Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Kamu belajar dari mana sayang? Enak banget rasanya sampai badan Aku jadi lemas sekali dan sekarang aku jadi lapar sayang" manja Samuel
"Rahasia, sekarang ayo makan dulu aku sudah selesai masak ini" ucap Luna lembut
Tak lama keduanya pun mulai makan dan seperti kebiasaan Luna dulu, dia dengan sabar dan telaten menyiapkan semuanya untuk Samuel tanpa harus Samuel memintanya dan itu membuat Samuel sangat bahagia karena Lunanya masih sangat baik padanya walau Samuel belum mendapatkan cinta padanya
"Tuan Samuel, setelah ini aku mau pulang dulu ya, aku lelah sekali rasanya" pamit Luna setelah keduanya selesai makan malam
"Saya...ng, jangan pulang aku masih kangen" manja Samuel
"Maaf kan aku Tuan, jam aku jadi Asisten Bapak sudah habis dan aku juga memiliki kepentingan sendiri, jadi mohon maaf kan aku" ucap Luna dengan sopan
"Ya sudah aku antar ya nanti aku jadi tau rumah mu Luna" pinta Samuel
"Tuan Samuel, Aku bisa pulang sendiri" pamit Luna dengan lembut
"Ya sudah hati-hati di jalan ya sayang, apa perlu ku gunakan supir ku?" tanya Samuel yang masih kekeh ingin mengantar Luna
"Gak usah Tuan, besok pagi kita ketemu di kantor ya" ucap Luna yang langsung bergegas pergi meninggalkan Apartemen Samuel
Ketika Luna keluar dari unit Apartemen Samuel , Luna langsung menghubungi Olivia asistennya untuk menjemput nya di Restaurant dekat Apartemen Samuel
Ketika mobil Olivia sudah terlihat, Luna langsung masuk ke dalam mobil Olivia dan mereka berdua pergi ke gudang tempat produksi gaun Luna yang sedang di produksi saat ini
"Sudah sampai mana pekerjaan nya untuk lauching bulan depan?" tanya Luna pada Oliv sahabatnya sewaktu di kampus saat di keduanya menempuh Kuliah di kelas yang sama selama di Paris
"Sudah sampai bagian Produksi Luna, selesai produksi baru siap-siap pemasaran, kamu rencana mau buka cabang di mana lagi setelah ini?" tanya Olivia menatap sahabatnya yang sangat berambisi ingin membuka cabang di setiap Negara Eropa ini
"Sekarang di Negara ini sudah sangat terkenal, lalu di Belanda juga sudah terkenal di sana, sekarang mau ke mana lagi kita mengepakkan sayap kita nih?" tanya Olivia lagi
"Kalau memungkin kan kita buka di Inggris, aku ingin pelan-pelan menguasai pasar Eropa Oliv" ucap Luna
"Baik kalau gitu kita persiapkan di Inggris nanti kita cari-cari dulu tempat dan cek peminat di Inggris lebih banyak gak dengan Belanda dan Paris" ucap Olivia
"Kalau itu aku serahkan pada tim mu aja Oliv, kamu yang lebih mengerti dan paham tentang pasar Industri ini" ucap Luna
"Ya sudah kalau gitu aku pulang dulu, lelah banget dari tadi belum istirahat" pamit Luna pada Oliv dan staff yang lain
Setelah sampai Apartemen Luna, Luna memutuskan untuk langsung istirahat dan tidur karena lelah sekali hari ini
Pagi harinya
Saat ini pukul 8 pagi hari, Luna yang sudah datang di ruangan Samuel melihat Bosnya yang ternyata belum datang saat ini, sehingga Luna memutuskan untuk ke ruangan sekretaris dan meminta nomer Hp Samuel, karena dari kemaren Luna lupa memintanya, padahal mereka berdua kemaren seharian bersama
Lalu ketika sudah mendapatkan nomer Samuel, Luna langsung menghubunginya, namun sama sekali tidak di angkat oleh Samuel saat ini
Kemudian Luna memutuskan untuk pergi ke Apartemen Samuel dan membuka paswword Apartemennya dengan menggunakan tanggal lahir Luna karena Samuel kemaren bercerita jika password Apartemen miliknya semua menggunakan tanggal lahirnya, sehingga ketika Luna mencoba sendiri ternyata memang benar
Ketika Luna memasuki Apartemen Samuel, Luna mencari keberadaan Samuel yang tak berada di mana pun, hingga Luna memutuskan untuk memasuki kamar tidur Samuel dan melihat ternyata Samuel saat ini masih setia memejamkan matanya
Lalu Luna mendekati wajah Samuel yang ternyata saat ini di seluruh wajahnya berkeringat dan ketika Luna mendekati wajah Samuel dan memegang dahinya, ternyata sangat panas sekali, lalu dengan bergegas cepat Luna mencari kain dan air untuk mengompres Samuel saat ini dan mencari peralatan obat yang tersedia di sekitar kamar tidur Samuel
