktikan aku dan Luna siapa yang tepat sasaran" ucap Samuel menantang Papi nya

"Ayo, panggil Luna nya sekarang dan Papi tunggu di lapangan tembak di sana" ucap Papi Samuel yng tak mau kalah di tantang

Lalu Samuel menyusul Luna ke dapur dan menghampiri Luna yang saat ini sibuk di dapur membantu Bibinya

"Luna, di tunggu Papi di lapangan tembak" ucap Samuel di dapur dan di dengar oleh Mami Samuel dan Bibi Anne

"Kenapa Papi menunggu Luna di sana Sam?" tanya Mami penasaran

"Ayo Mi, Bibi ikut kami aja ke lapangan tembak dan biarkan pelayan yang memasak makan siang kita" ucap Samuel

"Ya sudah, pelayan lanjut kan pekerjaan kami" ucap Mami Samuel

Ini pasti Samuel udah cerita ke Papinya kalau Aku bisa mene*bak, tapi tak apalah mereka tau semuanya gumam Luna saat mengikuti kekasih berjalan di depannya saat ini

Lalu mereka semua bersama-sama menuju Lapangan khusus untuk menembak dan memanah di belakang Penthouse milik Orang Tua Samuel yang di khusus kan untuk latihan tersebut

Kemudian Samuel dan Luna bersiap-siap memakai peralatan untuk kebutuhan menembak agar tidak terluka dan tembakan itu di minta oleh Papi Samuel sebanyak tiga kali, agar tahu hasil maksimalnya

Lalu Samuel dan Luna yang telah bersiap menggunakan peralatan mereka langsung menuju ke lapangan yang di sana di saksikan langsung oleh Orang Tua Samuel dan juga Bibi Anne

Saat ini yang melakukan tembakan yang pertama adalah Samuel

Dor..dor..dor...

Skor yang terlihat di papan skor adalah 8..9...10...

Tembakan kedua di lakukan oleh Luna yang dengan fokusnya mulai menarik pelatuk tersebut

Dor..dor..dor...

Skor yang terlihat di papan skor adalah 10..10..10...

Dengan hasil yang sangat terlihat jelas tersebut, Langsung Mami Samuel dan Bibi Anne bersama Papi Samuel terkejut sekaligus kagum melihat tiga kali tembakan Luna yang tepat sasaran semua, mereka tidak menyangka Luna yang lembut dan penurut, ketika memegang senjata begitu ganas saat di lapangan dan Bibi Anne yang langsung menghampiri Luna seketika menangis memeluk keponakannya, Bibi Anne bingung kenapa Luna sekarang berubah lebih ganas dan mengerikan saat memegang senjata, Luna yang paham dengan sikap Bibinya hanya tersenyum menatapnya

"Nanti aku cerita kan semua nya kenapa aku bisa pegang senjata" ucap Luna sambil menenangkan Bibinya yang saat ini masih menangis di pelukannya

"Papi, boleh kah aku mencoba itu? Udah lama gak main Pi jadi pengen" tunjuk Luna dengan peralatan memanah yang ada di sampingnya

"Emang bisa? Kalau bisa boleh deh Papi juga pengen lihat seberapa hebat nya kamu memanah" ucap Papi

"Di coba ya Papi" ucap Luna tersenyum manis

Syut..syut..syut...

Terdengar Luna membidik papan target panahan yang ada di depan sana dan saat ini terlihat skor yang ada di sana dengan angka

10..10..10..

Dan lagi-lagi mereka berempat yang ada di situ hanya diam saja tak bisa berkata apapun, lalu dengan santainya Luna melepas semua peralatan dan kembali ke dapur untuk memasak makan siang untuk hari ini

"Luna, kamu hutang penjelasan ya sama kami, itu sudah di tunggu sama Papi, Mami, Bibi di ruang tamu" ucap Samuel yang menyusul Luna di dapur

"Hehehe...sepertinya pada penasaran ya" ucap Luna terkekeh

Dan Luna pun mengikuti Samuel ke ruang tamu, setiba nya di ruang tamu mereka berempat langsung menanyakan hal sama seperti yang Samuel tanyakan tadi

"Luna, belajar di mana bisa memanah dan pegang senjata begitu?" tanya Bibi Anne ketika Luna baru duduk di samping Samuel saat ini

"Gini ya Luna ceritakan dulu cerita sebenar nya saat Luna kuliah di Paris semester 4 lalu

#FLASHBACK ON#

Luna saat itu sedang jalan dengan temannya yang bernama Rayna, ketika mereka berdua berhenti di pinggir jalan, tiba-tiba mereka berdua di sergap oleh kawanan penjahat yang ternyata mereka mengincar Rayna, lalu mereka berdua di culik dan di bawa ke tengah hutan selama seminggu, Luna dan Rayna yang sudah pasrah saat itu hanya bisa berharap ada seseorang yang menyelamatkan mereka berdua

Saat itu Luna yang sudah pasrah hanya bisa menyesali satu hal jika dia ma*i ketika itu yaitu dia gak akan ketemu Samuel dan juga Bibinya lagi

Tapi Luna sadar jika Luna ma*i saat itu dia bisa bertemu dengan Ayah dan Ibunya

Jadi ketika Aku dan rayna di sekap selama satu minggu di hutan, Ayah Rayna yang baru menemukan kami berdua, langsung datang membawa uang tebusan untuk kami berdua, sehingga kami berdua akan keluar dari hutan itu, tapi tiba-tiba ketika kami akan di bebaskan dan akan keluar para penjahat membunuh kami semua

Lalu saat itu kejadiannya sangat cepat dan yang sempat terbunuh adalah Ayah Rayna karena berusaha melindungi kami berdua, lalu kami berlari secepat mungkin, agar para penjahat itu tidak bisa mengejar kami, namun ternyata mereka lebih cepat dari yang Luna perkirakan dan saat itu Luna mendengar suara tembakan dari arah berlawanan ternyata datang kekasih Rayna yang bernama Rayhan bersama tim nya mereka langsung memb*nuh semua penjahat yang ada di situ

1
Yati Syahira
enak amat hidupnya samuael dan luna
Yati Syahira
keluar luna cari kerja lagi
Nur Adam
lnju
Farida Irwanq
semangat up kak.
Virus: Siap kak..
total 1 replies
4U2C
bukannya SAMUEL sudah memutuskan pertunangnya tiga tahun lalu..
Virus: sama-sama kak../Smile/
4U2C: ok thor terima kasih pemberitahuannya..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!