Ketika sudah mendapatkannya, Luna langsung membangunkan Samuel saat ini
"Tuan..Tuan Samuel..bangun?" panggil Luna dengan menggoyangkan tubuh Samuel saat ini
"Heeemm, Kepala ku berat sekali Luna, aku pusing sekali rasanya" ucap Samuel dengan nada serak
"Ini sekarang minum obat dulu ya,ini obatnya" ucap Luna dengan sigap memberikan obat dan minumnya
Dengan mata yang mulai terbuka, Samuel mulai membuka mulutnya dan meminum obatnya, kemudian tak lama Samuel kembali tertidur lagi sambil Luna dengan setia mengompres Samuel, Luna yang sambil mengatur jadwal ulang semua kegiatan Samuel, membuat Luna selalu berada di sebelah Samuel saat ini
Kemudian Luna memutuskan untuk membuat bubur untuk Samuel agar Samuel bisa memakannya ketika bangun nantinya
Setelah bubur jadi, Luna mulai memegang dahi Samuel yang ternyata mulai turun demamnya dan Luna mulai membangunkan Samuel untuk segera makan
"Tuan Samuel..bangun..kita makan bubur dulu ya" ucap Luna
"Ehh...mmm...pahit Luna mulut aku" rengek manja Samuel
"Dikit aja yuk biar sembuh" ucap Luna dengan nada lembut
Kemudian Samuel mulai memakannya yang ternyata hanya memakan 3 sendok saja dan kemudian mulai tertidur lagi karena efek obat yang bekerja saat ini, setelah memastikan Samuel tertidur dengan nyenyaknya, Luna memutuskan untuk ikut beristirahat di kasur yang sama dengan Samuel dan ikut tertidur juga sambil memeluk Samuel saat ini
Tengah malam menjelang, Samuel mulai membuka mata dan meraba dahinya yang saat ini terdapat kain yang menempel di dahi nya, lalu Samuel memegang dahinya yang saat ini sudah tidak demam lagi
Kemudian ketika mulai terbangun Samuel menoleh ke tempat tidur di sebelah sisi nya yang di sana ternyata ada Luna yang memeluk diri nya saat ini, lalu Samuel mulai menatap wajah Luna yang lelah karena mengurus nya seharian ini dengan sangat dekat, Samuel yang tak pernah bosan menatap Luna, hingga ketika Luna yang saat ini tertidur dengan nyenyaknya mulai dia tarik untuk lebih menempel padanya dan Samuel pun langsung mencium semua pipi Luna, hingga membuat Luna yang tertidur nyenyak mulai merasa terganggu dan membuatnya membuka mata
"Tuan Samuel sudah bangun?" ucap nya dengan mata masih mengantuk dan mulai memegang dahi Samuel yang ternyata tidak demam lagi
"Jangan panggil Aku Tuan lagi jika kita sedang seperti ini, Luna, paham?" tanya Samuel dan Luna mengangguk pelan
"Sudah sayang, Aku sudah sembuh, makasih ya udah rawat aku seharian ini" ucap Samuel sambil memeluk Luna dan mengendus bau aroma tubuh Luna saat ini
"Ya sudah Luna mau pulang ya Sam sekarang" ucap Luna tanpa melihat waktu
"Luna sayang, pulangnya besok aja ini sudah jam 1 pagi" ucap Samuel tersenyum
"Apa? Jam 1 Pagi, astaga kenapa aku juga ketiduran" ucap Luna
"Ayo tidur lagi sebentar lagi pagi " ucap Samuel sambil memeluk Luna ke dalam pelukannya
Luna yang pasrah di peluk begitu akhirnya tertidur juga di pelukan Samuel
Pagi Harinya di Apartemen Samuel
"Sam, nanti mampir ke Apartemen aku ya buat ganti baju dan mandi" ucap Luna
"Iya sayang, ayo aku pengen ke Apartemen mu sekarang" ucap Samuel bersemangat mendengar ajakan ke Apartemen Luna
Setibanya Samuel di Apartemen Luna, Samuel langsung tertidur di bantal milik Luna dan Luna pun bergegas mandi dan menyiapkan sarapan untuk dia dan Samuel nantinya
Tak lama Luna selesai menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, Luna kemudian membangunkan Samuel di kamar nya
"Sam bangun,ayo kita makan sarapan sekarang" ucap Luna dengan lembut
Dengan masih mengantuk Samuel membuka mata dan tiba-1tiba menyerang bibir Luna yang sangat menggodanya pagi ini dan mulai meraupnya hingga habis dan Luna pun ikut membalas ciuman yang di berikan Samuel padanya, mereka saling berciuman satu sama lain dan setelah puas keduanya saling berhenti dan menyatukan dahi untuk menahan ha*rat yang lebih bahaya jika nantinya di mulai sehingga keduanya lebih memilih mengakhirinya karena sebentar lagi akan masuk bekerja